Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdikti) akan meluncurkan pesawan N219 di akhir tahun ini.
Menurut Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)
Muhammad Nasir, PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan berusaha menyelesaikannya tepat
waktu.
Deputi Teknologi Penerbangan Antariksa LAPAN, Rika Andiarti
menjelaskan, pesawat N219 akan mendapatkan sertifikat CASR 23. Dengan
kata lain, kata dia, pesawat ini termasuk ke dalam kategori ringan.
“Ringan
tapi bongsor,” ujar Rika saat bertemu Republika di stand LAPAN, Parkir
Timur Lapangan D Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, (7/8/2015).
Menurut
Rika, pesawat ini akan diperuntukkan di daerah-daerah terpencil semisal
Papua. Pasalnya, ujar dia, wilayah tersebut medannya sulit dan harga
komoditi pun mahal. Dengan adanya pesawat ini, tambah dia, diharapkan
masyarakat mendapatkan kemudahan nantinya.
Sejauh ini, Rika
menjelaskan, seluruh komponen pesawat sudah terkumpul hingga 80 persen.
Untuk selanjutnya, kata dia, pihaknya hanya perlu menintegrasikan
komponen-komponen tersebut.
Mengenai anggaran untuk pembuatan ini,
Rika menerangkan sekitar Rp 400 Miliar. Menurutnya, dana ini belum
termasuk penelitian-penelitian yang dilakukan pada tahap awal. Ia
menerangkan, kursi penumpang bisa disesuaikan dengan konsep pesawat
militer maupun biasa.
Kemudian, Rika menyatakan total maksimun
berat dai pesawat ringan ini berjumlah tujuh ton. Jumlah ini, kata dia,
sudah termasuk dengan seluruh penumpang nantinya. Ia juga mengatakan,
panjang pesawat ini berjumlah 16,5 meter dengan lebar 19,5 meter.
Selain
itu, Rika mengungkapkan, 500 meter merupakan jarak yang cukup untuk
melakukan landing atau take off. Bahkan pesawat ini mampu berjalan pada
runaway di berbagai kondisi. Sudah ada beberapa perusahaan yang memesan
pesawat ini. Menurutnya, mereka sudah memesan sekitar 20 hingga 30
pesawat.
Pemesanan ini jelas bukan dibuat secara mudah. Menurut
Rika, pihaknya harus bisa meyakinkan mereka bahwa pesawat ini
benar-benar bisa terbang nantinya.
Republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar