Selasa, 18 Februari 2014

TNI Jajaki Sistem Pertahanan Jarak Sedang/ Jauh


Sistem Pertahanan Rudal Buk-M2E Rusia (photo:Rosoboronexport)
Sistem Pertahanan Rudal Buk-M2E Rusia (photo:Rosoboronexport)
Mungkin kabar singkat ini bisa menjadi informasi buat teman-teman di warjag. Semoga info ini bisa bermanfaat buat teman-teman.
Ceritanya hasil pertemuan saya dengan pimpinan TNI AU saat  ada kegiatan di daerah Jakarta pada beberapa hari lalu. Saat itu saya iseng bertanya soal penangkis udara pertahanan negara kita. Untuk penangkis udara jarak pendek kan kita sudah punya seperti Oerlikon, Starstrek, VL Mica, dan lain-lain.
Kita langsung pada jarak sedang. Untuk Jarak sedang direncanakan pada rentra kedua. Di Mef 2 ini, TNI AU akan fokus kepada penangkis udara jarak sedang, untuk mengganti Rudal S-75/SA-2 guidelines.  Saya pun bertanyaa, berikut cuplikan wawancara saya:
Saya : Pak kalau Buk-M2E masuk list?
Jenderal Bintang 3 : “Ya termasuk, namun tunggu menteri baru di tahun 2015. Listnya sudah kita berikan, terima atau tidak itu keputusan kemenhan,”
Sedangkan bos-nya TNI Angkatan udara ngomong gini : “Untuk 10  sampai 100 kilometer itu, perlu untuk kendali jarak sedang. Sekarang lagi diproses mudah-mudahan segera melengkapi sistem pertahanan kita,”
Nah, ini yang ditunggu-tunggu, iseng saya tanya ketertarikan TNI AU dengan Rudal permukaan ke udara jarak jauh, S-300 bapak yang kalem ini (Marsekal Putu) mengatakan :
“Apabila sasaran berada di luar seratus kilometer, maka pesawat masih efektif untuk mengejar. Karena waktu sasaran sampai titik pertahanan pesawat akan mengejar untuk pertahanan itu. TNI AU sudah siap dengan pesawat tempurnya dengan rudal yang sudah dibeli saat ini’.
Nah tipe pesawat ini saya tidak dikasih kisi-kisi, tapi pastinya dari keluarga Flanker. Apakah pesawat Su-27, 30 atau SU-35. Untuk rudal TNI AU punya R-77 (AA-12 Adder), Vympel R-27 (AA-10 Alamo), dan lain-lain. Ada juga rencana untuk membeli rudal jarak jauh, tapi tidak dikasih bocoran juga.
Setelah selesai ngobrol, Pejabat di Kemenhan berinisial RL mengatakan : “Mungkin dipikirkan untuk renstra kedua, tidak untuk pertama. Sekarang dalam pembangunan, dalam renstra kedua, untuk dalam proses pembangunan kementrian pertahanan sudah memikirkan secara holistik ”. (written by Jalo 17/02/2014)

Kapal Selam Indonesia Siap Diproduksi PT Pal


Changbogo Class Submarine
Changbogo Class Submarine (photo: alutsista)

Komisi Bidang Pertahanan DPR-RI dan pemerintah sepakat tentang suntikan dana senilai US$ 250 juta atau Rp 2,5 triliun untuk memproduksi kapal selam di Surabaya- Jawa Timur. Dana tersebut akan diberikan kepada BUMN PT PAL, sebagai Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk membuat kapal selam kelas Changbogo asal Korea Selatan (Korsel).
Wakil Ketua Komisi I DPR-RI TB Hasanuddin menjelaskan, pembiayaan ini akan diberikan secara bertahap. Skema PMN untuk produksi kapal selam mulai dianggarkan pada APBN-Perubahan 2014.
“Komisi I DPR-RI dan pemerintah sepakat bahwa pemenuhan kebutuhan dana penyiapan infrastruktur untuk membangun kapal selam TNI yang ke-3 di PT PAL sebesar maksimal US$ 250 juta, akan dibiayai secara bertahap dengan skema PMN dan akan mulai dianggarkan pada APBN-P tahun anggaran 2014,” katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Pemerintah di Jakarta (17/2/2014)
Ia menjelaskan skema PMN rencananya akan dimulai pada April tahun ini, melalui kementerian BUMN.
“Selanjutnya pemerintah dengan leading sector-nya kementerian BUMN menyediakan bridging pendanaan selama skema PMN tersebut untuk memenuhi target implementasi yang dimulai pada April 2014,” katanya.
Di tempat yang sama, Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan pembangunan infrastruktur kapal selam akan dilakukan oleh PT PAL yang bekerjasama dengan Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME).
“Kapal selam Indonesia ini akan dibuat tahap pertama 3 unit, 2 di Korea dan 1 di Indonesia, totalnya nanti akan ada 12 kapal yang dibuat,” kata Purnomo.
Kapal Selam Changbogo Korea Selatan (Photo:  MC2 Benjamin Stevens/United States Navy)
Kapal Selam Changbogo Korea Selatan (Photo: MC2 Benjamin Stevens/United States Navy)

Dalam rapat dengar pendapat yang dipimpin oleh TB Hasanuddin diikuti oleh sekitar 20-an anggota DPR. Sementara untuk para Menteri yang hadir antara lain adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menhan Purnomo Yusgiantoro, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Moeldoko.
Sebelumnya, satu dari tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai diproduksi tahun ini di Korsel. Rencananya satu unit lagi kapal selam akan dibuat di Korsel dengan melibatkan BUMN PT PAL.
Sedangkan sisanya akan dibuat di Indonesia sebagai bagian dari program transfer of technology (ToT) untuk Indonesia di galangan PT PAL, Surabaya.
Seperti diketahui Kementerian Pertahanan pada akhir Desember 2011 lalu menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME). Tiga kapal selam ini akan segera melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut. (detik.com).

Senin, 17 Februari 2014

Kowad Kopassus, PENAKLUK LANGIT Yang TETAP MEMBUMI

Serda (Kowad ) Anik dari Satuan  Kopassus, punya prestasi menggetarkan sebagai Kowad Penerjun dari Korps  Baret Merah. Prestasi teranyarnya adalah sebagai Juara ketiga dalam kejuaraan terjun Payung  diikuti 42 negara di China. Namun jangkauannya ke langit, tak berarti ia tak "membumi". Buktinya, Serda (K) Anik yang sudah melakukan terjun 400 kali  dan 2 Kowad lainnya Serda (K) Ni Putu Irma Purnama Dewi sudah terjun 545 kali dan meraih juara sembilan dunia di China serta Sertu (K) eva erviana yang  terjun 300 kali,  memiilih untuk membantu menjadi koki selama 2 pekan mulai 6 hingga 19 Februari 2014, di Situ Lembang Bandung
  Koki? Ya. Merekalah, para Srikandi Baret Merah bersama dengan 21  Prajurit laki-laki lainnya tanpa lelah dan dengan sepenuh hati  menyiapkan masakan setiap pagi ,siang  dan malam untuk seluruh peserta Ekspedisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Maluku dan Maluku Utara 2014 selama Pembekalan  di Situ Lembang Bandung,                                                                                                   "Ini bukan karena kami perempuan, lalu kami memasak. Bukan itu. Tetapi, dalam sebuah operasi maupun ekspedisi, stamina setiap anggota atau peserta adalah bekal utama. Jadi kami memilih memasak, karena kami tahu bahwa inilah perjuangan terdepan dari garis belakang,"ungkap Serda (K) Anik.

Zeni Tempur-TNI AD dikerahkan singkirkan abu vulkanik



TNI Angkatan Darat menurunkan enam satuan setingkat kompi (SSK) atau setara 600 prajurit dari Batalyon Zeni Tempur beserta alat utama sistem senjata berat untuk mempercepat pembersihan debu vulkanik akibat meletusnya Gunung Kelud pada Kamis (13/2).

"Volume hujan yang cukup banyak berpotensi menciptakan lahar dingin di sekitar barat daya dan timur laut Gunung Kelud," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa, melalui pesan singkatnya, di Jakarta, Minggu.

Sebanyak tiga SSK diambil dari Batalyon Zeni Tempur 5. Sektor penugasan 3 SSK ini adalah di wilayah Kediri dan Wates (barat daya Gunung Kelud). Dan tiga SSK lainnya diambil dari Batalyon Zeni Tempur 10. Sektor penugasan 3 SSK ini adalah di wilayah Ngantang dan Pujon (timur laut Gunung Kelud).

Penambahan 6 SSK prajurit itu untuk mempercepat pembersihan abu vulkanis sebelum volume hujan bertambah mulai 17-18 Februari nanti.

"Penambahan pasukan itu berdasarkan hasil peninjauan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman terhadap kondisi wilayah Kabupaten Kediri sejak Minggu pagi tadi sampai dengan saat ini," ujarnya.

TNI AD, kata Andika, juga akan mengerahkan alat-alat berat seperti Grader, Loader, dan lainnya agar usaha pembersihan maksimal. Dia yakin pengerahan Batalyon Zeni Tempur akan efektif membersihkan debu karena memiliki kualifikasi konstruksi dan perbaikan infrastruktur.

Sebelumnya, TNI AD telah mengerahkan 5.000 personel untuk membantu penanggulangan bencana letusan Gunung Kelud. TNI AD juga menyiapkan dukungan lain seperti 31 armada truk dan 23 set dapur lapangan dari Perbekalan dan Angkutan (Bekang) Kodam, tim medis dari Kesehatan Kodam, serta 23 set alat komunikasi dari Perhubungan Kodam.

Para prajurit itu terdiri dari satuan-satuan teritorial Kodam 5 (Jatim), Kodam 4 (Jateng), Kostrad dan Kopassus.

Sejak Sabtu (15/2), KSAD Jenderal TNI Budiman didampingi Asisten Operasi Kasad, Asisten Teritorial Kasad dan Kepala Dinas Penerangan TNI AD berangkat dari Jakarta dengan menggunakan KA Argo Dwipangga menuju Solo.

Dari Solo, KSAD beserta rombongan melanjutkan perjalanan dengan kendaraan meninjau posko-posko penanggulangan bencana TNI AD di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur.

Skadron Baru TNI AU, EC-725 Cougar


EC 725 Cougar akan Perkuat Skadron 9 TNI AU (photo: worldwide-military.com)
EC 725 Cougar akan Perkuat Skadron 9 TNI AU (photo: worldwide-military.com)

TNI Angkatan Udara akan menambah Skadron baru di Jawa Barat. Skadron baru ini akan diisi oleh helikopter combat SAR buatan Eurocopter, EC 725 Cougar.
“Skad 9 adalah sebagai skad baru berkedudukan di lanud SDM Subang/Kalijati dengan kekuatan 16 pesawat cougar full combat,” ucap Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto di Jakarta, Jumat (14/02/2013).
Untuk membentuk satu Skadron, Hadi menuturkan, TNI AU akan memesan kembali pada renstra berikutnya. Pada Maret 2012 TNI AU menandatangi kontrak pembelian 6 helikopter multi-role EC 725 dengan Eurocopter melalui PT. Dirgantara Indonesia. Ke-enam heli akan selesai pada 2014.
“Rencana menjadi kekuatan skadron udara 9 lanud SDM, akan tiba secara bertahap pada tahun 2015 dengan kekuatan satu skadron,” tambah Jenderal bintang satu ini.
EC 725 Cougar (photo: mxsecurity.files.wordpress.com)
EC 725 Cougar (photo:mxsecurity.files.wordpress.com)

Helikopter buatan Perancis ini merupakan pengangkut jarak jauh dengan menggunakan mesin ganda yaitu 2x Tubomeca Makila 1A4 tuboshafts. Helikopter generasi terbaru ini bisa mengangkut 29 penumpang dan 2 crew.
Helikopter multi-role yang digunakan militer Perancis, Brasil dan Malaysia ini juga bisa dipersenjatai gun pod dan rocket. TNI AU akan mempersenjatai heli multi fungsi ini, namun untuk tipe senjata akan disesuaikan sesuai kondisi dilapangan.
“Karena helikopter tersebut juga sebagai unsur pam (pengamanan) pada operasi SARPUR (Safe and Resque Tempur) sehingga dipersenjatai,” tutup Hadi. (written by Jalo)

Minggu, 16 Februari 2014

Indonesia dan China Sasaran Utama Penyadapan di Asia

Intel AS punya fasilitas penyadapan di Australia.

Ilustrasi skema penyadapan oleh NSA
Ilustrasi skema penyadapan oleh NSA (spiegel.de)
Amerika Serikat dilaporkan membangun fasilitas penyadapan canggih di wilayah Australia. Di tempat ini, bekerja sama dengan intel Australia, AS memantau percakapan para petinggi negara-negara di Asia.

Hal ini terbongkar dalam bocoran dokumen badan intel AS, National Security Agency (NSA), oleh Edward Snowden kepada New York Times, 15 Februari 2014. Dikatakan bahwa NSA dan intel Australia Signals Directorate (ASD) membangun fasilitas intelijen di Alice Spring, Australia.

Setengah dari personelnya adalah agen NSA dari Amerika. Kebanyakan kolaborasi intel kedua negara ini fokus pada penyadapan di Asia. Disebutkan bahwa sasaran utama mereka adalah Indonesia dan China.

Untuk Indonesia, disebutkan bahwa NSA telah menyerahkan pada ASD data dalam jumlah besar milik Indosat, untuk menyadap komunikasi pelanggan operator selular itu, termasuk komunikasi para pejabat di sejumlah kementerian di Indonesia.

Selain itu, NSA juga menghibahkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan pribadi dari pelanggannya. Intelijen Australia juga membongkar semua enskripsi yang dilakukan Telkomsel.

Pada ulasan NYT kemarin, disebutkan bahwa ASD dan NSA telah menyadap percakapan bisnis antara pemerintah Indonesia dan perusahaan AS terkait sengketa dagang rokok dan udang.
Di fasilitas Alice Spring ini juga, dalam memo tahun 2003 disebutkan bahwa intel AS telah memandu agen Australia untuk membongkar enskripsi data milik tentara Papua Nugini.

Indonesia dikatakan menjadi sasaran intel Australia sejak pengeboman di Bali tahun 2002, yang menewaskan 202 orang, 88 di antaranya turis Negeri Kangguru. Negara lainnya yang jadi sasaran ASD adalah Thailand, Vietnam, Malaysia, Timor Leste dan Papua Nugini.

Sementara itu China adalah salah satu negara paling kuat di Asia, baik dari ekonomi dan pertahanan, tidak heran jadi sasaran utama penyadapan. NSA disebut-sebut takut sekali jika isi penyadapan mereka ke China dibocorkan oleh Snowden.

Washington Post tahun lalu mengutip Snowden yang mengatakan bahwa NSA menyadap fasilitas sipil di Hong Kong dan China daratan, namun tidak menyebutkan isi dokumennya.

Telkomsel dan Indosat Soal Penyadapan: Kami Selalu Patuhi UU

AS dan Australia lakukan penyadapan massal pada jaringan komunikasi RI

Skema penyadan oleh NSA
Skema penyadan oleh NSA (spiegel.de)
Telkomsel dan Indosat menegaskan telah menerapkan sistem serta pengamanan jaringan dan IT yang sesuai dengan standar internasional.

Sebelumnya Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dan Direktorat Intelejen Australia ternyata menyadap komunikasi lewat telepon seluler yang digunakan pelanggan dari operator telekomunikasi di Indonesia. 

Media di Australia hari ini memuat informasi dari koran New York Times soal bocoran dokumen rahasia dari Edward Snowden.

Informasi itu juga membantah klaim pihak intelijen Australia yang selama ini mengaku hanya menyasar terduga teroris dan tokoh politik penting di Indonesia.

Dokumen Snowden menunjukkan bahwa dinas spionase elektronik Australia melakukan penyadapan secara massal terhadap jaringan komunikasi dan pengumpulan data yang dilakukan oleh penyedia layanan seluler di Indonesia.

Media di Australia termasuk Brisbane Times dan Canberra Times mengulas bahwa berdasarkan dokumen NSA tahun 2012, Australian Signals Directorate, lembaga intelijen siber di Negeri Kanguru, telah  mengakses data dalam jumlah besar dari Indosat, untuk menyadap komunikasi pelanggan operator selular itu, termasuk komunikasi para pejabat di sejumlah kementerian di Indonesia.

Dokumen lain yang diperoleh menunjukkan bahwa pada tahun 2013, Australian Signals Directorate mendapatkan hampir 1,8 juta kunci enskripsi induk yang digunakan oleh operator selular Telkomsel untuk melindungi percakapan pribadi dari pelanggannya.

Adita Irawati, VP Corporate Communications Telkomsel, menegaskan pihaknya selalu mematuhi semua perundang-undangan yang berlaku.

Telkomsel merujuk Permen Kominfo No.11/2006 mengenai Lawful Interception atau Penyadapan Informasi secara sah, sebagai bagian dari proses penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan peradilan terhadap suatu tindak pidana.

"Kami tidak pernah melakukan penyadapan tanpa adanya surat resmi dari 5 instansi pemerintah. Kami selalu menaati peraturan dan ketentuan yang ada. Semua peralatan kami juga telah sesuai dengan standart internasional yang berlaku," ujar Adira saat dihubungi VIVAnews, Minggu 16 Februari 2014.

Adita menuturkan, dalam rangka pelaksanaan amanat Peraturan Menteri itu, Telkomsel telah menandatangani nota kesepahaman dengan penegak hukum yang sah sesuai Permen itu dan dalam pelaksanannya selalu patuh (comply) pada ketentuan peraturan yang berlaku.

"Intinya, kami kembalikan ke peraturan khusus penyadapan yang sudah diatur UU," kata dia.

Sementara itu, Alexander Rusli, President Director & CEO Indosat, mengatakan Indosat mendukung komitmen manajemen antara lain melalui tata laksana kebijakan dan pengendalian operasional dalam bentuk penerapan sistem manajemen standard ISO 27001 (Information Security Management) dan ISO 31000(Risk Management) yang juga menyangkut audit keamanan system jaringan.

Menurutnya, Indosat juga mematuhi ketentuan lawful interception sesuai ketetuan dan Indosat menyatakan dengan tegas tidak memiliki kerja sama dengan pihak asing yang bertujuan untuk melakukan penyadapan.

"Kami selalu mematuhi dan memenuhi ketentuan perundangan," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan persnya.

Dia menuturkan jaringan dan teknologi telekomunikasi yang digunakan telah mengacu kepada standar ITU mengenai arsitektur jaringan dan perangkat telekomunikasi, termasuk di dalamnya sistem keamanan jaringan yang harus diadopsi oleh seluruh penyedia perangkat telekomunikasi yang digunakan oleh Indosat.

Lebih lanjut dia menjelaskan operasional pengamanan jaringan telekomunikasi Indosat  juga telah mengacu kepada standar ISO 27001 (Information Security Management) sebagai pedoman yang kemudian diimplementasikan dalam kebijakan sistem keamanan informasi (information security policy).

Dia menambahkan seluruh sistem keamanan jaringan juga dievaluasi secara berkala berdasarkan  penilaian resiko (risk assessment) mengacu kepada ISO 31000 (risk management) yang dilakukan oleh internal maupun eksternal auditor.

Lingkup audit meliputi penerapan security control, business process, kepatuhan terhadap kebijakan serta pengujian teknis terhadap kerentanan jaringan, sehingga keamanan jaringan tetap terpelihara.

Dia menambahkan audit terhadap perangkat dan sistem pengoperasian senantiasa dilakukan secara regular, sesuai ketentuan dan standar internasional sebagaimana disebutkan di atas.
“Indosat juga mengelola dan mengoperasikan jaringannya sendiri dan tidak menerapkan Sistem Outsourcing Jaringan,” imbuhnya.