Kamis, 06 Februari 2014

Angkatan Laut China Maju Lebih Cepat dari Perkiraan AS

Kapal induk Liaoning

Angkatan Laut China memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan jumlah armada kapal perang dan kapal selam berikut persenjataan maritim dan sensor dalam 15 tahun ke depan, Angkatan Laut AS melaporkan.
Kantor Intelijen Angkatan Laut AS, ONI, memberikan penilaian terhadap Angkatan Laut China yang tertuang dalam Laporan Ekonomi dan Keamanan China ke pemerintah Amerika Serikat. Pejabat ONI menemukan bahwa Angkatan Laut China telah berkembang dari yang awalnya hanya kekuatan littoral (pesisir) menjadi kekuatan yang mampu menjalankan berbagai misi atau dengan kata lain mampu menyerang target yang jauhnya ratusan mil dari daratan China.
Menurut laporan yang pertama kali diterbitkan oleh USNI (US Naval Institute), Angkatan Laut China memiliki 77 kapal kombatan, lebih dari 60 kapal selam, 55 kapal amfibi dan sekitar 85 kapal rudal. Laporan itu menjelaskan bahwa lebih dari 50 kapal angkatan laut telah diluncurkan dan ditugaskan pada tahun 2013, jumlah yang sama juga direncanakan untuk tahun 2014.
"Di era 1990-an, hampir semua kapal perang dan kapal selam China pada dasarnya hanya mampu untuk menjalankan misi tunggal (single platform), tidak dilengkapi peralatan yang memadai untuk dioperasikan di luar dukungan pertahanan darat," kata ONI. Namun sekarang, kapal perusak terbaru China, Luyang III-class DDG, yang kemungkinan akan mulai dioperasikan pada tahun ini, telah dilengkapi dengan sistem radar array bertahap canggih.
Dengan platform multi-misi baru, kapal-kapal perang China saat ini mampu menembakkan rudal jelajah canggih anti kapal (ASCM) dengan jangkauan yang lebih jauh. Laporan juga menjelaskan bahwa Luyang III juga telah dilengkapi dengan peluncur vertikal ASCM. Luyang III juga akan dilengkapi dengan rudal anti kapal selam, dan akhirnya akan dilengkapi dengan rudal jelajah untuk menyerang daratan.
"China telah banyak berinvestasi dalam pengembangan sistem pengintaian maritim untuk level nasional dan taktis, serta sistem komunikasi dan pertukaran data untuk memungkinkan pengiriman data target secara akurat dan real time," laporan itu menambahkan.
Intelijen Angkatan Laut AS meyakini bahwa 85 persen armada Angkatan Laut China akan benar-benar dianggap "modern" oleh Amerika Serikat pada tahun 2020.
Laporan ini juga menyinggung soal Liaoning, kapal induk pertama Angkatan Laut China yang ditugaskan pada September 2012 lalu. Hingga kini China masih terus mempelajari bagaimana agar armada angkatan lautnya berflatform multi misi. Di tahun 2020 nanti, kapal-kapal induk China akan benar-benar siap untuk mendukung operasi armada.
"China saat ini masih mempelajari kerumitan untuk bagaimana mengoperasikan pesawat tempur sayap tetap dari dek kapal induk," menurut laporan.
ONI juga mengangkat kekhawatiran tentang kekuatan kapal selam China yang berkembang di luar dugaan. Pada tahun ini China mungkin segera mengoperasikan kapal selam nuklir balistik kelas Jin. Pengoperasian kapal selam nuklir kelas Jin akan menjadi tonggak sejarah baru bagi China untuk kemampuan nuklir angkatan lautnya, kata laporan itu.
Kapal selam kelas Jin
"Kapal selam kelas Jin akan menembakkan rudal balistik JL-2, yang memiliki jangkauan 4.000 mil laut dan sangat mungkin bagi Jin untuk menyerang Hawaii, Alaska dan bagian barat benua Amerika dari perairan Asia Timur," ONI menilai.
Laporan juga mengatakan bahwa China saat ini memiliki lima kapal selam serang nuklir, empat kapal selam rudal balistik nuklir, dan 53 kapal selam serang bertenaga diesel.
Secara keseluruhan, dalam 10 tahun terakhir armada kapal selam China telah meningkat dengan cepat dalam hal teknologi senjata ofensif. Satu dekade lalu, hanya beberapa kapal selam China yang mampu menembakkan rudal jelajah canggih anti kapal. Sekarang, lebih dari setengah kapal selam konvensional China telah dikonfigurasi untuk menembakkan ASCM, kata laporan itu.
"Kapal selam serang rudal Type-095, yang akan dibangun China di masa mendatang, mungkin akan mampu menyerang daratan," terang laporan. Dengan lebih ditingkatkan lagi nantinya, kapal-kapal selam China akan mampu menyerang seluruh pangkalan militer AS di mana pun, laporan tersebut menambahkan.
Dilihat dari tren saat ini, dalam 10 tahun ke depan Angkatan Laut China akan bertransformasi menjadi angkatan laut modern, berteknologi tinggi, berpengaruh dan berjangkauan global.
"10 tahun ke depan, China akan bertransisi dari angkatan laut pantai menjadi angkatan laut yang mampu melaksanakan misi ke seluruh dunia," terang ONI.

(Gambar Liaoning: tubagbohol.mikeligalig.com)
(Gambar Jin: chinesedefence.com) 
 

Kerjasama Militer Indonesia Spanyol

 
Menteri Pertahanan  Purnomo Yusgiantoro kunjungi Airbus Military meninjau  pesawat angkut A400 dan fighter Eurofighter Thypoon (photo: Kenyot10)
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kunjungi Airbus Military meninjau pesawat angkut A400 dan fighter Eurofighter Thypoon (photo: Kenyot10)

Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro mengunjungi Airbus Military di Sevilla Spanyol untuk meninjau produksi pesawat angkut A400 dan Petempur Eurofighter. “Dalam kunjungan ini Menhan sekaligus akan menghadiri peluncuran dan serah terima simbolik produksi ke-6 pesawat C295,” ujar Atase Pertahanan RI Madrid Kol. Laut (E) Agus Adriyanto kepada detikcom, Selasa (5/2/2014).
Peluncuran ini menandai selesainya produksi 6 unit pesawat C-295 di Spanyol dari total 9 unit pesawat dalam kerangka produksi bersama PT DI dan Airbus Military untuk meningkatkan alutsista TNI. Untuk produksi selanjutnya dari order angkatan pertama TNI, yakni pesawat unit ke 7, 8 dan 9 sepenuhnya akan dikerjakan di Bandung- Jawa Barat. Demikian juga dengan order angkatan ke-2 sebanyak 7 unit.
Kunjungan tanggal 5 dan 6 Februari 2014 ini, dalam rangka meningkatkan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Spanyol, terutama di sektor pertahanan.
Kunjungan Menteri Pertahanan  Purnomo Yusgiantoro ke Airbus Military, ke Spanyol (photo: Kenyot10)
Kunjungan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke Airbus Military, ke Sevilla- Spanyol (photo: Kenyot10)

Selama kunjungannya, Menteri Pertahanan dijadwalkan bertemu dengan rekannya Menteri Pertahanan Kerajaan Spanyol, Pedro Alvarez dan berkunjung ke perusahaan Airbus di Seville. Pada kesempatan itu, Menteri Pertahanan Indonesia mengamati persiapan commissioning (Unfold) pesawat C-295 yang diproduksi oleh Airbus.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga memperhatikan pesawat Eurofighter Thypoon di bandara Airbus Getafe dan menerima penjelasan dari galangan kapal Freire dalam kaitannya dengan pembangunan kapal latih (perahu layar), untuk menggantikan KRI Dewaruci. Tidak ketinggalan pihak Galangan Kapal Navantia mempresentasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan mereka.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama di bidang pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Menteri Pertahanan Kerajaan Spanyol, di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2013.

Spanyol berharap bisa memperluas kerjasama militer dengan Indonesia, dalam pembuatan kapal (photo:Kenyot10)
Spanyol berharap bisa memperluas kerjasama militer dengan Indonesia, dalam pembuatan kapal (photo: Kenyot10)

Nota Kesepahaman telah dirintis oleh kedua negara pada tahun 2007 dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan terkait penggunaan sistem dan peralatan militer, kerja sama operasi militer selain perang dan teknologi serta kerjasama dalam pengembangan industri penerbangan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding dimotivasi oleh kebijakan Pemerintah Spanyol yang bertujuan mengembangkan dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia – Pasifik. Kebijakan ini dilakukan tidak hanya oleh Departemen Luar Negeri dan Kerjasama, tetapi juga oleh Kementerian Pertahanan Kerajaan Spanyol .
Melalui hubungan ini diharapkan Indonesia dan Spanyol dapat memperluas kerjasama di daerah lain, termasuk kerjasama dalam domain maritim, terutama pembuatan kapal. (detik.com / embajadaindonesia.es).

Simulator Sukhoi SU 35


sim1
Baru-baru TNI AU telah menjatuhkan pilihannya kepada SU 35 sebagai pengganti F-5. Untuk mengoperasikan SU-35 secara optimum, tentunya diperlukan juga simulator yang didesain untuk pelatihan pilot tempur pesawat serbaguna Su-35. Berikut adalah informasi simulator tersebut. Pabrik “Sukhoi” berencana mendirikan fasilitas pelatihan. Ini mencakup simulator terintegrasi, kelas komputer pelatihan dan prosedural penerbangan pilot dan personil teknis, yang digabungkan menjadi satu kerangka informasi dan metodologis tunggal, yang akan memungkinkan untuk pelatihan pilot dan staf teknik dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Kompleks simulator SU-35
Kompleks simulator SU-35
Kabin kokpit dengan tampilan  informatif tinggi mengurangi beban fungsional pada pilot.
Kabin kokpit dengan tampilan informatif tinggi mengurangi beban fungsional pada pilot.
Kelas simulator adalah pelatihan teori dengan unsur-unsur pengetahuan kontrol otomatis yang diproses dalam sebuah kompleks simulator prosedural, yang terdiri dari kabin/ kokpit, layar visualisasi, dan ruang kontrol/ instruktur, dimana dapat dipraktekkan hampir semua masalah.
Anda dapat menghubungkan hingga 16 simulator dalam sebuah jaringan, untuk pelatihan sekelompok pilot. Seiring waktu, akan mungkin untuk menggabungkan berbagai jenis simulator dalam sebuah kompleks tunggal pemodelan –keterampilan- lingkungan informasi. Di masa depan direncanakan untuk mengintegrasikan simulator dari pengembang Rusia lainnya.
Ruang kontrol/ instruktur
Ruang kontrol/ instruktur
Simulator terintegrasi sengaja tidak dilengkapi dengan sistem gerak karena sistem itu hanya dapat mensimulasikan sebagian kecil dari berbagai tugas yang sangat membebani pilot, yang akan menumbuhkan keterampilan palsu. Simulator dapat melakukan hampir semua tugas yang sama seperti di pesawat, termasuk pengisian bahan bakar dan yang paling penting -praktek situasi darurat. Simulator ini bahkan melampaui pesawat karena mensimulasikan realitas situasi berbahaya, dan kadang-kadang mustahil. Dan ini adalah salah satu fitur kunci dari simulator.
Kabin kokpit dengan layar visualisasi
Kabin kokpit dengan layar visualisasi
Pandangan dari kokpit
Pandangan dari kokpit
Workplace pilot Su-35 di simulator terintegrasi adalah kabin tertutup berventilasi, di mana ada semua yang Anda butuhkan untuk melaksanakan misi tempur dengan nyaman.
Workplace pilot Su-35 di simulator terintegrasi adalah kabin tertutup berventilasi, di mana ada semua yang Anda butuhkan untuk melaksanakan misi tempur dengan nyaman.
Kontrol utama adalah: tuas kontrol pesawat, tuas kontrol mesin dan pedal.
Kontrol utama adalah: tuas kontrol pesawat, tuas kontrol mesin dan pedal.
sim10
Alat informasi kolimator penerbangan dengan layar remote control, yang menampilkan informasi penerbangan, dua MFI-35 (multi-function display) 15”, remote backup system integrated devices (PSOE), display control multifungsi 4×5”, helmet-mounted display system dan voice messaging system.
Display control multifungsi 4x5 '' digunakan untuk mengkonfigurasi semua sistem pesawat , termasuk radar , penargetan dan peralatan navigasi, senjata , sistem perekaman video.
Display control multifungsi 4×5 ” digunakan untuk mengkonfigurasi semua sistem pesawat , termasuk radar , penargetan dan peralatan navigasi, senjata , sistem perekaman video.
Kontrol traksi otomatis dan sistem kontrol otomatis memungkinkan tanpa pilot mempertahankan kecepatan yang diinginkan untuk setiap manuver dan dalam kondisi apapun atau sepenuhnya otomatis memimpin rute pesawat sesuai dengan rencana penerbangan. Dengan demikian masalah berkurang ke hanya implementasi pilot pada saat lepas landas dan mendarat, serta keputusan tentang penggunaan senjata .
sim12
Multifunction Display MFD- 35 15″
Monitor kiri – multifunction display MFD – 35 15 ” , dengan push- frame display pilot dapat membagi menjadi beberapa bagian dan menampilkan semua informasi yang diperlukan tentang tugas-tugas penerbangan, navigasi, senjata , dan kondisi teknis pesawat.  Tips relevan ditampilkan pada layar di samping tombol bervariasi tergantung pada sifat dari layar informasi.
Kontrol menangani pesawat
Kontrol menangani pesawat
  1. Tombol off sistem kontrol otomatis ( ACS ) . Juga di bawah jari kelingking pilot, tuas untuk menonaktifkan sementara ACS : bergerak dengan autopilot , pilot menekan tuas dan secara manual melakukan manuver , kemudian ACS terus mengontrol pesawat dengan kecepatan baru .
  2. Tombol empat modus untuk memilih mode tempur dan peralatan navigasi on-board CCD.
  3. Tombol 3 – membawa ke cakrawala . Dalam kasus kehilangan orientasi dalam ruang , termasuk jika Anda merasa tidak sehat setelah overload , pilot dapat mengklik tombol ini untuk secara otomatis kembali ke gerakan pesawat dengan zero roll and pitch.
  4. Tombol untuk menembakkan persenjataan kanon . Rudal-rudal diluncurkan oleh pemicu .
  5. Tombol ” Maneuver – trajectory control ” mode pesawat ke superagility .
  6. Joystick control marker untuk posisi kursor pada layar .
Bagaimana penerbangan ?. Skenario pertama instruktur adalah untuk melakukan latihan, taktis dan memberikan situasi meteorology di peta yang nyata di daerah tertentu, di darat dan di udara, dan lain-lain. Juga, instruktur dengan cepat dapat memasukkan pekerjaan pelatihan atau kegagalan dan kesalahan lain, mengendalikan aksi pilot.
Pada DLI (workplace instruktur) ada beberapa monitor.
Pada DLI (workplace instruktur) ada beberapa monitor.
Pada peta tiga dimensi menunjukkan pivot points, rotary waypoints untuk tujuan apapun. Pada monitor lain ia menonton aksi pilot, otoritas dan kontrol dan parameter penerbangan. Dalam  monitor ketiga pandangan umum dari simulator dan lain-lain.
Pandangan umum instruktur dari simulator
Pandangan umum instruktur dari simulator
Simulasi pendaratan
Simulasi Pendaratan
Catatan:
  • Ini adalah “terjemahan bebas” bahasa Rusia, mohon maaf kalau tidak pas. Setidaknya foto-foto nya jelas dan bagus.
  • Tujuan tidak langsung dari simulator adalah mengurangi biaya penerbangan. Santer berita bahwa biaya penerbangan Flanker adalah Rp 400 juta per jam, yang dengan kurs $ sekarang kira-kira sama dengan $ 33,300. Dari beberapa sumber internet didapat info cost per flight hour (CPFH) sebagai berikut:
F-35A/B/C    $ 21,000 – 31,000
Eurofighter  $ 14,000 – 18,000
Rafale         $ 16,500
F-18E/F      $ 11,000 – 21,000
F-16            $ 7,000
Gripen        $ 4,700
Su-30 MKI    $ 12,000 – 14,000
SU-27         $ 20,000
Dengan demikian biaya penerbangan Flanker Rp 400 juta per jam (lebih besar dari F-35 ?). Patut dipertanyakan kebenarannya serta kriteria/ cara perhitungannya. (written by ANTONOV).

Rabu, 05 Februari 2014

Skadron Baru TNI AU Indonesia Timur


SU 27 dan SU 30 RI di Darwin Australia
SU 27 dan SU 30 RI di Darwin Australia

Mabes TNI Angkatan Udara (TNI AU) sedang mempersiapkan penambahan pesawat tempur untuk pendirian skadron tempur di wilayah Indonesia Timur.
“Mabes TNI AU tahun ini akan melakukan pengadaan pesawat tempur, yang diprioritaskan untuk wilayah udara Timur Indonesia,” ungkap Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, di Biak, Rabu 05/02/2014.
Rencana untuk membentuk skadron baru pesawat tempur di Indonesia bagian Timur sudah masuk dalam grand desain Mabes TNI AU. Hanya saja untuk merealisasikan pembentukan skadron tempur baru, diperlukan kesiapan sarana prasarana, personel prajurit serta dukungan langsung kemampuan keuangan Negara.
“Kapan realisasinya pembentukan skadron tempur Indonesia Timur sedang dalam perencanaan Mabes TNI AU, ya untuk tahun ini kami siapkan penambahan pesawat tempur untuk memperkuat kemampuan prajurit TNI AU dalam mengawal kedaulatan wilayah udara NKRI,” tegas mantan Pangkosek Hanudnas IV Biak ini.
Untuk menjaga pengawasan lalu lintas udara di wilayah Papua telah dibentuk empat satuan radar TNI AU, tersebar di Timika, Merauke dan Biak.
“Dengan adanya satuan radar TNI AU diharapkan dapat memantau segala pergerakan pesawat udara yang melintas wilayah udara Papua dan sekitarnya, ya untuk saat ini semua pangkalan udara di Papua dan satuan radar telah menjalankan tugasnya sesuai tugas yang diemban prajurit TNI,” ujarnya didampingi Kapenau Marsma TNI Hadi.
Selama kunjungan kerja di Biak Selasa dan Rabu, Kasau Marsekal IB Putu Dunia mengunjungi Makosek Hanudnas IV, Pangkalan Lanud Manuhua, Satuan Radar 242 serta Bataliyon 468 Sarotama Paskhas.

Game Theory: Australia Indonesia China


Parade Militer China (photo: CNN)
Parade Militer China (photo: CNN)

Ketakutan Australia Melihat Ancaman dari Utara, Khususnya China dan Indonesia:
1. China Calon Penguasa Asia Pasifik:
a). Modal utama: China diyakini mampu meluncurkan ICBM / rudal balistik antar benua dari kapal selam mereka. Rudal tersebut salah satunya Julang (JL-2) dengan kapal selam bertenaga nuklir kelas Jin (tipe 094). Dengan kemampuan ini maka China dapat menghancurkan kota-kota di seluruh daratan Asia Pasifik, dan China pun diyakini mampu melakukan serangan mendadak terhadap kota-kota di Amerika Serikat dengan rudal nuklirnya.
Kapal selam canggih bertenaga nuklir China lainnya yaitu Ksia 092 type, Khan 091 type, Sheng 093 type dan terakhir kapal selam baru tipe 095 yang bisa membawa 24 rudal balistik dan China sampai tahun 2020 menargetkan memiliki kapal selam bermesin diesel sebanyak 50 unit.
b). Amerika Serikat pun menaruh hormat kepada Angkatan laut China. Sampai tahun 2020 Amerika Serikat -lewat Armada ke-7 yang membawahi Asia pasifik terdiri dari 6 kapal induk, puluhan kapal perusak, kapal penjelajak dan kapal selam- menekankan China dan AS menjadi mitra untuk menjaga keamanan maritim di kawasan Asia Pasifik.
c). China setuju tawaran AS tapi China minta imbalan, agar AS menghargai klaim China di kawasan LCS.
d). AS bingung karena di kawasan Asia Pasifik ada Sekutunya seperti Jepang, Korea Selatan, Singapura dan Filipina yang bersentuhan dengan claim China.
e). Di darat, China memikili rudal (ANGIN TIMUR) pembantai kapal induk yaitu rudal balistik Dong Feng 21 D (DF-21D) kode NATO CSS-5 Mod-4. Jarak jelajak 3000 km, kecepatan luncur 12.000 km/jam. Dan china terus memproduksi rudal ini khusus menghadapi musuh yang mempunyai kapal induk. Kekuatan angkatan laut lainnya:
1 Aircraft Carrier, 26 destroyers, 50 frigates, 3 SSBN, 5-7 SSN, 56 SSK, 58 amphibious warfare ships, 27 Large Landing Ships, 31 Medium Landing Ships, 200+ fast attack craft, dan lain-lain.

Diver Royal Australian Navy, Latihan di  the Pacific military exercise (photo: HUGH GENTRY / REUTERS)
Diver Royal Australian Navy, Latihan di the Pacific military exercise (photo: HUGH GENTRY / REUTERS)

2. Australia, Negara yang dibuku putihnya merasa selalu bejibun ancaman dari UTARA:
a). Australia selalu memandang ancaman dari utara, mulai dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan terutama dari China.
b). China dengan kemampuan yang dimiliki mulai dari milter dan ekonomi yang menakjubkan, membuat negara Australia selalu dalam ketakutan.
c). Australia mempunyai kesepakatan rahasia dengan Singapura, Jepang, Korea Selatan dan didukung oleh Amerika Serikat dalam menghadapi klaim wilayah China. Nah Australia selama ini memandang sebelah mata kekuatan ANGKATAN LAUT INDONESIA, dengan selalu menggelar kekuatan kapal selamnya dengan kapal selam Singapura bermain-main di wilayah Alur Laut Indonesia/ kedaulatan Indonesia. Singapura ditugasi menjaga ALKI 1 dan Australia bertugas menjaga ALKI 2 dari serbuaan kapal selam milik CHINA.
d). Nah di sini akhirnya menjadi BLUNDER bagi Australia, ternyata Indonesia sudah tahu permainan yang mulai dilakuakan Australia dan singapura mulai 5 tahun yang lalu. Dan Indonesia mulai 3 tahun belakangan sudah memperkuat angkatan bersenjatanya khususunya AU Dan AL. Dan sekarang mereka tidak bisa lagi bermain-main di wilayah kedaulatan NKRI khususnya di ALKI 1 dan ALKI 2.
Arogansi Australia yang bersikap memandang rendah Indonesia akan menjadi boomerang bagi Australia sendiri. Apalagi khusus soal pelanggaran perbatasan Indoensia masalah pengusiran manusia perahu. Hal ini membuat Amerika Serikat memperingatkan Australia. Karena Indonesia adalah negara besar dan ekonomi dan militer yang telah meningkat, melalui politik “million friends and zero enemy” politik bebas dan aktif, mempunyai kedekatan dengan semua negara termasuk CHINA dan RUSIA.
e). Kesombongan Australia yang sebenarnnya sama Amerika Serikat digunakan untuk mengantisipasi soal pengaruh klaim China akhirnya malah harus berhadapan dengan Indonesia yang oleh AS dianggap Negara KAWAN karena strategisnya wilayah NKRI dalam membendung pengaruh China. Salah satu bukti China tidak mengklaim wilayah NATUNA masuk klaim lCS.
f). AUSTRALIA lewat program MOTS (military off the sheft) yang dinamai SEA 1000 project merencanakan memiliki /memproduksi 12 kapal selam untuk menggantikan KS Collin pada tahun 2025 dan bertenaga nuklir. Diperkirakan pengembangan dan produksi Kapal selam tersebut memakan biaya tinggi senilai 36 miliar dollar. Selain kapal selam, Australia lewat program Australian air warfare destroyer sejak tahun 2000 dengan AS, Inggris, Perancis. Program tersebut menghasilkan destroyer HOBART yang beroperasi perkiraan tahun 2016.
g). Destroyer itu bahkan sudah dinamai: HMAS HOBART, HMAS BRISBANE, HMAS SYDNEY DAN HMAS CANBERRA (khusus bisa mengangkut helicopter).
h). Persenjataan Hobart diantaranya:
1).Peluncur rudal mutakhir 48-cell mark 41 VLS
2).RIM – 66 standart 2
3).RIM – 162 envolved Sea Sparrow
4).Dan Australia menginginkan untuk antisipasi situasi memanas dengan Indonesia atau China meminta AS untuk melengkapi MARK 41 melalui modifikasi peluncur pada destroyer terbarunya. Apabila benar dan ACC maka efek deteren yang ditimbulkan akan sangat besar di kawasan ini.
5). Dengan system radar Raytheon AN/SPY-ID (V) S dab AN/SPY-ID (V), pesawt tempur (misalnya Sukoi Indonesia) yang bermaksud menyerang Hobart bahkan sudah bisa dideteksi sekaligus ganti diserang pada jarak 150 km.
6). Untuk menghadapi Kapal Selam (KS) China dan KS Indonesia, destroyer Hobart memiliki sonar canggih (ultra electronics Maritim system modular multistatic variable depth sonar system) Ultra electronics series 2500 dan sagem C AMPIR IR
7). Australia , mengawinkan kekuatan laut dan udara, lewat kekuatan:
Anzac-class frigate 8 unit, Adelaide-class frigate 4 unit, Collins-class submarine 6 unit. Helikopter : ASW, S-70B-2 Seahawk 15 unit, MH-60R Romeo Seahawk terima 2 (pesan/kontrak 22 unit, Angkut MRH 90 2 unit.
Royal Australian Air Force: McDonnell Douglas F/A-18 Hornet jumlah 71 unit, Boeing F/A-18F Super Hornet jumlah 24 unit (sebagian konversi ke EA-18G Growler), Hawk 127 Lead-in fighter trainer jumlah 33 unit, Boeing 737 AEW&C E-7A Wedgetail jumlah 6 unit, AP-3C Orion Maritime patrol/Strike jumlah 19 unit. UAV IAI Heron jumlah 3 unit, Pesawat intai maritim P-8A Poseidon.

Kopaska TNI AL
Kopaska TNI AL

3. Kekuatan Indonesia
a). Sudah banyak diulas oleh teman-teman di warjag kekuatan TNI AL dan TNI AU dalam menghadapi situasi di kawasan ini.
b). Khusus LCS, Indonesia bisa menerapkan politik bebas dan aktif dapat merangkul China dalam: pengembangan armada kelautan, dalam hal penginderaan maritim persenjataan dan seterusnya. Dengan AS dapat merangkul dalam pengembangan kekuatan pertahannan khususnya kekuatan Udara (melalui hibah/upgrade F-16, pembelian Apache, pembelian javelin dan seterusnya) dan kerjasama dalam hal radar maritim. Indonesia harus bisa bermain cantik dengan dua kekuatan utama di Asia Pasifik dan menetralisir semua ancaman dan segala resiko yang timbul dari dua gesekan dua kekuatan tersebut.
c). Indonesia tidak perlu bersekutu dengan Jepang, Korea Selatan, Singapura dan AS dalam menghadapi China soal konflik LCS. Saya yakin China kandidat calon penguasa Asia Pasifik dengan kekuatan militer dan kekuatan ekonominya.
d). Khusus dengan Australia: saya tetap menyarankan Indonesia tidak memakai politik “million friends and zero enemy” politik bebas dan aktif. Nah pandangan itu ada saat ini dan harus mulai diubah.
Sudah saatnya Indonesia perlu memilah mana kawan mana lawan, bukan semua dianggap kawan, dan PASTI ADA NEGARA YG TDK SUKA DGN INDONESIA DAN MENGANGGAP KITA ADL MUSUH… jadi INDONESIA HARUS selalu siap dalam menjaga kedaulatan NKRI.
e). Dalam menghadapi kekuatan udara dan laut Australia, mulai dari Hobart class sampai dengan pesawat F-35, ditemani EA-18G Growler, pesawat intai maritim P-8A Poseidon, Indonesia harus siap dengan anggaran gabungan MEF 2 dan 3:
1. Pembelian SU-35 series 1 skuadron lokasi Lanud Iswahyudi.
2. Melanjutkan pembelian rudal sukoi tahap 2.
3. Melanjutkan pengadaan kecebong siluman dari Rusia yang sanggup menembakkan rudal balistik 300 km dan dapat menghancurkan Hobart class Australia.
4. Pengadaan pesawat peringatan dini berbadan besar buat AU.
5. Pengadaan bateri pengangkut rudal yakhont yang berlokasi darat.
6. Kerjasama dengan SAAB untuk produksi radar AEW&C CN 295 serta versi ASW (setidaknya lawan dari Poseidon), serta pengadaan medium fighter Gripen E/F minimal 2 skuadron dengan ToT jangka panjang untuk alternatif pengembangan dan produksi IFX.
7. Pengganti Ahmad Yani Class dengan real frigate (yang sekarang sudah mulai final mungkin seperti komentar saudara Satrio).
8. Rudal Krypton Kh-31P TNI AU mempunya jarak 110 km sedangkan Hobart class sanggup menembak pesawat dari jarka 150 km , maka Indonesia khususnya TNI AU harus mengandalkan rudal Kh-59ME: 200 km (110 nm) untuk menembak destroyer Hobart, diteruskan dengan yakhont dan ditutup oleh KS kita. Krypton cukup membungkam pesawat EA-18G Growler dan pesawat intai maritim P-8A Poseidon serta Boeing 737 AEW&C E-7A Wedgetail. Nah rudal-rudal ini harus diperbanyak jumlahnya.
9. Sekarang lagi digodok rudal pertahanan udara jarak sedang dan menengah, dan kandidat utama mulai dari PANTSIR S-1 untuk jarak sedang, system pertahan undara BUK-M2E untuk jarak menengah dan Rudal pertahanan Udara jarak jauh S-300 series, serta kandidat lain dari china.
10. Pengadaan satelit militer dan pembentukan pasukan cyber army.
11. Pengadaan UAV militer dalam negeri
12. Pembuatan roket kendali jarak jauh kerjasama Lapan dengan TNI.
13. Pengadaan Radar Vostok E.
14. In sya’a Allah dana MEF kita masih banyak dan cukup untuk semua pembelian di atas dan saya yakin ekonomi stabil dan trend terus meningkat. Hukum dan demokrasi meningkat maka anggaran pertahan akan meningkat pula. 

Mata Elang Satrad 226 Eltari

 
Radar Thomson TRS 2215 R TNI AU
Radar Thomson TRS 2215 R TNI AU

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia melakukan kunjungan kerja ke Lanud Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (3/2/2014). KSAU ingin melihat langsung kondisi Lanud Eltari, terkait: kesiapan operasi, personel, logistik dan kendala yang ada. Kunjungan kerja ini KSAU ini disambut langsung Komandan Lanud Eltari Kupang, Kolonel Penerbang Eko Dono Indarto, Dansatrad 226 Buraen, Mayor Lek Amzidil dan sejumlah pejabat lainnya.
Dari laporan ini diharapkan para pengambil keputusan tingkat Markas Besar Angkatan Udara dapat memperoleh informasi secara langsung dari satuan bawah, mengenai hal-hal yang perlu mendapatkan keputusan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
KSAU Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan Lanud Eltari, Kipan C Paskhas, dan Satuan Radar (Satrad) 226 Buraen merupakan kepanjangan tangan dari Markas Besar Angkatan Udara di wilayah selatan Indonesia yang memiliki peran penting dalam operasi udara di wilayah NTT, sekaligus sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas TNI Angkatan Udara. Oleh karena itu, Lanud Eltari dituntut untuk memiliki kesiapan personel, sarana dan prasarana pangkalan dan peralatan pendukung operasi.
KSAU mengatakan, Satrad 226 Buraen beroperasi satu kali dua puluh empat jam dan sepanjang masa sebagai mata bangsa Indonesia.
Situasi ini menjadikan Lanud Eltari sangat strategis. Untuk itu, dia mengharapkan para Komandan dapat membina dan melakukan pengawasan melekat kepada anggota mereka. Dengan demikian, para prajurit tampil menjadi profesional, tangguh, dan berdaya tempur tinggi serta mampu menjalankan tugas-tugas guna mendukung operasi serta memberikan santiaji tentang pentingnya soliditas sesama Angkatan Udara, TNI, Polri dan masyarakat sipil untuk mewujudkan motto “bersama rakyat TNI kuat”.
“Laporan Danlanud Eltari yang mempunyai wilayah tanggung jawab lebih luas dari Provinsi NTT, sesuai eskalasi ancaman memungkinkan ke depan akan digelar pesawat untuk melaksanakan operasi,” ujar KSAU dalam siaran pers Kadispenau, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto.
Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia membenarkan masih mengalami kekurangan personel, namun kedepan secara bertahap akan dipenuhi. Meski begitu, KSAU mengingatkan bahwa hal ini bukan alasan untuk tidak dapat optimal dalam pelaksanaan tugas.
SatRad Satrad 226 Buraen, Kupang NTT
SatRad Satrad 226 Buraen, Kupang NTT

Radar Thomson TRS 2215
Satrad 226 mengoperasionalkan Radar Thomson TRS 2215 R buatan pabrik Thomson-CSF Airsys Bagneux, Perancis 1980 dan dioperasionalkan oleh Satrad tahun 1982. Radar ini adalah tipe radar mobile, sehingga selain melaksanakan tugasnya di home base, Radar juga mampu mobile ke daerah-daerah lokasi operasi maupun latihan. Radar ini sebagai Radar Early Warning/(EW (peringatan dini) dan Ground Control Interception /GCI (penuntun buru sergap).
Radar Thomson TRS 2215 R merupakan keluarga dari  E/F-Band air defence radar yang mampu menampilkan data azimuth, jarak dan ketinggian sasaran yang terdeteksi, serta dapat bekerja dalam segala cuaca baik siang maupun malam. Radar Thomson TRS 2215 dilengkapi dengan Secondary Surveilance  Radar, untuk membedakan pesawat kawan dan lawan.  Selain itu berfungsi juga sebagaiIdentification Friend and Foe (IFF).   Bagian-bagian Radar TRS 2215 meliputi, antena unit, transmitter unit, receiver processing unit, operational cabin, communication unit dan sumber tenaga listrik/ generator set.
Selain Indonesia radar radar TRS-2215 buatan Perancis ini juga dioperasikan oleh Siprus, Brazil, India, dan Tunisia. Radar TRS dengan E/F-band (2 to 4 GHz) fixed or mobile 3-D ini memiliki kemampuan:
Max Jangkauan Deteksi : 510 km
Max Ketinggian Deteksi : 30.500 meter
Data renewal rate : 10 detik
Elevation coverage: -3 to +30°
Antena TRS-2215
Dimensi : 5 m span x 5.5 m high
Aperture : 1.5° azimuth; 1.3-3.6° elevation
Gain: 38.5 dB
Beamwidths (3dB): 1.5° (azimuth); 2-4° (elevation)
Antena TRS 2230
Gain: 40 dB
Beamwidths (3 dB): 1.5° (azimuth); 1.3-3.6° (elevation)
Polarisation: circular, fixed
Rotation speed: 6 rpm
Satrad 226 Buraen bertugas menyelenggarakan fungsi pembinaan kesiapan operasional Radar dan komlek dalam rangka pertahanan udara serta melaksanakan tugas khusus/kegiatan lain sesuai kebijaksanaan dari Pangkosekhanudnas dalam mendukung tugas Kohanudnas.
Radar Thomson TRS 2215
Sebelumnya Satrad ini berada di bawah jajaran Kosekhanudnas IV dengan nama Satrad 241 Buraen. Namun karena secara geografis Satrad ini lebih dekat dengan Kosekhanudnas II Makassar, maka Satrad 241 Buraen dialihkodalkan ke Kosekhanudnas II Makassar dengan Keputusan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor : Kep 438/V/2013 tanggal 28 Juni 2013 dan berdasarkan Kepusan Kasau Nomor : Kep/499/VIII/2013 berubah nama menjadi Satrad 226 Buraen. Pengalihkodalan ini dilaksanakan gar kemampuan deteksi dan ground control, kemampuan alat komunikasi radio pada semua jenis frekuensi Satrad akan lebih optimal dalam pelaksanaan operasi hanud.
Radar Thomson TRS 2215

Upgrade TRS 2215
pada Desember 2010, Perancis menggelontorkan uang sebesar 70 juta  (84.5 juta USD) kepada ThalesRaytheonSystems (TRS), untuk kontrak upgrade 10 radar darat yang menjadi bagian dari French Air Force’s SCCOA integrated air command-and-control system.
Kontrak ini meliputi upgrade midlife terhadap empat radar  high-altitude TRS 22XX dan enam radar medium-altitude TRS 2215, sekaligus membuat radar tersebut memiliki kemampuan 3D dan sesuai dengan aturan Uni Eropa tentang regulasi emisi elektromagnetik. Up grade oleh TRS ini juga meliputi upgrade radar dari dua hingga tiga negara lain yang tidak disebutkan namanya,
“Hal ini sangat penting karena kami memperkenalkan teknologi baru ke dalam radar ini menuju radar baru GM400″, ujar Direktus support and services TRS, Franck Hébert. Pekerjaan upgrade radar itu juga meliputi pembangunan radar baru Ground Master (GM), untuk memperpanjang masa aktif radar hingga tahun 2025.
Diupgradenya radar Perancis termasuk radar TRS 2215, membuat kemampuan deteksi radar French Air Force’s meningkat tajam, terutama untuk kebutuhan France’s air command and control system. 

Selasa, 04 Februari 2014

Kekerasan Papua karena masyarakat lebih terima TNI-Polri

Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
 
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, punya ungkapan tersendiri soal kekerasan-kekerasan oleh Organisasi Papua Merdeka di Papua, yaitu karena masyarakat memilih lebih menerima kehadiran personel TNI dan polisi.Organisasi separatis ini diketahui sering mengacaukan keamanan dan ketertiban di provinsi Indonesia itu. "Tidak ada pihak luar yang ikut campur dalam hal tersebut, selain karena masyarakat Papua menerima kehadiran TNI dan Kepolisian Indonesia," katanya, di Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa.

Ia mengatakan saat ini gerakan separatis Papua masih dalam koridor keadaan tertib sipil atau dalam kondisi normal. "Kami belum perlu melakukan operasi tempur dan hanya melakukan pengamanan di daerah rawan," katanya.

Jika kondisi di Papua kini masih ada kekerasan, itu hanya bersifat gangguan kecil, juga pendekatan pada kelompok-kelompok tertentu pelaku kekerasan juga terus diintensifkan.

"Pendekatan terhadap kelompok tertentu sudah ada hasilnya. Yang saya harap, situasi jadi lebih kondusif dan jangan ada kekerasan," katanya.