Hari Senin lalu (3/8/2015), diwartakan ada tiga lanud TNI AU yang
naik ‘kelas,’ dari tipe B ke tipe A. Ketiganya adalah lanud Supadio di
Pontianak, lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, dan lanud Suryadarma di
Subang. Naiknya status ketiga lanud menyiratkan peningkatan peran untuk
mendukung misi strategis operasi udara.
Eksistensi lanud tipe A saat ini bisa disiratkan sebagai tempat
bernaungnya Skadron Udara, terlebih pada keberadaan Skadron Tempur.
Ambil contoh seperti lanud Iswahjudi di Madiun, lanud Hasanuddin di
Makassar, lanud Abdurahman Saleh di Malang, dan lanud Halim
Perdanukusumah. Yang disebut terakhir resminya memang tidak menaungi
home base Skadron Tempur, tapi karena coverage-nya yang strategis untuk memayungi Ibu kota, di lanud Halim berlaku garnisun CAP (Combat Air Patrol)
yang dilakukan bergiliran antar Skadron Tempur. Lain dari itu, lanud
Halim menjadi rumah bagi beberapa skadron transport. Oleh karena
mengemban peran strategis, lanud tipe A sejak awal dipimpin oleh perwira
tinggi bintang satu.
Nah, terkait dengan naik kelasnya tiga lanud diatas, memang langsung
berhubungan dengan elemen alutsista. Sebut saja lanud Roesmin Nurjadin
menjadi home base Skadron Udara 16 yang berisi F-16 C/D Fighting Falcon,
kemudian lanud Supadio meski sejak lama menjadi sarang Skadron Udara 1
Elang Khatulistiwa yang ditempati jet Hawk 109/209, baru-baru ini resmi
menjadi home base bagi Skadron Udara 51, ini merupakan skadron UAV (drone) pertama yang ada di lingkup TNI AU. Dan terakhir lanud Suryadarma, meski sejak lama kondang sebagai home base
helikopter latih, tapi ada proyeksi kedepan untuk dijadikan markas
Skadron baru untuk helikopter Combat SAR EC-725 Super Cougar yang tak
lama lagi dioperasikan.
Karena ‘padatnya’ alutsista di lanud tipe A, maka unsur pertahanan
pangkalan juga mutlak ditingkatkan. Selain keberadaan rudal MANPADS QW-3
yang melekat pada satuan Paskhas, sista lain yang diproyeksikan menjadi
perisai lanud tipe A adalah kanon reaksi cepat Skyshield buatan
Oerlikon Contraves – Rheinmetall Defence. Kanon laras tunggal ini dapat
melontarkan proyektil hingga kecepatan 1.440 meter per detik dengan
jangakaun tembak efektif hingga 4 kilometer. (HANS)
Indomil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar