Minggu, 29 Desember 2013

YONZIPUR-3/YW PASUKAN ANDALAN KODAM III/SILIWANGI

Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha merupakan satuan bantuan tempur yang berkedudukan langsung di bawah Pangdam III/Slw yang dilengkapi dengan alat peralatan untuk melaksanakan bantuan tempur zeni guna memperbesar daya gerak pasukan kawan serta memberikan aksi hambat bagi pasukan musuh dan mampu memberikan pelayanan di garis belakang satuan-satuan manuver Kodam III/Slw dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok.                      
Dalam mendukung tugas pokok Kodam III/Siliwangi, Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha memiliki beberapa fungsi utama kecabangan zeni di antaranya : Konstruksi, destruksi, penyelidikan zeni, samaran, rintangan, penyeberangan, perbekalan air dan listrik, penjinakan bahan peledak, serta melaksanakan fungsi nubika pasif.
Sejak terbentuknya pada masa perang kemerdekaan  sampai dengan sekarang, Batalyon Genie Pionir tumbuh dan berkembang hingga saat ini menjadi Batalyon Zeni Tempur 3/Yudha Wyogrha  Kodam III/Siliwangi.
Sejarah Pembentukan
Pada masa perang kemerdekaan laskar-laskar (para bekas anggota KNIL, PETA, Heiho dan pemuda-pemuda BKR) bergerak dan berjuang dengan dilandasi rasa tanggung jawab yang besar terhadap kelangsungan hidup Negara Indonesia, maka tehnisi yang tergabung dalam badan-badan perjuangan mengambil alih semua instalasi dan bangunan-bangunan penting dari tangan penjajah untuk digunakan sebagai sumber pendukung perjuangan selanjutnya, pada tingkat Kementrian Pertahanan tanggal 15 Oktober 1945 di bentuk Dinas Genie.
Dalam perang gerilya mempertahankan kemerdekaan, Kompi Genie Pionir di bawah pimpinan Bapak Krono Sentono di BP-kan kepada Resimen Delapan Divisi-I Siliwangi, sedangkan di daerah Garut Jawa Barat pada tanggal 9 Juni 1946 dibentuk satu Kompi Genie di bawah pimpinan Kapten Adam Sasmita Atmaja yang di BP-kan Kepada Brigade 4 Devisi-1 Slw. Guna menunjang tugas dan perjuangan pada masa itu maka Divisi-1 Siilwangi merasa perlu memiliki Batalyon Genie sehingga pada tanggal 15 Januari 1947 dibentuklah Batalyon Genie Pionir yang berkedudukan di Tasikmalaya dengan Komandan Batalyon Kapten  Adam Sasmita Atmaja sebagai Komandan Batalyon Genie Pioner Pertama.
  • Pada Bulan Pebruari 1948 Pasukan Genie Pionir hijrah ke Jawa Tengah mengikuti Batalyon Infanteri dengan berjalan kaki selanjutnya bergerak, dengan kapal laut mendarat di Rembang, kesemuanya menuju titik kumpul di Cepu.Pasukan Genie Pionir selanjutnya pindah ke Wonosari Solo.
  • Pada Tahun 1949    Pasukan Genie Pionir melaksanakan Long Mars kembali ke Jawa Barat. Lokasi pasukan Genie Pionir antara lain di buahdua Sumedang, Banjaran, Purwakarta, Karawang, Cikampek, Soreang, Ciwidey mengikuti Batalyon Infanteri. Di Buahdua Sumedang diadakan penyusunan kembali Batalyon Genie Pionir  Divisi-1 Slw yang pasukannya tersebar untuk mengikuti Batalyon Infanteri. Pemindahan Batalyon Genie Pionir dari Buahdua ke Bandung dengan kedudukan Staf di Wastu Kencana dan Pasukan di Dayeuhkolot.
  • Pada Tahun 1950. Penggabungan rombongan Perwira dan Bintara dari Yogyakarta dan pembentukan satu Depot Genie Pionir di Dayeuhkolot. Penambahan pasukan Ex TGP         ( Tentara Genie Pelajar ) yang kemudian sesuai dengan keahliannya masing-masing dibentuk kompi PARK dengan Lettu Sutrisno sebagai Komandan Kompi di dibawah kedudukan di jalan Suropati.Staf Batalyon pindah ke Dayeuhkolot dan pindah lagi ke Komplek KMA ( sekarang Pusenif ) akibat peristiwa APRA. Penyusunan satu Detazemen Genie Pionir di Ciamis. Kedudukan Kompi PARK pindah ke Cimahi. Pengisian 2 Kompi dari S-3 SDS dan pembubaran Kompi Bantuan (Pel. Adul). Pada Juni 1950 Staf Batalyon pindah dari Komplek KMA ke Komplek SJS Jalan Aceh dan pindah lagi ke Jalan Sumatra.
  • Pada tahun 1961 Batalyon Genie Pionir berubah nama menjadi Batalyon Zeni Tempur-3. Dan pada tahun  1964 disahkan tunggul Batalyon Zeni Tempur 3 “YUDHA WYOGRHA” sesuai keputusan Direktur Zeni Angkatan Darat Nomor Kep/ 66 / 4 / 1964 tanggal 9 April 1964. Sejak tahun 1964 Batalyon ini resmi namanya menjadi Batalyon Zeni Tempur-3/Yudha Wyogrha.YUDHA WYOGRHA mempunyai makna YUDHA artinya memenangkan pertempuran di daerah depan. WYOGRHA artinya memberikan pelayanan di garis depan. Jadi   secara keseluruhan, YUDHA WYOGRHA melambangkan bahwa   Yonzipur  3/YW   selain mampu    memberikan bantuan tempur  zeni kepada  pasukan kawan di  daerah  depan,  juga  mampu  memberikan pelayanan di daerah belakang.
  • Pada Tahun 1980, Markas Yonzipur 3/YW pindah dari Jalan RE Martadinata No. 57 ke Kesatrian Dayeuhkolot. Satuan terus melaksanakan pemantapan personel dan ikut melaksanakan Latihan Dasar Perorangan Raider (Pemantapan) di Puslatpur Kodiklatdam VI/Slw di Ciuyah Rangkas Bitung Banten. Seiring dengan latihan, penyiapan pangkalan juga terus berjalan, di antaranya pembangunan Mako Yonzipur 3/YW yang baru di Dayeuhkolot, pembangunan pangkalan Kompi A di Indramayu dan pangkalan Kompi C di Ciamis.
  • Pada Tahun 1981 dua Kompi lapangan masuk pangkalan yang baru, yakni Kilap A di Gabuswetan Indramayu dan Kilap-C di Panyingkiran Ciamis. Penerimaan Alber dari Janziad berupa dua Buah Bulldozer, dua buah Scope Loader, dua buah Grader dan satu buah Trailler.
Satuan Yonzipur 3/YW Kodam III/Slw saat ini masih terpisah-pisah di beberapa wilayah Kodam III/Slw dengan dislokasi pasukan :
  • Mayon dan Kompi Markas terletak di jalan Raya Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.   
  • Kompi Bantuan terletak di Kota Cimahi.
  • Kompi Zipur A & B terletak di jalan Raya Bojongsoang, Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung dengan.
  • Kompi Zipur C terletak di Desa Panyingkiran Kabupaten Ciamis.
Penugasan
Sebagai Batalyon Bantuan Tempur, Yonzipur-3/YW  sejak berdiri sampai sekarang memiliki peran yang penting dan strategis, baik dalam mendukung Satuan-satuan Tempur Kodam III/Siliwangi dan Satuan TNI AD dalam operasi tempur maupun tugas pengamanan wilayah dan daerah-daerah rawan konflik di wilayah NKRI. Bahkan tugas internasional dalam rangka perdamaian dunia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari tugas Batalyon ini.
Untuk mengakselerasikan pembangunan nasional di wilayah Kodam III/Siliwangi, keberadaan Yonzipur-3 dengan keahlian kontruksi dan peralatan berat yang dimilikinya selalu terlibat tidak saja dalam kegiatan operasi Bhakti TNI seperti AMD, TMMD, Bhakti Siliwangi, Satata Sariksa, serta operasi Bhakti TNI lainnya terutama berupa pembangunan fisik seperti pembangunan  jalan, jembatan, rumah, sarana kebersihan, sekolah dan sarana ibadah serta sarana fisik lainnya,   prajurit dan Satuan Yonzipur-3/YW selalu terlibat di dalamnya.
Bahkan ketika terjadi bencana alam longsor, banjir, gempa bumi dan bencana kemanusiaan lainnya yang terjadi di wilayah Kodam III/Siliwangi dan di Tanah Air sudah dipastikan pasukan Yonzipur-3 selalu hadir membantu masyarakat dan pemerintah daerah. Seperti bencana alam Gempa bumi dan Tsunami yang menimpa wilayah Nanggro Aceh Darussalam (NAD) tahun 2005, Yonzipur-3 terlibat dalam rekontruksi dan rehabilitasi di wilayah Meulaboh NAD. Pada tahun 2006 membantu evakuasi korban, merekontruksi dan rehabilitasi wilayah korban bencana gempa dan Tsunami di Pangandaran Kab Ciamis dan Kab. Tasikmalaya.
Penugasan internasional dalam rangka perdamaian dunia juga menjadi bagian penting dari peran dan tugas Yonzipur-3/YW. Beberapa penugasan internasional yang bisa dicatat diantaranya : 
  • Tahun 1992  tergabung dalam kontingen Garuda XI-2 di Sahara Barat.
  • Tahun 1997 bergabung dengan Kontingan Garuda 14-H di Bosnia Herzegovina.
  • Tahun 2009 Yonzipur-3/YW dengan Dansatgas Letkol Czi Arnold A.P. Ritauw mengirim satu SSK (137 orang) bergabung dalam Kontingan Garuda XX-G/MONUC dalam tugas Pasukan Perdamaian PBB di Kongo Afrika.

Prestasi Satuan
  • Tahun 2008 Batalyon Zeni Tempur 3/YW berhasil meraih prestasi sebagai juara ke-2 Lomba Binsat Satuan Infanteri dan Satuan Zeni di jajaran TNI AD tahun 2008 berdasarkan Keputusan Kasad Nomor Kep/343-1/XI/2008 tanggal 28 Nopember 2008.
  • Tahun 2008 Batalyon Zeni Tempur 3/YW berhasil meraih prestasi sebagai juara ke-3 Lomba Binsat Satuan Zeni di jajaran TNI AD tahun 2008 berdasarkan Keputusan Dirziad Nomor Kep / 175 / XII / 2008 tanggal 11 Desember 2008.
  • Tahun 2011 Batalyon Zeni Tempur 3/YW berhasil meraih prestasi sebagai juara ke-2 Lomba Binsat Satuan Zeni di jajaran TNI AD tahun 2011 berdasarkan Keputusan Dirziad Nomor Kep /194 / X /2011 tanggal 13 Oktober 2011.
Pejabat Danyonzipur-3 dari Masa ke Masa
  1. Kapten Genie Adam Sasmita
  2. Kapten Genie Yusup Somodihardjo
  3. Lettu Genie Sofiandi
  4. Mayor Genie Hartawan
  5. Lettu Genie Dandi Kadarsan
  6. Kapten Genie R.Sudarmaji
  7. Mayor Genie R.P Ribawanoen
  8. Mayor Czi Heru Prajitno
  9. Mayor Genie Tjuk Suparman
  10. Mayor Czi Suwarso
  11. Mayor Czi Gatot Sudewo
  12. Mayor Czi Hastjarjo
  13. Letkol Czi Joko Susilo
  14. Letkol Czi Lili Sobari
  15. Lertol Czi Surjadi
  16. Mayor Czi Sumarno Suradi
  17. Letkol Czi Edi Yoso Martadipura
  18. Letkol Czi Soewarso Suro S.
  19. Letkol Czi Yamadin Gazali
  20. Letkol Czi U. Hatta D
  21. Letkol Czi Djoko Sulahari
  22. Letkol Czi Muchtar
  23. Letkol Czi Samidjan
  24. Letkol Czi Ir. Mulhim Asyrof
  25. Letkol Czi Soeparto S.
  26. Letkol Czi Bambang Margono
  27. Letkol Czi Suratmo
  28. Letkol Czi Daniel Effendy
  29. Letkol Czi Drs. Zaenal Arifin
  30. Letkol Czi Aris Tri Priyanto
  31. Letkol Czi Syamsul Bahri
  32. Letkol Czi I Wayan Aditya, S.IP.
  33. Letkol Czi Arnold A.P. Ritiauw
  34. Letkol Czi Fathur Rochman
  35. Mayor Czi V Agung K
Tradisi Satuan
Untuk meningkatkan soliditas satuan  dan menanamkan jiwa korsa prajurit mulai tingkat  dari satuan kelompok terkecil (Regu) sampai dengan kelompok  terbesar (Batalyon), maka semenjak dini pada diri seorang Prajurit Yonzipur 3/YW Kodam III/Slw di saat personel baru masuk ke Batayon baik dari tingkat Tamtama, Bintara dan Perwira memiliki tradisi khusus.
Hal ini merupakan salah satu bentuk penanaman jiwa korsa dengan diadakanya Pembinaan Tradisi ( Bintra ) baik masuk menjadi anggota baru maupun keluar / pindah kesatuan. Dengan tradisi ini jiwa korsa, soliditas serta kemampuan prajurit dan satuan Yonzipur-3/YW tetap terjaga, sehingga tradisi kejuangan untuk meraih prestasi dan karya pengabdian terbaik bagi satuan, Komando atas, bangsa dan negara akan selalu tersambung sampai kapan dan dimanapun Batalyon ini berada dan bertugas.

Kodam Kini Miliki Lima Peleton Pemukul


Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dedi Kusnadi Thamim secara resmi menutup Latihan Pembentukan Peleton Pemukul Batalyon Infanteri (Yonif) jajaran Kodam III/Siliwangi di Cikole Lembang Kabupaten Bandung Barat, Senin (16/12).
Latihan  telah dilaksanakan selama satu bulan sejak 15 November  sd 16 Desember 2013 diikuti oleh 200 peserta teridiri dari 5 Peleton masing-masing 40 orang yang berasal dari Yonif 315/Grd, Yonif 301/Pks, Yonif 312/KH, Yonif 10/KK  dan Yonif 320/BP.
Materi latihan terbagi dalam tiga tahap, yaitu tahap 1 Basis dengan materi meliputi menembak dasar pertempuran jarak jauh, pertempuran jarak dekat dan serbuan gedung. Tahap 2 Hutan Gunung dengan materi latihan basis operasi aplikasi RID, mobud dan operasi RID. Tahap 3, Rawa dengan materi ekspedisi renang taktis dan penyeberangan basah.    
Pangdam III/Siliwangi mengatakan bagi prajurit, latihan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam rangka mengasah, memelihara dan meningkatkan kemampuan prajurit, sehingga benar-benar siap dalam melaksanakan berbagai tugas yang diembannya.
Dengan selesainya melaksanakan latihan, menurut Pangdam bukan berarti akhir dari perjalanan sebagai prajurit peleton pemukul, akan tetapi justru merupakan tahapan awal untuk merealisasikan kemampuan prajurit menghadapi setiap rintangan, gangguan dan tantangan di setiap medan tugas yang berat sekalipun.
Diingatkan Pangdam bekal pengetahuan yang telah diterima selama mengikuti latihan ini masih memerlukan pembuktian di lapangan secara realistis, mengingat situasi dan kondisi yang diskenariokan dalam latihan bisa saja tidak sama dengan situasi nyata yang dihadapi.
Sebagai peleton pemukul Kodam III/Siliwangi agar berupaya terus meningkatkan kemampuan serta mampu membaca situasi yang berkembang.  “Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat prediksi dan situasi kemungkinan ancaman kedepan akan semakin menuntut penanganan yang lebih taktis dan profesional,” tekan Pangdam.
Pangdam mengharapkan agar kemampuan yang telah diperoleh dipelihara dan ditingkatkan guna diaplikasikan dalam pelaksanaan tugas di lapangan, serta dijadikan sebagai pedoman dalam menghadapi tugas-tugas mendatang. (Pendam III/Slw)

45 Orang Menwa Wilayah Korem 102/Pjg Terima Sosialisasi Undang-Undang PKBN dan Wasbang Oleh Kemhan

sosialisasi 3a Bertempat di aula Korem 102/Pjg pada Senin (23/12) telah di selenggarakan kegiatan Sosialisasi perundang-undangan ceramah/dialog PKBN dan Wasbang oleh Korda Kemhan wilayah Kalteng yang dihadiri sekitar 45 orang Menwa se Kalteng. Sebelum kegiatan sosialisasi dilaksanakan, peserta terlebih dahulu di berikan pelatihan PBB (peraturan baris berbaris), selanjutnya diberikan pembekalan.
Adapun materi yang di berikan pada kegiastan Sosialisasi perundang-undangan ceramah/dialog PKBN dan Wasbang oleh Pasi Bin Komson Mayor Art Sriyanto diantaranga adalah mengenai Tiga unsur wawasan kebangsaan yaitu yang pertama Rasa kebangsaan, yang ke dua Paham kebangsaan, dan yang ke tiga Semangat kebangsaan. Selain itu disampaikan juga mengenai kondisi wawasan kebangsaan saat ini yang perlu di Revitalisasi.
sosialisasi 1a  Selain itu disampaikan juga upaya-upaya yang dilaksanakan dalam Revitalisasi wasbang diantaranya Pertama, meningkatkan Komitmen kebangsaan dengan cara konsolidasi dan rekonsiliasi nasional, menetapkan hari sumpah pemuda menjadi hari nasional pembangunan kebangsaan serta implementasi membangun komitmen kebangsaan.
Keduadengan membangun moralitas bangsa dengan cara good government dan penegakan hokum, dan yang ketiga dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara peningkatan SDM, pemberdayaan ekonomi kerakyatan,pemberdayaan koperasi, ciptakan lapanagn pekerjaan serta pelayanan kesehatan gratis, serta meningkatkan militansi bangsa dengan cara revitalisasi nasionalisme dan meningkatkan militansi kebangsaan. Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar.
Authentikasi : Kepala Penerangan Korem 102/Pjg Son Son Santosa Mayor Chb NRP 636675

Peran Melati Pagar Bangsa Dalam Kegiatan Face to Face Communication

Sebanyak 5 personil TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda Konga MCOU XXX-D/ UNIFIL yang dipimpin oleh TCOT-Bravo Leader Kapten Arh Aji Wiryawan mengadakan kegiatan school engagement  (Kunjungan Kesekolah) di wilayah Tibnin, Lebanon Selatan, Senin (23/12/13). Pada kegiatan tersebut Deputy Chief PDMC (Product Development Media Centre) yang dijabat oleh Letda Chb (K) Erna Evinta dengan terampil menjelaskan tentang peranan UNIFIL di Lebanon dan konsep tentang Blue Line yang tertuang dalam Resolusi PBB 1701.
Dalam kesempatan yang berbeda Mayor Arm Ezra Nathanel selaku Dansatgas MCOU XXX-D juga menjelaskan bahwa school engagement yang dilaksanakan menggunakan tema yang berbeda dengan kegiatan lainnya. Diharapkan dengan kegiatan ini peran UNIFIL sebagai peacekeeping forces dapat diterima oleh kategori usia yang berbeda, termasuk anak – anak.
Melalui pemutaran video tentang Blue Line dan Technical Fence, permainan aktifitas, serta door prize membuat murid–murid di Tibnin Intermediate Public School sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Selama kegiatan berlangsung, banyak jawaban – jawaban lucu yang terlontarkan ketika ditanyakan tentang peranan Unifil di Libanon. Ini tentu saja sudah merupakan tugas dari Satgas Konga Unifil XXX-D MCOU untuk menjelaskan pertanyaan tersebut, tentunya dengan bentuk bahasa yang mudah dipahami oleh anak – anak, hal ini dapat dijelaskan oleh Letda Chb (K) Erna Evinta secara komunikatif.
Apresiasi yang tinggi juga disampaikan oleh Director Tibnin Intermediate Public School, Mrs. Hiyam Fawwas. Harapannya kegiatan Unifil tersebut dapat terus mendukung upaya perdamaian di Lebanon. Diakhir kegiatan dibagikan pula novelty item berupa produk yang mendukung kegiatan belajar murid – murid di sekolah. Turut serta dalam mendukung kegiatan tersebut antara lain Kapten Arh Jamal Dani, Sertu Banto Hasugian, Kopda Ramlin, dan Praka Erwin. (Kontingen Garuda MCOU XXX-D/Unifil / Lettu Chb Edi Muldani Fahmi)

Tank Leopard Sangat Dibutuhkan di Perbatasan Kalimantan


Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan "main battle tank Leopard" sangat dibutuhkan untuk menjaga perbatasan di Kalimantan.

Pangdam Mulawarman di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengatakan perbatasan di Kalimantan sangat rawan, terutama terkait keamanan karena Kalimantan memiliki banyak titik perbatasan dengan wilayah Malaysia dan Singapura.

"Di perbatasan masih sering terjadi pembalakan liar, pertambangan liar dan pencurian ikan. Orang luar seperti sudah ingin caplok sekitar perbatasan kita. Dengan adanya Leopard akan membuat moril lawan jatuh," katanya saat menerima kunjungan wartawan dari Jakarta, di Markas Komando Batalyon Infanteri 623/Bhakti Wira Utama, Sungai Ulin, Kota Banjarbaru.

Menurut dia, keberadaan Leopard akan semakin memperkuat alutsista canggih yang ada di jajaran Kodam VI/Mulawarman. Saat ini, tank yang ada di Kodam merupakan tank ringan berjenis AMX dan Scorpion. "Paling tidak, satu kompi tank Leopard (delapan unit) dapat ditempatkan di Kalimantan," tuturnya.

Dalam waktu dekat ini Kodam Mulawarman akan menerima Multi Launcher Roket System (MLRS). Selain itu sudah terbentuk Skuadron Penerbad yang diperkuat 4 heli tempur dan 4 heli angkut.

Saat ini, kata Dicky, Kodam Mulawarman juga sudah menyiapkan satu batalyon kavaleri. Sebelumnya, Kodam ini hanya memiliki detasemen kavaleri.

Kodam Mulawarman juga memperbanyak pos-pos gabungan dengan Malaysia untuk menjaga perbatasan. Keberadaan pos ini untuk mempersempit upaya adanya pemindahan patok perbatasan dan untuk menghalau para pembalak yang notabene berasal dari Malaysia.

Kodam Mulawarman bertanggung jawab menjaga perbatasan di Nunukan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Dicky mengatakan daerah perbatasan itu cukup rawan. Baru-baru ini, pihaknya menangkan 11 bandar shabu-shabu."Bukti yang berhasil disita adalah 6,6 gram shabu dan uang tunai Rp2,6 miliar. Uang itu diperkirakan dari hasil transaksi shabu," katanya.

Atas temuan itu, Dicky juga melakukan operasi gabungan dengan kepolisian dan kejaksaan karena dikhawatirkan banyak narkoba masuk melalui perbatasan ini."Biasanya mereka menyamar sebagai nelayan dan memasukkan narkoba melalui jalur sungai," katanya.

Kemhan Berhasil Luncurkan Roket Pertahanan

Selama empat hari dari tanggal 16 sampai dengan19 Desember 2013 tim Direktorat Teknologi dan Industri Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kemhan dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Alat Peralatan Pertahanan Balitbang Kemhan berhasil melakukan uji coba peluncuran enam unit roket yaitu dua unit RX-1210 mm dan empat unit R-han 1220 mm, di Tanjung Sangkowo Kecamatan Morotai Timur Maluku Utara, Rabu (18/12).
Peluncuran roket tipe ini merupakan peluncuran pertama roket tipe RX-1210 mm dan R-Han 1220 mm yang merupakan hasil penelitian dan pengembangan Balitbang Kemhan. Roket ini memiliki fungsi sebagai roket Artileri Medan (Armed) dan diproyeksikan untuk dipergunakan oleh satuan-satuan Artileri Medan TNI AL dan TNI AD.  
Keenam roket tersebut merupakan pengembangan lanjutan dari roket R-Han 122 mm yang diujicobakan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan.   Roket RX-1210 mm memiliki daya jangkau 14 km dan R-han 1220 mm memiliki daya jangkau 20 km.   Pada tahun 2014 Balitbang Kemhan  menargetkan akan meluncurkan roket dengan jarak tembak yang lebih jauh dan akurasi tinggi. Program ini merupakan salah satu program Kemhan dalam rangka mewujudkan kemandirian industri pertahanan.  
Uji coba ini merupakan hasil kerjasama tim konsorsium roket nasional dari beberapa lembaga terkait yaitu Kemhan, LAPAN RI, PT.DI, Kemristek, PT. PINDAD dan PT. Krakatau Steel.
Berdasarkan UU No. 16/2012 tentang Industri Pertahanan pasal 28 disebutkan bahwa peningkatan kemampuan dan penguasaan teknologi Industri Pertahanan dilakukan melalui penelitian dan pengembangan serta perekayasaan dalam suatu sistem nasional. Selain itu pelaksana penelitian dan pengembangan serta perekayasaan sebagaimana dimaksud terdiri atas lembaga penelitian dan pengembangan, perguruan tinggi, institusi penelitian dan pengembangan, baik lembaga pemerintah maupun swasta nasional di bidang pertahanan dan keamanan, pengguna dalam hal ini TNI, serta industri alat utama.

DMC. 

Sabtu, 28 Desember 2013

Tujuh truk trailer Freeport diberondong tembakan



Sebanyak tujuh truk trailer yang mengangkut konteiner PT Freeport Indonesia diberondong tembakan oleh sekelompok orang bersenjata yang belum diketahui identitasnya di sekitar Mil 41 ruas jalan yang menghubungkan Timika-Tembagapura, Jumat.

Kabid Humas Polda Papua, AKBP Sulistyo Pudjo Hartono yang dihubungi ATARA News dari Timika, Jumat membenarkan terjadinya insiden tersebut.

Menurut Pudjo, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Meski demikian, sebanyak tujuh truk trailer pengangkut konteiner PT Freeport mengalami kerusakan akibat terkena tembakan peluru tajam.

Insiden penembakan tersebut terjadi pada Jumat sekitar pukul 13.30 WIT. Saat itu iring-iringan kendaran pengangkut konteiner PT Freeport sedang melintas di lokasi kejadian dalam perjalanan dari arah Pelabuhan Portsite Amamapare menuju Tembagapura.

Iring-iringan kendaraan truk trailer pengangkut konteiner Freeport tersebut berjumlah 18 kendaraan dikawal oleh anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole.

Setelah berhenti sebentar di Mil 40 untuk menambah personel pengamanan, iring-iringan kendaraan kembali melanjutkan perjalanan. Namun sebelum mencapai Mil 42, iring-iringan kendaraan tersebut dihujani tembakan dari arah kanan jalan.

Meski demikian, iring-iringan kendaraan tersebut terus melanjutkan perjalanan hingga mencapai Mil 50.

Beberapa kendaraan yang terkena tembakan antaran lain truk trailer nomor lambung 0872 yang dikemudikan Yohanes Paliling, truk trailer nomor lambung 020868 yang dikemudikan Sukri R, truk trailer nomor lambung 020826 yang dikemudikan Sutrisno, truk trailer nomor lambung 021014 yang dikemudikan Ibrahim, truk trailer nomor lambung 020956 yang dikemudikan Sukri, truk trailer nomor lambung 020896 yang dikemudikan Ayos dan truk trailer yang dikemudikan Efendi.

Mendengar informasi adanya penembakan terhadap iring-iringan kendaraan tersebut, anggota TNI dari Detasemen Kaveleri 3 Srigala Ceta yang dipimpin Sertu Rahmad Rauf Luande menggunakan Panser Anoa menuju ke lokasi dari arah Mil 38.

Anggota TNI sempat menyisir di sekitar lokasi kejadian untuk mencari pelaku penembakan.

Informasi lain yang dihimpun menyebutkan dalam insiden tersebut, salah seorang supir truk trailer bernama Ayos Ansori terluka di bagian leher dan pinggang akibat terkena serpihan kaca mobil.

Insiden penembakan terhadap iring-iringan truk trailer PT Freeport tersebut merupakan yang pertama terjadi selama pekan ini di saat sebagian besar warga masih merayakan Natal.