Kamis, 05 Juni 2014

Dokumentasi Latgab 2014


Sejumlah heli serbu milik Penerbad TNI AD melakukan Operasi Mobilisasi Udara (Mobud) saat Operasi Darat Gabungan dalam Latihan Gabungan TNI 2014 di Puslatpur Marinir, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Operasi Mobbilisasi Udara (Mobud) bertujuan untuk mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) dengan memberikan bantuan tembakan dan melakukan pengangkutan 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider yang kemudian meluncur dengan tali dari pesawat (Fast Roop). (ANTARA FOTO/Suryanto)


Puluhan heli serbu milik Penerbad TNI AD melakukan Operasi Mobilisasi Udara (Mobud) saat Operasi Darat Gabungan dalam Latihan Gabungan TNI 2014 di Puslatpur Marinir, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Operasi Mobbilisasi Udara (Mobud) bertujuan untuk mendukung pergeseran pasukan Komando Tugas Darat Gabungan (Kogasratgab) dengan memberikan bantuan tembakan dan melakukan pengangkutan 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider yang kemudian meluncur dengan tali dari pesawat (Fast Roop). (ANTARA FOTO/Suryanto)


Helikopter Superpuma milik TNI AU melakukan pemindahan meriam KH 178 dengan dengan manuver Sling Load di Puslatpur Marinir, Asembagus, Situbondo, Jatim, Rabu (4/6). Pemindahan pucuk meriam lewat udara dilakukan untuk mendukung pergeseran senjata ke garis depan pertempuran agar mendukung pergerakan pasukan Infanteri. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)


Sejumlah kendaraan tempur tank melakukan formasi tempur saat Latgab TNI 2014 di Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6). Formasi tempur tersebut dilakukan untuk melakukan penyerangan dan penghancuran daerah musuh. (ANTARA FOTO/Seno)


Sejumlah prajurit Batalyon Infanteri Lintas Udara 330/Kostrad melakukan penerjunan dari pesawat pengangkut C130 saat Operasi Darat Gabungan dalam Latihan Gabungan TNI 2014 di Puslatpur Marinir, Karang Tekok, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (4/5). (ANTARA FOTO/Suryanto)




Antaranews.

Musuh habis dilabrak tank Korps Marinir TNI AL

Musuh habis dilabrak tank Korps Marinir TNI AL
Sasaran berupa replika kedudukan musuh bisa dihancurkan amunisi peralatan perang Korps Marinir TNI AL, dalam seri penutup Latihan Gabungan TNI 2014, di Pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu. Belasan ribu personel TNI dari ketiga matranya dikerahkan untuk menguji konsep doktrin interoperabilitas/operasi gabungan dalam kondisi senyata mungkin. (ANTARA FOTO/Adhitya Hendra)

Operasi pendaratan amfibi dengan dukungan kekuatan komposit semua unsur alias ketiga matra TNI menjadi puncak Latihan Gabungan TNI 2014, di Pantai Banongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Rabu. 

Setelah tembakan bantuan pantai dari kapal-kapal perang TNI AL di lepas garis pantai, setelah diperkuat serangan udara multi layer dan penguasaan ruang udara serta close air support, maka giliran tank-tank amfibi Korps Marinir TNI AL beraksi. 

Prajurit pendarat TNI AL dari berbagai kesatuan dan unsur secara pasti bergerak dari kapal-kapal pembawa, merangsek sejak dari tumpuan darat pertama di Pantai Banongan, terus menghantam kedudukan-kedudukan musuh berkilometer jauhnya. 

Wartawan ANTARA, Masuki M Astro, dari arena Latihan Gabungan TNI 2014 itu melaporkan, operasi amfibi itu menjadi puncak latihan gabungan terbesar TNI setelah 1983 di Pantai Cilegon, Banten. 

Kali ini, lebih dari 15.000 personel TNI AL, TNI AU, dan TNI AD dari multi korps dan kesatuan bahu-membahu menunjukkan kemampuan mereka setelah ditempa latihan secara parsial yang terprogram dan terstruktur.

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Marsetio, Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, serta Kepala Staf TNI AD, Jenderal TNI Budiman, mencermati setiap pergerakan operasi penutup itu. 

Menurut Markas Besar TNI, segenap skenario latihan terbesar itu dibuat senyata mungkin. Semua peluru, peluru kendali, roket, bahan peledaknya adalah material sungguhan sehingga diperlukan disiplin sangat tinggi untuk mengoperasikan. 

Sebelum operasi amfibi itu digelar pada hari "H" dan jam "J", puncak latihan itu ditandai gelombang pertama pendaratan menembus gelombang pantai. Dilanjutkan proses bantuan tembakan kapal, menghancurkan kedudukan musuh di pantai pendaratan yang dapat menggagalkan pelaksanaan Operasi Amfibi.

Berturutan gelombang demi gelombang pertama baterai (istilah satuan setingkat peleton bagi korps kavaleri) tank-tank amfibi lalu meluncur dari dalam palka kapal-kapal pengangkut yang memiliki rampa.

Gelombang kedua terdiri dari kompi kendaraan pendarat amfibi yang mengangkut pasukan dengan perlengkapan penuh, menyerang maju bersama kompi tank dengan kerja sama infanteri tank; guna menduduki sasaran-sasaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Gelombang ketiga dari unsur kendaraan pendarat amfibi yang mendarat untuk membantu pasukan yang lebih dulu mendarat dan menghancurkan kedudukan musuh yang masih berada di sekitar pantai.

Setelah itu selesai, barulah pendaratan berikutnya alias gelombang keempat, terdiri dua unit landing craft unit (LCU) dan enam unit kendaraan amfibi pengangkut artileri, dengan unsur artileri medan terdiri dari dua pucuk roket multi laras, RM-70 Grad dan meriam howitzer 105 milimeter.

Setelah mendarat, semuanya akan menempati titik siaga tempur penembakan sesuai koordinat yang telah direncanakan, selanjutnya akan memberikan tembakan artileri medan terhadap sasaran-sasaran musuh.

Gelombang atas panggilan mendarat dengan unsur KAPA yang mengangkut empat unit howitzer 105 mm. Setelah mendarat dan selanjutnya menuju pos tempur penembakan sesuai koordinat yang telah ditentukan.

Setelah meriam-meriam howitzer itu masuk untuk siaga penembakan, gelombang atas panggilan berikutnya mendarat dengan menggunakan LCU yang mengangkut dua unit RM-70 Grad. 

Setelah mendarat kemudian menuju titik siaga penembakan yang telah direncanakan.

Dari udara, dukungan penguasaan superioritas ruang udara dioperasikan selain percepatan penguasaan titik-titik sasaran musuh memakai tiga helikopter. 

TNI belum punya air cavalry sebagaimana satuan kavaleri udara di Ekspedisi Gabungan Korps Marinir Amerika Serikat atau Divisi Lintas Udara 1 Angkatan Darat Amerika Serikat.

Namun, prinsip interoperabilitas seperti itu diujicobakan dilaksanakan dalam Latihan Gabungan TNI 2014, satu hal yang menjadi target penguasaan doktrin baru tempur dan perang TNI. 

Apalagi didukung topografi Pantai Banongan dan wilayah berkilometer jaraknya dari garis pantai yang sangat mendukung untuk menguji itu semua. 

Tidak jauh dari pantai berpasir padat berkombinasi dengan rawa dan hutan bakau itu, terdapat bukit-bukit cukup terjal yang memungkinkan titik-titik kedudukan musuh tidak mudah dibidik.

Tiga unit helikopter itu mengangkut prajurit-prajurit untuk merebut dan menduduki sasaran yang dapat mempengaruhi dan menentukan dalam pelaksanaan perebutan tumpuan pantai pada operasi amfibi.

Sambil penerbangan lintas medan helikopter itu berjalan, dua unit RM-70 Grad dan tiga pucuk meriam howitzer kaliber 105 mm yang telah ada di pos tempur masing-masing langsung beraksi sahut-menyahut. 

Tembak tinjau (observasi untuk menguji ketepatan elevasi tembak) sebanyak empat butir dari laras-laras RM 70 Grad dan empat amunisi dari meriam howitzer 105 mm.

Penembakan kedua, penembakan pelaksanaan (tembakan sejati, sudah bersifat pasti menghancurkan) sebanyak 76 amunisi dari RM-70 Grad dan 30 amunisi dari meriam howitzer 105 mm. Untuk menuntaskan serbuan, penembakan salvo terhadap sasaran sebanyak 40 amunisi dua unit RM-70 Grad, menjadi pamungkas.

Pada Latihan Gabungan TNI 2014 kali ini, TNI AL mengerahkan 33 kapal perang, terdiri dari dua kapal markas, satu kapal selam, delapan kapal perang yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Amfibi, dan 22 kapal perang yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Laut.

Selain unsur kapal perang, TNI AL juga menerjunkan pesawat udara dari Pusat Penerbangan TNI AL, yaitu tiga helikopter Bell-402 (nomor registrasi HU-419, HU-410, HU-417), satu unit Bolcow-Blohm BO-105 (NV-411), satu CASA NC-212 Aviocar (U-617), serta satu CN-235 (P-860) untuk angkutan udara VIP.

Selain itu, TNI AL juga menerjunkan ribuan prajurit Korps Marinir TNI AL beserta material tempur yang diikutkan pada latihan terbesar TNI pada 2014 ini. 

Mereka meliputi tujuh tank amfibi LVT-7A, delapan tank amfibi BMP-3F, sembilan tank amfibi PT-76, 13 tank BTR-50 P, 11 tank BTR-50 PK, enam KAPA-61, delapan RM-70 Grad, dan delapan meriam howitzer 105 mm.
 

Ternyata, Anggaran Latgab TNI Capai Rp 500 Miliar

 
Ternyata, Anggaran Latgab TNI Capai Rp 500 Miliar
Direktur Latihan Gabungan (Dirlatgab) TNI Letjen TNI Lodewijk F. Paulus didampingi Wadirlatgab TNI Mayjen TNI Serunting Sakti dan pejabat tinggi lainnya menyaksikan pelaksanaan gelar Operasi Mobilisasi Udara (Mobud) di Kawasan Pusat Latihan Pertempuran (PLP) Marinir-5 Baluran Asembagus, Situbondo Jawa Timur, Sabtu (31/5/2014) Dalam Operasi Mobud tersebut, TNI menggunakan 6 Heli serang dibantu 20 Heli Serbu yang mengangkut 160 Prajurit dari Yonif 411/Raider. (Puspen TNI/Tribunnews.com) *** Local Caption *** Gelar Operasi Mobud Latgab TNI di Asembagus

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyebut anggaran penyelenggaraan Latgab TNI 2014 mencapai ratusan miliar rupiah. Pernyataan ini berarti meralat pernyataan awal yang disebutkan anggaran Latgab 2014 Rp 40 miliar.
Disela puncak Latgab TNI di Karang Tekok,  Moeldoko yang mendampingi Menhan RI Purnomo Yusgiantoro menyatakan kebutuhan biaya latihan lebih dari Rp 40 miliar.
“Untuk satu rudal Exocet saja harganya. Rp 44 miliar, ya nanti kami hitung-hitung pastinya, yang pasti ratusan miiliar,” ujarnya, Rabu (4/6/2014).
Pernyataan ini jelas berbeda dari pernyataan Menhan Purnomo yang menyebut anggaran Latgab 2014.
Sebesar Rp 40 miliar. Pernyataan itu disampaikan Purnomo dan dibenarkan Moeldoko, Selasa (3/6/2014) di atas KRI Makassar.
Saat itu Purnomo dan Moeldoko dalam posisi berdampingan memberi keterangan pers.
Sebagai gambaran, dalam latihaan perang laut Selasa (3/6/2014), dua KRI menembakkan masing-masing satu rudal Exocet MM 40.
Rudal inilah yang disebut senilai Rp 0 miliar per bijinya.
Penembakan rudal itu sendiri digunakan dengan skenario menghancurkan kapal musuh,  dalam hal ini digunakan KRI Karang Banteng.
KRI Karang Banteng yang dihancurkan diperkirakan bernilai lebih dari Rp 100 miliar.
Diperkirakan anggaran Latgab 2014 mencapai Rp500 miliaran.  

(http://www.tribunnews.com)

Howitzer dan Roket Marinir, Latgab 2014

Pasukan Marinir menggunakan kendaraan tempur (ranpur) jenis Kapa K-61 untuk mengangkut Meriam Howitzer di perairan sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pasukan Marinir menggunakan kendaraan tempur (ranpur) jenis Kapa K-61 untuk mengangkut Meriam Howitzer di perairan sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).

Dahsyatnya tembakan Meriam Howitzer milik Yonarmed Marinir di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6/2014). Meriam Howitzer dan Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad milik Yonarmed Marinir ini digunakan untuk memberi tembakan dukungan ke medan pertempuran saat pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jawa Timur.
Dua Kapa K-61 yang mengangkut Meriam Howitzer bersiap mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6)
Dua Kapa K-61 yang mengangkut Meriam Howitzer bersiap mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6)
Dua Landing Craft Utility (LCU) yang dipergunakan untuk mengangkut Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Dua Landing Craft Utility (LCU) yang dipergunakan untuk mengangkut Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad mendarat di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad turun dari Landing Craft Utility di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad turun dari Landing Craft Utility di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad saat bersiap menembakkan amunisinya di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad saat bersiap menembakkan amunisinya di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Aksi pasukan Marinir yang berjaga di dekat Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Aksi pasukan Marinir yang berjaga di dekat Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Roket Multilaras RM 70 Grad diluncurkan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Roket Multilaras RM 70 Grad diluncurkan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Dahsyatnya peluncuran Roket Multilaras RM 70 Grad yang dilakukan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Dahsyatnya peluncuran Roket Multilaras RM 70 Grad yang dilakukan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Aksi peluncuran Roket Multilaras RM 70 Grad yang dilakukan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Aksi peluncuran Roket Multilaras RM 70 Grad yang dilakukan oleh pasukan Marinir di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Kapa K-61 yang mengangkut Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Kapa K-61 yang mengangkut Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pasukan Marinir menyiapkan amunisi yang akan ditembakkan menggunakan Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pasukan Marinir menyiapkan amunisi yang akan ditembakkan menggunakan Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pasukan Marinir bersiap menembakkan Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Pasukan Marinir bersiap menembakkan Meriam Howitzer di sekitar Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Aksi prajurit Marinir saat melontarkan tembakan Meriam Howitzer di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Aksi prajurit Marinir saat melontarkan tembakan Meriam Howitzer di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Dahsyatnya tembakan Meriam Howitzer milik Yonarmed Marinir di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6). Meriam Howitzer dan Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad milik Yonarmed Marinir ini digunakan untuk memberi tembakan dukungan ke medan pertempuran saat pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.
Dahsyatnya tembakan Meriam Howitzer milik Yonarmed Marinir di Pantai Banongan, Jawa Timur, Rabu (4/6). Meriam Howitzer dan Peluncur Roket Multilaras RM 70 Grad milik Yonarmed Marinir ini digunakan untuk memberi tembakan dukungan ke medan pertempuran saat pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014 di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim.



(Merdeka.com)

JKGR. 

Formasi Tempur Latgab TNI 2014

Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)
Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)

Sejumlah pesawat tempur melakukan formasi tempur sebelum membombardir daerah sasaran dalam Latgab TNI 2014 di Puslatpur Korps Marinir T-12 Karang Tekok, Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6/2014).
Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)
Formasi Tempur Latgab TNI 2014 (photo: (ANTARA/Seno)

Sebanyak 40 pesawat tempur terdiri dari 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200, 2 F-5, 12 T-50, 2 EMB-314, 32 pesawat angkut 16 C130, 4 B-737, 3 F-28, 4 C-295, 2 CN-235, 3 Cassa-212, 11 heli dan 11 Heli Nas/332/330.




JKGR.

Rabu, 04 Juni 2014

Sukhoi dan F16 bombardir Karang Tekok

Sukhoi dan F16 bombardir Karang Tekok
 Pesawat tempur Sukhoi SU-30 (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang)

Sejumlah pesawat tempur Sukhoi, F16 dan Hawk milik TNI AU membombardir kawasan Karang Tekok, Situbondo, Jatim, Rabu dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014.

Pesawat-pesawat canggih andalan TNI AU itu terbang dari berbagai penjuru kemudian terbang rendah untuk menjatuhkan puluhan bom di tempat yang disimulasikan sebagai markas komando musuh.

Akibat ledakan bom itu menimbulkan suara dentuman keras serta kepulan asap hitam membumbung. Operasi prajurit udara itu merupakan kelanjutan dari serangan-serangan meriam yang sebelumnya dilakukan oleh TNI AL dari kapal perang dan Armed Marinir dari Pantai Banongan.

Setelah pengeboman, pesawat-pesawat TNI AU melakukan terbang dengan forrmasi gabungan, termasuk T50, yakni pesawat terbaru jenis latih tempur yang diproduksi oleh Korea Selatan.

Tim selanjutnya ada helikopter yang menurunkan pasukan darat menggunakan tali karena disimulasikan di tempat itu helikopter tidak bisa mendarat. Sejumlah helikopter tampak beberapa kali menurunkan pasukan. Sementara suara pesawat-pesawat tempur yang meraung-raung ikut "memeriahkan" aksi helikopter tersebut. Keberadaan pesawat tempur untuk melindungi penurunan pasukan dengan helikopter.

Latihan yang disaksikan oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, para kepala staf angkatan dan sejumlah perwira militer negara sahabat ini menampilkan kemampuan satuan udara TNI dalam menjalankan tugasnya mengawal keutuhan NKRI.

Sesuai skenario, setelah pasukan TNI, selanjutnya tank-tank Marinir dan TNI bergerak mendekati sarang musuh. Di belakangnya pasukan infanteri terus bergerak. Sambil melindungi prajurit infanteri, tank-tank itu juga mengeluarkan tembakan ke markas musuh. Sejumlah helikopter jenis MI dan Bolco milik penerbang TNI AD juga unjuk kebolehan menembakkan meriam. Penyerbuan tempat musuh ituu berakhir sekitar pukul 11.30.

Menhan seusai menyaksikan kegiatan tersebut mengucapkan selamat kepada segenap prajurit TNI yan dinilainya sukses dalam menjalankan semua skenario latihan.

MLRS Astros 2 Segera Tiba

Penembakan MLRS atros 2 menggunakan Amunisi AV  SS 80
Penembakan MLRS atros 2 menggunakan Amunisi AV SS 80

Indonesia akan menerima kiriman pertama 13 launcher MLRS Astros 2 MK.6 pada bulan Agustus 2014. Dengan jadwal pengiriman ini, MLRS Astros 2, memungkinkan ditampilkan pada HUT TNI 2014, yang jatuh tanggal 5 Oktober nanti. Hal ini disampaikan Wakil Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin yang datang ke Brazil 27 Mei 2014, untuk melihat ujicoba penembakan, seperti yang dinyatakan Metro TV.
Pengadaan MLRS Astros 2 Indonesia ditandatangani dengan Avibras Industria Aeroespacial Brazil, pada 30 September 2013 lalu. Kontrak meliputi pembelian 36 launcher dengan chasis roda (termasuk dua training machines ), transport- charging machines, fire control vehicles, mobile repair shops, mobile weather stations, machinery control battery commander.
Harga kontrak ini senilai 402 juta dolar AS, termasuk pelatihan dan suku cadang.
MLRS Astros 2
MLRS Astros 2

Pengiriman 36 MLRS Astros 2 akan tuntas di tahun 2016, untuk mengisi dua batalion MLRS, di Jawa Barat dan Jawa Timur, sebagai bagian dari alutsista Kostrad.
Multi Launcher Rocket System MLRS 2, menggunakan amunisi AV family dengan daya tembak 9 hingga 90km, termasuk AV SS 60 kaliber 300mm (60km) dan AV SS 80 kaliber 300mm (90 km). System kontrol yang baru juga akan dimiliki Indonesia, termasuk amunisi roket jenis baru dapat dimiliki Indonesia ke depannya, yang saat ini masih diuji coba oleh Avibras Brazil. (Vpk.name).

JKGR.