Kamis, 06 November 2014

Setelah Sukhoi, giliran armada TNI AL sergap 5 kapal asing

Setelah Sukhoi, giliran armada TNI AL sergap 5 kapal asing
Alutsista TNI. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi

Jet tempur Sukhoi TNI AU mencetak hattrick dengan menyergap tiga pesawat asing yang melanggar wilayah kedaulatan Indonesia. Dengan tegas TNI AU memaksa pesawat yang tak dilengkapi surat izin mendarat di lapangan udara terdekat.
Dalam dua pekan terakhir, tercatat sebuah pesawat Australia dipaksa mendarat di Manado. Selanjutnya Sukhoi beraksi di atas Natuna. Mereka menyergap pesawat latih berbendera Singapura. Pesawat itu dipaksa mendarat di Pontianak.
Terakhir, giliran pesawat jet pribadi milik Saudi Arabia Airlines disergap di sekitar Kupang. Yang terakhir ini paling seru karena harus kejar-kejaran dengan kecepatan suara.
TNI Angkatan Laut rupanya tak mau kalah dengan rekan-rekan mereka di udara. Armada TNI AL beraksi menangkap lima kapal asing dalam waktu sepekan.
Kapal-kapal asing tersebut sedang mencuri kekayaan laut Indonesia. Mereka juga tak dilengkapi surat-surat resmi dan perlengkapan sesuai ketentuan. Ada juga kapal yang berbendera Indonesia tetapi bekerja untuk pihak asing.
Berikut kisah-kisah penangkapan kapal asing itu seperti disampaikan Kadispenum Puspen TNI Kolonel Inf Bernandus Robert, Selasa (5/11/2014).
Setelah Sukhoi, giliran armada TNI AL sergap 5 kapal asing
Gladi resik HUT TNI.
 
1. Tangkap 3 kapal vietnam
KRI Imam Bonjol – 383 di bawah binaan Satuan Kapal Eskorta Koarmabar, berhasil menangkap tiga kapal ikan. KG 90433 TS. ATS 006, KG 94366 TS. ATS 005 dan KG 94266 TS. ATS 012, dengan ABK berkewarganegaraan Vietnam di perairan Natuna tanggal 31 Oktober lalu.
“Ketika tertangkap tangan, ketiga kapal Asing tersebut tengah melaksanakan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Natuna namun berhasil terdeteksi oleh radar Sperry Marine KRI Imam Bonjol-383,” kata Kolonel Robert.
Ketiga kapal tersebut berhasil dihentikan pada posisi 03 23′ 55″ LU dan 105 44′ 42″ BT. Lalu kapal ikan asing tersebut selanjutnya diperintahkan untuk merapat ke lambung kiri KRI Imam Bonjol?383 untuk proses pemeriksaan dan penggeledahan.
Dari hasil proses pemeriksaan diketahui bahwa ketiga kapal tersebut tidak dapat menunjukkan kelengkapan surat-suratnya.
Selanjutnya mereka dikawal menuju Pangkalan TNI AL terdekat guna proses pemeriksaan lebih lanjut.

Setelah Sukhoi, giliran armada TNI AL sergap 5 kapal asing
Gladi resik HUT TNI.
 
2. Kapal Indonesia bernakhoda Thailand
Salah satu kapal asing yang ditangkap yaitu kapal ikan KM Sudita 11 yang ditangkap pada tanggal 3 November 2014 oleh KRI Lemadang-632 yang merupakan salah satu unsur KRI jajaran Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkat Koarmabar).
Kapal itu terdeteksi di radar KRI Lemadang-632 pada posisi 02 09 53 U ? 107 11 33 T. Saat itu, KM Sudita 11 melakukan kegiatan penangkapan ikan secara ilegal dan melakukan pelanggaran dokumen kapal.
KM Sudita 11 adalah jenis kapal penangkap ikan berbendera Indonesia berbobot 100 GT. Namun rupanya kapal ini sebenarnya dinahkodai seorang warga Negara Thailand bernama Somphong Miyaem.
Ada 12 Anak Buah Kapal (ABK) terdiri dari tujuh orang warga NegaraThailand dan lima orang WNI.
Pada saat dilakukan pemeriksaan sementara, kapal ikan tersebut melakukan pelanggaran dokumen kapal diantaranya; Buku Sijil tidak diisi/kosong, jumlah ABK tidak sesuai dengan Crew List (jumlah di Crew List 10 orang).
Selain itu Buku-buku Pelaut tidak lengkap, Buku Kesehatan kosong, Sertifikat Radio tidak ada dan daerah penangkapan tidak sesuai dengan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) yang seharusnya melakukan penangkapan di Laut China Selatan.

Setelah Sukhoi, giliran armada TNI AL sergap 5 kapal asing
Gladi resik HUT TNI.

3. Kapal dari Malaysia ke Batam
Tanggal 31 Oktober 2014, KRI Sanca-815 juga berhasil menangkap kapal KM Cahaya Baru. Kapal ini diduga melakukan pelanggaran pelayaran di wilayah Perairan Indonesia.Kejadian tersebut bermula ketika KRI Sanca-815 sedang melaksanakan patroli rutin di sekitar Selat Singapura mendeteksi secara visual adanya pergerakan kapal tanpa lampu navigasi pada posisi 01 13 06 U ? 104 03 40 T.Selanjutnya KRI Sanca?815 melakukan proses Pengejaran, Penangkapan dan Penyelidikan (Jarkaplid) terhadap kapal tersebut. Dari proses penyidikan yang dilakukan KRI Sanca-815, selain berlayar tanpa lampu navigasi ditemukan juga pelanggaran berupa Manifest berbeda dengan jumlah muatan yang tercantum pada Port Clearance.
Kapal ikan ini termasuk jenis kapal kargo kayu berbobot 17 GT berbendera Indonesia yang dinahkodai Hasan dan tujuh orang Anak Buah Kapal (ABK).
Saat penangkapan KM Cahaya Baru yang berlayar dari Pasir Gudang, Johor, Malaysia dengan tujuan Batam, diketahui bermuatan berupa buah-buahan segar antara lain duku, pepaya, jambu dan nangka seberat 30,3 Ton.
 
www.merdeka.com

Senjata Rusia di Indo Defence 2014

image
Stand Rosoboronexport Rusia di Indo Defence 2014 (photo: Rafly)

Dalam pameran senjata dan teknologi militer internasional Indo Defence 2014, tanggal 5-8 November di Jakarta, perusahaan Rusia Rosoboronexport menujukan produk-produk militer terbaru buatan mereka, yang diperuntukan bagi semua angkatan bersenjata di Indonesia.
Ini bukan pertama kalinya perwakilan Rusia mengikuti pameran senjata tahunan yang telah diselenggarakan sejak 2004 silam. Melalui pameran ini, Rusia berharap dapat mengembangkan hubungan kerja sama militer lebih jauh dengan Indonesia. Di sisi lain, Indonesia memang telah menunjukan ketertarikannya terhadap senjata buatan Rusia. Hal tersebut diungkapkan oleh perwakilan perusahaan Rosoboronexport, satu-satunya perusahaan pemerintah Rusia yang memiliki otoritas untuk menjadi perantara perdagangan senjata Rusia di mancanegara.
“Indonesia tertarik untuk membeli senjata-senjata buatan kami, baik yang sudah pernah mereka miliki sebelumnya ataupun senjata keluaran terbaru kami. Minat tersebut terutama ditunjukan oleh angkatan udara dan darat, namun kami juga tetap aktif mempromosikan persenjataan angkatan laut dan senjata pertahanan udara,” terang Direktur Proyek Khusus Rosoboronexport sekaligus Kepala Delegasi Rusia di Indo Defence 2014, Nikolay Dimidyuk, dalam rilis pers resmi perusahaan tersebut.

Kerja Sama Ilmiah dan Teknis
Seperti yang diungkapkan perwakilan Rosoboronexport melalui pers rilis, mereka siap mengirimkan pasokan tambahan tank BMP-3F (satu unit BMP-3F milik Korps Marinir Indonesia akan dipamerkan di Indo Defence 2014) dan helikopter tempur Mi-8/17, yang saat ini digunakan dalam angkatan bersenjata Indonesia.
Indonesia juga menunjukan ketertarikan terhadap pesawat tempur multiperan Su-35, pesawat pengangkut strategis Il-76MD-90A, pengangkut personel lapis baja BTR-80A, sistem peluncur mortir bergerak Vena, kendaraan amfibi roda berantai terbaru PTS-4, peluncur rudal anti-tank Kornet EM, kompleks peluncur rudal Pantsir S1, kapal selam tenaga disel-elektrik proyek 636, serta rudal antikapal Yakhont.
image
ATGM Kornet EM (photo: Rafly)

Dalam pameran di Jakarta tersebut, Rosoboronexport berencana berunding dengan perwakilan Indonesia mengenai pengadaan simulator pelatihan untuk pesawat terbang dan helikopter buatan Rusia, begitu pula mengenai propek pembuatan pusat layanan jasa perbaikan dan perawatan kendaraan-kendaraan tempur buatan Rusia di Indonesia. Pusat layanan serupa sudah beroperasi di Malaysia dan Korea Selatan.
Berdasarkan tendensi kerja sama teknologi militer saat ini, negara-negara ASEAN secara bertahap berusaha keluar dari skema kerja sama yang bersifat transaksional dan mulai mengarah pada penguasaan teknologi, pembuatan perusahaan gabungan, serta pendirian pabrik berlisensi di wilayah-wilayah negara mereka. Oleh karena itu, Rusia berusaha memperkuat posisinya di pasar potensial negara-negara ASEAN dengan memberi penawaran menarik dalam bidang kerja sama industri, teknis, dan penelitian ilmiah.
image
Tank BMP 3F (photo: Rafly)

Tingkatkan Anggaran Pertahanan Negara
Salah satu faktor penggiat strategi tersebut adalah situasi politik dan militer di wilayah ASEAN. Redaktur Utama Majalah Arsenal Otechestva, Kolonel Komando Cadangan Strategis Rusia Viktor Murakhovskiy mengatakan, keperluan untuk memperkuat keamanan nasional dan stabilitas regional ASEAN secara kolektif membuat anggaran belanja pertahanan nasional di negara-negara besar ASEAN tak akan mengalami penurunan, bahkan malah meningkat.
Tiga pembeli utama produk teknologi militer Rusia di ASEAN adalah Malaysia, Indonesia, dan Vietnam. Potensi besar kerja sama militer di Myanmar, Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, dan Thailand dirasa masih perlu digali lebih dalam, meski saat ini sudah ada pengiriman senjata dan teknologi militer ke negara-negara tersebut. Sementara, Singapura dan Filipina merupakan pembeli tetap senjata buatan Amerika dan Eropa Barat, sehingga sangat sulit bagi Rusia untuk dapat masuk ke dalam pasar persenjataan negara-negara tersebut.
Menurut penilaian para pakar militer, saat ini prospek kerja sama militer Rusia dengan negara-negara ASEAN sangat kondusif. Pasar pasar persenjataan di wilayah ini sangat potensial dan Rusia memiliki penawaran yang luas terkait teknologi persenjataan dan militer miliknya. Teknologi aviasi (pesawat terbang jenis Su, MiG, Il, helikopter Mi dan Ka, senjata pelumpuh objek udara, simulator dan perlengkapan lainnya), teknologi militer angkatan laut, sistem senjata pertahanan udara, kendaraan tempur lapis baja, senjata untuk pasukan operasi khusus, amunisi senjata, dan berbagai jenis senjata lain. (RBTH Indonesia, photo by Rafly).

Wapres: Teknologi Tingkatkan Daya Saing Industri Hankam

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka pameran Industri Pertahanan Internasional atau Indo Defence 2014 Expo & Forum, di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/11). JK didampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhi Purdijatno.
Dalam sambutannya, JK mengatakan saat ini peningkatan alusista bukan hanya berarti untuk perang. Karena perang di saat ini berupa peningkatan teknologi. Oleh karena itu, untuk meningkatkan teknologi membutuhkan riset, biaya besar dan kerjasama.
“Teknologi merupakan suatu hal yang dapat meningkatkan ekonomi negara. Dan, salah satu yang perlu ditingkatkan adalah teknologi pertahanan yang di dalamnya juga membutuhkan infrastruktur, sumber daya manusia dan lain-lain. Untuk itu, industri pertahanan harus ditingkatkan agar dapat bermanfaat bagi sektor pertahanan dan keamanan (hankam) serta juga mampu dikonversi menjadi industri yang berguna bagi kemashalatan masyarakat,” kata JK.
Di tempat yang sama, Menhan Ryamizard Ryacudu menyampaikan Indo Defence 2014 Expo & Forum merupakan pameran produk-produk alusista yang dilaksanakan dua tahun sekali sebagai ajang promosi dan pertemuan untuk menjalin kerjasama antara berbagai pihak dalam rangka mengembangkan riset maupun produksi terkait industri hankam.
“Penyelenggaraan Indo Defence 2014 Expo & Forum kali ini diharapkan tercipta pertukaran pengetahuan terkait produk dan teknologi hankam yang terkini. Saya yakin dari ajang ini terjadi peningkatan terhadap industri hankam lokal yang dapat berdampak positif bagi perekonomian nasional. Selain itu, kemandirian industri hankam harus terus ditingkatkan sehingga akan terwujud Indonesia yang berdaulat dan mandiri dalam penciptaan produk alutsista,” harap Ryamizard.
PUNA Wulung
PUNA Wulung

Pada pameran Indo Defence 2014 Expo & Forum kali ini BPPT memamerkan PUNA Wulung, yakni sebuah pesawat nir awak yang berfungsi untuk melakukan pengamatan atau surveillance dari ketinggian 10.000 feet. Sekarang, status PUNA Wulung sudah dimanfaatkan oleh industri untuk dimanfaatkan oleh penggunanya, yaitu Kementerian Pertahanan. PUNA Wulung sudah mampu terbang selama empat  jam dengan jarak tempuh mencapai lebih 150 km dan dapat membawa payload seberat 120 kg. (tw/SYRA/Humas)

11 Unit AS565 MBe Panther TNI AL Akan Dikirim Bergelombang Selama 3 Tahun

F-WWOG-Eurocopter-AS565-MBe-Panther
Sudah bukan rahasia bila Puspenerbal TNI AL akan kedatangan helikopter AKS (Anti Kapal Selam) dari jenis AS565 Panther. Seperti telah dirilis dalam pemberitaan terdahulu, unit AS565 Panther yang dipesan 11 unit. Dan bertepatan dengan ajang Indo Defence 2014, Airbus Helicopter (d/h Eurocopter) resmi mengumumkan ke media tentang kontrak pembelian tersebut. Juga diketahui bahwa seri yang dibeli Indonesia persisnya adalah helikopter rotorcraft AS565 MBe Panther, yang tak lain versi naval dari keluarga Panther.
Dengan basis kemampuan multirole, AS565 MBe Panther TNI AL mampu menjalankan peran AKS yang dilengkapi kemampuan meluncurkan torpedo, tugas pengintaian, patroli laut, anti perang permukaan, sampai mendukung tugas SAR di lautan lepas. Bahkan dimungkinkan helikopter ini dibekali radar yang berkemampuan OTHT (Over The Horizon Targeting) untuk membantu penembakkan rudal dari kapal perang. Untuk misi menguber kapal selam lawan, AS565 MBe Panther akan dibekali perangkat dipping sonar HELRAS (Helicopter Long Range Active Sonar).
Heli Panther diatas deck SIGMA class TNI AL
Heli Panther diatas deck SIGMA class TNI AL
Kembaran Panther, 365N3+ Dolphin Basarnas, ditampilkan dalam Indo Defence 2014.
EC120B Colibri Skadron 7 TNI AU dalam Indo Defence 2014
IMG-20141105-WA0002
Kerabat Panther, AS 365N3+ Dauphin Basarnas, ditampilkan dalam Indo Defence 2014.
 
Kesebelas AS565 MBe Panther akan dikirimkan secara bergelombang dalam kurun waktu tiga tahun. Sesuai kesepakatan kerjasama, helikopter tidak langsung diantar ke pihak pengguna, melainkan Airbus Helicopter akan menyerahkannya untuk PT Dirgantara Indonesia dalam proses perakitan. Kini Airbus Helicopter menjadi pemasok helikopter terbesar untuk TNI, selain menunggu proses kedatangan AS565 MBe Panther, TNI juga telah menggunakan helikopter Colibri EC120 untuk pelatihan, AS550 Fennec dan NBO 105 untuk misi serang ringan TNI AD, Puma dan Super Puma yang dioperasikan TNI AU, hingga yang paling canggih helikopter SAR Tempur untuk Paskhas EC725 Cougar yang akan tiba di Indonesia dalam waktu dekat. 
 

Tank SBS Roket Multi Laras

sbs-tank
Tank SBS Pindad dengan roket multilaras Rhan (photo Rafly)

Indo Defence 2014 yang digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, menampilakan kejutan berupa Tank SBS Pindad yang dilengkapi dengan roket multi laras Rhan. Selain di kendaraan lapis baja (tracked), roket multilaras Rhan juga dipasang diplatform truk militer, seperti hasil jepretan warjager: Rafly. Thanks Rafly.
sbs-2
Tank SBS Pindad dengan roket multilaras Rhan (photo Rafly)
rhan3
rhan-1
Rhan dengan platform truk militer (photo: Rafly)

Rabu, 05 November 2014

Kopassus Style: Senyum, Sapa dan Salaman

Pen-KopassusDanjenDoni
Senyum, Sapa dan Salaman merupakan Kopassus Style yang di canangkan Danjen Kopassus kepada seluruh Prajurit Baret Merah. Ini tdk akan merubah profesionalisme seorang prajurit Komando, sebaliknya dengan simpati dan dukungan rakyat, korps baret merah akan semakin meningkatkan pengabdiannya kepada Bangsa Dan Negara, demikian jawaban Mayjen Doni Munardo atas pertanyaan beberapa Pemred kepada beliau pada kesempatan tatap muka Danjen dengan beberapa Pemimpin Redaksi media cetak, elektronik, online dan televisi, di Markas Kopassus, Cijantung.
Mayjen Doni memaparkan makna filosofi Senyum, Sapa dan Salaman secara gamblang bahwa seorang prajurit bila bertemu dengan masyarakat, maka sejogjanya diawali dengan senyuman ramah, bila dibalas dengan senyuman pula maka lanjutkan dengan menyapa,” Halo, apa kabar?”, bila sapaan tersebut juga disambut dengan persahabatan, maka lanjutkan dengan salaman, disitulah terjadi interaksi dalam hubungan kebatinan dan persahabatan.
Ditegaskan pula, saat ini bukan lagi masanya seorang prajurit yang dipelototin oleh seseorang lantas menunjukkan sikap garang. Mungkin saja orang tersebut justru kagum terhadap penampilan prajurit, sehingga sepantasnya ditanggapi dengan senyuman. Letak kekuatan TNI adalah dukungan rakyat, rakyat akan mendukung bila ada kepercayaan dan simpati. Sehebat apapun suatu pasukan khusus bila tidak mendapat dukungan rakyat, maka tidak akan ada artinya. “Ini akan kita coba kalau cocok akan kita kembangkan dan kalau tidak cocok akan kita evaluasi, “ ujar Mayjen Doni, yang juga mantan Danbrigif 3 Kostrad di Makassar.
Menjawab pertanyaan lain, Mayjen Doni juga menjelaskan tentang pentingnya pohon dan penghijauan. Sebatang pohon berkontribusi besar dalam menyumbang oxigen dan menyerap Co2 sebagai dampak dari pencemaran lingkungan. Termasuk dalam melestarikan pohon-pohon langka yang merupakan tanaman endemik di Indonesia. Contohnya, pohon Ulin dari Kalimantan, Ebony dari Sulawesi , Cendana dari Pulau Timor dan lain sebagainya yang saat ini sudah sangat langka ditemukan. Pohon sangat identik dengan sumber air dan unsur penting tersebut adalah sumber kehidupan. Bila ada pohon besar niscaya ditempat itu ada mata air, sebaliknya bila ada sumber air otomatis pohon mudah tumbuh dan berkembang biak. Demikianlah siklus kehidupan yang bergerak secara alami.
Selain itu, pohon merupakan alat pengendali air yang sangat efektif. Bila pohon atau hutan rimbun dan lebat, maka pada musim hujan dapat mencegah terjadinya bencana banjir, sebaliknya pada musim kemarau tidak akan kekeringan. Suatu fenomena terbalik bila hutan, gunung dan lingkungan lain gundul dan gersang, maka musim hujan akan terjadi banjir dan musim kemarau akan kekeringan. Artinya selama manusia akan terancam dalam bencana akibat ulah manusia sendiri. Melihat kondisi demikian, Kopassus telah memberikan rekomendasi kepada Pemda Kalbar agar diterbitkan peraturan daerah, tentang larangan menebang pohon Ulin. Selain itu, akan dikirimkan bibit pohon Ulin untuk kegiatan reboisasi lahan gundul di Kalbar. Bibit tersebut telah dikembangkan di persemaian milik Danjen Kopassus di Sentul, Jawa Barat.
Pada kesempatan yang sama, salah seorang dari Pemred juga menanyakan kepada Danjen tentang Ekspedisi NKRI yang merupakan program tahunan Kopassus, dan saat ini adalah Ekspedisi yang ke lima. Ekspedisi pertama pada tahun 2011 di P. Sumatra (Ekspedisi Bukit Barisan), Ekspedisi Khatulistiwa di P. Kalimantan 2012, Ekspedisi NKRI koridor Sulawesi 2013, Ekspedisi NKRI Koridor Maluku – Maluku Utara 2014 dan yang sedang disiapkan sekarang adalah Ekspedisi NKRI koridor Bali-Nusa Tenggara 2015.
Seperti diketahui, ekspedisi ini melibatkan seluruh komponen bangsa baik TNI, Polri, Pemerintah daerah dan pusat, ilmuwan, mahasiswa, LSM, Media dan unsur-unsur lain tergabung dalam suatu ikatan yang sangat kompak demi keutuhan NKRI.
Danjen yang murah senyum dan mendapat julukan ‘Jenderal Trembesi’ ini memaparkan, dari hasil Ekspedisi yang melibatkan ilmuwan dan mahasiswa, telah ditemukan ribuan data potensi alam dan potensi sosial Indonesia yang sangat bermanfaat dalam penentuan kebijakan pembangunan Bangsa dan Negara. Bahkan beberapa flora dan fauna ditemukan dan belum ada nama latinnya, saat ini sedang diusulkan menggunakan nama dengan bahasa Indonesia.
Dijelaskan pula oleh Kolonel Rafael Grenada, perwira Kopassus yang selama ini terlibat langsung dalam kegiatan ekspedisi tersebut bahwa, salah satu daerah perbatasan di Kab. Malinau Kaltim merupakan blank spot area,terisolir dari signal selular dan telepon. Masyarakat mengalami kesulitan jika ingin menggunakannya, dan berdampak sulit melakukan komunikasi. Selama ini, perangkat selular yag mereka miliki hanya digunakan untuk mengambil gambar saja. Melihat keadaan demikian, Tim Ekspedisi menghubungi salah satu operator telekomunikasi Indonesia, dan saat ini di daerah tersebut telah berdiri BTS operator tersebut sehingga masyarakat dapat berkomunikasi ke mana saja.
‘Adapun kontribusi ke internal Kopassus bahwa, seluruh wilayah NKRI merupakan daerah Operasi Kopassus, sehingga perlu adanya data konkrit tentang kondisi wilayah meliputi Geo, Demo dan Konsos sebagai referensi dalam pelaksanaan operasi bila dibutuhkan, ujar Danjen Kopassus.| KAPEN



Ada pihak asing ingin burukkan citra Selat Malaka

Ada pihak asing ingin burukkan citra Selat Malaka
Selat Malaka. (ANTARA/istimewa)
Itu dicurigai sebagai permainan, by design. Kapal dirompak karena kerja sama di dalam"
Gugus Keamanan Laut Armada Barat TNI AL menangkap gejala asing berusaha merusak citra aman Selat Malaka.

"Kondisi di Selat Malaka relatif aman, tapi ada indikasi upaya membuatnya tidak aman," kata Komandan Guskamla Armabar Laksamana Pertama TNI Harjo Susmoro usai sebuah rapat koordinasi di Batam, Kepulauan Riau, Rabu.

Dugaan Harjo didasari lima perompakan dan pencurian di Selat Malaka dalam empat bulan terakhir.

"Ada upaya perompakan pemindahan dari kapal tanker. Itu dicurigai sebagai permainan, by design. Kapal dirompak karena kerja sama di dalam," kata dia.

Kapal-kapal asing itu umumnya berbendera Thailand yang dirompak di Selat Malaka, namun tidak seperti umumnya perompakan, tidak ada permintaan tebusan dari yang dirompak.

Kapal berhasil diselamatkan dan dibawa ke Thailand tetapi begitu TNI AL berusaha mengetahui perkembangan kasus itu, pihak berwenang Thailand malah menyebutkan kasus sudah selesai.

"Dalam empat bulan, ada lima kejadian dengan modus yang sama," kata dia.

Ia menduga semua kejahatan itu sengaja direkayasa untuk mencitrakan Selat Malaka tidak aman sehingga kapal-kapal asing memilih jalur selain Selat Malaka.

Padahal, selat ini aman-aman saja dan jika pun ada kejahatan, skalanya kecil. "Hanya untuk cari makan," kata Harjo.