Bung Karno dan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser (VIVA.co.id / Dody Handoko)
Presiden
Mesir, Abdel Fattah Al-Sisi, akan berkunjung ke Indonesia pada sore
nanti. Ini menjadi kunjungan pertama seorang Presiden Mesir ke Tanah Air
sejak 30 tahun lalu.
Hubungan bilateral Indonesia dan Mesir diketahui sudah sejak lama
terjalin. Bahkan, Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan
Indonesia pada 22 Maret 1946. Saat itu, Presiden Mesir dijabat oleh
Gamal Abdul Nasser.
Sejak memberikan dukungan bagi Indonesia, hubungan kedua negara pun
kian terjalin erat. Pemimpin Organisasi Islam Al-Ikhwan Al-Muslimun
(IM) Syekh Hasan Al-Banna di Mesir memberikan kesempatan kepada
mahasiswa Indonesia yang ada di sana untuk menulis tentang kemerdekaan
RI di media cetak Mesir.
IM bahkan menggelar acara khusus sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan RI.
Kelompok tersebut juga mengajukan protes kepada Kedutaan Belanda di
Kairo atas penjajahan yang dilakukan Negeri Kincir Angin di Indonesia
selama 3,5 abad. Mesir tetap mendukung Indonesia, lantaran memiliki
latar belakang kedua negara yang sebagian besar penduduknya merupakan
Muslim.
Dikutip dari buku "Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri:
Perjuangan Pemuda/Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah", Mesir turut
merasakan penderitaan dan perjuangan Indonesia untuk merdeka.
Aksi unjuk rasa besar-besaran terhadap Belanda dan Inggris terjadi
di daerah Timur Tengah, khususnya Mesir. Demonstran melakukan ibadah
salat secara massal di masjid-masjid di Timur Tengah untuk mendoakan
orang-orang yang tewas dalam kejadian itu.
Usai Mesir, negara-negara lain ikut memberikan pengakuan
kemerdekaan seperti Suriah, Irak, Lebanon, Yaman, Arab Saudi, dan
Afghanistan.