Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu optimistis Indonesia
sebagai negara nomor tiga di dunia dalam hal alat utama sistem
persenjataan (Alutsista) dapat terwujud.
Hal itu diungkapkan
Ryamizard saat menghadiri Seminar Nasional 25 Tahun SMA Taruna Nusantara
dan mengunjungi pabrik pembuatan amunisi milik PT Pindad di Malang,
Jawa Timur, Rabu (12/8/2015).
“Survei Global Firepower saat ini
menempatkan Indonesia diurutan 12 dunia dalam hal kemampuan
alutsistanya. Data itu bisa dijadikan landasan bagi pemerintah dan
pembuat kebijakan untuk mendorong, dan memotivasi setidaknya dalam 10
tahun ke depan Indonesia bisa masuk 10 atau 3 besar dunia,” ujarnya.
Ryamizard
mengaku, bersyukur ada perubahan posisi Indonesia di dunia terkait
kemampuan alutsista. Sebelumnya, Indonesia menduduki urutan ke 19 dunia,
namun kini naik menjadi nomor 12 dunia.
“Insyaallah, (masuk tiga
dunia) kita semua ada bahan-bahannya, seperti tembaga numpuk itu di
Papua dan yang lain-lain ada, tinggal bagaimana ada campuran dimana kita
perlu belajar untuk menggabungkan itu,” ujarnya.
Untuk mewujudkan
keinginan tersebut sekaligus meningkatkan kemampuan PT Pindad, sambung
Ryamizard, pihaknya akan menggandeng Kementerian Perindustrian.
“Tinggal
sekarang itu dapat ilmunya, kita bekerja sama dengan yang lain. Kalau
sudah itu tinggal perbanyak pemasaran. Kita mau buat bom untuk Sukhoi,
mau cannon dari semua meriam, mungkin nanti termasuk Leopard, kita sudah
bisa buat semua,” jelasnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) ini mengakui, kemampuan PT Pindad dalam memproduksi amunisi.
Menurut Ryamizard, kualitas amunisi yang diproduk Pindad sudah diakui
karena memenuhi standar internasional.
“Ini aja kita kewalahan,
ada pesanan dari Arab 40 juta butir amunisi. 40 juta banyak. Kita
kewalahan, yang ada duluan aja kita jual. Kita proses satu hari sudah
mencapai 600.000 peluru produksinya. Arab kan bisa saja beli dimana-mana
dia (negara) kaya, tapi dia beli di sini,” ujarnya.
Ryamizard
menilai, bila produk Pindad bisa terjual dalam jumlah besar maka roda
perekonomian akan berjalan. Untuk itu, Menhan juga akan menggandeng
perusahaan lain untuk memajukan kemampuan produk alutsista dalam negeri.
Mengenai
permintaan PT Pindad untuk disediakan tempat uji coba, Ryamizard
mengaku akan mencarikannya. “Kita akan cari yang lebih luas lagi untuk
tempat uji cobanya,” ucapnya.
Selain membangun kemampuan
alutsista, Ryamizard juga menargetkan pembentukan 100 juta kader bela
negara di seluruh Indonesia. Sebagai tahap awal, sebanyak 47 kabupaten
pada tahun ini akan memulai perekrutan.
“Guna mewujudkan kondisi
tersebut (tiga besar), Kemhan menargetkan kader bela negara 100 juta
kader dengan kesadaran bela negara di 47 kabupaten/kota di bawah Kodal,”
pungkas Ryamizard.
Sindonews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar