Selasa, 04 Maret 2014

Indonesia jadi penyeimbang di Laut China Selatan


Kunjungan Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, ke China pada akhir februari 2014 lalu, langkah tepat sebagai upaya penguatan kerja sama militer, bahkan posisi Indonesia bisa menjadi penyeimbang kawasan Laut China Selatan.

"Inisiatif dari panglima seharusnya juga secara politik dimainkan presiden beserta kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan mengingat air defense Iidentification zone China di Laut Cina Timur yang pasti diikuti penerapan ADIZ di Laut China Selatan," kata pengamat pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, Indonesia seharusnya memang dapat memainkan posisinya sebagai penyimbang kawasan sebagai negara yang memiliki posisi strategis.

"Indonesia seharusnya mengambil momentum ini juga dengan secara unilateral menetapkan zona ADIZ nya dan bersikap menjadi penengah di masalah ADIZ laut China selatan yang dipastikan akan lebih kompleks dibandingkan laut China Timur," ujarnya.

Connie mengatakan, sikap antisipatif dan mendorong terciptanya stabilitas kawasan memang sudah waktunya digunakan Indonesia dengan lebih berani dan tegas utamanya terhadap negara tetangga yang seringkali secara unilateral menerapkan dan memainkan aturannya.

Di tempat terpisah, Moeldoko menyebutkan, kunjungan ke China mendapat respon positif oleh negara tirai bambu tersebut.

"Mereka inginkan Indonesia berperan semakin baik dalam jaga stabilitas Laut China Selatan. Saya tegaskan Indonesia memiliki kepedulian atas Laut China Selatan. TNI akan beri kontribusi yang sangat positif," katanya seraya mengatakan kerja sama army to armyair force to air force, navy to navy sudah jalan.

Dalam kesempatan sama, dia menuturkan penguatan personel di Kepulauan Natuna berupa penambahan satu batalion TNI AD, peningkatan kapasitas pangkalan TNI AL dan TNI AU.

"Mereka pos depan punya daya penggentar," kata dia. 

China Minta Uang Tambahan untuk ToT Rudal C 705


Rudal C-705 China
Rudal C-705 Kerjasama China- RI

Beijing menginginkan uang tambahan dari Indonesia, setelah menemukan negara yang secara aktif mencoba meng-eksport versi sendiri (tiruan) dari rudal anti kapal permukaan C 705 China, ke pasar internasional. Pernyataan ini dilaporakan koran berbahasa China Want Daily.
Selama pertemuan antara Senior militer China dan Indonesia yang dilakukan oleh Kepala Staf PLA, Jenderal Fang Fenghui dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Beijing, kedua negara membahas sejumlah isu termasuk penguatan kerjasama maritim, Latihan Anti-Teror, Pengadaan alat-alat pertahanan dan kerjasama industri, seperti yang disampaikan oleh Janes Defense Weekly
Indonesia membeli sekitar 40 rudal C-705 rudal anti-kapal permukaan dari China, ujar Silmy Karim dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan Indonesia. Angkatan Laut Indonesia berencana melengkapi kapal patroli cepat KCR-40 dengan rudal yang dirancang dan diproduksi oleh Beijing berbasis China Aerospace Science and Industry Corporation. Di samping itu, Indonesia juga berharap untuk memproduksi versi sendiri dari rudal C-705 untuk pasar luar negeri, ujar Karim.
Rudal C 705 China
Rudal C 705 China

Cina telah menolak untuk menyerahkan sepenuhnya teknologi rudal C-705 ke Indonesia, karena masih banyak negara lain yang ingin membeli senjata canggih dari China, ujar Karim dari KKIP. Beijing malah meminta biaya tambahan dari Jakarta untuk mengamankan hak intelektual atas produksi rudal tersebut.
Indonesia sudah mendapatkan izin dari China untuk memproduksi rudal anti-kapal C-805, untuk kapal patroli PB-57 . Juga diperbolehkan untuk mengekspor rudal C-805 ke negara-negara asing. 

Jepang Ajak Kerjasama
Menteri luar negeri Jepang dan Indonesia sepakati untuk mengadakan pembicaraan ’2 +2′ Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan sesegera mungkin, untuk memperkuat kemitraan strategis yang komprehensif dari kedua negara. Langkah ini tampaknya muncul sebagai gerakan untuk meng-counter kemajuan China ke Pasifik.
Menteri Luar Negeri Jepang Fumio Kishida dengan rekannya dari Indonesia Marty Natalegawa, bertemu di sela-sela Kerjasama antara negara-negara Asia Timur untuk Pembangunan Palestina (CEAPAD), yang diadakan pada tanggal 1 Maret 2014 di Jakarta.
Kishida mengungkapkan rencana Jepang untuk berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas regional berdasarkan “proactive pacifism”, seperti pernyataan yang dilansir Kementerian Luar Negeri Jepang (MoFA).(wantchinatimes.com / janes.com).

Senin, 03 Maret 2014

Su-35S Telah Melampaui F-22 Amerika dalam Hal ‘Kecerdasan’

Praktis seluruh ideologi pesawat tempur generasi kelima telah diejawantahkan dalam wujud Su-35S. Hal ini memberi Rusia potensi untuk memulai upaya menciptakan pesawat tempur generasi kelima dengan mendahului semua negara lainnya. 

Kompleks aviasi canggih garis depan PAF FA (T-50) dalam proses menyelesaikan fase tes wajibnya dengan sukses. Pesawat tempur generasi kelima hasil produksi tersebut diharapkan mulai dapat digunakan oleh militer pada tahun 2017. Namun demikian di saat yang sama, unit garis depan sudah dilengkapi dengan produk imbangan yang hampir serupa dengan pesawat ini – pesawat tempur multiperan Su-35S.
Pendeknya, bersamaan dengan pembuatan konsep virtual pesawat tempur generasi kelima – sedari awal pesawat ini didesain dalam wujud digital saja – komponen yang siap digunakan untuk pesawat tempur masa depan ini diimplementasikan dan dikembangkan pada platform Su-35S. Maka Su-35S generasi 4++ pun praktis menjadi setara dengan pesawat tempur generasi kelima di semua karakteristiknya kecuali apa yang disebut teknologi siluman, sampai jenis ini masuk produksi massal.
Su-35S mampu mencapai kecepatan hingga 2.400 km/jam dan memiliki jangkauan jarak hingga 3.600 km. Pesawat ini mumpuni baik sebagai pesawat tempur, interseptor jarak jauh, maupun pembom pembawa misil.
Lebih lanjut lagi dalam hal karakteristik tertentu, Su-35S sudah melampaui satu-satunya pesawat tempur generasi kelima yang telah digunakan hingga sekarang, yaitu F-22 Raptor buatan Amerika.  Oleh karena itu, sistem kendali radar ‘Irbis’ yang dipasang di Su-35S mampu mendeteksi sasaran di udara pada jarak hingga 400 km yang merupakan rekor saat ini, dan melacak hingga 30 sasaran serta menyerang 8 di antaranya secara simultan.
Sistem radar di F-22 lebih lemah: jangkauan deteksi maksimumnya hanya 300 km. Di samping itu, ‘Irbis’ memungkinkan pendeteksian dan pelacakan aktif terhadap hingga empat sasaran di darat secara simultan. Su-35S juga dilengkapi dengan sistem navigasi yang mampu menunjukkan lokasinya sendiri dan parameter pergerakannya secara mandiri tanpa harus melalui navigasi satelit atau komunikasi dengan stasiun di darat. Dengan kata lain, jika GPS atau GLONASS dimatikan, pesawat ini tidak akan menjadi ‘buta’.
Angkatan Udara Rusia dijadwalkan menerima 48 pesawat Su-35S sebelum akhir 2015. Itu praktis sama dengan 50 buah pesawat generasi kelima karena Su35S hampir identik dengan PAK FA dalam hal perangkat elektronik onboard, sistem kendali, dan persenjataan. Oleh sebab itu, tidak akan sulit bagi pilot untuk beralih ke pesawat tempur generasi kelima dengan teknologi silumannya yang niscaya: setiap pilot yang telah mahir mengendalikan Su-35S dapat dengan mudah beralih ke T-50. Artinya peralihan ke pesawat tempur generasi kelima tidak akan dimulai pada tahun 2017 – proses itu sudah berlangsung saat ini di Angkatan Udara Rusia.
Ideologi pesawat yang akan mendominasi langit di paruh kedua abad ke-21 sedang ditentukan saat ini. Apakah ini akan berupa robot terbang atau pesawat tempur klasik berawak dengan perangkat elektronik yang semakin mutakhir dan persenjataan yang baru tidak begitu penting. Yang utama adalah industri pesawat Rusia telah memulai terlebih dahulu pengembangan pesawat generasi keenam. Semakin cepat Su-35S mulai digunakan dalam unit garis depan dan semakin besar jumlahnya, usaha menciptakan pesawat tempur generasi baru akan semakin sukses. Semoga saja Indonesia jadi mengakuisisi Su-35 guna melengkapi Fighter Su kita. Amin..

Sumber :RBTH Indonesia.

MiG, Terminator Udara Karya Mikoyan Sang Legendaris Era Soekarno


MiG, Terminator Udara Karya Mikoyan
MiG-9. Kredit: RIA Novosti

Pesawat kelas dunia
MiG-9 adalah pesawat tempur pertama yang dimiliki Soviet. Ketika itu para pilot masih takut menerbangkan pesawat tanpa baling-baling dan mekanik belum memiliki pengalaman menangangi mesin jet.Berbekal pengalamannya merancang pesawat itu, Biro Desain Mikoyan Guryevich membangun MiG-15, salah satu pesawat tempur terbaik di zamannya.

Masa kejayaan armada MiG adalah ketika pecah Perang Korea. Militer AS sangat terkejut melihat betapa mudahnya MiG-15 mengenyahkan F-80 yang lamban dan menjatuhkan pesawat-pesawat pembom. 
Untuk menandinginya, AS mengirimkan F-88 Sabre. Ini merupakan tipe pesawat tempur yang baru saja selesai diproduksi dan langsung dikirim bertempur. 
Sebagai komandan skuadron, Sergey Kramarenko yang mencatatkan 13 kemenangan di Korea menjelaskan, “Sangat sering akhir suatu duel ditentukan oleh serangan pertama. MiG dapat bergerak cepat ke atas setelah melakukan serangan, sedangkan ‘Sabre’ cenderung sebaliknya, merendah ke tanah. Masing-masing berusaha menggunakan karakteristik tempur terbaik pesawatnya, jadi pilot Amerika terbang rendah.”

MiG-15. Kredit: RIA Novosti

Sampai saat ini MiG-15 adalah pesawat tempur jet yang paling banyak diproduksi di dunia. Selain Uni Soviet, pesawat ini juga diproduksi dengan linsensi di Polandia, Cekoslowakia, dan China. Total ada lebih dari 15 ribu unit pesawat ini telah diproduksi dan pesawat tempur ini digunakan oleh lebih dari 40 negara selama setengah abad lebih.

Phantom si penghancur 
MiG-19 ada di balik sebagian besar kemenangan pertempuran udara dalam Perang Vietnam dan konflik India-Pakistan. 

MiG-19. Kredit: RIA Novosti

MiG-19 buatan China yang dikenal dengan nama J-6, dan diterbangkan pilot lokal menembak jatuh pesawat-pesawat Phantom milik AS. Di Kashmir pesawat ini menghancurkan Su-7 yang diterbangkan AU India. 
Pesawat tempur ini dipersenjatai senapan 3 x 30 mm dipadukan dengan kemampuan bermanuver yang hebat dan laju naik yang baik. Banyak pilot memuji kehandalan dan kelincahannya.
Uni Soviet menggunakan MiG-19 untuk mencegat pesawat penyusup di perbatasannya. Pada 1960, pesawat ini menembak jatuh sebuah pesawat pengintai jarak jauh RB-47 AS di Kawasan Kutub. Beberapa pesawat lain AU AS dihancurkan di langit Republik Demokratis Jerman, bersama sejumlah aerostat pengintai.

‘Balalayka’ yang mematikan 
Karya sukses Mikoyan berikutnya adalah MiG-21, pesawat tempur supersonik paling banyak populasinya di dunia. Seri pesawat ini yang mulai dibuat lebih dari separuh abad lalu, hingga kini masih diproduksi di China. 

MiG-21. Kredit: Vladimir Perventsev/RIA Novosti
Salah satu fitur yang menonjol dari pesawat ini adalah biaya produksinya yang rendah. Untuk versi ekspor biaya produksinya memakan kurang dari sebuah BMP-1 (Boyevaya Mashina Pekhoty – Pengangkut Personel Bersenjata).

Di negara-negara NATO, MiG-21 diberi julukan aneh ‘fishbed’ (sebuah lapisan geologis yang kaya dengan sisa fosil ikan). Pilot Soviet menyebut pesawat ini ‘balalaika’ karena sayapnya yang berbentuk segitiga.
Seperti para pendahulunya, MiG-21 terbukti sukses dalam perang Vietnam. Badannya yang kecil membuat pesawat tempur ini gesit dan lincah bermanuver. Armada pesawat generasi baru Phantom AS sampai harus kembangkan taktik khusus untuk menghadapinya.  Namun pilot Vietnam yang terapkan taktik Soviet: setelah menarik sasaran dari tanah, mereka memosisikan pesawat di belakang dan di bawah pesawat Amerika yang menyerang dengan peluru kendali, tetap unggul.

Mata yang awas
Pesawat serangan darat MiG-27 dijuluki ‘balkon dengan pemandangan medan perang’ sebagai pengakuan atas luasnya ruang pandang kokpit. Namun pada kenyataannya malah pesawat interseptor MiG-31 yang menjadi pesawat dengan tingkat keawasan tinggi. 


MiG-27. Kredit: RIA Novosti

MiG-31 menjadi yang pertama di dunia yang menggunakan sistem radar berfase. Sistem ini memungkinkannya mengidentifikasi pesawat sasaran (termasuk sasaran dengan ketampakan rendah) pada jarak 320 km.
Perangkat elektronik onboard-nya dapat melacak 24 sasaran sekaligus, mengikuti 10 di antaranya dan memilih 4 paling penting untuk ditembak dengan misil ‘udara ke udara’ jarak jauh. Empat MiG-31 mampu mengontrol ruang udara dengan sebuah garis depan sepanjang 800-900 km.

Gesit dan lincah
MiG-29 modifikasi adalah pesawat tempur utama di AU Rusia. Pesawat ini sekaligus berfungsi sebagai laboratorium terbang untuk menguji teknologi baru. 

MiG-29. Kredit: AFP/East News

Mesinnya menggunakan thrust vectoring, yang memberikan kemudahan manuver yang tinggi. Para pilot menyebut MiG-29 pertama ‘pesawat homing beacon’ karena dapat menampung cukup bahan bakar untuk terbang mengelilingi lapangan terbangnya sendiri. 
Sekarang modifikasi SMT telah dibekali dengan perangkat elektronik on board mutakhir, dan tangki bahan bakar tambahan serta peralatan pengisian ulang bahan bakar di udara.

Pesawat tempur masa depan
Desain prototipe pesawat tempur 1.44 generasi kelima sebenarnya akan diberi nama MiG-35 MFI (Mnogofunktsionalniy Frontovoy Istrebitel – Pesawat Tempur Taktis Multiguna). Pesawat ini akan dibekali mesin thrust vectoring dan teknologi siluman.

MiG-35. Kredit: Sergei Mikheev

Tapi, pada 2002 pemerintah Rusia mengeluarkan peraturan mengenai pembuatan PAK FA (Peredniy Aviatsionniy Kompleks Frontovoy Aviatsii – Kompleks Pesawat Terbang Prospektif untuk Aviasi Garis Depan), yang mengakhiri pengembangan 1.44. Satu-satunya prototipe yang layak terbang, yang mengudara pada 29 Februari 2000, saat ini disimpan di Lembaga Riset Penerbangan Gromov di Zhukovkiy.

Sumber : RBTH.

Polisi-teroris baku tembak di Poso



Kontak senjata antara kepolisian dengan kelompok sipil bersenjata yang diduga teroris, kembali terjadi di kawasan hutan Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Senin, sekitar pukul 13.00 WITA.

Keterangan yang dihimpun Antara dari Poso menyebutkan hingga pukul 16.00 WITA, baku tembak masih terus terjadi.

Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Soemarno yang dihubungi melalui telepon genggamnya membenarkan informasi kejadian itu dan menyebutkan bahwa dua anggota Polri dari Brimob Polda Sulteng terluka.

"Satu orang tertembak di bagian paha bernama Bripda Baharuddin dan satu lagi Bharada Syamsu Alam tertembak di pinggul. Mereka telah dilarikan ke Palu untuk mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Bhayangkara," ujarnya.

Soemarno mengaku belum mendapatkan informasi dari Polres Poso apakah dari pihak teroris ada yang tertangkap atau terluka.

"Aksi baku tembaknya masih terus berlangsung," ujar Soemarno.

Menurut dia, peristiwa ini berawal dari upaya Polri melakukan pengepungan tempat persembunyian kelompok teroris tersebut di hutan sekitar Desa Kilo, sekitar 160 km tenggara Kota Palu, berdasarnya hasil pengembangan informasi dari berbagai pihak.

"Rupanya kelompok bersenjata itu memang sudah melakukan persiapan pula, sehingga ketika melihat pasukan kita datang, mereka langsung melakukan serangan dengan tembakan-tembakan ke arah pasukan," ujarnya.

Soemarno mengemukakan bahwa arus lalulintas di jalan trans Sulawesi antara Poso-Palu tetap lancar, namun polisi saat ini banyak melalakukan razia di jalan untuk mempersempit pergerakan oknum-oknum teroris yang kemungkinan berusaha melarikan diri.

Dalam aksi bakutembak yang berlangsung di Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, itu seorang polisi bernama Bhayangkara Dua (Bharada) Putu Satria dan seorang terduga teroris yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia diterjang peluru.

Sebelumnya pada 6 Februari 2014, terjadi baku tembak antara polisi dan teroris di Desa Taunca, kecamatan Poso Psisir Selatan yang mengakibatkan seorang polisi bernama Bharada Putu Satria dan dua orang dari kelompok teroris tewas.

Pada pertengahan Oktober 2012, dua polisi dibunuh oleh kelompok teroris di Dusun Tamanjeka, Poso. Dan pada Desember 2012, empat anggota Brimob Polda Sulawesi Tengah juga tewas diberondong kelompok teroris di daerah yang sama.

Sementara itu, terjadi dua ledakan bom dalam sepekan terakhir yakni di Kantor Harian Raar Sulteng di Palu pada Senin (24/2) dari di Desa Pantangolemba, Kecamatan Poso Pesisir Selatan pada Selasa (25/2), namun motif peledakan di dua tempat itu hingga kini belum terungkap. 

11 Kapal Perang Siap Laksankan Operasi Cakra Hiu-14



Sebanyak 11 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) siap melaksanakan tugas Operasi Cakra Hiu-14 dan Operasi Benteng Hiu-14, di Bawah Kendali Operasi (BKO) Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmatim. Kesiapan dua satuan tugas operasi siaga tempur laut tersebut diasampaikan oleh Asisten Operasi (Asops) Danguspurla Koarmatim Kolonel Laut (P) Andi Abdul Aziz, di Markas Guspurlatim, Ujung, Surabaya, Jum’at (28/02).

Selain mengerahkan 11 kapal perang untuk memperkuat Operasi Cakra Hiu-14 dan Operasi Benteng Hiu-14, Guspurla Koarmatim melibatkan dua unsur Pesawat Udara patroli Maritim jenis Cassa, satu Hellikopter intai maritim, satu Kompi pasukan Marinir, dua Tim Komando Pasukan Katak (Kopaska), dua Tim Penyelam tempur TNI AL, dan unsur pangkalan di daerah.

Dua satuan tugas ini mengemban tugas pokok melaksanakan operasi siaga tempur laut meliputi pencegahan, penangkalan dan penindakan, di wilayah perairan yuridiksi nasional di perairan Timur Indonesia. Operasi Benteng Hiu-14 melaksanakan operasi di perbatasan wilayah laut Indonesia dengan Malaysia dan Operasi Benteng Paus-14 dengan tugas pokok melaksanakan operasi pengamanan perbatasan wilayah laut RI dengan Timor Leste dan Australia.

Kepada para komandan unsur yang terlibat dalam satuan tugas opersi tersebut Asops Danguspurlaarmatim menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni  memastikan kesiapan kondisi teknis unsur dan kesamaan pemahaman tentang rencana operasi secara terinci. Hal ini dimaksudkan supaya dalam tahap pelaksanaan operasi dapat mencapai hasil yang optimal.

Turut hadir dalam kesempatan itu adalah Pabanrenops Danguspurlaarmatim, Komandan KRI Arun, Komandan KRI TBT, Komandan KRI SGG, Komandan KRI PDG, Komandan KRI SPT, Pilot U-623, Pilot P-850, Pilot NV-412, Komandan Tim Kopaska, Komandan Tim Marinir, Komandan Tim Penyelam serta perwakilan perwira unsur KRI yang terlibat.(Dispenarmatim).

Amankan Mantan Presiden dan Wapres, Panglima TNI Bentuk Grup D Paspampres


Amankan Mantan Presiden dan Wapres, Panglima TNI Bentuk Grup D Paspampres

Panglima TNI Jenderal Moeldoko 
 
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meresmikan Grup D Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) TNI dalam suatu upacara militer, bertempat di Lapangan Hitam Mako Paspampres TNI Tanah Abang, Jakarta, Senin (3/3/2014).
Upacara Pengesahan Validasi Organisasi dan Tugas Paspampres TNI yaitu berupa penambahan satu Grup dari yang sudah ada selama ini tiga grup (Grup A, Grup B, Grup C) menjadi empat grup yaitu Grup D serta pembentukan satu Detasemen Pendukung yang berkedudukan langsung di bawah Danpaspampres TNI.
Dalam tugasnya, Grup D yang dikomandani oleh Letkol Inf Novi Helmy Prasetya lulusan Akabri 1993 melaksanakan pengamanan fisik jarak dekat terhadap mantan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya. Selanjutnya, untuk Detasemen Pendukung yang semula berada dibawah Grup C bertugas melatih dan membina kemampuan personil Paspampres TNI.
Panglima TNI dalam sambutannya mengatakan bahwa, pada konteks tugas apapun, TNI harus tampil profesional dan proporsional.

"Setiap satuan dan setiap prajurit TNI harus selalu menjaga profesionalitas, memiliki penampilan yang profesional, serta senantiasa menunjukkan sikap positif," kata Moeldoko, Senin (3/3/2014).
Menurutnya, penguatan profesionalitas inilah salah satunya menjadi dasar validasi organisasi satuan di jajaran TNI, yang terus dilaksanakan dan sempurnakan, guna optimalisasi pelaksanaan tugas-tugas yang diembankan negara kepada TNI dihadapkan kepada tantangan, ancaman dan perkembangan teknologi.
Dalam kaitan tersebut, peresmian validasi organisasi ini sebagai realisasi Peraturan Panglima TNI nomor 37 tahun 2013 tentang pokok-pokok organisasi dan prosedur Paspampres.

"Pada sisi lain, validasi ini merupakan penguatan struktural satuan Pampamres, dihadapkan kepada international VVIP security standard karena tugas Paspampres juga berkaitan erat dengan pengamanan VVIP internasional, yang searah dengan Peraturan Pemerintah nomor 59 tahun 2013, tentang pengamanan Presiden, Wakil Presiden dan mantan Presiden, mantan Wakil Presiden Republik Indonesia beserta keluarganya dan tamu negara setingkat kepala negara, dan/atau setingkat kepala pemerintahan," jelasnya.
Panglima TNI menegaskan bahwa keterampilan, kesemaptaan dan kesehatan prajurit TNI secara fisik menjadi faktor penentu, untuk dapat secara cerdas mengambil tindakan cepat dan mengendalikan situasi, serta memastikan objek dan propertinya dalam keadaan aman.

Oleh sebab itu, cara kerja yang profesional, disertai dengan kecermatan, kualitas berfikir yang cerdas, cepat, tajam dan akurat, serta kinerja yang semakin meningkat, harus menjadi ciri utama dari Paspampres TNI.
Pada kesempatan yang sama, dilaksanakan juga penganugerahan tanda kehormatan "Wira Karya" dari Presiden RI oleh Panglima TNI kepada para prajurit Paspampres TNI yang telah berjasa dalam pelaksanaan tugas pada KTT APEC XXI pada tahun 2013 di Nusa Dua Bali.