Pengiriman batch pertama kendaraan URO Vamtac 4×4 ST5 ke Indonesia sebagai bagian dari program pertahanan udara ForceShield Indonesia, sedang berlangsung, 20/4/2016
Seorang juru bicara dari Thales dikonfirmasi oleh Shephard di Defence Services Asia 2016 menyatakan bahwa PT URO dalam tahap awal pengiriman batch pertama dari “jumlah kendaraan yang signifikan”.
Thales adalah kontraktor utama untuk program kendaraan Vamtac yang akan dilengkapi dengan peluncur Rapid Ranger dan rudal pertahanan udara Starstreak. Sebuah sumber mengatakan kepada Shephard bahwa sistem ini dalam tahap integrasi dan sekitar 20 kendaraan akan dikirimkan.
Kendaraan Vamtac hanya salah satu komponen dari jaringan pertahanan udara ForceShield yang akan melengkapi lima baterai pertahanan udara Indonesia.
Unsur-unsur lain termasuk radar Ground Master 200, sistem pengendalian tembakan dan kendaraan Land Rover yang dilengkapi Lightweight Medium Launcher dan Starstreak. Integrasi ini sedang diselesaikan oleh mitra industri lokal, PT Len Indonesia.
Sebuah kendaraan Vamtac 4×4 kendaraan yang cocok dengan Rapid Ranger dan Starstreak pernah ditampilkan di stand URO pada pameran DSA di Malaysia, tapi sebelum pameran dimulai rudal Starstreak telah dicabut dan logo Thales RapidRanger pada peluncur ditutupi terpal.
Sangat mungkin partner industri Thales di Malaysia, Weststar anak dari perusahaan Global Komited, tidak senang sistem yang mereka diintegrasikan ke kendaraan GK-M1, ditampilkan pada chassis lain.
Juru bicara Thales mengatakan, terserah kepada pemerintah dari produsen, untuk memilih kendaraan yang mereka inginkan dan peluncur Starstreak akan diintegrasikan ke kendaraan tersebut.
Sebuah sumber mengatakan kepada Shephard bahwa ‘batch kecil’ kendaraan Vamtac juga sedang dikirim ke Singapura, tapi tidak bisa mengkonfirmasi jumlahnya. Perusahaan URO adalah agen pemasaran kendaraan Vamtac ke Malaysia, Indonesia dan Singapura.
Tentara Malaysia sudah memiliki lebih dari 100 kendaraan Vamtac yang dibeli dalam kontrak yang ditandatangani pada tahun 2008-2009 yang mencakup 25 sistem pertahanan udara Igla, 60 kendaraan pembawa senjata dan 18 kendaraan yang menarik meriam ringan 105mm dan pasokan peluru artileri.
Sumber : Shephardmedia