Rabu, 30 Oktober 2013

Latma Safkar Indopura-25/2013 Berakhir

Latihan bersama (Latma) Safkar Indopura antara TNI Angkatan Darat dengan Singapore Army forces (SAF) hari ini resmi berakhir dengan ditandai pernyataan penutupan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Budiman dan Kepala Staf Angkatan Darat Singapura Mayjen Ravinder Singh pada Upacara penutupan bertempat di Murai Urban Training Fasilities (MUTF) Singapura, Selasa (29/10). 

Upacara penutupan yang  dihadiri oleh Panglima Kostrad Letjen TNI Gatot Nurmantyo, Komandan Pusterad Mayjen TNI Zahari Siregar, Panglima Divisi InfanteriI1/Kostrad Mayjen TNI Daniel Ambat, serta pejabat di TNI Angkatan Darat.
Sebelum Upacara penutupan, Kasad Jenderal TNI Budiman dan Kasad Singapura Mayjen Ravinder Singh menyaksikan kegiatan demonstrasi Pertempuran Jarak Dekat (PJD) di wilayah pemukiman yang diperagakan Prajurit  dari gabungan Batalyon 323-Raider/Kostrad, Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha dan Brigif 13-Galuh/Kostrad serta dari 3rd Brigade Infantry 6th Batalyon Regiment SAF.
Usai menyaksikan peragaan pertempuran jarak dekat,  Kasad menyaksikan Static Display alat persenjataan Infanteri  Angkatan Darat Singapura. Usai menyaksikan Static Display, Kasad mengendarai Panser angkut personil Terrex mengitari area latihan. Usai mengendarai Panser Angkut Personil Terrex, Kasad menerima Driving Licence  kehormatan.   
Dalam amanat penutupan Safkar Indopura-25/2013 Kasad mengatakan latihan bersama ini selain merupakan wahana meningkatkan ketrampilan dan kemampuan  profesionalisme prajurit, juga sebagai sarana untuk meningkatkan kerjasama dan jalinan persahabatan antar Angkatan Darat kedua negara.
Ditambahkan, Interaksi antar prajurit peserta latihan maupun kegiatan lain yang menyertainya dapat menjadi sarana yang efektif dalam menbangun komunikasi dan berbagi pengalaman, yang pada akhirnya dapat menumbuhkan sikap saling percaya, saling mengerti dan saling menghargai.
Sedangkan Kasad Singapura Mayjen Ravinder Singh mengatakan , sejak tahun 1989 Latma Safkar Indopura memainkan peranan significant untuk membantu  TNI dan SAF  meningkatkan kemampuan militer Angkatan Darat kedua negara melalui saling membagi pengetahuan dan pengalaman. Pada tingkat hubungan pribadi, latihan bersama ini  juga membangun dan memperkuat persahabatan antar prajurit dari kedua negara. 
Pelaksanaan Latma Safkar Indopura-25/2013 tahun ini sekaligus menandai peringatan 25 tahun kegiatan latihan bersama antara Angkatan Darat kedua negara. (Kapten Inf. Deddy Triyanto,SE)
TNI. 

Amankan Senjata AK-47, TF Bravo/Indobatt Mendapat Apresiasi

Amankan Senjata AK-47, TF Bravo/Indobatt Mendapat Apresiasi
Kompi Mekanik B atau di jajaran Sektor Timur UNIFIL lebih dikenal sebagai TF Bravo merupakan salah satu Unit Manuver yang dimiliki oleh Sektor Timur UNIFIL selain Spanbatt, Indbatt, Indobatt, dan Nepbatt. Setiap harinya TF B melaksanakan kegiatan di bawah OPCON Komandan Sektor Timur.
Sesuai SECEAST OPORDER 06/2013 salah satu kegiatan TF B adalah melaksanakan kegiatan patroli bersama LAF. Beberapa waktu lalu, sesuai DTO, 1 Tim Patroli TF B di bawah pimpinan Serka Eko Yudho melaksanakan kegiatan SVP CH CR 369 bersama dengan 1 Tim Patroli dari LAF.
Bertemu di Meeting Point yang telah ditentukan, Dantim TF B berkoordinasi dengan Dantim LAF, berkaitan dengan itinerary dan tugas di lapangan. Yang menjadi daerah patroli pagi itu adalah daerah Kleyaa, yang selama ini dinilai sebagai daerah yang banyak terjadi pelanggaran dikarenakan banyaknya kehadiran pemburu.
Sekitar 1 jam melaksanakan patroli, Tim Patroli mendengar suara tembakan sebanyak 5 kali. Segera Tim Patroli keluar dari kendaraan dan mengamati daerah sekitar. Dengan menggunakan teropong, didapati tidak jauh dari lokasi berhentinya patroli terdapat 2 kendaraan sipil yang mencurigakan. Tim Patroli TF B melaporkan kejadian di lapangan ke TOC TF B, kemudian ditindaklanjuti dengan melaporkan ke Komandan TF B. Perintah Komandan TF B, segera koordinasi dengan Tim Patroli LAF untuk bertindak sesuai STIR V26.
Tim Patroli LAF dan Tim Patroli TF B mendekati kendaraan, kemudian dengan pengamanan dari Tim Patroli TF B, Tim Patroli LAF melaksanakan pemeriksaan. Hal ini sesuai dengan ketentuan bawa kehadiran pasukan UNIFIL adalah untuk membantu kehadiran LAF di Libanon Selatan. Dari hasil pemeriksaan tersebut, LAF menangkap 6 (enam) personil dan awalnya mengamankan 5 senjata jenis Shotgun untuk berburu. Kemudian dilaksanakan pemeriksaan lebih inten terhadap kendaraan dan didapati kendaraan tersebut menyembunyikan 2 senjata berburu jenis shotgun dan 1 pucuk AK 47 dengan amunisi 1 Magazen penuh. Seluruh personil, senjata dan kendaraan diamankan dan dibawa oleh LAF ke Markas Brigade LAF.
Peristiwa  tersebut merupakan prestasi yang sangat membanggakan bagi Pasukan Garuda di Lebanon. Apresiasi diberikan oleh segenap Pejabat di SECEAST HQ dikarenakan Tim Patroli TF B mampu bertindak secara tepat sesuai Mandat 1701 dan STIR V26. Untuk itu, Komandan Satgas Indobatt XXIII-G/UNIFIL, Letkol Lucky Avianto hadir di UNP 7-3 untuk mengambil Apel Luar Biasa.
Dalam arahannya, Komandan Satgas menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada Komandan TF B, Kapten Marinir Adid Kurniawan Wicaksono beserta seluruh anggota TF B, khususnya Tim Patroli yang melaksanakan kegiatan SVP CH CR 369.
TNI. 

Kendaraan Tempur Kopaska

Seal Carrier Kopaska (photo: targetabloid.com)
Seal Carrier Kopaska (photo: targetabloid.com)

Satuan Komando Pasukan Katak Armada Kawasan Barat, memiliki alat alustista baru kendaraan tempur bawah air SEAL CARRIER dari Swedia. Kendaraan bawah air ini menyerupai kapal selam mini dan diperkirakan masih terbatas kepemilikannya di negara-negara Asia. Awal Oktober 2013 , prajurit SATKOPASKA KOARMABAR melakukan uji coba SEAL CARRIER diawaki 2 teknisi dari Swedia dan 4 prajurit SATKOPASKA, di laut lepas teluk Jakarta.
SEAL-Carrier-650
Kendaraan tempur bawah air  ini dipersiapkan Komando Pasukan Katak sebagai salah satu sarana infiltrasi melalui bawah permukaan laut, dengan sasaran khusus dermaga laut atau pun kapal-kapal perang musuh.
Seal Carrier Kendaraan Tempur Bawah Laut
Seal Carrier Kendaraan Tempur Bawah Air
SEAL CARRIER mampu menyelam hingga kedalaman 40 meter dengan kecepatan 4  knot. Jika berada di permukaan air, kecepatan SEAL CARRIER menjadi 30 knot dan 5 knot untuk operasi setengah menyelam (awash).
Kendaraan tempur khusus ini dilengkapi dengan NAVIGATIONAL seperti:  Fluxgate compass, Speed logg, GPS, Dead reckoning system, Electronical chart, Echosounder, Gyro roll/ pitch, Magnetic compass serta Depth gauge.
Seal Carrier Kendaraan Tempur Bawah Laut buatan Swedia
Seal Carrier Kendaraan Tempur Bawah Laut buatan Swedia
SEAL CARRIER merupakan transportasi taktis bagi para penyelam tempur. Kapasitas kendaraan ini normalnya mengangkut enam penyelam tempur beserta perlengkapannya, serta dapat beroperasi dalam tiga mode yang berbeda, di permukaan, setengah tenggelam, dan di bawah permukaan air. Dengan panjang 10,2 m x Lebar 2,1 meter dan berat 3800 kg, SEAL CARRIER  memiliki kemampuan menyelam selama 2 jam.
seal-carrier-kopaska
Selain SEAL CARRIER, kendaraan ini juga memiliki varian SEAL AUV  untuk mengangkut Autonomous Underwater Vehicle (AUV) atau Remotely Operated Vehicle (ROV)  yang berupa bahan peledak atau ranjau. Ada juga varian SEAL RWSV -Remote Weapon Station Vehicle,  untuk bantuan tembakan  yang dilengkapi dengan turet otomatis.
Sweden_SEAL_Carrier
seal-carrier-plus-spec
Spesifikasi Propulsion:
Diesel engine: 350 HP
Water jet: 275 kW (Rolls Royce)
Fuel capacity: 300 litres
Thrusters: 2 x 5 kW
Battery: 25 kWh
Maximum surface speed: 30+ knots
Speed at full payload:
on surface: 30 knots
semi-submerged: 5 knots
submerged: 4 knots
Range:
on surface: 150 nm
on surface (w. extra fuel): 225 NM
submerged: 10 NM
Design depth: 50 meters
Max recommended sea state: 4
JKGR.

Batalyon Infanteri Mekanis TNI AD

 
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela (photo: id-photographer.com)

Perkembangan teknologi di dunia militer menuntut perubahan taktik dan strategi demi memenangkan suatu pertempuran. Pada awal abad ke 21, satuan Light Infanteri atau Infanteri berjalan, masih menjadi kekuatan utama angkatan darat di semua Negara. Akan tetapi dengan tuntutan mobilitas yang tinggi serta efektifitas penggunaan manpower maka banyak negara mulai menggunakan system Mounted Infantry atau Infanteri Mekanis, termasuk Indonesia.
Saat ini TNI AD memiliki 3 batalyon infanteri Mekanis yang berada di bawah Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti, Kodam Jaya. Ketiga Batalyon Infanteri Mekanis itu adalah: Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha, Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela serta Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning.

Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha
Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha diresmikan pada tanggal 16 Februari 2010 dan bermarkas di Jl. Raya Bogor Km 26 Gandaria Jakarta Timur. Perbedaan yang paling menonjol dari Batalyon Infanteri Mekanis adalah penggunaan Kendaraan Tempur berupa Panser yang jumlahnya sebanyak 82 kendaraan tempur Panser, untuk Yonif Mek 201/JY.
Sertijab Danyonif Mekanis 201/JY dari Letkol Inf Ganda Simatupang kepada Mayor Inf Patar Sitorus, 15/10/2013 (photo: tniad.mil.id)
Sertijab Danyonif Mekanis 201/JY dari Letkol Inf Ganda Simatupang kepada Mayor Inf Patar Sitorus, 15/10/2013 (photo: tniad.mil.id)

Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudha mempunyai tugas  melaksanakan pertempuran jarak dekat di darat dengan menggunakan kendaraan tempur angkut lapis baja guna mencari, mendekati, menghancurkan dan menawan musuh serta merebut, menguasai dan mempertahankan medan, baik berdiri sendiri maupun dalam hubungan yang  lebih besar dengan Brigade Infanteri ataupun Komando Utama (Kotama).  kemampuan bela diri  para prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 201/Jaya Yudh rata-rata telah tingkat Dan satu Karate.  Satuan ini berada di bawah jajaran Satuan Brigade Infanteri 1 Pengamanan Ibu Kota/Jaya Sakti Kodam Jaya.

Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
Pada tahun 2010,  KSAD Jenderal George Toisutta mencanangkan pembangunanan 3 Batalyon Mekanis di 3 Kodam yang dimulai dari Kodam Jaya. Tujuan pembentukan Btalyon Infanteri Mekanis untuk mensetarakan kekuatan dan kemampuan tempur serta mobilitas satuan TNI Angkatan Darat dengan satuan-satuan angkatan darat negara maju yang telah memiliki kemampuan mekanis.
Untuk tujuan itu, dibentuk lagi Batalyon Infanteri Mekanis  202/Tajimalela pada bulan Juni 2011 bermarkas di Rawalumbu Bekasi Jawa Barat. batalyon ini telah  menerima 45 unit ranpur ANOA 6×6  yang  menjadi kekuatan baru di jajaran TNI-AD dalam upaya meningkatkan kekuatan pertahanan.
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela (photo: id-photographer.com)
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela (photo: id-photographer.com)

Batalyon Infanteri Mekanis dilatih untuk melakukan perang kota. Di pertengahan September 2013, Yonif 202 Mekanis/Tajimalela melakukan latihan perang kota dengan Tentara Batalyon 1 Brigade 5 Infantri Darwin Australia, bertempat di bertempat di IPSC/PMPP TNI, Sentul, Bogor. Latihan itu untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan, baik perorangan maupun tingkat satuan dari para prajurit Batalyon Infanteri Mekanis.

Batalyon Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning.
Batalyon Infanteri Mekanis yang dibentuk di bawah Brigade Infanteri 1 Pengamanan Ibukota/Jaya Sakti  adalah Yonif  Mekanis 203/ Arya Kamuning. Batalyon ini memiliki sejarah yang panjang dalam operasi militer maupun berubahan teritorial.
Serah terima Jabatan Danyonif Mekanis 203/AK dari Letkol Inf Raden Dwi Tjahyo Harsono kepada Mayor Inf Irhamni Zainal, 28/10/2013 (photo: tniad.mil.id)
Serah terima Jabatan Danyonif Mekanis 203/AK dari Letkol Inf Raden Dwi Tjahyo Harsono kepada Mayor Inf Irhamni Zainal, 28/10/2013 (photo: tniad.mil.id)

Singkat cerita, pada tahun 1962 Yonif 325/Arya Kamuning yang semula di bawah  Brigade Infanteri 1 Siliwangi (Brigif 1/Slw) dijadikan pasukan organik Brigif 12/Guntur.  Selanjutnya 1 Januari 1964,  Yonif 325/Arya Kamuning  dimasukkan ke dalam  Kodam V/Jayakarta dan berubah nama menjadi Yonif 203/ Arya kamuning. Pada tahun 2012, Batalyon  ini berubah nama dan mendapatkan status menjadi Yonif Mekanis 325/ AK.

Pengembangan Batalyon Infanteri Mekanis
Untuk meningkatkan kemampuan mereka, ketiga Batalyon Infanteri Mekanis yang berada di bawah Kodam Jaya, sering  terlibat dalam Pasukan PBB yang bertugas di Lebanon maupun Kongo. Batalyon Infanteri Mekanis, juga secara rutin melakukan latihan perang dengan Batalyon Mekanis negara sahabat, seperti dengan Singapura dalam  Safkar Indopura 2013.
Latihan Batalyon Infanteri Mekanis, Kartikaburra-2012, Darwin Australia (photo: ikahan.com)
Latihan Batalyon Infanteri Mekanis, Kartikaburra-2012, Darwin Australia (photo: ikahan.com)

Sebelumnya 26 Agustus hingga 22 September 2012 sejumlah personel Batalyon Infanteri Mekanis  melakukan latihan bersama tentara Australia di Puckapunyal, Victoria dan  1st Brigade di Darwin dalam Kartikaburra 2012. Kegiatan Kartikaburra Exchange Program merupakan kegiatan pertukaran perwira TNI AD ke Australia untuk melihat dan mencari informasi tentang pembinaan satuan mekanis Australian Army yang telah menggunakan model infanteri mekanis sebagai satuan utamanya.
Latihan Bersama Indonesia - Australia (JOCIT)
Latihan Bersama Indonesia – Australia (JOCIT)

Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti
Brigade Infanteri-1 PIK/Jayasakti merupakan pasukan yang bertugas mengamankan Ibukota Negara Indonesia, Jakarta. Komposisi pasukan ini:
  1. Yonif 201/Jaya Yudha (basis Gandaria, Jakarta Timur)
  2. Yonif 202/Taji Malela (basis Bekasi)
  3. Yonif 203/Arya Kemuning (Tangerang)
  4. Yonkav 9/Cobra di Serpong, Tangerang
  5. Peleton Intai Keamanan (Tontaikam)
  6. Kompi Protokol
Brigade Infanteri 1-1 Pik/Jaya, memiliki unit yang lebih kecil yakni Peleton Intai Keamanan (Tontaikam),  dengan kemampuan super dalam menanggulangi aksi terorisme. Untuk selalu terampil dan kemampuannya terpelihara, satuan ini memiliki program pelatihan yang terus menerus, sehingga Tontaikam  selalu siap digerakkan kapan saja. Latihan itu termasuk dengan satuan anti teroris dari Angkatan Udara, Angkatan Laut, dan Polri. Komandan Peletonnya berpangkat Letnan Satu dengan jumlah personel 46 orang.
Latihan Batalyon Infanteri Mekanis, Kartikaburra-2012, Darwin Australia (photo: ikahan.com)
Latihan Batalyon Infanteri Mekanis, Kartikaburra-2012, Darwin Australia (photo: ikahan.com)

TNI Angkatan Darat berencana membentuk tiga Batalyon Infanteri Mekanis di tiga komando daerah militer (kodam) untuk menghadapi ancaman sesuai perkembangan lingkungan strategis global yang makin dinamis dan beragam. Pembentukan tiga batalyon infanteri mekanis  merupakan bagian dari penataan organisasi Angkatan Darat menghadapi tuntutan dan kebutuhan organisasi, agar lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugas. Selain di Kodam Jaya, Batalyon Infanteri Mekanis juga akan dibentuk di wilayah Kodam XVII/Cenderawasih dan Kodam VI/ Tanjungpura.
JKGR.

Kabar Terakhir Rencana Pembuatan Tank Tempur Indonesia - Turki

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhM5BWHolXwPM4smiIO9Ff87gqbT92Gj4DSBCEnlKA7ocD0vPr2AM9onT-YfeuPw2v5pjCqzA7uPaatE5nOshykI3tEcQNx_WfEIEwtTC1MhhtI8GE94bZky82OSMxitYfbCQJg7JbKmCXD/s400/Tank+Medium_Pindad.JPG

Pemerintah Indonesia dan Turki sepakat menjalin kerja sama dalam pembuatan tank. Kesepakatan itu diikat dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani di sela kegiatan Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) ke-11 di Istanbul, Turki, pada Mei lalu.

Salah satu poin yang tertuang di dalam MoU itu adalah pemerintah kedua negara akan mendesain satu prototipe tank terlebih dahulu. “Saat ini proses pengerjaan baru sebatas pembuatan protipe tank. Setelah desain tank selesai dibuat, maka rencananya akan diproduksi massal dan digunakan bagi milter di kedua negara,” ujar Duta Besar Turki untuk Indonesia Zekeriya Akcam kepada VIVAnews, 29 Oktober 2013, di Hotel Shangri-La dalam perayaan Hari Nasional ke-90 Turki.

Zekeriya berharap prototipe tank akan selesai dibuat setelah Turki menggelar pemilu tahun depan. “Desain tank akan diungkap ke publik setelah Turki selesai menggelar pemilu pada Juli 2014. Kebetulan Indonesia dan Turki sama-sama akan menggelar Pemilu Presiden di waktu yang sama,” kata Zekeriya.

Pembuatan tank ini rencananya akan melibatkan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI, yakni PT Pindad dan PT LEN. Salah satu perusahaan asal Turki, ASELSAN, merupakan mitra dari PT LEN yang sudah memiliki pengalaman memproduksi peralatan di bidang pertahanan dan keamanan. Sementara dari pihak Turki, proyek ini akan ditangani oleh FNSS Defense System.

Tanam investasi
Zekeriya juga mengatakan, dua perusahaan besar Turki akan menanamkan investasi di Indonesia. Perusahaan itu bergerak di bidang pengeboran dan pertambangan, serta produksi mesin pendingin dan mesin cuci. “Mereka telah melakukan survei selama hampir empat tahun untuk menentukan tempat investasi. Untuk perusahaan pertambangan dan pengeboran dari Turki, mereka baru memperoleh izin di Agustus lalu,” kata Zekeriya. Perusahaan itu akan mulai melakukan pengeboran di Pulau Sumatera.

Sementara untuk perusahaan produsen mesin pendingin dan mesin cuci dari Turki, sudah siap memproduksi produknya karena telah menemukan mitra lokal.

Namun, ujar Zekeriya, lebih banyak perusahaan Turki yang lebih memilih untuk melakukan hubungan dagang di Indonesia ketimbang berinvestasi. Penyebabnya adalah nilai tukar mata uang yang tak stabil dan birokrasi yang rumit. “Terlalu banyak perjuangan dan birokrasi untuk bisa memperoleh izin usaha di Indonesia,” kata dia. Dalam neraca perdagangan, Indonesia masih mengalami defisit dari Turki pada tahun 2012. Zekeriya mengatakan nilai perdagangan dari Indonesia ke Turki mencapai US$1,5 miliar, sedangkan dari Turki ke Indonesia mencapai US$250 miliar.

Prototype Tank Buatan Indonesia, Medium SBS Pindad

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1Vt9qPZHCTP7-b_JidTKScdOKntpR_XH6YkuJfpRqOl8rmd1KFDpFpivZ8twB1EJppBTPECQu4ffNFN9Q2FBUoabn_3njS6lumVuLngE89vQR6P-kAbMqUqa3e4aD04VMrdWvZHlg3KA/s1600/mediumtankpindad.jpg

PT Pindad (Persero) siap meluncurkan tank asli buatan Indonesia yang pertama ke publik. Tank ini sekarang masuk ke fase pematangan model prototype atau purwarupa tank tipe medium di pusat pengembangan.

Dari gambar yang diteroleh detikFinance, tampilan body terlihat mirip panser Anoa 6X6. Kepala Departemen Humas dan Hukum PT Pindad Tuning Rudiyanti menjelaskan medium tank karya Pindad ini memang masih perlu penyempurnaan.

"Nah, kalau tank itu kita mulai dari kelas medium. Sekarang untuk tank baru masuk di litbang. Secara fisik iya sudah jadi tapi kalau teknis baru setengahnya. Ini bisa dilihat di Pindad. Ini benar-benar karya Pindad," ucap Tuning kepada detikFinance Rabu (30/10/2013).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIup5vBiCebr0xKrF1tOdhgG1yWmnHItdErfEusZuh2t3bk_6SBJewg6K3M5cKYCJKfFwcXkjh7vuHZ8NjhDwiAp6wfa8JkSSa_RktvLT8Mc8ZurIUKEm7pBPbgix5O0rKVNvDcsCuOlQ/s400/tank-medium-pindad.jpg

Tank ini merupakan loncatan dari pengembangan panser Anoa dan kendaraan taktis Komodo. Ketika prototype tank bernama SBS ini tuntas, produsen senjata dan kendaraan tempur pelat merah ini siap melanjutkan ke proses sertifikasi di Kementerian Pertahanan."Nanti kalau sudah jadi prototype diajukan sertifikasi baru diproduksi," jelasnya.

Tank produksi bangsa Indonesia ini, bisa disejajarkan dengan tank kelas medium seperti Marder. Selain mengembangkan tank sendiri, Pindad juga ikut membantu Kementerian Pertahanan Indonesia bersama Turki mengembangkan medium tank.

TNI Gencar Patroli Perbatasan Darat dan Laut

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmcukgZ298NSGPf2XqslhzfaNxnbsnh6VkpWXgFF5w1pZkr_lHPBaZVcookByDKZylwrAssMBCCGYl2Fk0r5UbPuow6U0l2kNw4c71B4N9xmLongFb6aDwBRrAWP2XXV-FtTH8Cal4_0aQ/s1600/linud+2.jpg

Guna menjaga utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbagai cara dilakukan TNI. Di antaranya dengan melakukan patroli darat dan laut. Berbagai kegiatan seperti patroli di pulau-pulau terdepan yang berbatasan langsung dengan negara Australia dan Timor Leste digelar penjaga perbatasan negara dari TNI Kodam XVI Patimura.

Patroli yang dipimpin langsung Panglima Kodam XVI, Mayor Jenderal Eko Wiratmoko ini menghadapi berbagai rintangan dan tantangan. Cuaca ekstrim, intaian badai hingga terpaan gelombang tinggi akan terus dilalui guna menjaga perbatasan negara.

Para prajurit TNI itu akan menyusuri 3.000 mil di perbatasan perairan indonesia dengan Timor Leste dan Australia.

Mayjen TNI Eko Wiratmoko terlihat menyambangi sejumlah Pos Satgas, serta Koramil pulau-pulau terluar di wilayah kerja Kodam XVI Patimura seperti pulau Lirang Pulau Romang, Pulau Leti, Pulau Wetar dan pulau disekitar Provinsi Maluku yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

Mayjen TNI Eko Wiramoko juga menyempatkan memeriksa peralatan senjata yang dimiliki personel di perbatasan. Hal itu dilakukannya untuk memastikan kekuatan TNI di garis depan negara, jika diganggu negara asing.