Batalyon
Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha merupakan satuan bantuan tempur yang
berkedudukan langsung di bawah Pangdam III/Slw yang dilengkapi dengan
alat peralatan untuk melaksanakan bantuan tempur zeni guna memperbesar
daya gerak pasukan kawan serta memberikan aksi hambat bagi pasukan musuh
dan mampu memberikan pelayanan di garis belakang satuan-satuan manuver
Kodam III/Slw dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas
pokok.
Dalam mendukung tugas pokok Kodam
III/Siliwangi, Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha memiliki beberapa
fungsi utama kecabangan zeni di antaranya : Konstruksi, destruksi,
penyelidikan zeni, samaran, rintangan, penyeberangan, perbekalan air dan
listrik, penjinakan bahan peledak, serta melaksanakan fungsi nubika
pasif.
Sejak terbentuknya pada masa perang
kemerdekaan sampai dengan sekarang, Batalyon Genie Pionir tumbuh dan
berkembang hingga saat ini menjadi Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha
Kodam III/Siliwangi.
Sejarah Pembentukan
Pada masa perang kemerdekaan laskar-laskar
(para bekas anggota KNIL, PETA, Heiho dan pemuda-pemuda BKR) bergerak
dan berjuang dengan dilandasi rasa tanggung jawab yang besar terhadap
kelangsungan hidup Negara Indonesia, maka tehnisi yang tergabung dalam
badan-badan perjuangan mengambil alih semua instalasi dan
bangunan-bangunan penting dari tangan penjajah untuk digunakan sebagai
sumber pendukung perjuangan selanjutnya, pada tingkat Kementrian
Pertahanan tanggal 15 Oktober 1945 di bentuk Dinas Genie.
Dalam perang gerilya mempertahankan
kemerdekaan, Kompi Genie Pionir di bawah pimpinan Bapak Krono Sentono di
BP-kan kepada Resimen Delapan Divisi-I Siliwangi, sedangkan di daerah
Garut Jawa Barat pada tanggal 9 Juni 1946 dibentuk satu Kompi Genie di
bawah pimpinan Kapten Adam Sasmita Atmaja yang di BP-kan Kepada Brigade 4
Devisi-1 Slw. Guna menunjang tugas dan perjuangan pada masa itu maka
Divisi-1 Siilwangi merasa perlu memiliki Batalyon Genie sehingga pada
tanggal 15 Januari 1947 dibentuklah Batalyon Genie Pionir yang
berkedudukan di Tasikmalaya dengan Komandan Batalyon Kapten Adam
Sasmita Atmaja sebagai Komandan Batalyon Genie Pioner Pertama.
- Pada Bulan Pebruari 1948 Pasukan Genie Pionir hijrah ke Jawa Tengah mengikuti Batalyon Infanteri dengan berjalan kaki selanjutnya bergerak, dengan kapal laut mendarat di Rembang, kesemuanya menuju titik kumpul di Cepu.Pasukan Genie Pionir selanjutnya pindah ke Wonosari Solo.
- Pada Tahun 1949 Pasukan Genie Pionir melaksanakan Long Mars kembali ke Jawa Barat. Lokasi pasukan Genie Pionir antara lain di buahdua Sumedang, Banjaran, Purwakarta, Karawang, Cikampek, Soreang, Ciwidey mengikuti Batalyon Infanteri. Di Buahdua Sumedang diadakan penyusunan kembali Batalyon Genie Pionir Divisi-1 Slw yang pasukannya tersebar untuk mengikuti Batalyon Infanteri. Pemindahan Batalyon Genie Pionir dari Buahdua ke Bandung dengan kedudukan Staf di Wastu Kencana dan Pasukan di Dayeuhkolot.
- Pada Tahun 1950. Penggabungan rombongan Perwira dan Bintara dari Yogyakarta dan pembentukan satu Depot Genie Pionir di Dayeuhkolot. Penambahan pasukan Ex TGP ( Tentara Genie Pelajar ) yang kemudian sesuai dengan keahliannya masing-masing dibentuk kompi PARK dengan Lettu Sutrisno sebagai Komandan Kompi di dibawah kedudukan di jalan Suropati.Staf Batalyon pindah ke Dayeuhkolot dan pindah lagi ke Komplek KMA ( sekarang Pusenif ) akibat peristiwa APRA. Penyusunan satu Detazemen Genie Pionir di Ciamis. Kedudukan Kompi PARK pindah ke Cimahi. Pengisian 2 Kompi dari S-3 SDS dan pembubaran Kompi Bantuan (Pel. Adul). Pada Juni 1950 Staf Batalyon pindah dari Komplek KMA ke Komplek SJS Jalan Aceh dan pindah lagi ke Jalan Sumatra.
- Pada tahun 1961 Batalyon Genie Pionir berubah nama menjadi Batalyon Zeni Tempur-3. Dan pada tahun 1964 disahkan tunggul Batalyon Zeni Tempur 3 “YUDHA WYOGRHA” sesuai keputusan Direktur Zeni Angkatan Darat Nomor Kep/ 66 / 4 / 1964 tanggal 9 April 1964. Sejak tahun 1964 Batalyon ini resmi namanya menjadi Batalyon Zeni Tempur-3/Yudha Wyogrha.YUDHA WYOGRHA mempunyai makna YUDHA artinya memenangkan pertempuran di daerah depan. WYOGRHA artinya memberikan pelayanan di garis depan. Jadi secara keseluruhan, YUDHA WYOGRHA melambangkan bahwa Yonzipur 3/YW selain mampu memberikan bantuan tempur zeni kepada pasukan kawan di daerah depan, juga mampu memberikan pelayanan di daerah belakang.
- Pada Tahun 1980, Markas Yonzipur 3/YW pindah dari Jalan RE Martadinata No. 57 ke Kesatrian Dayeuhkolot. Satuan terus melaksanakan pemantapan personel dan ikut melaksanakan Latihan Dasar Perorangan Raider (Pemantapan) di Puslatpur Kodiklatdam VI/Slw di Ciuyah Rangkas Bitung Banten. Seiring dengan latihan, penyiapan pangkalan juga terus berjalan, di antaranya pembangunan Mako Yonzipur 3/YW yang baru di Dayeuhkolot, pembangunan pangkalan Kompi A di Indramayu dan pangkalan Kompi C di Ciamis.
- Pada Tahun 1981 dua Kompi lapangan masuk pangkalan yang baru, yakni Kilap A di Gabuswetan Indramayu dan Kilap-C di Panyingkiran Ciamis. Penerimaan Alber dari Janziad berupa dua Buah Bulldozer, dua buah Scope Loader, dua buah Grader dan satu buah Trailler.
Satuan Yonzipur 3/YW Kodam III/Slw saat ini masih terpisah-pisah di beberapa wilayah Kodam III/Slw dengan dislokasi pasukan :
- Mayon dan Kompi Markas terletak di jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
- Kompi Bantuan terletak di Kota Cimahi.
- Kompi Zipur A & B terletak di jalan Raya Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dengan.
- Kompi Zipur C terletak di Desa Panyingkiran Kabupaten Ciamis.
Penugasan
Sebagai Batalyon Bantuan Tempur,
Yonzipur-3/YW sejak berdiri sampai sekarang memiliki peran yang penting
dan strategis, baik dalam mendukung Satuan-satuan Tempur Kodam
III/Siliwangi dan Satuan TNI AD dalam operasi tempur maupun tugas
pengamanan wilayah dan daerah-daerah rawan konflik di wilayah NKRI.
Bahkan tugas internasional dalam rangka perdamaian dunia menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari tugas Batalyon ini.
Untuk mengakselerasikan pembangunan
nasional di wilayah Kodam III/Siliwangi, keberadaan Yonzipur-3 dengan
keahlian kontruksi dan peralatan berat yang dimilikinya selalu terlibat
tidak saja dalam kegiatan operasi Bhakti TNI seperti AMD, TMMD, Bhakti
Siliwangi, Satata Sariksa, serta operasi Bhakti TNI lainnya terutama
berupa pembangunan fisik seperti pembangunan jalan, jembatan, rumah,
sarana kebersihan, sekolah dan sarana ibadah serta sarana fisik
lainnya, prajurit dan Satuan Yonzipur-3/YW selalu terlibat di
dalamnya.
Bahkan ketika terjadi bencana alam
longsor, banjir, gempa bumi dan bencana kemanusiaan lainnya yang terjadi
di wilayah Kodam III/Siliwangi dan di Tanah Air sudah dipastikan
pasukan Yonzipur-3 selalu hadir membantu masyarakat dan pemerintah
daerah. Seperti bencana alam Gempa bumi dan Tsunami yang menimpa wilayah
Nanggro Aceh Darussalam (NAD) tahun 2005, Yonzipur-3 terlibat dalam
rekontruksi dan rehabilitasi di wilayah Meulaboh NAD. Pada tahun 2006
membantu evakuasi korban, merekontruksi dan rehabilitasi wilayah korban
bencana gempa dan Tsunami di Pangandaran Kab Ciamis dan Kab.
Tasikmalaya.
Penugasan internasional dalam rangka
perdamaian dunia juga menjadi bagian penting dari peran dan tugas
Yonzipur-3/YW. Beberapa penugasan internasional yang bisa dicatat
diantaranya :
- Tahun 1992 tergabung dalam kontingen Garuda XI-2 di Sahara Barat.
- Tahun 1997 bergabung dengan Kontingan Garuda 14-H di Bosnia Herzegovina.
- Tahun 2009 Yonzipur-3/YW dengan Dansatgas Letkol Czi Arnold A.P. Ritauw mengirim satu SSK (137 orang) bergabung dalam Kontingan Garuda XX-G/MONUC dalam tugas Pasukan Perdamaian PBB di Kongo Afrika.
Prestasi Satuan
- Tahun 2008 Batalyon Zeni Tempur 3/YW berhasil meraih prestasi sebagai juara ke-2 Lomba Binsat Satuan Infanteri dan Satuan Zeni di jajaran TNI AD tahun 2008 berdasarkan Keputusan Kasad Nomor Kep/343-1/XI/2008 tanggal 28 Nopember 2008.
- Tahun 2008 Batalyon Zeni Tempur 3/YW berhasil meraih prestasi sebagai juara ke-3 Lomba Binsat Satuan Zeni di jajaran TNI AD tahun 2008 berdasarkan Keputusan Dirziad Nomor Kep / 175 / XII / 2008 tanggal 11 Desember 2008.
- Tahun 2011 Batalyon Zeni Tempur 3/YW berhasil meraih prestasi sebagai juara ke-2 Lomba Binsat Satuan Zeni di jajaran TNI AD tahun 2011 berdasarkan Keputusan Dirziad Nomor Kep /194 / X /2011 tanggal 13 Oktober 2011.
Pejabat Danyonzipur-3 dari Masa ke Masa
- Kapten Genie Adam Sasmita
- Kapten Genie Yusup Somodihardjo
- Lettu Genie Sofiandi
- Mayor Genie Hartawan
- Lettu Genie Dandi Kadarsan
- Kapten Genie R.Sudarmaji
- Mayor Genie R.P Ribawanoen
- Mayor Czi Heru Prajitno
- Mayor Genie Tjuk Suparman
- Mayor Czi Suwarso
- Mayor Czi Gatot Sudewo
- Mayor Czi Hastjarjo
- Letkol Czi Joko Susilo
- Letkol Czi Lili Sobari
- Lertol Czi Surjadi
- Mayor Czi Sumarno Suradi
- Letkol Czi Edi Yoso Martadipura
- Letkol Czi Soewarso Suro S.
- Letkol Czi Yamadin Gazali
- Letkol Czi U. Hatta D
- Letkol Czi Djoko Sulahari
- Letkol Czi Muchtar
- Letkol Czi Samidjan
- Letkol Czi Ir. Mulhim Asyrof
- Letkol Czi Soeparto S.
- Letkol Czi Bambang Margono
- Letkol Czi Suratmo
- Letkol Czi Daniel Effendy
- Letkol Czi Drs. Zaenal Arifin
- Letkol Czi Aris Tri Priyanto
- Letkol Czi Syamsul Bahri
- Letkol Czi I Wayan Aditya, S.IP.
- Letkol Czi Arnold A.P. Ritiauw
- Letkol Czi Fathur Rochman
- Mayor Czi V Agung K
Tradisi Satuan
Untuk meningkatkan soliditas satuan dan
menanamkan jiwa korsa prajurit mulai tingkat dari satuan kelompok
terkecil (Regu) sampai dengan kelompok terbesar (Batalyon), maka
semenjak dini pada diri seorang Prajurit Yonzipur 3/YW Kodam III/Slw di
saat personel baru masuk ke Batayon baik dari tingkat Tamtama, Bintara
dan Perwira memiliki tradisi khusus.
Hal ini merupakan salah satu bentuk
penanaman jiwa korsa dengan diadakanya Pembinaan Tradisi ( Bintra ) baik
masuk menjadi anggota baru maupun keluar / pindah kesatuan. Dengan
tradisi ini jiwa korsa, soliditas serta kemampuan prajurit dan satuan
Yonzipur-3/YW tetap terjaga, sehingga tradisi kejuangan untuk meraih
prestasi dan karya pengabdian terbaik bagi satuan, Komando atas, bangsa
dan negara akan selalu tersambung sampai kapan dan dimanapun Batalyon
ini berada dan bertugas.