Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan,
kekuatan TNI Angkatan Udara berangsur-angsur terus meningkat, seiring
bertambahnya alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU pada tahun
2014. Pernyataan ini disampaikan Menteri Pertahanan saat serah terima 16
pesawat tempur ringan T-50i Golden Eagle dari Korea Aerospace Industry
(KAI) kepada Kementerian Pertahannan di Taxy Way Echo, Lanud Halim PK,
Jakarta, Kamis (13/2/2014).
“Pesawat ini akan meningkatkan peran TNI dalam mengemban tugas yang
lebih besar dalam menghadapi tantangan yang lebih kompleks dimasa
mendatang. Pada tahun ini, sejumlah pesawat tempur yang telah dipesan
akan berdatangan dan makin memperkuat TNI AU” kata Purnomo.
Menhan menambahkan, tahun ini akan datang pesawat tempur F-16 setara
Blok 52 buatan Amerika Serikat sebanyak 24 unit. Sampai awal semester II
tahun 2014 akan hadir 16 pesawat tempur Super Tucano untuk melengkapi 1
skuadron dalam rangka mendukung operasi pengamanan dalam negeri.
Disamping itu, juga akan segera tiba UAV (pesawat terbang tanpa awak)
untuk mengisi skadron UAV dalam rangka memperkuat operasi pemantauan
perbatasan yang dipusatkan di Lanud Supadio Pontianak.
Menhan juga mengungkapkan, untuk pesawat angkut sedang, secara
berurutan telah tiba di Indonesia sebagian besar dari 9 unit pesawat
CN-295 yang merupakan hasil kerja sama produksi antara PT DI dengan
Airbus Military dan rencananya akan menjadi 1 skuadron CN-295, dan 2
unit CN-235 serta 1 unit Casa-212 untuk angkut ringan.
Dalam rangka mendukung kegiatan airlif dan OMSP, telah dilakukan
penambahan kekuatan sebanyak 9 unit pesawat angkut berat Hercules C-130H
yang sudah mulai tiba secara bertahap.
TNI AU juga telah menerima dan mengoperasikan pesawat latih lanjut
KT-1B Wong Be buatan Korea Selatan yang digunakan oleh Tim Aerobatik TNI
AU, Jupiter sebanyak 1 skuadron.
Selain itu, peremajaan pesawat-pesawat latih TNI AU telah dilakukan
dengan mengganti pesawat latih T-34 C dan AS-202 Bravo yang sudah
berusia sekitar 30 tahun dengan pesawat latih generasi baru yaitu Grob
G-120 TP buatan Jerman sebanyak 18 unit yang direncananya akan menjadi
24 unit.
Menhan menambahkan, untuk “rotary wing”, telah ditambah beberapa
jenis Helikopter yaitu Helly Super Puma NAS-332 sebanyak 3 unit dan
Helly Full Combat SAR EC-725 Caugar dari Eurocopter sebanyak 6 unit.
Sedangkan untuk pertahanan udara nasional, telah diperkuat dengan
pengadaan PSU (Penangkis Serangan Udara) sebanyak 3 batere/6 firing unit
buatan Rainmetall Air Defence Switserland, untuk satuan-satuan di Korps
Paskhas TNI AU, 7 unit radar canggih yang telah dan akan dipasang di
beberapa lokasi antara lain Merauke, Saumlaki, Timika dan Morotai. (Setkab.go.id)