Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir meluncurkan KRI
riset Rigel 933, Baruna Jaya, dan Bawal Putih III. Ia menyebut KRI
Rigel 933 milik TNI AL merupakan kapal riset tercanggih di dunia.
“Dalam
hal ini, kita punya kapal riset yang dimiliki TNI AL yaitu kapal Rigel,
kapal riset tercanggih di dunia,” ujar Nasir di Hari Kebangkitan
Teknologi Nasional di dermaga Kolinlamil, Jakut, Senin (10/8/2015).
Nasir
menilai KRI Rigel 933 memiliki sebuah robot laut yang mampu masuk ke
dalam air hingga kedalaman 1000 meter dan memiliki sebuah kapal yang
dapat berlayar tanpa awak. “Jadi di situ jarak kedalaman robot bisa
sampai 1.000 meter dan dia sonarnya bisa sampai 10 ribu meter,”
ungkapnya.
Adapun, KRI Rigel 933 merupakan kapal canggih buatan
galangan kapal OCEA Les Sables d’Olonne Perancis dan merupakan jenis
MPRV (Multi Purpose Research Vessel). Kapal ini masuk sejarah baru dalam
jajaran kapal-kapal TNI AL, terutama kapal survei hidro-oseanografinya.
KRI
dengan panjang 60,10 meter dan lebar 11,5 meter ini memiliki kemampuan
dalam survei Hidrografi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan. Kapal ini
memiliki kapasitas angkut ABK sejumlah 30 orang, peneliti 10 orang dan
penumpang lainnya 6 orang.
Kapal dengan bobot 515 ton ini
digerakkan oleh 2 mesin pendorong MTU Type 8V4000M53 sehingga KRI Rigel
933 mampu berlayar pada kecepatan maksimum 14.0 knot, dengan jarak
jelajah 4400 nautical mile. KRI Rigel 933 memiliki keunggulan
dibandingkan kapal riset jenis lainnya yakni pada peralatan survei dan
pemetaannya.
KRI Rigel 933 akan mengemban tugas pokok Dishidros
TNI AL dalam melaksanakan operasi survei dan pemetaan laut. KRI kelas
BHO (Bantu Hidro-Oseanografi) ini akan masuk dalam jajaran Satuan Survei
Dishidros TNI AL yang berpangkalan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta
Utara.
Dengan kapal canggih tersebut, Nasir berharap ke depan
hasil riset dapat dihilirkan dan dikomersialkan karena hasil riset akan
menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Kami
dorong untuk riset dikomersialkan karena bermanfaat untuk menghasilkan
inovasi karena inovasi adalah sebuah indeks pembangunan dari suatu
negara,” jelasnya.
Detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar