Dokumentasi sejumlah legiun veteran mengikuti acara peringatan hari veteran di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Palembang, senin (10/8). Pemerintah provinsi Sumatera Selatan memberikan dana hibah bagi kegiatan para veteran selain tunjangan yang diterima setiap bulannya. (ANTARA FOTO/ Feny Selly)
Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI)
memimpikan Hari Pahlawan di Tanah Air dilakukan semeriah perayaan HUT
Kemerdekaan Indonesia karena merupakan momentum paling bersejarah
perjuangan masyarakat melawan penjajah.
"Kami ingin peringatannya bisa menggema di berbagai penjuru daerah dan tidak dilewati begitu saja," ujar Ketua LVRI Kota Surabaya, Hartoyik, kepada wartawan, Jumat.
Selama ini peringatan Hari Pahlawan tidak lebih dari kegiatan formal, seperti upacara, pemberian tali asih, diskusi, sekolah kebangsaan dan sebagainya.
Menurut dia, kegiatan itu tidak boleh dihentikan, tapi justru ditambah dengan imbauan dari pemerintah, seperti instruksi pengibaran bendera merah putih di seluruh permukiman, perkantoran, gedung hingga meramaikan kampung-kampung dengan berbagai kegiatan.
"Jadi, lomba-lomba yang biasanya Agustusan, kini ditambah November. Ini sangat penting untuk mengingatkan warga, khususnya anak-anak pada peristiwa 10 November," ucapnya.
Terkait pengibaran bendera Merah Putih, lanjut dia, sampai saat ini pihaknya merasakan kurang berkesan karena tidak dilakukan serentak.
"Saya sudah menyampaikan ke pemerintah, kalau bisa dalam rangka memperingati Hari Pahlawan kebyarnya lebih terasa, khususnya di kota Surabaya sebagai lokasi sejarah," kata pejuang yang ikut menjadi salah satu saksi sejarah 10 November 1945.
Sementara itu, upacara bendera memperingati Hari Pahlawan di Surabaya digelar di Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan, Selasa (10/10) mulai pukul 08.00
Sampai saat ini, direncanakan yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Presiden RI Joko Widodo.
"Kalau tidak ada perubahan, nantinya Presiden RI Joko Widodo yang akan menjadi inspektur upacara di Kota Pahlawan. Ini bahkan merupakan yang pertama kali dalam 70 tahun," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu.
Sedangkan, tema peringatan Hari Pahlawan tahun ini yakni "Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku".
"Kami ingin peringatannya bisa menggema di berbagai penjuru daerah dan tidak dilewati begitu saja," ujar Ketua LVRI Kota Surabaya, Hartoyik, kepada wartawan, Jumat.
Selama ini peringatan Hari Pahlawan tidak lebih dari kegiatan formal, seperti upacara, pemberian tali asih, diskusi, sekolah kebangsaan dan sebagainya.
Menurut dia, kegiatan itu tidak boleh dihentikan, tapi justru ditambah dengan imbauan dari pemerintah, seperti instruksi pengibaran bendera merah putih di seluruh permukiman, perkantoran, gedung hingga meramaikan kampung-kampung dengan berbagai kegiatan.
"Jadi, lomba-lomba yang biasanya Agustusan, kini ditambah November. Ini sangat penting untuk mengingatkan warga, khususnya anak-anak pada peristiwa 10 November," ucapnya.
Terkait pengibaran bendera Merah Putih, lanjut dia, sampai saat ini pihaknya merasakan kurang berkesan karena tidak dilakukan serentak.
"Saya sudah menyampaikan ke pemerintah, kalau bisa dalam rangka memperingati Hari Pahlawan kebyarnya lebih terasa, khususnya di kota Surabaya sebagai lokasi sejarah," kata pejuang yang ikut menjadi salah satu saksi sejarah 10 November 1945.
Sementara itu, upacara bendera memperingati Hari Pahlawan di Surabaya digelar di Tugu Pahlawan, Jalan Pahlawan, Selasa (10/10) mulai pukul 08.00
Sampai saat ini, direncanakan yang bertindak sebagai inspektur upacara adalah Presiden RI Joko Widodo.
"Kalau tidak ada perubahan, nantinya Presiden RI Joko Widodo yang akan menjadi inspektur upacara di Kota Pahlawan. Ini bahkan merupakan yang pertama kali dalam 70 tahun," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu.
Sedangkan, tema peringatan Hari Pahlawan tahun ini yakni "Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku".