Anonymous © 2013 Merdeka.com
Walaupun
sudah 'agak melunak,' namun serangan-serangan yang dilancarkan para
peretas dari Indonesia terhadap situs Australia tetap saja ada.
Dalam
beberapa percakapan yang muncul di timeline di account Twitter bernama
OperationAustralia, @Op_Australia, tensi tinggi pun mengalir. Ada banyak
percakapan antara para hacker dari Indonesia dengan sang admin yang
terus berlanjut.
Beberapa di antaranya, dari pihak Indonesia,
mengatakan bahwa mereka menyerang situs-situs dengan domain Australia
(...au) dikarenakan aksi mata-mata pemerintah Negeri Kangguru tersebut
ke Indonesia.
Tentu saja, sang admin juga membalas dengan
kata-kata yang bertensi tinggi pula dengan mengatakan bahwa sebenarnya
kedua belah pihak juga saling melakukan aksi mata-mata, namun apa yang
dilakukan Indonesia masih belum terungkap ke publik.
Oleh
karenanya, mereka (hacker Australia) terus menyarankan untuk
menghentikan serangan terhadap situs-situs publik Australia dan
memfokuskan ke website pemerintahan dengan domain gov.au.
Ketegangan
percakapan di account Twitter tersebut nampaknya memantik perhatian
dari seseorang yang mungkin juga seorang hacker dari Indonesia dengan ID
bernama Glunt, @gluntsav, untuk melerainya.
Dia mengatakan
kepada sang pemilik account OP Australia, "Jangan terlalu menghiraukan
orang-orang seperti dia. Dia tidak tahu banyak akan operasi ini."
Dari
perkataan Glunt tersebut, tersirat bahwa sebenarnya memang tidak ada
perang antara hacker atau Anonymous Indonesia dengan Australia. Justru
yang mengobarkan perang tersebut adalah kelompok-kelompok yang tidak
tahu apa-apa dan hanya ingin 'show up' saja sekaligus memperkenalkan
diri atau kelompok mereka dengan memanfaatkan ketegangan antara
Indonesia dan Australia.
Merdeka.