Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip
Erdogan pagi ini di Hotel Ritz Carlton, Jakarta. Menurut JK, keduanya
sempat membahas peningkatan kerjasama industri pertahanan dan akan
segera merealisasikan join industri antara Indonesia dengan Turki.
“Kemarin
sudah dibicarakan dengan Pak Jokowi tentang hal itu (alutsista), tentu
bagaimana dan komisi perdagangan kita sudah bicarakan. Nanti kita akan
realisasi join industri,” kata JK usai bertemu Presiden Recep Tayyip
Erdogan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Sabtu (1/8).
JK
mengatakan, dalam realisasi join industri tersebut, Indonesia akan
menggandeng PT Pindad (Persero), BUMN produsen alat-alat militer dan
komersial. Kendati demikian, ia masih belum mengetahui perusahaan alat
militer Turki yang akan terlibat dalam rencana kerjasama ini.
Sebelumnya,
menurut Direktur Utama Pindad Silmy Karim, PT Pindad menggandeng
sejumlah negara untuk pengembangan produksi alat utama sistem
persenjataan (alutsista). Kerja sama ini dilakukan dengan sejumlah
negara seperti Jerman, Turki dan Belgia.
Dengan
perusahaan Jerman, Pindad akan bekerja sama dengan Rheinmetall untuk
memproduksi amunisi tank. Sedangkan, dengan FNSS Turki mengembangkan
pembuatan tank kelas sedang, dan dengan Belgia bekerja sama dengan
Cockerell Maintenance & Ingeniere SA Defence (CMI) memproduksi
sistem senjata atau turret untuk kaliber 90 mm dan 105 mm.
Diharapkan
kerjasama ini tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan alutsista dalam
negeri, namun juga dapat dilakukan transfer teknologi.
Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar