Duta besar dan perwakilan negara-negara pendiri Eurofighter
(Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris) mengadakan pertemuan dengan
Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu (4/8) untuk menyerahkan
Surat Dukungan (Letter of Support) resmi terhadap Eurofighter yang telah
ditandatangani oleh menteri pertahanan keempat negara tersebut. Surat
Dukungan tersebut mengukuhkan kembali informasi yang telah disampaikan
Eurofighter pada Indonesia dan menegaskan dukungan penuh keempat negara
pendiri Eurofighter terhadap elemen alih teknologi yang diasosiasikan
dengan jet tempur yang paling dapat diandalkan dan serba-bisa di dunia
saat ini.
\
Melalui pengadaan Eurofighter dan teknologi terkait, Indonesia akan semakin diuntungkan berkat kerja sama jangka panjang yang telah terbangun antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Group. Kombinasi unik kemampuan operasional dan industri tersebut dapat menjadi landasan bagi pertumbuhan strategis jangka panjang di sektor kedirgantaraan Indonesia.
Memajukan pengembangan ilmu pengetahuan dan kapasitas Indonesia
Menindaklanjuti tema inovasi di sektor maritim dalam rangka mendukung pelaksanaan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-20, lebih dari 25 perwakilan senior dari industri strategis, lembaga riset, kementerian terkait, dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia beserta Eurofighter mengambil bagian dalam sebuah workshop kemarin di Jakarta (5/8). Workshop tersebut mengulas pemanfaatan jet tempur secara inovatif dalam konteks kemaritiman. Para peserta workshop mengidentifikasi dan mendiskusikan area-area kunci yang dapat ditindaklanjuti dengan kolaborasi riset dan studi demi mendukung Indonesia mewujudkan visinya untuk menjadi poros maritim melalui peningkatan kapasitas Indonesia di bidang pertahanan, surveillance serta pemeliharaan perdamaian.
Terselenggara berkat kolaborasi antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Eurofighter, workshop ini dihadiri oleh para pejabat negara dan insinyur terkait, termasuk Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan untuk Menristekdikti, Sekretaris Dewan Riset Nasional, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kepala Insinyur Program IFX PT DI. Workshop tersebut difasilitasi oleh Eurofighter Head of Future Capabilities Laurie Hilditch. “Jika kita ingin menerapkan inovasi untuk mendukung visi poros maritim Indonesia, kesempatan untuk melakukan riset lebih lanjut terhadap berbagai area spesifik khusus Indonesia dapat dijajaki,” kata Hilditch.
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari para peserta, menyusul dilaksanakannya Rapat Koordinasi Nasional tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Rakornas IPTEK) yang melibatkan para pemangku kepentingan dari pihak akademisi, pemerintah dan industri untuk menyusun sebuah Rencana Induk Pembangunan IPTEK di Indonesia (4/8).
Dalam kesempatan Rakornas tersebut, Menristekdikti mendorong terciptanya kemitraan yang erat antara komunitas riset dan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia – sebuah visi yang didukung pula oleh Eurofighter.
“Perlindungan maritim yang handal adalah sebuah kebutuhan mendasar untuk negara kepulauan ini. Gabungkan itu dengan kapabilitas lokal yang mumpuni di sektor kedirgantaraan, dan Indonesia akan dapat sungguh-sungguh ‘lepas landas’ sebagai sebuah poros maritim,” kata Eurofighter Head of Industrial Offset Martin Elbourne saat ditemui di sela-sela workshop. “Ini adalah pendekatan yang didukung oleh Eurofighter dalam dialog dengan Indonesia yang dilakukannya secara konsisten dan berkelanjutan.
ARC.
\
Melalui pengadaan Eurofighter dan teknologi terkait, Indonesia akan semakin diuntungkan berkat kerja sama jangka panjang yang telah terbangun antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Group. Kombinasi unik kemampuan operasional dan industri tersebut dapat menjadi landasan bagi pertumbuhan strategis jangka panjang di sektor kedirgantaraan Indonesia.
Memajukan pengembangan ilmu pengetahuan dan kapasitas Indonesia
Menindaklanjuti tema inovasi di sektor maritim dalam rangka mendukung pelaksanaan peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-20, lebih dari 25 perwakilan senior dari industri strategis, lembaga riset, kementerian terkait, dan Angkatan Udara Tentara Nasional Indonesia beserta Eurofighter mengambil bagian dalam sebuah workshop kemarin di Jakarta (5/8). Workshop tersebut mengulas pemanfaatan jet tempur secara inovatif dalam konteks kemaritiman. Para peserta workshop mengidentifikasi dan mendiskusikan area-area kunci yang dapat ditindaklanjuti dengan kolaborasi riset dan studi demi mendukung Indonesia mewujudkan visinya untuk menjadi poros maritim melalui peningkatan kapasitas Indonesia di bidang pertahanan, surveillance serta pemeliharaan perdamaian.
Terselenggara berkat kolaborasi antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan Eurofighter, workshop ini dihadiri oleh para pejabat negara dan insinyur terkait, termasuk Staf Ahli Bidang Pertahanan dan Keamanan untuk Menristekdikti, Sekretaris Dewan Riset Nasional, Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kepala Insinyur Program IFX PT DI. Workshop tersebut difasilitasi oleh Eurofighter Head of Future Capabilities Laurie Hilditch. “Jika kita ingin menerapkan inovasi untuk mendukung visi poros maritim Indonesia, kesempatan untuk melakukan riset lebih lanjut terhadap berbagai area spesifik khusus Indonesia dapat dijajaki,” kata Hilditch.
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari para peserta, menyusul dilaksanakannya Rapat Koordinasi Nasional tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Rakornas IPTEK) yang melibatkan para pemangku kepentingan dari pihak akademisi, pemerintah dan industri untuk menyusun sebuah Rencana Induk Pembangunan IPTEK di Indonesia (4/8).
Dalam kesempatan Rakornas tersebut, Menristekdikti mendorong terciptanya kemitraan yang erat antara komunitas riset dan industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan posisi Indonesia di mata dunia – sebuah visi yang didukung pula oleh Eurofighter.
“Perlindungan maritim yang handal adalah sebuah kebutuhan mendasar untuk negara kepulauan ini. Gabungkan itu dengan kapabilitas lokal yang mumpuni di sektor kedirgantaraan, dan Indonesia akan dapat sungguh-sungguh ‘lepas landas’ sebagai sebuah poros maritim,” kata Eurofighter Head of Industrial Offset Martin Elbourne saat ditemui di sela-sela workshop. “Ini adalah pendekatan yang didukung oleh Eurofighter dalam dialog dengan Indonesia yang dilakukannya secara konsisten dan berkelanjutan.
ARC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar