Drone OS Wifanusa dipajang di Mabes TNI Angkatan Darat, 11/02/2016,
bertepatan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pemanfaatan
UAV pada Angakatan Darat diadakan di Aula AH Nasution, Mabes TNI AD. OS
Wifanusa adalah satu dari sejumlah drone yang nantinya digunakan TNI AD.
Staf Ahli Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk mengatakan untuk menunjang tugas pokok, TNI AD membutuhkan alutsista pesawat terbang tanpa awak. “Ini bagian dari modernisasi alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Drone salah satu kebutuhan kita,” ujar Mayjen Rajagukguk usai menghadiri FGD.
Dari sejumlah drone yang dipamerkan, OS Wifanusa satu-satunya yang bisa take off dan landing di air dan landasan darat. Drone ini cocok untuk Indonesia yang mayoritas luas wilayahnya adalah laut. “Drone ini salah satu prototipe yang nantinya kita kaji sehingga seperti apa yang kita butuhkan baik untuk tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang,” ujarnya.
Drone OS Wifanusa
Staf Ahli Kepala Staf TNI AD Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk mengatakan untuk menunjang tugas pokok, TNI AD membutuhkan alutsista pesawat terbang tanpa awak. “Ini bagian dari modernisasi alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Drone salah satu kebutuhan kita,” ujar Mayjen Rajagukguk usai menghadiri FGD.
Dari sejumlah drone yang dipamerkan, OS Wifanusa satu-satunya yang bisa take off dan landing di air dan landasan darat. Drone ini cocok untuk Indonesia yang mayoritas luas wilayahnya adalah laut. “Drone ini salah satu prototipe yang nantinya kita kaji sehingga seperti apa yang kita butuhkan baik untuk tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang,” ujarnya.
Drone OS Wifanusa
Drone
OS Wifanusa yang dipesan Kementerian Pertahanan sebanyak 3 unit.
Rencananya, 2 unit untuk memantau perbatasan dan satu unit untuk
pengawasan ZEE Natuna. Kecanggihan drone ini selain dilengkapi tiga
kamera super canggih, drone ini memiliki kemampuan terbang mencapai 800
km dengan lama terbang 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh
(autonomous system).
Drone Ongen ini sudah mendapat sertifikat uji litbang dari TNI AL dan Sertifkat TKDN 28,01% dari Kementerian Perindustrian.
Drone Ongen ini sudah mendapat sertifikat uji litbang dari TNI AL dan Sertifkat TKDN 28,01% dari Kementerian Perindustrian.
BeritaSatu.com