Jumat, 23 Mei 2014

Indonesia Butuh Presiden Visioner Teknokrat

Eurofighter Typhoon
Eurofighter Typhoon

Sudah lama kita “mendem jero”, terpuruk dalam bidang teknologi. Spirit kemajuan teknologi yang dibangun Presiden Soekarno “mampet” di tengah jalan. Akibatnya negara yang dulunya senasib seperti: India, Pakistan, Iran dan Korea Utara, sudah  melenggang, masuk ke teknologi modern.
Syukurlah Presiden SBY telah memberikan pijakan yang cukup kuat, untuk kembali menguasai kemandirian teknologi, agar Indonesia tidak dilecehkan atau dimangsa negara tetangga atau negara kuat.
Presiden ke depan tidak boleh hanya berpikir “margin”, mencari selisih keuntungan dari sebuah proses jual beli. Lihat saja Indonesia dengan negara penduduk berjumlah 250 juta tidak punya mobil buatan negeri sendiri. Betapa besar devisa yang terbuang ke luar negeri.
Bandingkan dengan negara-negara lain. Belanda, Perancis, Belgia dengan negeri sekecil itu saja, memiiki mobil produksi dalam negeri.
Mengapa kita tidak ?. Ya karena selama ini kita hanya bermental pedagang. Cari margin, merupakan orientasi utama. Malas melakukan riset and development, karena dengan biaya besar, tapi keuntungan belum tentu didapat. Semua berpikir jangka pendek.
Pemerintah menargetkan Indonesia mampu membuat pesawat tempur pada tahun 2020. Sebuah tantangan yang berat sekaligus mengasyikan. Mengasyikan bagi presiden, bila dia punya visi jauh ke depan dan mencintai teknologi.
Negeri ini akan bisa terbang menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia dalam belasan tahun ke depan, jika punya visi dan punya teknologi untuk meraihnya. Tidak bisa lagi hanya sekedar mencari “margin”, politik dagang semata.
Tekad Indonesia untuk dapat membuat Pesawat tempur tahun 2020, harus dituntaskan dan harus direalisasikan. Indonesia tidak bisa hanya menunggu Korea Selatan dengan proyek KFX IFX nya. Arah kemandirian Indonesia ini, mulai terlihat dengan rencana PT DI yang mendorong Kementerian Pertahanan untuk membeli Eurofighter Typhoon, sebagai pengganti F5 Tiger. PT DI berhitung dengan adanya serapan teknologi dari Eurofighter atau Rafale, keinginan mewujudkan pesawat tempur Indonesa pada tahun 2020, semakin terbuka lebar.
Photo; Jalo
Photo; Jalo

Para teknorat sudah membukakan jalan. Kita lihat bagaimana sikap presiden yang terpilih pada Pemilu Presiden 2014. Jayalah Indonesia

JKGR. 

Cerita lucu Kopassus jago silat meng-KO pelatih karate

Cerita lucu Kopassus jago silat meng-KO pelatih karate

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD merayakan hari jadi ke-62 tepat tanggal 16 April 2014. Banyak kisah menarik soal pasukan elite ini. Tak cuma yang heroik, banyak pula cerita lucu.

Saat itu tahun 1960an, Kopassus masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Komandan Resimen dijabat oleh Kolonel Sarwo Edhie Wibowo.

Saat itu RPKAD sedang mengembangkan berbagai ilmu bela diri untuk memperkaya kemampuan personelnya. Didatangkanlah pelatih, yang sudah mendapat lisensi sebagai master karateka dari Jepang.

Sebenarnya saat itu para personel RPKAD sudah jago berantem. Mereka juga sudah kenyang bertempur. Tapi namanya kata komandan ya ikut sajalah.

Datanglah pelatih karateka itu melatih pasukan RPKAD. Pada suatu kesempatan, pelatih itu melakukan latihan tanding melawan salah satu personel RPKAD yang dipanggil Haji Umar.

"Di komplek RPKAD Cijantung, Haji Umar ini terkenal jago silat. Dia bisa memainkan empat buah golok sekaligus. Diputar-putar seperti baling-baling," kata Tatang Sudrajat, putra salah seorang anggota Kompi A RPKAD saat berbincang dengan merdeka.com di Sukabumi beberapa waktu lalu.

Dalam beberapa jurus, si pelatih pun terkapar KO disikat Haji Umar. Seluruh pasukan yang mengikuti latihan tertawa terbahak-bahak.

Akhirnya pelatih karate itu tak lagi ditugaskan melatih pasukan RPKAD. Namun karena sudah dipanggil jauh-jauh oleh Sarwo Edhie, dia tetap melatih di Asrama Cijantung. Hanya saja jadinya melatih anak-anak dan remaja di Asrama Cijantung.

"Saya ingat kemudian pelatih itu melatih karate anak-anak kolong (anak tentara). Kita disuruh lari Jakarta-Bogor untuk pemanasan," kata Tatang sambil tertawa.

Pakai senapan Pindad, tim TNI AD pecundangi Australia dan AS


Tim penembak TNI Angkatan Darat berhasil mengukir prestasi membanggakan. Mereka menjadi juara umum pada kejuaraan menembak tingkat internasional Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2014.

Kejuaraan ini digelar pada tanggal 5 hingga 16 Mei 2014 di Australia. Tim TNI AD memperoleh 32 medali emas, 15 medali perak dan 20 medali perunggu.

Menempati urutan kedua tim penembak tuan rumah Australia dengan perolehan medali 6 emas, 15 perak dan 20 perunggu. Sementara di urutan ketiga ditempati oleh tim penembak dari tentara Brunei Darusallam dengan perolehan medali 5 emas, 4 perak dan 1 Perunggu.

Gelar sebagai juara umum yang diraih TNI AD ini merupakan yang ke 7 kalinya diperoleh secara berturut-turut dari tahun 2008 hingga 2014.

Pada pelaksanaan tahun 2014 kali ini diikuti oleh 16 tim penembak dari tentara Negara di kawasan Asia Pasifik yaitu Indonesia, Australia, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jepang, Filipina, Thailand, Timor Leste, Papua Nugini, Singapura, Brunai Darussalam, New Zealand, New Caledonia, Papua Nugini dan Tonga.
Pakai senapan Pindad, tim TNI AD pecundangi Australia dan AS


"Keberhasilan ini membuktikan kepada Angkatan Darat negara sahabat, bahwa TNI Angkatan Darat senantiasa membangun diri menjadi tentara modern yang profesional, tentara yang hanya fokus pada tugas pokoknya sebagai alat pertahanan yang tangguh dan patut dibanggakan rakyatnya," kata Kasad Jenderal TNI Budiman di Mabesad, Kamis (22/5).

Lomba tembak Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) merupakan ajang lomba tembak tahunan yang diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia sejak tahun 1984 dan untuk pertama kalinya dibuka untuk kontingen penembak Internasional pada tahun 1988.

Adapun materi yang diperlombakan adalah materi perorangan maupun tim pada nomor senapan, pistol, senapan otomatis (SO) dan gabungan senapan dan SO.
Senjata yang digunakan prajurit TNI AD pada kejuaraan AASAM adalah produk dalam negeri yaitu produk PT Pindad (Persero) antara lain senapan serbu SS2-HB (Heavy Barrel), senapan Mesin SM-2 dan SM-3 serta pistol G2 versi Elite.
 

Air Refueling Hawk 100/200 Skadron Udara 12

Air refueling Hawk 100/200
Tepat pada ketinggian 10.000 kaki (3.048 m) segenap penerbang tempur "Black Panther" Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin melaksanakan latihan air to air refueling (AAR) atau pengisian bahan bakar di udara di wilayah Training Area, kota Pekanbaru, Rabu, 21 Mei 2014. Dengan menggunakan pesawat tanker Hercules C-130 A-1309 dari Skadron Udara 32 Lanud Abd. Saleh, Malang, segenap penerbang tempur Skadron Udara 12 yang mengawaki pesawat tempur Hawk 100/200 secara bergantian melaksanakan AAR.

Pada kesempatan tersebut Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis menyampaikan bahwa pelaksanaan air refueling tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang sekaligus persiapan para penerbang dalam mengikuti latihan puncak TNI nantinya. Menurut Danlanud, pelaksanaan air to air refueling mutlak harus dikuasai oleh seluruh penerbang tempur mengingat AAR bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jelajah pesawat tempur sehingga dapat terbang dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa harus kembali ke pangkalan.

Pada pelaksanaan latihan tersebut, para penerbang Hawk 100/200 melaksanakan secara "dry" memasukkan AAR Probe ke Hose pesawat tanker tanpa mengalirkan fuel dan secara "wet" (langsung mengalirkan fuel dari tanker ke pesawat tempur Hawk). Menurut Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Reka Budiarsa, penguasaan teknik AAR mutlak harus dikuasai oleh penerbang, baik penerbang Skadron Udara 12 maupun penerbang Skadron Udara 32, selain itu ketelitian, kecermatan dan kehati-hatian seluruh kru udara sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan latihan tersebut.

Informasi dan gambar: Pentak Lanud Roesmin Nurjadin 
 

Uji Alutsista Baru di Latgab TNI 2014



Sejumlah alat utama dan sistem senjata TNI yang masih baru akan dioperasikan oleh TNI dalam Latihan Gabungan (Latgab) yang akan dilaksanakan di wilayah Asembagus, Situbondo, Jawa Timur pada 1-5 Juni 2004 nanti. Senjata-senjata baru itu antara lain roket dan bom yang dimilki pesawat tempur Sukhoi SU-27/30, roket FFAR dan kanon 30 mm Bell-205, meriam 155 KH 179, torpedo kapal perang dan lainnya. Selain persenjataan baru, juga akan dioperasiakn persenjataan lama yang dimiliki oleh TNI seperti rudal exocet, panser Saladin, pesawat tempur F-5, dan lainnya.

Menurut Panglima TNI, Jenderal TNI Dr Moeldoko, tujuan Latgab TNI selain untuk membina kemampuan TNI agar selalu siap menjaga kedaulatan NKRI juga untuk mengantisipasi perkembangan kawasan geopolitik dan maritim kawasan Asia-Pasifik yang selalu bergejolak.


‘’Secara singkat dapat kita katakan bahwa kawasan Asia Pasifik merupakan sebuah titik temu berbagai kepentingan sejumlah negara yang tentunya semua kepentingan itu akan berpengaruh terhadap geopolitik dan geostrategis, serta geoekonomi bagi Indonesia,’’ jelas Jenderal Moeldoko dalam amanatnya sewaktu memimpin upacara pembukaan Latgab TNI 2014 di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta , Senin (19/5/2014). ‘’Dalam kaitan semua itu maka Latgab TNI digelar.  Dengan tujuan membangun kesatuan operasional dari semua unsur kekuatan  darat, laut dan udara sekaligus terus membangun interoperability TNI,’’ tambahnya.


Khusus untuk TNI AU, sejumlah alutsista yang akan digelar dalam Latgab TNI 2014 antara lain 40 pesawat tempur . Terdiri dari 16 C-130, empat  B-737, tiga  F-28, empat C-295, dua CN-235, tiga Cassa-212, 8 SU-27/30, 6 F-16, 10 Hawk 100/200,  dua F5, 12 T-50, dua  EMB-314, dan 11 heli Nas 332/330.
 

Kamis, 22 Mei 2014

Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad Menyatakan CIA Menutupi Masalah MAS MH370

mair
Mantan PM Malaysia Dr. Mahathir bi Mohamad ( Foto : infowar.com)

Sudah hampir dua setengah bulan pesawat Boeing 777 MAS Flight MH370 lenyap tak jelas rimbanya dalam penerbangan dari Bandara Sepang Kuala Lumpur ke Beijing. Banyak teori bermunculan setelah pesawat tersebut dinyatakan jatuh kedalam laut oleh pemerintah Malaysia dengan dasar satelit Inmarsat. Setelah dicari selama dua bulan tanpa hasil, kini mendadak muncul pernyatan dari mantan Perdana Menteri Malaysia yang berkuasa sejak Tahun 1981-2003 tentang kasus MH370.
Mahathir menyatakan pada hari Senin (19/5/2014) seperti dikutip laman IB Times, kecelakaan pesawat itu janggal dan menyatakan bahwa badan intelijen Amerika Serikat CIA (Central Intelligence Agency) telah menyembunyikan informasi penting terkait hilangnya MAS MH370. Mahathir juga menyatakan bahwa pencarian pesawat itu di pantai Barat Australia (Samudera Hindia) adalah pekerjaan sia-sia, membuang uang dan waktu saja.
Mahathir menegaskan kemungkinan pesawat itu berada disuatu tempat tanpa inisial Malaysia.  Dikatakannya, "The plane is somewhere, maybe without MAS (Malaysia Airlines) markings,” he said. “It is a waste of time and money to look for debris or oil slick or to listen for pings from the black box.”
Seseorang atau badan pemerintah AS menyembunyikan sesuatu dalam kasus ini dan rasanya tidak adil apabila Malaysia yang harus disalahkan, begitu dia menuliskan dalam blognya. Mahathir juga meminta agar CIA membagi informasi kepada Malaysia. Selain itu dia menyatakan bahwa pesawat telah diambil alih kendalinya. Pabrik Boeing serta instansi pemerintah AS mempunyai kemampuan mengambil alih kendali pesawat dari jarak jauh.
Mahathir juga menyatakan bahwa media tanpa alasan yang jelas telah membatasi pemberitaan tentang Boeing dan CIA. ".“For some reason, the media will not print anything that involves Boeing or the CIA,” tegasnya. Seperti diketahui, selama memerintah, Mahathir dikenal  sering mengkritisi negara-negara Barat, misalnya dia mengatakan bahwa serangan ke WTC adalah sebuah rekayasa agar ada alasan untuk dilakukannya serangan terhadap dunia muslim. Mahathir tidak percaya sebuah pesawat canggih sekelas Boeing 777 hilang begitu saja, dimana diketahui bahwa pesawat dilengkapi dengan alat komunikasi sistem yang canggih, radio dan satelit tracking.
Sebagai dasar argumennya Mahathir menggunakan referensi artikel flightglobal.com   tahun 2006 yang menyatakan bahwa CIA dapat mengaktifkan autopilot khusus yang diinstal pada pesawat untuk mencegah teroris apabila terjadi pembajakan dengan kekerasan. Boeing dan CIA akan mengaktifkan kendali pesawat tersebut dan dapat dikontrol untuk didaratkan.
Pernyataan mantan PM Malaysia tersebut tidak/belum  mendapat tanggapan baik dari CIA, Boeing maupun pemerintah AS. Pernyataan resmi pernah keluar dari Kepala CIA John Brennan  pada tanggal 12 Maret 2014, bahwa teori hilangnya pesawat karena pilot MH370 melakukan aksi bunuh diri atau  kemungkinan adanya aksi teroris tidak dapat diabaikan.
Sementara itu pencarian pesawat di Samudera Hindia tetap dilanjutkan. Commander James R. Lybrand, anggota tim pencari dari Royal Australian Navy menyatakan keraguannya  bahwa beberapa sinyal elektronik yang terdeteksi selama ini bukan berasal dari kotak hitam pesawat MH370. Keraguan tersebut berdasarkan analisis akustik lebih lanjut dari transmisi oleh otoritas Australia selama beberapa pekan terakhir. Menurut Lybrand, sinyal transmisi yang selama ini terdeteksi lebih rendah dari frekuensi 37,5 kHz yang dirancang pada locator beacon.” Sejauh frekuensi yang terdeteksi antara 27 kHz dan 33 kHz, terjadi lompatan frekuensi yang cukup besar,” katanya.
Masalah besar lainnya adalah kendala soal biaya. Untuk pencarian bawah laut itu membutuhkan biaya USD 55,58 juta  atau hampir Rp640 miliar, yang belum jelas siapa yang akan menanggungnya. Fase pencarian bawah laut ini akan dimulai setelah sebuah data hasil pencarian berdasarkan sonar dan visual dianalisis, dan kontraktor pencarian menemukan peralatan yang akan digunakan dalam operasi ini. Wakil PM Australia Warren Truss mengatakan, pihaknya kemungkinan akan meminta Boeing sebagai produsen pesawat 777-200, dan Rolls-Royce sebagai pembuat mesin, ikut membiayai operasi pencarian.

Analisis
Pernyataan dari mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad merupakan sebuah pernyataan keras pertama dari pihak Malaysia terkait MH370. Memang kini Malaysia menerima resiko kerugian yang semakin lama semakin besar. Selain kasus MH370 memukul bidang pariwisata, konon diberitakan juga bahwa kepercayaan publik terhadap keamanan Malaysia Airlines System menurun dan tersisa 74 persen. Selain itu MAS mengalami kerugian yang terus membengkak.
Kini sulit bagi Malaysia untuk membela diri, sementara Boeing sebagai  pihak produsen pesawat nampaknya tetap tenang-tenang. Memang dalam rumusan kecelakaan pesawat, masalah human error akan lebih menguntungkan produsen dibandingkan dengan masalah teknis. Boeing pernah mengalami masalah teknis dengan produksinya, Boeing 767 yang beberapa waktu harus grounded di seluruh dunia. Sementara dalam kasus MH370, walau pesawat belum ditemukan dan belum ada bukti-bukti nyata, nampaknya penyebab kecelakaan lebih terarah kepada captain pilot. Disinilah dimulainya tekanan terhadap Malaysia.
Karena itu Malaysia harus membela diri, apakah benar Captain Pilot Zaharie pelaku utama penghilangan pesawat? Ini masih merupakan misteri. Oleh karena itu pernyataan Mahathir, lebih menjurus kepada upaya membela negara Malaysia, dengan menyatakan dan bahkan lebih serius menuduh badan intelijen CIA dari Amerika serta pabrik Boeing telah mengambil alih jarak jauh kendali pesawat tersebut. Memang kini diketahui,  dengan teknologinya militer AS (USAF) telah berhasil melakukan operasi pesawat tanpa awak (drone) yang dikendalikan dari jarak ribuan kilometer untuk beroperasi disebuah daerah operasi. Drone ini yang dikendalikan oleh CIA banyak menuai kesuksesan dalam peniadaan tokoh-tokoh Al-Qaeda di Yaman, Afghanistan, Pakistan misalnya.
Karena itu pernyataan Mahathir perlu juga mendapat  penjelasan dari pabrik Boeing. Pertanyaannya apakah Captain pilot mereka deteksi melakukan penyimpangan ekstreem kemudian kendali di ambil alih? Lantas mengapa pesawat diarahkan ke Samudera Hindia. Selain itu juga, bagaimana dengan awak pesawat lainnya? Mereka bisa melakukan hubungan tilpon, mengapa tidak dilakukan? Nampaknya masih tersisa beberapa pertanyaan yang diluar logika dari Mahathir yang perlu dijawab. Kesimpulan penulis, MH370 akan lama dan mungkin tidak ditemukan, dan Mahathir menginginkan adanya keseimbangan tekanan  psikologis dalam kasus ini. Apabila tidak, Malaysia akan terus menerima akibat yang tidak terkirakan. Tetap disalahkan dan runtuhnya citra.
Walaupun demikian, karena Mahathir mantan PM Malaysia yang sangat terkenal dan smart,  pendapatnya perlu kita cermati bersama. Kita perlu juga angkat jempol dengan keberanian Mahathir membela negaranya, jarang ada tokoh yang sudah pensiun dan uzur berani berbicara sekeras dia. Yang ditabraknya bukan badan sembarangan CIA dan Amerika. Dia berani menuduh, mungkin ada insider information yang dipunyainya. Dengan kecanggihan intelijen AS yang mampu memonitor jutaan alkom di dunia, kita heran mengapa sistem disekitar  MH370 lolos dari penyadapan.
Indonesia juga memiliki beberapa buah Boeing 777, apakah tidak ada penjelasan dari pabrik Boeing bagi crew bahwa pesawat bisa diambil alih oleh sebuah teknologi yang tidak dibuka? Ada ataupun tidak crew Garuda harus tahu. Yang ini harus jelas pastinya bukan?

Penulis : Marsda TNI (Pur) Prayitno Ramelan, www.ramalanintelijen.net

Selidiki Mercusuar Malaysia, TNI Menyamar jadi Wartawan

Kawasan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.
Kawasan Tanjung Datuk, Kalimantan Barat.
Anggota TNI sempat melakukan penyelidikan soal pembangunan Mercusuar di Tanjung Datuk, Kecamatan Paloh, perbatasan Kalimantan Barat. Salah satunya adalah dengan cara menyamar sebagai wartawan.

Hal ini disampaikan Panglima Kodam XII/Tanjungpura Mayor Jenderal TNI Andi Ibrahim Saleh, Rabu, 21 Mei 2014. Dia mengatakan mengirim TNI yang menyamar setelah kasus ini mencuat awal pekan ini. Tujuannya adalah mencari tahu siapa yang memerintahkan pembangunan mercusuar.
"Anggota kami masuk di sana menyamar jadi  wartawan. Ditanya siapa yang perintahkan ini (membangun mercusuar), kata mereka perintah dari Kerajaan Malaysia,” kata Andi.

Namun ketika dikonfirmasi ke konsulat jenderal Malaysia Pontianak, mereka mengaku tidak tahu. Pengakuan yang sama disampaikan oleh Panglima Divisi Satu yang merangkap Panglima Divisi dua di Sawarak, Malaysia.

"Apakah ini memang ada pembusukan atau ada satu trik-trik untuk mengambil kesempatan dalam pemilu kita. Mudah-mudahan tidak seperti itu, tapi karena ada kepentingan lain. Karena mereka bangun di patok paling ujung, kurang lebih 115 meter dan dibangun di laut," kata Andi.

Andi mengatakan sebelumnya Malaysia mengirimkan delapan kapal untuk membangun mercusuar di wilayah Indonesia itu. Kapal TNI berhasil mengusir kapal-kapal yang telah mengganggu warga mencari ikan tersebut.

“Kapal Malaysia terdiri dari satu yang mengawal empat tongkang dan tiga Tugboat. Sudah ada tiga pancang," kata Andi.

TNI memutuskan untuk mengirim KRI mengusir kapal-kapal itu. "Saya tak sempat bawa senjata. Kalau saya bawa senjata, saya tembak untuk mengusir saja. Tapi mutar-mutar mereka juga sudah takut,” kata Andi.