Senin, 06 Januari 2014

Aparat tak berdaya hadapi sipil bersenjata di Papua



Aksi penembakan yang dilakukan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) di Papua terus terjadi tanpa bisa dihentikan Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun aparat keamanan.

Sepanjang 2013 ada 19 orang tewas, sembilan di antaranya TNI dan satu polisi. Bahkan di awal 2014, tepatnya 4 Januari sore, KSB kembali menyerang pos polisi di Kulirik, Puncak Jaya, Papua.

"Dua Brimob yang ada di pos itu melarikan diri saat diserang, sehingga delapan pucuk senjata api milik Brimob dirampas KSB," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, lewat rilisnya kepada Sindonews, Senin (6/1/2014).

IPW mencatat, dari 2009 hingga awal 2014, terus terjadi aksi kekerasan bersenjata di Papua. Tahun 2009 hingga 2010 ada 41 orang tewas, baik sipil maupun aparat keamanan. Tahun 2011 hingga 2012, korban sipil 26 orang dan aparat 14 orang.

"Jika dilihat datanya memang ada penurunan. Tapi yang memilukan adalah, negara tidak dapat membasmi kelompok sipil bersenjata di Papua yang menyebabkan korban tewas terus berjatuhan," ungkapnya.

Menurut Neta, terus berulangnya peristiwa penembakan di Papua ini mengindikasikan, adanya pembiaran terhadap aksi kekerasan di wilayah itu. Fakta ini tak sejalan dengan kebijakan
membangun Papua yang damai.

"Kecewa dengan sistem keamanan yang dibangun di Papua. Pemerintahan SBY tidak hanya gagal menjamin rasa aman warga Papua, tapi juga tidak pernah memberikan kepastian hukum, seperti menangkap pelaku penembakan misterius dalam empat tahun terakhir," ucap Neta.

Lebih lanjut dia mengatakan, bahkan aksi penembakan yang menewaskan delapan anggota TNI di Pos TNI di Puncak Jaya pada 21 Februari 2013 tak kunjung terungkap dan tertangkap pelakunya hingga saat ini.

"Semua seakan terbiarkan. Padahal, peristiwa demi peristiwa penembakan itu sangat merendahkan martabat bangsa, seakan kehadiran aparat keamanan di Papua semakin tak berdaya," pungkasnya.

BNPT: Ada ancaman teroris di Pemilu 2014


Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mensinyalir adanya ancaman terorisme saat Pemilu 2014. Hal itu buntut dari penggerebekan terduga teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, dua hari lalu.

"Suka tidak suka, harus diperkirakan itu ada ancaman (di Pemilu 2014). Kalau kita bilang tidak ada ancaman, nanti polisinya tidur semua," kata Kepala BNPT Ansya'ad Mbai saat ditemui usai salat Jumat di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2014).

Dia mengatakan, demokrasi menjadi musuh utama aksi terorisme dan pemilu menjadi sarana dalam berdemokrasi. "Musuh utama mereka ini kan demokrasi. Pemilu itu kan sarana demokrasi," tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, baru-baru ini Detasemen Khusus (Densus) 88 menggerebek sebuah rumah kontrakan yang dijadikan tempat perlindungan oleh orang-orang yang diyakini sebagai kelompok teroris di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan.

Dalam penggerebekan yang berlangsung sekira 9 jam tersebut, Densus 88 melumpuhkan enam orang terduga teroris dalam kondisi tewas.


Sindonews.

Simulator Sukhoi TNI AU Indonesia


Sukhoi SU-27 dan SU-30 TNI AU bersama F/A-18 Hornet RAAF
Sukhoi SU-27 dan SU-30 TNI AU bersama F/A-18 Hornet RAAF

Kementerian Pertahanan melanjutkan rencana pembelian simulator kemudi pesawat tempur Sukhoi TNI Angkatan Udara dengan pagu anggaran yang ditetapkan sebesar US$ 45 juta atau sekitar Rp 540 miliar. ”Pagu tersebut hanya untuk satu unit simulator Sukhoi,” ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis, Rachmad kepada Tempo, Kamis, 2 Januari 2014.
Laksamana Muda Rachmad Lubis mengatakan, Kementerian Pertahanan tengah memproses evaluasi dokumen penawaran simulator Sukhoi. Selanjutnya, pemaparan oleh peserta lelang. Rachmad enggan menyebutkan pihak-pihak yang sudah mengajukan penawaran ke Kementerian Pertahanan. Namun dia membenarkan jika PT Dirgantara Indonesia masuk sebagai penawar simulator Sukhoi dari dalam negeri.
Dari pemaparan setiap produsen simulator, Kementerian akan menyeleksi dan menuangkan dalam daftar peringkat peserta lelang. Setelah itu dipilih beberapa produsen simulator berdasarkan urutan peringkat tertinggi. Tahapan selanjutnya akan ditinjau fasilitas produksi dari beberapa peserta yang paling potensial.

Su-34 cockpit simulator and 'attack'
Su-34 cockpit simulator and ‘attack’

Pertimbangan pihak Kementerian dalam penentuan pemenang adalah berdasarkan kemampuan produsen memproduksi simulator yang paling menyerupai kemampuan asli pesawat tempur Sukhoi. Pertimbangan lainnya, lama waktu pembuatan dan pengiriman serta jaminan purnajual. Termasuk alih teknologi apabila pemenangnya dari luar negeri.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro sebelumnya mengungkapkan rencana pemerintah membeli simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi SU-27 dan SU-30. Kementerian Pertahanan tengah memilah produsen simulator Sukhoi dari tiga negara yang bisa memproduksinya, yakni: Rusia, Cina, dan Kazakstan.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana, menyarankan pemerintah tidak membeli simulator pesawat tempur Sukhoi dari luar negeri. Ia mengatakan, misi utama simulator banyak berisi pelatihan-pelatihan menjalankan misi pesawat tempur dan banyak yang bersifat universal. ”Di dalamnya adalah doktrin tempur TNI AU,” kata dia.
Menurut Andi, semua negara pengguna pesawat tempur Sukhoi memilih membuat sendiri simulator kemudinya, dengan pertimbangan untuk melindungi rahasia negaranya. Contohnya, kata dia, Cina dan Malaysia yang membuat sendiri simulator kemudi pesawat tempur buatan Rusia itu.

PLAAF  Su-30MKK Flight Simulator
PLAAF Su-30MKK Flight Simulator

Adapun Rizal Dharma Putra, pengamat militer, menilai harga simulator kemudi pesawat tempur Sukhoi yang akan dibeli pemerintah terlampau mahal. Menurut dia, jika pemerintah tetap membeli simulator berbiaya tinggi tersebut, harus diperhitungkan langkah jangka panjangnya. Sebab, pesawat tempur yang Indonesia punya bukan cuma Sukhoi. ”Indonesia punya pesawat tempur F-16, F-5 Tiger, dan pesawat tempur latih T-50 Golden Eagle,” kata Rizal saat dihubungi Tempo, Kamis, 2 Januari 2014.
Menurut Rizal, pemerintah terlalu membuang duit jika membeli satu jenis simulator pesawat tempur, sementara penggunaan pesawat tempur Indonesia berbagai jenis. Rizal melanjutkan, kepemilikan satu skuadron atau 16 pesawat Sukhoi SU-24 dan SU-30 Indonesia belum perlu untuk membeli simulator.
Jika nekat beli simulator Sukhoi, dia melanjutkan, pemerintah harus konsisten ketika membutuhkan penambahan pesawat tempur. Pemerintah mau tak mau harus membeli pesawat tempur jenis Sukhoi lagi.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pertahanan membantah jika dikatakan bahwa harga simulator kemudi pesawat tempur Sukhoi itu kemahalan. Menurut Kementerian, pagu anggaran US$ 45 juta untuk satu unit simulator Sukhoi sudah sesuai harga pasaran. ”Simulator yang rumit, risiko tinggi dengan kecepatan supersonik, harganya pun hampir sama dengan pesawat asli,” kata Rachmad. Karena alasan itu, kata dia, pemerintah baru berani membeli simulator setelah pesawat tempur Sukhoi SU-24 dan SU-30 yang dimiliki TNI Angkatan Udara genap satu skuadron atau 16 unit. 

Rabu, 01 Januari 2014

AK-47, Senapan Laris yang Tak Pernah Dipatenkan

Mikhail Kalashnikov, perancang senapan AK-47, meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Senjata rancangannya sudah terjual lebih dari 100 juta unit, tetapi kekayaan tak menyinggahinya. AK-47 tak pernah dipatenkan di tataran internasional.

Izmash, pabrik pembuat senapan ini, pun kerap mengeluhkan hilangnya potensi pendapatan pabrik itu karena beredarnya produk bajakan yang dibuat di luar negeri.

Kalashnikov pun nyaris tak pernah mendapatkan keuntungan finansial dari eksploitasi senjata racangannya, dan hidup sederhana di Izhevsk, sebuah kota di kawasan pegunungan Ural berpenduduk sekitar 630.000 orang.

Pabrik Izmash masuk ke masa sulit setelah anjloknya pesanan senapan seusai runtuhnya Uni Soviet. Situasi ini mendorong Kalashnikov melakukan pendekatan pribadi ke Presiden Rusia, Putin.

 Michael Kalashnikov dan senjata varian modern AK-47 yang dia rancang. Kalashnikov meninggal pada usia 94 tahun, Senin (23/12/2013) waktu setempat. Gambar ini diambil pada 15 April 2006.

Pendekatan itu mendatangkan hasil. Pada Agustus 2013, Izmash berganti nama menjadi Kalashnikov, dengan harapan nama itu akan menjaring pelanggan.
Istri Kalashnikov, Yekaterina, meninggal lebih dulu pada 1977. Pasangan ini memiliki empat anak, dengan tiga orang bertahan hidup dan bekerja pada proyek yang tak jauh-jauh dari proyek ayahnya.

Kematian Kalashnikov diumumkan langsung oleh kantor kepresidenan di wilayah Udmurtia, tempat dia tinggal dan bekerja selama ini.

Kalashnikov sudah ibarat pahlawan di negara bekas Uni Soviet, sekalipun senjata rancangannya identik dengan pembunuhan yang bahkan terkesan serampangan. Dia pun menjadi salah satu simbol kebanggaan masa lalu militer Moskwa.

"Dia meninggal di Izhevsk, sebuah kota industri (berjarak), 1.300 kilometer di timur Moskwa," kata Viktor Chulkov, juru bicara pemimpin Udmurtia, Alexander Volkov.

Lahir di sebuah desa Siberia sebagai anak ke-17 dari sebuah keluarga pada 10 November 1919, Kalashnikov memiliki masa kecil yang tragis. Ayahnya dideportasi sebagai "kulak" (petani makmur) di bawah diktator Soviet, Joseph Stalin, pada 1930 .

Terluka selama pertempuran berdarah dengan pasukan Nazi di Bryansk pada 1941, Kalashnikov diberi cuti enam bulan. Pada masa cuti itulah dia mendapatkan pemikiran soal versi pertama AK-47.

Atasan Kalashnikov yang melihat bakatnya mendorong karyanya. Pada 1945, rancangan Kalashnikov sudah dibuatkan prototipe untuk kompetisi. Desain yang kemudian direkomendasikan untuk tentara Rusia merupakan rancangan 1947.

Setahun kemudian, Kalashnikov ditugaskan ke pabrik senjata Izmash di Izhevsk, pabrik yang sudah dikenal sejak masa kekaisaran. Dia ditugaskan di bagian produksi senjata.

Senapan rancangan Kalashnikov dengan cepat diakui keandalan dan kekokohannya untuk digunakan bahkan di medan tempur yang sulit.

Selama 205 tahun, pabrik Izmash tetap menjadi salah satu produsen utama senjata Rusia. Perusahaan ini pun menjadi salah satu ikon nasional.

Lebih dari 100 juta senapan Kalashnikov terjual di seluruh dunia yang dilibatkan dalam beragam perang termasuk di Irak, Afganistan, dan Somalia. Bahkan gambar berisi AK-47 dengan fitur bayonet tertera dalam bendera nasional Mozambik.

Mengenal TAO, Unit Penyadap Top di NSA

Mengenal TAO, Unit Penyadap Top di NSA
 
Salah satu markas Badan Keamanan nasional (NSA) Amerika Serikat berada di Lackland Air Force Base, San Antonio, Texas. Lebih dari 2.000 pekerja berada di kantor cabang NSA itu.
Pada 2005, NSA mengambil alih bekas pabrik chip komputer milik Sony yang berada di sebelah barat kota. Pengambilalihan pabrik Sony ini menjadi ekspansi besar-besaran NSA setelah insiden serangan WTC pada 11 September 2001.
Majalah Jerman Spiegel menulis salah satu unit yang bermaskas di situ adalah the Office of Tailored Access Operations atau TAO. Ini adalah regu penyadap elite di tubuh NSA.
Berdasar dokumen yang dibocorkan mantan kontraktor NSA Edward Snowden, TAO merupakan 'pasukan' yang bergerak di bidang digital yang terlibat dalam banyak operasi penting badan intelijen AS. Operasi TAO mulai kontra terorisme berupa serangan siber hingga spionase tradisional.
Data yang diungkap Snowden itu juga mengungkap alat-alat yang dipakai TAO untuk menyadap dan mengeksploitasi kelemahan pad aindustri teknologi informasi, dari Microsoft hingga Cisco dan Huawei, untuk menghasilkan serangan yang terukur dan efisien.
Seorang sejarawan yang khusus menulis sejarah NSA Matthew Aid mengatakan TAO ini mirip komunitas intelijen AS yang ajaib. 'Mendapatkan yang tidak bisa didapatkan' adalah semboyan TAO. Unit ini berkerja pada target paling sulit AS.
"Ini bukan masalah kuantitas, tapi kualitas intelijen yang lebih penting," demikian mantan Kepala TAO seperti ditulis dalam laporan Spiegel yang dilansir ABC News, Minggu (29/12/2013).
Data itu juga menyebut TAO dikembangkan dengan menempatkan pondasi pada operasi jaringan komputer dan mendukung serangan jaringan komputer. Selama pertengahan dekade yang lalu, TAO sukses mengakses 258 target di 89 negara. Pada 2010 juga terlibat dalam 279 operasi di penjuru dunia.
TAO dilahirkan pada 1997. Kala itu populasi dunia yang telah memiliki nakses internet masih 2 persen. Sebagian besar manusia masih belum mengenal Facebook, bahkan Youtube atau Twitter. Pada saat itu, karyawan TAO dipindahkan ke kantor NSA di Fort Meade, Maryland. TAO kemudian ditempatkan pada sayap terpisah. Tugasnya jelas: bekerja sepanjang waktu untuk menemukan cara untuk meretas lalu lintas komunikasi global.
Pada mulanya, TAO merekrut karyawan yang pada umumnya lebih muda dari pegawai NSA. Yang direkrut adalah pecandu internet. Badan ini berkembang sangat pesat. Sekarang ada unit TAO di Wahiawa, Hawaii, Fort Gordon, Georgia, pada pos NSA di pangkalan AU Buckley dekat Denver, Colorado. Kantorr pusatnya di Fort Meade, dan tentu saja juga di San Antonio.
 

Latgab TNI 2014 Digelar di Kepulauan Riau

/index.php?option=com_content&view=article&id=0&Itemid=51

Latihan Gabungan TNI bertajuk "Multilateral Naval Exercise Komodo 2014" digelar jajaran TNI di Kepulauan Riau dijadwalkan Maret-April 2014.
Rencana itu disampaikan Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Siswoyo Hari Santoso dalam rilisnya, Rabu (1/1)
Dalam apel gabungan yang dihadiri Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Suryo Aji dan 5.000 prajurit Marwiltim untuk evaluasi terhadap kegiatan selama tahun 2013 itu, orang nomor satu di jajaran Marwiltim itu menilai prajurit Marwiltim selama tahun 2013 telah mengukir keberhasilan yang membanggakan.
"Antara lain, kalian sukses saat terlibat dalam Latgab TNI 2013 mulai dari Geladi Posko hingga manuver lapangan di Banongan dan Sangatta, serta penyiapan sarana dan prasarana pendukung latihan yang berada di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Situbondo yang disaksikan Presiden dan Wapres," katanya 
Bahkan, prajurit Korps Marinir khususnya prajurit Marwiltim juga sukses dalam penyelenggaraan upacara pengangkatan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko sebagai warga kehormatan Korps Marinir di lapangan tembak Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya.
"Keberhasilan dan kesuksesan dalam melaksanakan tugas tersebut merupakan bentuk profesionalisme dan loyalitas kalian sebagai prajurit pasukan pendarat," tegasnya.
Untuk tahun 2014, Komandan Pasmar-1 menyampaikan beberapa penekanan dari Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington.
Penekanan itu antara lain, perlunya meningkatkan kemampuan profesinalisme dengan membekali diri dengan olahraga beladiri, dan meningkatkan pengawasan terhadap seluruh anggota untuk mengurangi terjadinya pelanggaran.
Selain itu, menciptakan rasa memiliki terhadap barang-barang inventaris negara/dinas dan menghidupkan latihan ketrampilan perorangan dasar.
"Untuk tahun anggaran 2014, TNI akan melaksanakan beberapa kegiatan pertengahan Januari yaitu latihan kesenjataan terpadu (Latsendu), uji fungsi dan penyerahan tank amfibi BMP-3F dan kompetisi menembak Artileri dan Kavaleri di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Situbondo," katanya.
Pada bulan Maret 2014, Presiden RI akan meresmikan Batalyon Infanteri-10 Marinir di Setoko, Batam dan Latihan Gabungan TNI 2014 akan dilaksanakan di Kepulauan Riau pada bulan Maret-April 2014.

Indonesia Dilarang Perang

Indonesia terus memodernisasi dan memperkuat armada perangnya terkait dengan ancaman militer dari negara tetangga yang semakin meningkat. Untuk wilayah Kalimantan misalnya, TNI mulai menghadirkan Main Battle Tank Leopard 2A6, Meriam Caesar 155mm, Peluncur Roket Multi Laras, Skuadron Helikopter Serbu, Pesawat Tempur, Korvet, Frigat, Penguatan Batalyon Tempur dan masih banyak lagi.
Namun theater perang ini hanya bisa bertahan dalam satu hari saja, jika perang terjadi. Memasuki hari kedua, mesin-mesin perang itu lumpuh karena tidak memiliki bahan bakar.
Dirut Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, jika Indonesia sampai perang, pasokan BBM hanya cukup untuk satu hari saja. “Korea punya simpanan BBM di bawah tanah yang di atasnya hanya hamparan rumput selama 6 bulan, Amerika juga lebih lama lagi setahun, jadi Amerika punya pasokan yang sangat cukup untuk perang,” kata Karen pada Kuliah Umum di Fisip Universitas Indonesia, Jumat (8/6/2012).
“Indonesia tidak usah perang, karena BBM nya cuma cukup 1 hari saja,” ujar Karen.


Jika tidak ada perang dan kehidupan berjalan normal, pasokan BBM Indonesia hanya 22 hari. Untuk itu saja, Pertamina harus mengendapkan uang Rp 29 triliun. Uang Pertamina yang mengendap di depo-depo dalam 1 hari mencapai Rp 1,3 triliun.
“Itu belum termasuk cost of fund, belum lagi untuk membayar tagihan ke Pemerintah, Pertamina harus menunggu jeda selama 1 bulan, makanya saya hampir tiap hari melototi cost of fund. Dan semua itu ditanggung Pertamina. Betapa super body-nya Pertamina,” tandasnya.
Betapa rapuhnya negara kita ini, karena jika terjadi perang maka BBM yang tersedia, hanya bisa bertahan untuk satu hari. Tentu asumsi perang di sini, adalah perang semesta dan tidak bisa kita asumsikan perang itu hanya terjadi di pulau atau wilayah tertentu di Indonesia.



Terima kasih ibu Karen Agustiawan, telah mengingatkan Indonesia tentang kelemahan lubang hitam yang strategis ini. Namun terlepas dari stok BBM yang terbatas itu, banyak persoalan di Pertamina yang memang tidak transparan. Misalnya: hingga kini publik tidak mengetahui berapa harga minyak yang dibeli dan dijual ke luar negeri. Angka ini tidak pernah dibuka dengan terang.
Sejak dulu kita mendengar statement bahwa minyak mentah Indonesia berkualitas bagus, sehingga lebih mahal jika dijual ke luar negeri daripada diolah sendiri. Apakah pernyataan itu masih relevan di tahun 2012 ini ?. Pertanyaan ini harus dijawab Pertamina.
Pemerintah juga menjadi bagian dari persoalan. Pertamina menyimpan saham 45 % di Sumur Minyak Cepu- jawa Tengah. ExxonMobil 45% dan Pemerintah Daerah 10 %. Namun Pemerintahan SBY menetapkan operator sumur minyak itu jatuh ke ExxonMobil. Padahal Pertamina sempat berteriak-teriak agar mereka yang menjadi operator.
Apakah kita tahu, berapa barel minyak yang dihasilkan perharinya oleh sumur minyak di Cepu – Jawa Tengah ?. Kok bisa-bisanya pemerintah menetapkan ExxonMobil selaku operatornya. Kecuali jika Pertamina mengatakan tidak sanggup.
Cadangan minyak nasional saat ini 4,39 miliar bbl dengan cadangan potensial 3,69 miliar bbl. Pengamat minyak Kurtubi memprediksi, dalam 20 tahun cadangan minyak kita akan habis.



Untung saja negeri ini dikaruniai kekayaan yang berlimpah. Aerospace Rusia bekerjasama dengan perusahaan migas Russia yang beroperasi di Indonesia telah menemukan 17 zona cadangan minyak baru di Indonesia dengan prakiraan cadangan 3,4 miliar bbl.
Cadangan minyak itu terletak di laut dengan jumlah yang sangat besar. Antara lain : 400 juta bbl terletak di antara Sumatera – Kalimantan, 600 juta bbl antara Jawa – Kalimantan dan yang terbesar 1,500 juta bbl di sekitar laut Arafuru.
Jika cadangan minyak ini bisa dieksplorasi oleh pemerintah, maka cadangan migas nasional akan cukup sampai 50 tahun. Cukup untuk waktu yang diperlukan bagi mengembangkan energi alternatif lainnya.
Penelitian Rusia ini memakai teknologi setelit yang disebut Distant Earth Screening Technology (DEST). Teknologi DEST bekerja dengan mendeteksi frekuensi yang keluar dari perut bumi. Ketika frekuesi tersebut menembus bumi dan melewati berbagai macam lapisan termasuk mineral dan minyak, maka frekuensi tersebut terdistorsi dan kemudian di analisa oleh sebuah algoritme untuk dapat mengetahui apa saja yang terkandung dalam perut bumi tersebut.


Distant Earth Screening Technology

Dasar dari teknologi DEST adalah metoda structure-metric yang di temukan oleh ilmuwan Russia, Fivensky Yuri Ivanovich, PhD dari Moscow State Univeristy pada tahun 1996. Pada tahun 2002 metode ini diberikan pengakuan oleh Russian Academy of Science. Teknologi DEST saat ini menjadi teknologi utama dalam melakukan eksplorasi migas di Russia, karena membutuhkan waktu survey lebih cepat (3 bulan) dan jauh lebih murah.

Dengan temuan ini diharapkan pemerintah bisa membenahi sistem dan struktur Energi Nasional yang lebih komprehensif dan transparan. Hal ini untuk mencegah apa yang disampaikan Dirut Pertamina Karen Agustiawan bahwa, pasokan BBM Indonesia hanya cukup untuk satu hari, jika terjadi perang. Betapa lemahnya posisi seperti itu untuk Indonesia


Kilang Minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur
Kilang Minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengatakan jika Indonesia perang dengan negara lain, maka hanya akan bertahan paling lama 3 hari. Indonesia akan kalah perang dengan negara lain hanya dalam waktu 3 hari, lantaran Indonesia tidak memiliki ketahanan energi yang cukup baik. Lain jika dibandingkan dengan negara yang memiliki ketahanan energi yang baik.
Zero strategic kita. Kita nggak punya ketahanan energi, kalau Indonesia ini diblokir sana sini, kapal perang kita punya, pesawat tempur kita punya, tapi mau diisi bahan bakarnya pakai apa? Pakai air ?” tegas Susilo di acara Penyerahan Surat Penugasan Kepada Badan Usaha Pelaksana Penyediaan dan Pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu Tahun 2014, di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (31/12/2013).
“Kalau suatu saat kita perang, dalam 3 hari kita bisa meninggal,” imbuhnya.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo (photo: bisnis.liputan6.com)
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Susilo Siswoutomo (photo: Antara)

Susilo mengungkapkan Indonesia tidak punya cadangan BBM yang disimpan secara khusus jika terjadi hal darurat seperti bencana alam atau terjadi perang. ”Cadangan BBM kita nol! Bandingkan dengan Malaysia yang punya 30 hari, Jepang dan Korea 50 hari, Singapura 50 hari,”.
Susilo menambahkan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah cadangan operasional yang digunakan setiap hari, yang disediakan badan usaha yang menyalurkan BBM subsidi, tersebar di SPBU-SPBU dan Depo BBM. ”Cadangan operasional itu pun hanya 17 hari, bandingkan dengan Malaysia yang punya 25 hari, Singapura 50 hari, Korea 50 hari,” .
Sungguh tragis. Negeri penghasil minyak, tidak punya cadangan minyak.

JKGR.