Bila PT DI (Dirgantara Indonesia) menjadikan Airbus sebagai mitra
strategis bagi pengembangan produk pesawat dan helikopter. Maka PT
Pindad juga punya mitra strategis untuk bisnisnya, yakni dengan Renault
Trucks Defense, sebagai penyuplai berbagai perangkat keras dan dukungan
alih teknologi bagi rantis 4×4 dan panser Anoa 6×6. Meski panser Anoa
adalah produksi dalam negeri, namun elemen powerpacks yang terdiri dari
mesin, transmisi, sistem pendingin, dan drop box masih mencomot teknologi VAB 320 dari Renault.
Dalam skema ToT (transfer of technology), selain penggarapan
Anoa, Renault Trucks juga berpartisipasi dalam pengembangan rantis 4×4
yang dipoduksi Pindad, yaitu Komodo Intai 4×4 yang dibangun menggunakan rolling chassis
Renault Sherpa. Kemudian ada lagi Elang Recon Vehicle 4×4. Kedua rantis
lapis baja ini sama-sama digunakan pada Yonif Mekanis TNI AD, Komodo
Intai 4×4 saat ini melengkapi Yonif Mekanis 203/AK, maka Elang Recon
juga sudah dioperasikan oleh Yonif Mekanis 201 dan 202.
Beda antara Komodo dan Elang pun nyatanya tak jauh, bila Komodo
mengusung rancangan bodi asli dari Pindad, sementara Elang asli
mengambil dari desain Sherpa Light Scout 4×4 yang dirakit oleh PT
Pindad. Sherpa Light juga bukan nama yang asing bagi turunan rantis TNI
AD, tercatat Sherpa Light dalam varian Station Wagon digunakan oleh
Arhanud TNI AD sebagai platform peluncur rudal Mistral. Secara teknis,
tak ada perbedaan signifikan antara varian Sherpa Light Scout dan Light
Station Wagon, hanya saja pada varian Scout pada bagian belakang
mengusung model hard top cargo. Payload untuk cargo sanggup dimuati kapasitas hingga satu ton.
Untuk kapasitas penumpang, berikut juru mudi, adalah 5 orang. Keluarga Sherpa Light juga dirancang full mobility
untuk diangkut menggunakan pesawat angkut berat sekelas C-130 Hercules
dan Airbus A400M Atlas. Rantis ini dibangun dengan bodi monokok, serta
punya berat kosong 9 ton dan berat tempur 10 ton. Untuk dapur pacu,
Sherpa Scout disokong mesin diesel 4 silinder 215 HP Turbo Charger
dengan pendingin air. Bicara transmisi, menganut model automatic 6
forward/1 reverse. Punya kapasitas bahan bakarnya mencapai 190 liter
yang dapat menjelajah hingga maksimum 850 km. Mengenai kecepatan, Elang
bisa dikebut hingga 90 km per jam, sementara Sherpa Scout dalam
websitenya disebut mampu melaju sampai 110 km per jam.
Untuk perlindungan, sekujur bodi Elang dapat menahan terjangan
proyektil 7,62 mm (STANAG III). Bahkan lapisan baja dapat diperkuat
dengan sistem add on keramik lapis baja. Sementara untuk lapisan kaca,
punya ketebalan 38 mm, dibuat standar dengan mampu menahan proyektil
7,62 mm.
Sebagai kelengkapan standar, Komodo Intai dilengkapi winch dengan
kemampuan tarik sampai 6 ton. Lainnya ada pioneer set, alat pemadam
kebakaran, penyejuk udara, tookit , sampai jaring kamuflase. Sebagai
fitur tambahan, ada perangkat komunikasi AM, FM Radio dan Intercom Set;
2x12V-100 Amp baterai) , GPS, dan NVG. Untuk persenjataan, bila
pilihannya senapan mesin GPMG kaliber 7,62 mm, maka dapat disokong
teknologi RCWS (Remote Control Weapon System). (Gilang Perdana)
Spesifikasi Elang Recon Vehicle 4×4:
– Konfigurasi: 4×4
– Dimensi: 5,5 x 2,25 x 2,5 meter
– Wheelbase: 3.450 mm
– Berat kosong: 9.500 kg
– Berat penuh: 10.000 kg
– Ground clearance: 330 mm
– Mesin: Diesel Sherpa MD-5 Euro 3 dengan empat silinder Turbo Charge Inter Cooler
– Transmisi: Allison S2500 automatic – 5 forward/1 reserve
– Pendingin mesin: Hydraulic Drive Cooling Fan
– Jenis ban: Runflat R 22.5
– Brake system: Hyrdopneumatic Control Disk Brake
– Kecepatan maks: 90 km per jam
– Radius putar: 10 meter
– Kapasitas bahan bakar: 190 liter
– Jarak jelajah maks: 850 km
– Konfigurasi: 4×4
– Dimensi: 5,5 x 2,25 x 2,5 meter
– Wheelbase: 3.450 mm
– Berat kosong: 9.500 kg
– Berat penuh: 10.000 kg
– Ground clearance: 330 mm
– Mesin: Diesel Sherpa MD-5 Euro 3 dengan empat silinder Turbo Charge Inter Cooler
– Transmisi: Allison S2500 automatic – 5 forward/1 reserve
– Pendingin mesin: Hydraulic Drive Cooling Fan
– Jenis ban: Runflat R 22.5
– Brake system: Hyrdopneumatic Control Disk Brake
– Kecepatan maks: 90 km per jam
– Radius putar: 10 meter
– Kapasitas bahan bakar: 190 liter
– Jarak jelajah maks: 850 km