Sabtu, 14 Maret 2015

Penerbangan Terakhir Hawk MK-53

Pesawat tempur Hawk MK-53 yang terbang dari Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun, mendarat untuk mengikuti upacara penyambutan penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Lapangan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (12/3/2015). Pesawat yang telah mengabdi selama 35 tahun tersebut resmi pensiun, selanjutnya akan di tempatkan di Museum Dirgantara Yogyakarta dan digantikan dengan pesawat T-50i Golden Eagle
 
 
Pesawat tempur Hawk MK-53 yang terbang dari Lapangan Udara Iswahyudi, Madiun, mendarat untuk mengikuti upacara penyambutan penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Yogyakarta,(12/3/2015). Foto : Antara/Sigid Kurniawan
 
Pesawat tempur Hawk MK-53 (kiri) dikawal empat pesawat T-50i Golden Eagle dalam upacara penyambutan penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Lapangan Udara Adisutjipto,Yogyakarta,Kamis (12/3/2015) Foto : Antara/Sigid Kurniawan
KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menandatangani pesawat tempur Hawk MK-53 dalam upacara penyambutan penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Lapangan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (12/3/2015). Foto : Antara/Sigid Kurniawan
KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna menjelaskan kenangannya ketika terbang dengan pesawat tempur Hawk MK-53 dalam upacara penyambutan penerbangan terakhir Hawk MK-53 di Yogyakarta, Kamis (12/3/2015) Foto : Antara/Sigid Kurniawan
 

“Kakak Tertua” Kasih Sedikit ToT ke Indonesia

  Peluncur roket laras banyak Type 90B MLRS (photo : Militaryphotos)
Peluncur roket laras banyak Type 90B MLRS (photo : Militaryphotos)

Indonesia segera mendapatkan teknologi tiga senjata dari China termasuk Type 90B, meriam otomatis 30mm dan RCWS jenis UW-1.
Jurnal Kanwa (Kanada) melaporkan bahwa China North Industries Corporation (Norinco) telah memberikan lisensi produksi atas teknologi tiga senjata China kepada IndoMesin dari Indonesia, termasuk peluncur roket berlaras 40 dengan kaliber 122 mm Type 90B, sistem senjata remote control weapon station UW-1 dan meriam laut (naval gun) kaliber 30mm.
Senjata-senjata ini akan diproduksi di Indonesia dan akan melengkapi alutsista Angkatan Darat dan Angkatan Laut. Dalam tahap awal Indonesia hanya bertanggung jawab untuk perakitan, sedangkan semua komponen dipasok oleh Norinco, di waktu kemudian Indonesia akan memproduksi sendiri. Namun senjata ini hanya diperbolehkan untuk digunakan oleh militer Indonesia, dan tidak diperbolehkan untuk ekspor.
UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) buatan Norinco (photo : China Defense Mashup)
UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) buatan Norinco (photo : China Defense Mashup)

Dalam beberapa tahun terakhir, kerjasama militer – teknis Indonesia dan China semakin menguat. Indonesia bukan hanya membeli sistem persenjataan China namun juga membeli teknologi produksi. Contohnya adalah dalam hal pengadaan rudal jelajah anti-kapal C-705, Indonesia membeli 18 set rudal dari China dan kemudian meminta lisensi produksi.
Peluncur roket Type 90B dirancang dari peluncur roket Type 81 yang telah ditingkatkan kemampuannya, berasal dari duplikasi China atas peluncur roket BM-21 Grad buatan Uni Soviet. Tipe 90B ditempatkan pada platform chasis kendaraan 6×6 roda ban jenis Beifang Benchi 2629. Roket dengan 40 laras ukuran 122 mm ini dapat mencapai jarak pada kisaran 20-40 km tergantung pada jenis roketnya.
Meriam 6 barrel 30mm jenis NG-18 buatan Norinco (photo : Kaskus Militer)
Meriam 6 barrel 30mm jenis NG-18 buatan Norinco (photo : Kaskus Militer)

Perbedaan utama antara Tipe 90B dibandingkan dengan peluncur roket generasi sebelumnya terletak pada tambahan kendaraan pengintai artileri (artillery reconnaissance vehicles) yang secara signifikan meningkatkan ketepatan daya tembak MLRS ini.
Sedangkan UW-1 Remote Control Weapon Station (RCWS) dapat diintegrasikan dengan senjata mesin ringan otomatis kaliber 14,5 mm atau 12,7 mm yang dilengkapi dengan peralatan surveilance modern termasuk kamera CCD warna dan alat bidik berpemandu inframerah.
Nama meriam otomatis 30 mm masih belum diketahui, namun menurut pejabat Indonesia senjata ini dapat menembak dengan kecepatan 320 putaran/menit, jangkauan maksimum 4.000 meter, dan dipasang pada kapal patroli kecil. Selain itu, informasi ini juga menyebutkan bahwa Indonesia sedang melakukan negosiasi untuk membeli teknologi meriam 76 mm dari China. (Kien Thuc)
(defense-studies.blogspot.com)

Kapal Canggih Survei Bawah Laut TNI AL

 
KRI Rigel 933 - kapal hidro oseanografi (photos : G. Cailler, BLE Alain
KRI Rigel 933 – kapal hidro oseanografi (photos : G. Cailler, BLE Alain

TNI AL segera memiliki kapal berteknologi canggih yang mampu melakukan survei bawah laut. Teknologi pada kapal itu sanggup mencitrakan apa pun yang berada di bawah laut hingga kedalaman seribu meter.
Kapal itu diberi nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel dengan nomor lambung 933. KRI Rigel sedang dalam proses pembangunan oleh galangan kapal OCEA di Les Sables d‘Olonne, Perancis. Indonesia memesan dua unit dan akan dikirim ke Indonesia pada September 2015.
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, meresmikan pemberian nama KRI Rigel 933 pada kapal jenis survei hydro-oceanography itu di dermaga Les Sables d‘Olonne pada Kamis waktu setempat, 11 Maret 2015. Menteri juga mengibarkan bendera Merah Putih pada tiang kapal sebagai tanda telah resmi menjadi kekuatan TNI.
image
Menteri Ryamizard didampingi Duta Besar Indonesia untuk Perancis Hotmangaraja Panjaitan dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi.
Hadir juga Atase Pertahanan RI di Paris Age Wiraksono dan Atase Darat RI di Paris Jaka Tandang dan Atase Pertahanan Perancis untuk Indonesia Sylvain L.
KRI Rigel adalah kapal survei dan pemetaan berteknologi canggih dengan bobot 515 ton, berdimensi panjang 60,1 meter dan lebar 11,3 meter.
Kapal itu berjenis MPRV (multipurpose research vessel). Dilengkapi peralatan termutakhir survei hydro-oceanography. Kapal itu juga dilengkapi peralatan AUV (autonomous underwater vehicle) yang berfungsi melakukan pencitraan bawah laut hingga kedalaman seribu meter dan mengirimkan kembali sinyal data secara periodik ke kapal utama.
image
Di samping itu, kapal itu dilengkapi ROV (remotely operated vehicle), robot bawah air dengan kamera bawah air yang mampu mengambil material bawah laut di kedalaman hingga seribu meter sebagai bahan penelitian.
Pembangunan dua unit kapal itu merupakan kontrak pengadaan kapal antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan galangan kapal OCEA Perancis. Pembangunan kapal dimulai sejak Oktober 2013 dan dijadwalkan rampung pada September 2015.
Kehadiran kapal itu dalam armada TNI Angkatan Laut diharapkan dapat melaksanakan tugas pemetaan lebih baik mengingat Indonesia adalah negara kepulauan. (Viva.co.id).

Dokumen Snowden Sebut BNI Disadap Hacker AS

Ilustrasi (ist)
Bukan cuma menyebutkan Selandia Baru yang memata-matai Indonesia, dalam salah satu dokumen yang dibocorkan Edward Snowden juga ditulis PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) sudah menjadi korban penyadapan Amerika Serikat sejak 2010.
Dalam dokumen itu, BNI disebut-sebut menjadi salah satu contoh kesuksesan National Security Agency (NSA) dalam melakukan aksi mata-mata. Bersanding dengan bank lain seperti Zaad Financial, Kabul Bank dan lainnya.
Tak dijelaskan memang apa tujuan NSA mengintai bank plat merah itu. Namun dalam dokumen yang didapat CNN Indonesia itu juga tertulis bahwa NSA menyadap bank BNI yang menggunakan jaringan Virtual Private Network (VPN) Telkom.
Secara teknis VPN dipakai untuk membuat jalur aman antara pengakses dengan layanan yang dituju. Hal ini dianggap sudah umum dikalangan perbankan, telekomunikasi atau industri lainnya untuk mengamankan jalur komunikasi.
Namun bukan berarti akses melalui VPN itu sepenuhnya aman, dalam kasus BNI misalnya. Entah bagaimana NSA bisa dituding telah berhasil menyadap.
“Bisa saja jika VPN yang digunakan lemah. Atau mungkin pelaku meretas komputer klien yang digunakan untuk mengakses VPN itu,” jelas Konsultan IT Harry Sufehmi kepada CNN Indonesia, Jumat (13/3).
Harry, yang pernah menjadi salah satu tim keamanan sitem KPU pada pemilihan Presiden lalu, menganggap sangat mudah bagi pemerintah AS untuk melakukan penyadapan di internet. Sebab banyak produk teknologi, baik hardware atau software yang berasal dari Negeri Paman Sam itu.
“Kan bisa saja mereka (vendor-red) menaruh backdoor untuk masuk, atau malah sudah memberikan ‘kuncinya’,” tambah Harry.
Dokumen setebal 43 halaman yang dibocorkan Snowden diklaim berisi daftar contoh kasus penyadapan yang sukses dilakukan NSA, dan BNI dituliskan dalam daftar instansi perbankan yang pernah dibobol 2010 lalu.(CNN Indonesia)

Jumat, 13 Maret 2015

Para anggota TNI teladan, tolong polisi dari serangan begal & preman

Kopka Edy Mulyanto. ©2015 merdeka.com/irwanto
Para begal dan preman sudah makin berani. Mereka berani menyerang dan mengeroyok anggota polisi yang mencoba menghentikan aksi mereka.
Untungnya di beberapa kejadian, ada anggota TNI yang turun tangan membantu mereka. Langkah anggota TNI ini mendapat apresiasi karena masyarakat senang melihat TNI dan Polri saling membantu. Apalagi aksi kejahatan jalanan ini makin meresahkan.
Salah satu tindakan berani itu dilakukan Kopka Edy Mulyanto (43). Dia berhasil menyelamatkan seorang polisi lalu lintas (polantas) dari amukan sejumlah anak punk dan preman.
Peristiwa itu terjadi di pos lalu lintas underpass Simpang Patal Palembang, 3 Maret 2015 lalu. Saat itu, Kopka Edy yang sedang mengendarai sepeda motor melihat anggota polantas sedang dikeroyok anak punk.
Diketahui, polantas tersebut bermaksud menghentikan aksi pemalakan yang dilakukan anak punk. Namun justru polantas itu malah menjadi korban pengeroyokan dan nyaris tewas.
“Pas saya lewat, polantas itu sedang dikeroyok banyak anak punk. Syukur, dia bisa saya selamatkan,” ungkap Edy, Kamis (12/3).
Menurutnya, ketika polantas tersebut dikeroyok dia langsung membantu menyelamatkan. “Siapa yang tak kasihan lihat dia dikeroyok begitu, apalagi polisi yang lagi bertugas. Yang penting dia selamat,” ujarnya.
Anggota Provost Korem 044 Gapo Palembang itu, akhirnya dihadiahi oleh Pangdam II/Sriwijaya untuk mengikuti Sekolah Calon Bintara (Secaba) secara gratis.
Danrem 044 Gapo Palembang Kolonel Inf Suko Basuki mengungkapkan, penghargaan terhadap anak buahnya itu pantas diberikan karena sudah menambah citra TNI.
“Ini rezeki untuk Kopka Edy atas sikap kemanusiaannya. Dua kali dalam dua hari berturut-turut, dia selamatkan jiwa manusia tanpa memikirkan keselamatan jiwanya sendiri,” ungkap Basuki usai apel luar biasa pemberian penghargaan di Korem 044/Gapo, Kamis (12/3).
Menurut dia, penghargaan itu diputuskan dari sidang panitia karier. Kopka Edy akan mengikuti Secaba reguler khusus secara gratis. Sekolah ini dari tamtama menjadi bintara selama 1,5 bulan yang digelar beberapa hari lagi.
“Dia prajurit yang berani. Prajurit seperti inilah yang harus dicontoh bagi prajurit lain. Tak kenal takut dan balas bukti, dia ikhlas membantu orang,” kata dia.
Sementara itu, Kopka Edy tak menyangka akan mendapat hadiah khusus dari instansinya. Sebab, aksi penyelamatan itu dilakukan atas dasar rasa kemanusiaan.
“Alhamdulillah, ini rezeki saya. Apalagi, sejak menjadi TNI 20 tahun lalu, saya tidak pernah ikut Secaba,” kata bapak tiga orang anak ini.
Kopral Edy bukan satu-satunya. Beberapa bulan lalu, Prajurit Moh Thoyib Azizi juga melakukan tindakan berani. Dia melumpuhkan begal motor yang merampas senjata milik anggota kepolisian.
Saat kejadian, Toyib mendengar teriakan minta tolong dari Brigpol Syarif Dunggio yang ditembak begal berinisial RR di Gorontalo.
Tanpa berfikir panjang, pria asal Gresik itu bergegas mengejar pelaku hingga terdesak ke pemukiman warga. Dia melihat pelaku yang masih memegang senjata api jenis revolver. Thoyib langsung menendang dengan beladiri militer Yong Moodo. Tendangannya mengenai dada begal tersebut hingga tersungkur tak sadarkan diri.
Selanjutnya, Thoyib menyerahkan pelaku yang melucuti senjata polisi itu ke Tim Buser di Mapolda Gorontalo. Sayangnya nyawa Brigpol Syarif yang ditembak begal itu tak tertolong. Dia meninggal di rumah sakit.
Aksi berani Thoyib diganjar kenaikan pangkat luar biasa. Kepala Staf TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo sendiri yang memberi Thoyib kenaikan pangkat jadi prajurit kepala. (Merdeka)

JAS39 Gripen C/D paling cocok untuk Indonesia

JAS39 Gripen C/D paling cocok untuk Indonesia
Pesawat tempur multiperan buatan Swedia, Gripen (saabgroup.com)
 
Jika Indonesia berniat mendapatkan pesawat tempur JAS39 Gripen buatan SAAB AB, maka varian yang paling mungkin untuk bisa diserahkan dalam waktu cepat adalah JAS39 Gripen C/D, lengkap dengan semua sistem pendukung dan skema bisnisnya.

Hal itu dinyatakan Wakil Presiden Bisnis Aeronotika SAAB AB Jerker Ahlqvist kepada ANTARA News  di Stokholm, Kamis waktu setempat.

Indonesia sendiri dikabarkan dalam waktu dekat ini akan segera mengganti armada F-5E/F Tiger II dari daftar arsenal TNI AU.

Satu skuadron F-5E/F Tiger II itu tergabung dalam Skuadron Udara 14 TNI AU yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.

Pesawat-pesawat tempur itu berasal dari generasi 1980-an yang sebenarnya pernah diremajakan lewat Program MACAN, di Belgia, awal 2000.

Menurut Ahlqvist, lini produksi JAS39 Gripen serie yang diproduksi di hanggar pembuatan di Linkopping, Swedia, paling cepat bisa dibuat secara lengkap adalah JAS39 Gripen C/D.

Dia menilai, kedua varian itu  --selain JAS39 Gripen A/B-- juga yang menjadi andalan Wing Pendidikan 7 Angkatan Udara Kerajaan Swedia.

Varian JAS39 Gripen C memiliki kursi tunggal, sedangkan Gripen D bertipe kursi ganda. Varian C/D adalah pengembangan dari varian A/B.

Ahlqvist menyatakan, sejak kontrak pasti pembelian ditandatangani pemesan, maka penyerahan pertama bisa dilakukan kurang dari lima tahun kemudian.

"Waktu sesingkat itu termasuk cepat untuk kontrak pembelian pesawat tempur," kata dia.

Jika yang dipilih varian terkini yang masuk daftar pengembangan SAAB AB, maka itu adalah JAS39 Gripen NG (Next Generation) alias JAS39 Gripen E/F yang basis avionika dan fuselage-nya adalah JAS39 Gripen C/D.

Penyebutan kode varian NG adalah untuk kepentingan eksport dan investasi SAAB AB bagi JAS39 Gripen E/F untuk Angkatan Udara Brasil yang mulai empat tahun lagi.

Negara itu menempuh skema kemitraan lengkap dengan SAAB AB untuk memperkuat armada udara kelas multiperanini setelah membuka tender pengadaan yang juga diikuti Dassault Rafale dari Prancis.

"Akan tetapi, tahun penyerahannya menjadi 2020 atau 2030. Apa pun yang akan diputuskan, masih dalam tahap pembicaraan dengan Indonesia,” kata Ahlqvist.
 

KBRI di Swedia positif soal kerja sama dengan SAAB AB

KBRI di Swedia positif soal kerja sama dengan SAAB AB
Pesawat tempur JAS39 Gripen D diterbangkan pilot uji SAAB AB, Fredrik Muchler, di sarana uji coba pabrikan pesawat tempur itu, di Linkoping, Swedia, Rabu waktu setempat. JAS39 Gripen dapat mendarat pada jarak hanya 500 meter sejak "touch down" dengan biaya operasi rendah, sekitar 4.600 dolar Amerika Serikat perjam pada semua aspek. (www.antaranews.com/Ade P Marboen)

Stockholm, Swedia (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Dewa Made Sastrawan, positif terhadap kemungkinan kerja sama industri pertahanan dengan SAAB AB ataupun perusahaan lain Swedia bergerak di bidang ini. 

“Dari banyak negara yang memiliki industri pertahanan, cuma Swedia yang menawarkan skema kerja sama seperti ini. Konsep kerja sama yang ditawarkan membantu kita mempercepat penguasaan teknologi tinggi dan penerapannya di bidang lain,” katanya, kepada www.antaranews.com, di Stokholm, Swedia, Rabu waktu setempat. 

SAAB AB dari Swedia berniat turut dalam tender pengadaan pengganti pesawat tempur F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU. Pesawat tempur yang diajukan adalah JAS39 Gripen C/D atau JAS39 Gripen NG.

Seri JAS39 Gripen digadang-gadang akan bersaing dengan Sukhoi Su-35 Flanker, F-16 Block 60 Fighting Falcon, dan Eurofighter Typhoon. Sejauh ini proses tender dan pemberitahuan spesifikasi keperluan belum dinyatakan secara resmi oleh Indonesia. 

Dalam paket tawarannya, SAAB AB menawarkan produk industri pertahanan itu (JAS39 Gripen serie), skema penelitian dan pengembangan serta desain, peningkatan mutu SDM terkait dan pelatihan, dan transfer teknologi. 

Pada besaran investasi alias pembelian tertentu JAS39 Gripen, SAAB AB juga akan membantu memasarkan produk yang dihasilkan dari mitranya di Indonesia. 

Dalam berbisnis, SAAB AB memiliki pilar bisnis penelitian dan pengembangan, kualitas produk dan komitmen, ketersediaan, dan pelibatan mitra setempat. 

“Misalnya untuk mitra setempat di satu negara dan pengembangan kualitas SDM setempat. Kami ingin mendekatkan kehadiran produk kami kepada pengguna. Dengan begitu, mereka bisa melakukan perawatan dan perbaikan di tempat,” kata Deputi CEO SAAB, Lennart Sindahl, secara terpisah. 

"Dengan begitu, bisa semakin mengefektifkan anggaran biaya yang dimiliki kostumer kami," katanya. Hal serupa inilah yang mereka lakukan kepada pengguna JAS39 Gripen serie, di antaranya Brazil dan Thailand. 

Menurut Sastrawan, ada hal strategis yang bisa diraih Indonesia jika menjalin kerja sama industri pertahanan dengan Swedia. “Dalam hal material komposit atau teknologi radar, mereka sangat menguasai hal ini dan menjadi pemain penting di dunia,” katanya. 

Jika Indonesia menguasai hal ini maka pemanfaatannya secara bisnis dan praktis untuk substansi lain, kata dia, sangat bisa dilakukan Indonesia untuk kepentingan Indonesia sepenuhnya. 

“Mereka tidak menerapkan batasan apapun tentang ini. Saya pribadi telah beberapa kali membahas ini dengan para petinggi mereka,” katanya.