Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM
Ngomomg-ngomong soal “Hoax”, saya sengaja memebuat artikel “Hoax” ini
mengenai kemampuan Kapal selam Kilo kita yang hasil pengadaaan tahun
2007 lalu. Terserah deh tanggapan para warjager di sini sesuai dengan
“azas dan paham keyakinan masing-masing” bagaimana, so saya hanya
memberikan sedikit pencerahan saja.
Data KS Kilo kita adalah sebagai berikut: panjang 72,6 meter lebar
badan tekan 9,9 meter, sarat kapal 6,6 meter. Tetapi Kilo kita
diperpanjang sekitar delapan meter untuk penempatan AIP, air independent propulsion. fuell cell system. Penambahan ruangan yang dipergunakan untuk tangki LOX (liquid oxygen) dan hybrid hidrogen.
Ilustrasi artikel: Dimensi Kilo class + AIP
Berat pemindahan airnya (displacement) di atas air 2325 ton,
di bawah air (menyelam) 3076 ton. Kapal kita ditenagai dengan dua buah
mesin diesel type 4-2DL-42M bertenaga 3650 HP, dibawah air bergerak
dengan menggunakan motor listrik pokok bertenaga 5900 HP, yang didukung
pula dengan dua buah motor listrik auxiliary type MT-165 berkekuatan 204 HP, serta motor ekonomi yang berkekuatan 103 HP (setara dengan PG-103 ex Whiskey class). Besarnya tenaga diesel di kapal ini memberikan gambaran akan usaha memperkecil probabilitas discretion, dengan mempersingkat waktu pengisian batere.
Transfer of powernya menggunakan system electrical transfer power, seperti pada type
U-209. Kecepatan KS kita ini berkisar sekitar 10 knot saat berlayar
diatas air, 17 knot saat menyelam, dan 9 knot saat berlayar dengan RDP (rabotayet diesel potwodoy
/ DBA diesel bekerja di bawah air,). Jarak jelajahnya mencapai 6.000
mil dengan kecepatan 7 knot RDP, dan saat berlayar dengan rezim motor
ekonomis dan dalam kondisi silent run, akan dapat mencapai jarak 400 mil
dengan kecepatan 3 knot. Kemampuan kedalaman selam normalnya mencapai
240 meter.
“Disamping itu, Kilo kita sudah dikaji magnetic anomaly signaturenya, sehingga sudah di demagnitisasi sedemikian rupa sehingga kemungkinan KS kita ini terdeteksi oleh MAD (Magnetic Anomaly Detection) yang menjadi andalan pesawat terbang Lockheed P-3B “Orion”, pesawat anti kapal selam Australian Navy maupun penggantinya nanti Boeing P-8 Poseidon, akan turun menjadi seminimal mungkin.”
Awak kapalnya berjumlah kurang lebih “50-an orang dengan belasan
orang diantaranya Perwira”. Sumber tenaga bawah airnya menggunakan
batere dengan kekuatan 9700 kWH, yang merupakan pengembangan dari batere
CY-45 ex Whiskey class. Salah satu diantara sekian banyak keistimewaan positif KS kilo kita ini adalah reserve buoyancynya yang mencapai nilai 23%, yang berarti, bahwa walau kapal ini mengalami kebocoran, akan tetapi, dengan reserve buoyancynya yang sebesar itu, kemungkinan penyelamatan kapal masih amat tinggi.
KS Kilo kita memiliki enam peluncur torpedo caliber 53,3 cm yang
tertata pada bagian haluannya. Peluncur ini dapat menembakkan baik long
torpedo anti kapal atas air standard Angkatan Laut Rusia, maupun torpedo
pendek anti kapa lselam dari type USET 80. Sebagai konfigurasi alternative, setiap torpedo dapat digantikan dengan dua ranjau. Torpedo cadangan yang dibawanya berjumlah dua belas torpedo.
Pengendalian torpedonya pada kapal sudah menggunakan Murena
MVU-119EM, yang jauh lebih modern dari TAS-L2 yang pernah kita
pergunakan di “Whiskey class” dahulu. Dengan Kemampuan Murena, kecuali dapat dipergunakan untuk mengendalikan tembakan dua jenis torpedo tersebut, yaitu standard straight run long heavy weight torpedo, bagi sasaran kapal atas air, dan untuk menembakkan short torpedo, torpedo kendali anti kapal selam, juga telah memungkinkan kita melacak (searching) beberapa sasaran sekaligus, serta membidik dan menembak (tracking, firing) dua diantara sekian banyak sasaran yang telah dilacak, dengan suatu kepresisian yang sempurna.
Selain itu KS Kilo kita ini diperlengkapi juga dengan SSM (Surface to surface missile)
Novator Alfa SS-N-27, yang dapat ditembakkan dari peluncur torpedonya
untuk mengatasi gangguan helicopter anti kapal selam yang mencoba
mengintai.
Kalau untuk mengatasi pesawat patroli maritim sejenis Orion P-3 milik
Sonotan yang mencoba menginderanya dengan MAD, dipasang SAM (Surface to Air Missile) dari type SA-N-5/8 “Gremlin” atau “Strella 3”, yang menggunakan pengendalian dengan kepala pelacak infra merah. SAM dapat ditembakkan dari peluncur portable yang tertata dianjungan, yang letak nya diantara tabung RDP dan antena komunikasi.
Sonar yang dipergunakan pada KS Kilo kita merupakan suatu sonar pelacak dan penyerang (search and attack) aktif pasif berfrekwensi rendah dari type Sharkteeth/Sharkfin (MGK-400) yang mampu mengindera kapal musuh dari jarak yang amat jauh. Untuk ESM nya, Kilo kita sudah menggunakan ESM dari type “Squidhead” atau “Brickpulp”. Tetapi pembaring radionya masih menggunakan “Quad loop”, masih sama dengan yang dipergunakan dikapal selam “Whiskey class.” Sementara untuk Radarnya menggunakan surface search radar “Snoop tray”
MRP 25 dengan band I, yang bekerja pada frekwensi sekitar 8 s/d 10 GHz
, sedangkan sarana komunikasinya dilengkapi dengan TX/RX HF dan VHF.
Periskopnya menggunakan dua PZKG, yang dipergunakan baik sebagai attack maupun search periscope. Diameter tabung periskop PZKG ini 180 mm, dengan penggunaan Quasi Binocular Viewing untuk mengurangi stress pada mata penggunanya.
Pergelaran
Sejatinya setiap pergelaran KS itu tergantung dari displacementnya,
membutuhkan suatu kedalaman tertentu. Makin besar tonnase kapal selam,
maka akan semakin dalam kedalaman laut yang dibutuhkannya untuk menyelam
dengan aman. Dengan bobotnya yang berkisar sekitar 3000 ton kalu di
bawah air, maka Kilo kita dapat dipastikan akan membutuhkan laut dengan
kedalaman minimal 200 meter untuk menyelam dengan aman, dalam arti,
memiliki ruang gerak yang uenak untuk melaksanakan manuver penghindaran, apabila (kalau lagi apes) suatu waktu tertangkap oleh alat deteksi kapal ASW musuh.
Mengingat bahwa dalam kenyataannya, laut pedalaman Indonesia yang
berada diantara pulau pulau di Indonesia kedalamannya rata rata hanya
sekitar enam puluh meter, (kecuali Laut Banda) maka udah jelas dong
pergelaran Kilo kita ini dimana? Ya, kapal selam Kilo kita ini digelar
(di-deployment) dilaut luar, antara lain di Samudra Hindia,
baik disisi Barat maupun disisi Selatan Negara kita, dan di daerah
tepian Samudra Pasifik, yaitu di sisi Timur Negara kita, dimana
kedalamannya rata-rata diatas dua ratus meter. Tentunya, peran yang
diberikan pada KS kita ini lalu akan lebih merupakan suatu patroli
pengaman garis luar terhadap musuh yang datang dari arah yang jauh. Atau
kalau boleh lebih dipertegas lagi tugasnya akan merupakan tugas
pencegatan (intercept) terhadap kekuatan musuh yang akan menyerang kita, jauh di tengah laut, bahkan sebelum mereka sempat melihat daratan kita.
Peta wilayah perairan dan ZEE Indonesia
Variasi kedalaman laut Indonesia. image: Google Earth
Makanya kalau ngintip Kilo kita ini berada di Dermaga SATSEL Ujung
Timur Surabaya sana, dijamin enggak bakalan nemu deh, meskipun situ-situ
udah nongkrongin di dermaga sono 24 jam tiap hari selama setahun.
Selain alasan di atas ada satu alasan lagi, yaitu : di pangkalan ALRI Surabaya ada “satu sepitan” antara markas SATSEL dan graving dock
ex KRI IRIAN, kedalamannya tidak memungkinkan untuk dilewati KS dengan
tonnase gede macam Kilo dengan mudah, kecuali pada saat air laut pasang
itu juga pasang yang paling tinggi.” jadi dimanakah pangkalannya Kilo
kita ini? “Top Secret”.
“Wira Ananta Rudhiro”
“Jalesveva Jayamahe”
“Just IMHO and HOAX”
(By pocong syerem) Nb : “diolah dari beberapa sumber”