Rabu, 04 Februari 2015

KSAU Minta Pemerintah Lengkapi Radar TNI AU

KSAU Minta Pemerintah Lengkapi Radar TNI AU. (ist)
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna meminta pemerintah segera menambah radar milik TNI AU. Musababnya, TNI AU baru memiliki 20 dari total kebutuhan 20 radar pemantau. “Masih kurang 12 radar lagi,” kata Agus kepada wartawan di Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 4 Februari 2015.
Menurut Agus, sebagian besar kekurangan radar TNI AU berada di wilayah Indonesia timur. Dalam program modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI bertajuk Minimum Essential Force, Angkatan Udara sudah mengajukan penambahan 12 radar pemantau. Hasilnya, dalam waktu dekat, dua radar baru siap dipasang. “Masih kurang sepuluh radar lagi. Kami harap dapat segera terpenuhi,” kata Agus.
Agus mengatakan radar merupakan salah satu komponen penting pertahanan udara Indonesia selain pesawat tempur. Menurut dia, radar seperti mata TNI AU yang bertugas mendeteksi benda asing yang masuk ke wilayah Indonesia.
Agus menambahkan, kelengkapan radar dan pesawat tempur TNI AU merupakan salah satu penunjang program poros maritim pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, urusan maritim akan selalu berkaitan dengan udara. “Apakah bisa kekuatan darat dan laut Indonesia bergerak bebas kalau udara dikuasai negara lain?” kata Agus.
Pada 2014, TNI AU beberapa kali tercatat melakukan intercept terhadap pesawat asing yang memasuki kawasan Indonesia tanpa izin. KSAU sebelumnya, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, juga sempat menyatakan kendala yang dialami TNI AU dalam menjaga luas wilayah Indonesia adalah minimnya perlengkapan.
Sebelumnya, Agus menyatakan niatnya meningkatkan pertahanan udara dengan membeli dan memperbarui radar TNI AU. Agus berharap ada alokasi anggaran yang cukup, sehingga radar TNI AU dapat menjangkau seluruh titik wilayah Tanah Air.
“Kalau semua wilayah punya radar, tidak akan ada yang masuk. Pesawat asing masuk sebentar langsung di-intercept dan diturunkan,” kata Agus di Istana Negara, Jumat, 2 Januari 2015. 

(Tempo)

KRI Balikpapan 901: Kapal Tanker Tua Peninggalan Perang Dingin

c658e-1551209_20131121093714
Gelar kekuatan tempur di laut secara faktual bakal melibatkan elemen kapal tanker, terlebih untuk Indonesia yang punya luas wilayah lautan yang amat luas. Dan, diantara ratusan jenis kapal perang TNI AL, gugus kapal tanker di satukan dalam kelas BCM (Bantu Cair Minyak) dari Satban (Satuan Kapal Bantu). Sebagai identitasnya, lambung kapal diberi kode 9xx. Hingga kini, enam unit kapal tanker memperkuat TNI AL, dan di jadwalkan ada tambahan satu unit lagi dalam waktu dekat.
Keenam kapal tanker TNI AL adalah KRI Balikpapan 901, KRI Sambu 902, KRI Arun 903, KRI Sungai Gerong 906, KRI Sorong 911, dan KRI Tarakan 905. Bila dirunut dari yang terbesar adalah KRI Arun 903, sedangkan yang paling baru dan menjadi kebanggaan karena buatan dalam negeri adalah KRI Tarakan 905. Nah, ada yang cukup unik, ternyata diantara kapal tanker TNI AL tadi, ada yang merupakan buatan Uni Soviet, alias peninggalan era Perang Dingin.

Yang dimaksud disini adalah KRI Balikpapan 901 dan KRI Sambu 902. Merujuk dari sejarahnya, kapal tanker ini dibuat oleh galangan Zhdanov Shipyard, Leningrad. Pihak NATO memberi nama Khobi Class pada kapal tanker ini, sejatinya tanker ini diberi kode Project 437N oleh Uni Soviet. Kapal tanker ini dibangun antara tahun 1953 hingga 1958, dan resmi dioperasikan AL Soviet pada tahun 1955. Menurut situs Wikipedia, Khobi Class dibuat hingga 20 unit. Dimana dua unit diantaranya digunakan oleh TNI AL.
1551209_20131120103324
KRI Balikpapan 901 menjadi latar dari KRI Teluk Peleng 535 yang karam di Pondok Dayung, Jakarta Utara.
KRI Balikpapan 901 menjadi latar dari KRI Teluk Peleng 535 yang karam di Pondok Dayung, Jakarta Utara.

Mengingat usianya yang sudah lanjut, kehadiran kapal tanker ini dipercaya terkait dengan operasi Trikora pada dekade 60-an. Boleh dibilang, sejarah kapal ini cukup panjang, bisa jadi mampu menandingi sejarah KRI Sorong 911.
Khobi Class termasuk kapal tanker ringan, dimensinya 63,2 x 10 x 4,5 meter dan punya bobot penuh 1.525 ton. Kapal tanker ini dibekali dengan deck untuk pendaratan helikopter. Kapal ini punya kapasitas angkut 1000 ton bensin dan 550 ton diesel. Kapal ini punya peran strategis dan taktis, misi yang diemban biasanya berupa penyaluran bahan bakar dan pembekalan logistik cair di laut (fleet underway replenishment at sea).
Dapur pacu kapal tua ini berasal dari dua mesin diesel Type 8DR 30/50 1.600 bhp dengan dua shaft propeller. Kecepatan kapal mencapai 13 knots. Jarak jelajah kapal mencapai 4.630 Km pada kecepatan 12,5 knots. Sayangnya, Khobi Class tidak dilengkapi persenjataan permanen. Tapi uniknya diantara kemampuan elektroniknya ada IFF (identification friend or foe).

KRI Sambu 902
KRI Sambu 902
1
Pada tahun 2013,KRI Balikpapan 901 telah selesai melaksanakan perbaikan body kapal, mesin kapal dan beberapa peralatan lainnya. Selanjutnya untuk pengecekan performa mesin juga dilaksanakan manuver-manuver yang bertujuan untuk mengukur kesiapan KRI dan personil dalam mengawaki alutsista tersebut dalam sea trial di teluk Jakarta. Selain Indonesia, di luar Uni Soviet kapal ini hanya digunakan oleh AL Albania.
Sebelum menjadi KRI Balikpapan 901, sebelumnya nama kapal adalah Sunta 658 yang meluncur dari galangan pada Januari 1956. Memang benar-benar sudah sepuh kapal ini. (Haryo Adjie)

Selasa, 03 Februari 2015

Uji Bom Pesawat T-50i Golden Eagle

image
Pemasangan Bom BDU-33, Launcher 68 dan Launcher 131 pada pesawat tempur T-50i Golden Eagle di Shelter Skadron Udara 15, Senin (2/2). (Foto Penerangan Lanud Iswahjudi)

Tiga pesawat tempur T-50i Golden Eagle dari Skadron Udara 15, melaksanakan uji coba bom buatan Dislitbangau, di Lanud Iswahjudi dengan sasaran Air Weapon Range (AWR), Pulung, Ponorogo, Jawa Timur, Senin (2/2/15).
Dalam Uji coba bom yang dipimpin oleh Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Marda Sarjono, ketiga pesawat tersebut menguji Bom BDU-33, Launcher 68 dan Launcher 131, dengan tujuan untuk mengetahui daya ledak bom serta ketepatan sasaran. selain itu juga merupakan ajang uji kemampuan bagi para penerbang tempur dalam ketepatan menembak Air to Ground atau menghancurkan sasaran sekaligus untuk meningkatkan kemampuan tempur yang handal dan profesional.
Uji coba disaksikan langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Donny Ermawan T. M.D.S., didampingi Direktur Enginering Koharmatau Kolonel Lek Dento Priyono, tim Dislitbangau, Para Pejabat dari Mabesau dan Lanud Iswahjudi, mulai dari pemasangan bom di wing pesawat T-50i Golden Eagle hingga pelaksanaan pengebomam di AWR Pulung, Ponorogo.
Komandan Lanud Iswahjudi, Marsma TNI Donny Ermawan T., M.D.S berharap pelaksanaan uji coba bom BDU-33, Launcher 68 dan Launcher 131 pada pesawat T-50i Golden Eagle ini dapat berjalan lancar, aman, selamat dan mendapatkan hasil yang memuaskan, sehingga dapat memperoleh sertifikat kelaikan dari Dislambangjaau. Dengan demikian kemandirian di bidang Alutsista akan terwujud, sehingga pesawat tempur TNI AU khususnya T-50i Golden Eagle memiliki Bom sendiri tanpa tergantung dari luar negeri. (tni-au.mil.id)

Bakamla: Pantau Laut Indonesia Dengan Drone Helikopter

Fire-X-Scout_VUAS_FFG56
Dalam debat pilpres tahun lalu, Presiden Joko Widodo pernah mengangkat soal penggunaan drone (wahana udara tanpa awak) untuk mengamankan kawasan laut Indonesia. Nah, kini wacana tersebut nampaknya sudah mulai diungkapkan kembali.
Deputi Operasi dan Latihan Badan Keamanan Laut (Bakamla) berencana membeli drone paling cepat tahun depan. Saat ini Bakamla terbentur masalah pendanaan, bahkan saat ini, diakui mereka memakai anggaran lama Bakorkamla sebelum berubah nama. Namun hal ini tidak menyurutkan tawaran dari produsen drone mancanegara.
Salah satu yang menarik menarik perhatian Bakamla adalah drone berbentuk helikopter. Drone tersebut mampu terbang melayang layaknya helikopter biasa dan memakai mesin berbahan bakar listrik sehingga tak mengeluarkan suara bising. Drone ini diperlengkapi kamera untuk memantau kegiatan ilegal kapal-kapal dari atas.
MQ8 Fire Scout, kini jadi andalan US Navy.
MQ-8B Fire Scout, kini jadi andalan US Navy.
MQ-8C Fire Scout.
MQ-8C Fire Scout.

Dalam sejarahnya, Amerika Serikat menjadi negara pertama yang menggunakan drone helikopter untuk memantau wilayah laut mereka. Drone yang digunakan adalah tipe Fire Scout helicopter dan didayagunakan di Guam guna memantau pergerakan laut pasifik.
MQ-8C Fire Scout adalah helikopter tanpa awak dengan empat bilah main rotor dan sebuah mesin tunggal. Ini bukan drone helikopter berbentuk mainan. Dengan panjang body sekitar 10,5 meter, tinggi 3,1 meter dan lebar 2,65 meter (belum termasuk dimensi baling-baling), ukurannya menyamai heli normal.
Di laut, helikopter tak berawak ini dapat lepas landas dan mendarat di setiap kapal perang yang memiliki landasan pesawat. Ketika mendukung pasukan darat, Fire Scout tidak perlu zona pendaratan khusus dan mampu mendarat dimanapun.
Dengan kemampuan seperti itu, mungkinkah Fire Scout jadi drone pilihan Bakamla? Karena Laksamana Pertama Wuspo Lukito, Deputi Operasi dan Latihan Bakamla, dengan jelas memberi statement ‘ingin drone-drone itu bisa terbang dan mendarat dari atas kapal Bakamla.’
Bakamla juga tertarik membeli drone berbentuk pesawat yang memiliki daya jangkau lebih luas. (Deni Adi)

TNI Juara Umum Lomba Tembak BISAM di Brunei Darussalam

TNI Juara Umum Lomba Tembak BISAM di Brunei Darussalam
Panglima TNI Jenderal TNI Dr Moeldoko didampingi Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, Wakasad Letjen TNI Munir, Pangkostrad Letjen TNI Mulyono menerima Kontingen TNI Lomba Tembak BISAM (Brunei International Skill Arms Meet)  ke-11 tahun 2015 Brunei Darussalam, di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/2/2015). 
Lomba tembak BISAM ke-11 ini diselenggarakan dari tanggal 15 Januari s.d 2 Februari 2015  di Brunei Darussalam, dan diikuti oleh 16 negara peserta terdiri dari Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, China, Oman, Singapura, Australia, United Kingdom, Vietnam, New Zaeland, United States Of America, Philipina, Laos, Thailand, Kamboja dan Pakistan.
Kontingen TNI  yang dipimpin oleh Komandan Kontingen Kolonel Arm Budi Suwanto, S. Sos berjumlah 35 orang, meliputi 13 official, 10 atlet petembak senapan, 6 atlet petembak SO/GPMG dan 6 atlet petembak pistol. Dalam lomba tembak BISAM ke-11 tahun ini, kontingen TNI menjadi juara umum dengan memperoleh 34 medali, terdiri dari : individu meraih 6 emas, 6 perak, dan 4 perunggu, sedangkan tim/ kelompok meraih 14 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Mewakili seluruh prajurit TNI, Panglima TNI mengucapkan terima kasih dan rasa hormat serta penghargaan atas prestasi sebagai juara umum. "Posisi juara umum ini semakin menambah profil dan performance TNI di kawasan Asia, apa yang telah kalian lakukan memberikan kontribusi yang sangat positif atas eksistensi TNI di dunia Internasional", ujar Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut Panglima TNI menyampaikan bahwa, kecenderungan seseorang setelah mendapatkan sesuatu itu tidak waspada, lengah dan mengangggap orang lain kecil. Sikap-sikap seperti itu supaya ditinggalkan, dan sebagai prajurit kewaspadaan adalah nomor satu. "Kemampuan menembak ini supaya tetap terpelihara dengan baik dan lakukan regenerasi dari waktu ke waktu dengan baik, agar kita tidak kehilangan atlet-atlet yang handal di masa depan", tegas Panglima TNI.

TNI. 

PKS Usulkan RUU Wajib Militer

  gladi-hut-tni-3
Dalam rapat kerja Fraksi PKS DPR RI yang digelar hari ini, salah satu tema yang dibahas adalah pertahanan. Ketua komisi I yang juga politisi PKS Mahfudz Siddik, mengatakan pembahasan dalam forum tertutup itu mencuat agar FPKS mengusulkan RUU Bela Negara atau Wajib Militer (Wamil).
“Raker ini akan putuskan RUU mana yang akan jadi usul Fraksi PKS ke Baleg (Badan Legislasi), salah satunya misal tadi ada yang mengusulkan RUU Bela Negara atau Wajib Militer (Wamil),” kata Mahfudz Siddik di sela raker FPKS di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (30/1/2015).
Mahfudz menilai ada urgensinya Indonesia menerapkan wajib militer. Perspektif yang digunakan tidak hanya soal pertahanan, tapi soal membangun bangsa yang disiplin, kuat dan berkarakter.
“Wamil bukan hanya perspektif ancaman milter, tapi program wamil itu orang diajari tentang kedisiplinan, karakter, solidaritas, tanggungjawab, dan lainnya di tengah maraknya individualisme,” terang Mahfudz.
“Kalau lihat praktek negara lain seperti Singapura, begitu lulus SMA dia ikut program wajib militer setahun, baru setelah itu ikut universitas,” imbuhnya.
Namun Mahfudz mengatakan usulan ini masih sebatas ide. Pun jika disepakati, perlu kepala dingin dalam mengkaji RUU ini. Selain itu, RUU ini mungkin bersinggungan dengan RUU lain di komisi I seperti RUU Komponen Cadangan (Komcad) dan RUU Keamanan Nasional (Kamnas).
Jika mendapat sambutan dari fraksi lain, maka PKS akan secara resmi mengusulkan kepada Badan Legislasi (Baleg) DPR agar dimasukkan dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas), yaitu daftar seluruh rancangan UU yang harus dibahas DPR dalam satu masa periode.
“Program bela negara atau wamil akan berdampak sangat kuat bagi banyak hal, terutama kesiapan warga negara ketika suatu waktu dimobilisasi untuk kepentingan pertahanan,” ucap ketua komisi I DPR dua periode itu. 

(Detik.com).JKGR.

Pesawat TU-16, Kartu As Terakhir Bung Karno

  7HBULFMC
TU-16 pesawat pembom strategis buatan Soviet, yang dimiliki Indonesia di era tahun 60 an. Pesawat pembom ini merupakan kartu as Bung Karno kala menghadapi konflik Irian Barat dengan Belanda, pesawat ini membuat Belanda harus berpikir ulang jika harus berperang dengan Indonesia. Wikimedia.com
AR99E059
Pembelian TU-16 AURI didasari atas keputusan akan kebutuhan pesawat pembom jarak jauh, untuk mendukung operasi pembebasan Irian Barat yang digagas oleh Bung Karno. Operasi Jayawijaya, sebuah operasi militer penyerangan terbesar secara simultan yang melibatkan 3 unsur matra TNI, Darat penerjunan pasukan Kostrad dan Kopassus di bantu Paskhas, Laut operasi pendaratan Marinir, Udara pengerahan pesawat pembom dan tempur. wikimedia.com
I0AB7QH5
Tampak para personel pesawat pembom TU-16 tengah bersiap menjalankan misi, awalnya Soviet menolak menjual pembom strategis ini ke Indonesia. Namun desakan dan lobi Bung Karno berhasil meluluhkan negeri Beruang Merah tersebut, Pesawat ini merupakan kartu as terakhir Bung Karno, untuk memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat. angelfire.com
QEEBQ6XP
Dilengkapi dengan rudal strategis terbaik masa itu, Kennel. Bahkan Bung Karno meminta penambahan car anti radiasi nuklir, pada bagian bawah pesawat, untuk menakuti pihak Belanda dan membuat mereka berpikir jika Indonesia sudah memiliki bom nuklir, semua kru TU-16 ini dilatih untuk siap mati karena misi yang mereka jalani sangat berbahaya. Wikipedia.com
5FHRS5GD
Awalnya Belanda tidak percaya Indonesia memiliki pembom strategis ini, namun Amerika meyakinkan Belanda lewat penerbangan U2 Dragon Lady, pesawat mata-mata yang diterbangkan dari Jepang dan berhasil memotret deretan TU-16. Pesawat ini ditugaskan untuk menenggelamkan kapal induk Karel Doorman, dengan rudal Kennel yang hanya dimiliki Indonesia dan Soviet. Wikipedia.com
NJO6ANXW
Pertama kali terbang tahun 1952, ditenagai 2 mesin Mikulin AM-3M turbojets. Dengan kecepatan jelajah 820KM/perjam dan ketinggian terbang sekitar 12KM, dan daya jelajah hingga 7000KM, dilengkapi dengan senjata R-23 23-mm cannons, Rudal AS-1 ‘Kennel’, dan bom nuklir. Jika ingin menyaksikan sosok asli dari TU-16 dapat mengunjungi Museum TNI AU di Yogyakarta. aviationmuseum.eu

(Tempo.co). JKGR.