Alih-alih mengikuti harapan banyak orang agar Arhanud (Artileri
Pertahanan Udara) TNI punya rudal anti serangan udara jarak menengah,
justru Arhanud di ketiga matra masih berkutat di level SAM (surface to air missile) SHORAD (short range air defense).
Bahkan elemen SAM SHORAD, khususnya di Arhanud TNI AD kian diperkaya
dengan platform peluncur yang menggunakan basis rantis (kendaraan
taktis) lapis baja dari beberapa jenis.
Basis penempatan rudal penangkis serangan udara pada unit kendaraan taktis TNI mengandalkan teknologi MANPADS (Man Portable Air Defense System).
Pertama kali model ini diadopsi pada rantis Land Rover yang ditempati
rudal asal Swedia, Bofors RBS-70. Kemudian berlanjut yang lebih advanced
ada rudal Grom yang mengusung platform Land Rover Defender. Rantis asal
Inggris Land Rover Defender memang laris manis, buktinya rudal
Starstreak TNI AD pun dipasang di kendaraan ini. Lalu entah jadi
diakuisisi atau tidak, Cina pernah menawarkan rudal QW-3 untuk Arhanud
TNI AD, rudal ini dipasang pada platform truk SX 2110 4×4. Paket rudal
QW-3 dan truk SX 2110 pernah ditampilkan dalam Pameran Alutsista TNI AD
2013 di Lapangan Monas.
Nah, mengikuti jejak kapal perang TNI AL, Arhanud TNI AD nyatanya
juga melirik rudal Mistral buatan MBDA. Ada yang menarik dari rudal
Mistral untuk Arhanud TNI AD, yakni ditempatkan dalam dua platform
rantis lapis baja 4×4 sekelas jip, pertama pada rantis Komodo buatan PT
Pindad, dan kedua pada rantis Sherpa Light besutan Renault Trucks
Defense, Perancis.
Penempatan rudal Mistral pada rantis Komodo mengusung peluncur model
Atlas. Bila dilihat sekilas, Atlas mirip dengan peluncur Mistral Simbad
yang ada di frigat Van Speijk TNI AL,
pengorasiannya dilakukan manual oleh seorang juru tembak, dimana dalam
platform peluncur terdapat dua rudal yang siap tembak. Tapi harus
diakui, model peluncur Atlas punya beberapa kelemahan, seperti
pengoperasian yang masih manual dan posisi juru tembak rudal yang
terbuka dapat menjadi santapan empuk sniper.
Menjawab kelemahan peluncur model Atlas pada rantis Komodo, Arhanud
TNI AD juga mengandalkan Sherpa Light. Rantis ini sejatinya hadir dalam
beberapa varian, mulai dari scout, station wagon, carrier, special forces, APC, APC-Assault, dan APC XL.
Yang digunakan sebagai basis platform peluncur Mistral untuk Arhanud
TNI AD adalah varian Station Wagon. Disini peluncur dengan empat Mistral
dioperasikan manual maupun menggunakan RCWS (remote control weapon
system). Dengan RCWS, operator rudal berada di dalam ruang kabin yang
terlindung. Ditambah, model peluncur ini dipasukan dengan sepucuk SMB
(senapan mesin berat) kaliber 12,7 mm, sehingga efek letalitasnya ebih
mematikan.
Kubah peluncur rudal dilengkapi perangkat gyro-stabilized, sensor thermal, integrated laser rangefinder yang disajikan oleh Rheinmetall Defence Electronics. Agar tak salah tembak, platform ini juga dibekali fitur IFF (identification friend or foe). Dengan kemampuan deteksi 16 sassaran, waktu reaksi untuk tiap tembakan hanya butuh dua detik.
Sherpa Station Wagon
Rantis ini oleh pabrikannya masuk ke dalam Sherpa Light dengan penggerak 4×4 dan bobot di rentang 7,9 sampai 11 ton. Namanya juga ‘station wagon,’ adopsi kendaraan ini pun multi fungsi, tak sebatas pada desain untuk peluncur rudal. Lebih dekat dengan Sherpa Light, rantis ini ditenagai mesin Renault 215-hp to 265-hp dengan automatic gearbox. Sherpa masih aman untuk melintasi medan genangan sedalam 1,5 meter.
Rantis ini oleh pabrikannya masuk ke dalam Sherpa Light dengan penggerak 4×4 dan bobot di rentang 7,9 sampai 11 ton. Namanya juga ‘station wagon,’ adopsi kendaraan ini pun multi fungsi, tak sebatas pada desain untuk peluncur rudal. Lebih dekat dengan Sherpa Light, rantis ini ditenagai mesin Renault 215-hp to 265-hp dengan automatic gearbox. Sherpa masih aman untuk melintasi medan genangan sedalam 1,5 meter.
Bicara soal perlindungan, awak sudah dilengkapi fasilitas proteksi
nubika (nuklir, biologi dan kimia). Awak pun dilengkapi proteksi dari
bahaya api. Sebagai kendaraan lapis baja, Sherpa dilengkapi perlindungan
balistik di level B6, namun dapat di upgrade ke level 3. Proses upgrade
lapis baja tak sulit, pasalnya Sherpa dirancang secara modular. Ancaman
ledakan ranjau juga telah diantisipasi, Sherpa dapat di modifikasi
dengan sistem V-shaped dan deflektor.
Guna mendukung mobilitas, Sherpa Light dapat dengan mudah dibawa
pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules atau Airbus A400M Atlas. (Gilang Perdana)
Spesifikasi Sherpa Light
– Manufaktur: Renault Trucks
– Awak: 4 atau 5
– Dimensi: 5,43 x 2,36 x 2,13 meter
– Wheel base: 3,54 meter
– Volume internal: 7m3
– Kecepatan maks: 110 km per jam (di jalan raya)
– Jarak jelajah: 1.000 km dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam
– Manufaktur: Renault Trucks
– Awak: 4 atau 5
– Dimensi: 5,43 x 2,36 x 2,13 meter
– Wheel base: 3,54 meter
– Volume internal: 7m3
– Kecepatan maks: 110 km per jam (di jalan raya)
– Jarak jelajah: 1.000 km dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar