Manajemen
PT PAL Indonesia memastikan pembangunan dua unit Kapal Perusak Kawal
Rudal 105 meter (PKR-10514) pesanan Kementerian Pertahanan akan selesai
pada 2017, karena proses konstruksinya sudah mencapai 40%.
Demikian
ditegaskan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah
Arifin, di Malang, seperti dilaporkan oleh LKBN Antara. Jenis kapal
perang cepat pesanan Kemenhan itu, katanya, merupakan bagian dari proyek
jangka panjang Badan Sarana Pertahanan (Barahanan) nasional.
“Proyek
dua kapal pesanan Kemenhan itu akan selesai pada 2017. Pengerjaan proek
itu dilakukan sejak akhir 2012 oleh anak negeri melalui kerja-sama
dengan perusahaan perkapalan besar dari Belanda, yakni DAMEN `Schelde
Naval Shipbuilding` (DSNS). Diharapkan bisa selesai sesuai jadwal, guna
memperkuat alutsista Indonesia,” ucap Firmansyah.
Menurut
Firmansyah, kapal itu dilengkapi persenjataan canggih bawah air yang
bisa dipergunakan untuk menghancurkan kapal selam. Juga dilengkapi
peralatan moderen di atasnya, sehingga mampu memperkuat persenjataan
maritim nasional kita,” katanya.
Sementara itu, kerjasama dengan
DAMEN `Schelde Naval Shipbuilding` (DSNS) – Belanda dalam pembuatan
kapal perang cepat tersebut, kata Firmansyah, diharapkan mampu memberi
manfaat besar terkait transfer teknologi kepada para ahli perkapalan
nasional, khususnya yang berada di PT PAL. “Kerjasama ini dilakukan
dengan teknologi tinggi, sehingga diharapkan nantinya kami bisa
membangun sendiri kapal sejenisnya,” tambahnya.
Firmansyah
menjelaskan, dalam membangun jenis kapal perang cepat dibagi dalam enam
modul (bagian)-, empat modul di antaranya dibuat di PT PAL, sedangkan
dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di
Belanda.
“Dua modul dari Balanda itu nantinya dibawa dan dirakit
di PT PAL, untuk dijadikan satu dengan empat modul lainnya. Meski lebih
banyak digarap di PT PAL, tetapi total kualitas kontrol juga dilakukan
oleh pihak Belanda,” kata Firmansyah.
Kanalsatu.com