Puas dengan performa Howitzer Swa Gerak atau Self Propelled Howitzer TRF-1 CAESAR (Camion Equipe’ d’un Syste’me d’ ARtillerie)
155 mm, TNI AD dipastikan akan menambah satu Batalyon Armed (Artileri
Medan) dengan kekuatan Howitzer CAESAR besutan Nexter, manufaktur
persenjataan asal Perancis. Saat ini setidaknya 36 unit CAESAR 155 mm
telah melengkapi kekuatan dua Yon Armed, yakni Yon Armed 9 di
Purwakarta, Jawa Barat dan Yon Armed 12 di Ngawi, Jawa Timur. Keduanya
adalah Yon Armed dalam jajaran Kostrad. Dan ada satu unit CAESAR untuk
pelatihan di Pusdik Armed.
Bakal bertambahnya satu batalyon CAESAR 155 mm TNI AD diketahui
setelah pihak Nexter Group merilis informasi dalam ajang IDEX 2017 di
Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, disebutkan bahwa Nexter telah menandatangani
kontrak baru dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) untuk pengadaan 18
unit Howitzer SPH CAESAR 155 mm. Satu Yon Armed dengan komponen CAESAR
terdiri dari 18 unit ransus (kendaraan khusus) pembawa meriam 155 mm.
Selain sistem artileri, Nexter dikabarkan juga akan menyediakan fire control system
(FINDART) dan simulator CAESAR untuk pelatihan dan lebih dari 50
kendaraan tambahan artileri medan yang akan dirakit di Indonesia oleh
mitra lokal PT Pindad.
Sebagai operator, Yon Armed TNI AD di kawasan Cipatat dan Lumajang
telah melakukan serangkaian uji coba penembakkan Howitzer CAESAR untuk
jarak tembak sasaran 18 km, 20 km, 30 km, sampai 40 km.
CAESAR 155 mm dipasang pada platform truk Renault Defense Sherpa 5
dengan penggerak 6×6. Dengan platform truk, baik meriam, kru, dan
amunisi bisa dibawa dalam satu unit, sehingga bisa digelar lebih cepat.
Truk Sherpa 5 sudah dirancang khusus dengan penguatan chasis, bahkan ada
teknologi yang diterapkan pada ranpur beroda yakni CTIS (Central Tire
Inflation Systems) untuk mengatur tekanan ban dari dalam kabin juga
disematkan, sehingga CAESAR bisa berjalan di beragam medan berat.
Dalam gelar operasinya, CAESAR membawa 6 awak, dimana untuk urusan
kabin sudah dilengkapi perlindungan anti Nubika (nuklir, biologi, dan
kimia). Lapisan body truk ini pun sudah dibuat kebal untuk menahan
proyektil peluru kaliber 7,62 mm dan pecahan mortar kaliber 80 mm.
Jarak
tembak maksimum CAESAR adalah 42.000 meter dan jarak tembak minimum
4.500 meter. Kecepatan tembak meriam ini dapat memuntahkan 6 proyektil
untuk setiap menitnya. Hebatnya sistem pemuatan amunisi sudah
mengaplikasikan jalur otomatis ala revolver, pengisi tinggal menaruk
proyektil ke rak, dan pengisi akan memasukkannya langsung ke dalam kamar
peluru.
Sistem manajemen penembkkan CAESAR sudah tergolong canggih dan
akurat, mengadopsi teknologi FAST buatan Nexter EADS yang dibekali ROB4
muzzle velocity radar systems, SAGEM SIGMA 30 navigation systems, dan
tentunya GPS (Global Positioning Systems). SIGMA 30 merupakan intertial
guidance system pertama di dunia yang langsung ditempelkan ke landasar
meriam, menjadikan akurasi maksimal karena berada dekat dengan laras.
Untuk urusan amunisi, ada jenis LU211HE, LU211M, Ogre, SAMPRASS, BONUS
MK.2 dan SPACIDO.
CAESAR 155 mm secara keseluruhan memiliki bobot 18,5 ton, keunggulan
lain dari sista ini adalah dalam mobilitas. Bila CAESAR jadi dibeli TNI
AD, maka 1 unit CAESAR dapat dibopong oleh pesawat angkut berat C-130H
TNI AU. Sedangkan untuk Airbus A400M dapat membawa 2 unit CAESAR siap tempur. (Gilang Perdana)
Indomil.
Indomil.