Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melihat adanya potensi pergeseran konflik dunia pada masa mendatang.
Gatot menilai konflik akan bergeser dari kawasan negara-negara yang memiliki banyak sumber daya minyak ke kawasan negara-negara yang kaya sumber pangan.
Indonesia sebagai salah satu negara dalam zona khatulistiwa dan kaya sumber pangan tengah dihadapkan pada potensi ancaman tersebut.
Tesis Gatot tersebut semakin diperkuat dengan fakta dunia tengah mangalami over populasi. World Population Balance menyatakan idealnya bumi sekarang ini dihuni 3-4 miliar manusia. Sementara, sejak 2011 lalu penduduk dunia telah mencapai 7 miliar.
Gatot mengatakan, pertumbuhan penduduk dunia yang meningkat pesat itu tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, air bersih dan energi.
“Kita tengah menghadapi suatu kondisi yang sangat mudah memicu munculnya konflik baru akibat perebutan sumber pangan, air dan energi,” kata Gatot di Auditorium Utama MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (7/10/2015).
Mengutip penelitian British Petroleum (BP) pada tahun 2011, Gatot mengatakan minyak dunia diprediksi akan habis pada 2056. Menurut dia, perubahan geopolitik akan terjadi menjelang krisis minyak.
Konflik dunia yang kini berputar-putar di Timur Tengah akan bergeser ke kawasan ekuator yang kaya sumber pangan.
Dalam kaitan itu, Gatot mengatakan Indonesia sebagai salah satu negara di wilayah eluator yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun akan menjadi arena persaingan kepentingan nasional berbagai negara.
Untuk itu, kata dia, perlu langkah antisipasi dan persiapan matang agar Indonesia mampu menjamin tegaknya keutuhan dan kedaulatan negara.
“Seluruh komponen bangsa harus melakukan antisipasi strategis menghadapi ancaman dan tantangan yang saat ini berkembang,” ungkap Gatot.(Sindonews)