Rabu, 13 November 2013

Patroli Di Laut Kidul Dan Perspektifnya

Laut Selatan ternyata tidak sesepi yang kita duga.  Kalau kita memandangnya dari Parangtritis Yogya atau pantai-pantai lainnya di Kidul Jawa memang seakan tak ada gerakan lain selain gerakan ombak besar yang menderu dan berlomba menuju pantai.  Tetapi beberapa pekan terakhir ini gerakan kapal perang negeri Kanguru mengharuskan Angkatan Laut kita menghadirkan diri di kawasan “kekuasaan” Ratu Kidul itu.
PM Australia Tony Abbot beraliran keras terhadap pendatang perahu yang transit dari negeri kepulauan di utara negerinya.  Dalam pandangannya kalau aliran pengungsi ini tak disekat bakalan ramai tuh perimbangan populasi wajah bule di Australia dengan wajah Asia yang warna warni.  Bayangkan saja rata-rata jumlah orang perahu yang datang setiap bulan berkisar 2000-3000 orang.  Kemudian dikalikan setahun, kemudian dikalikan berapa kali melahirkan dan beranak pinak.  Maka wajah Australia limapuluh tahun mendatang adalah wajah dominasi Asia.  Tapi itu urusan dialah.
Wapres Boediono dengan PM Abbot di Canberra
Yang menjadi urusan republik ini adalah, selalu saja tetangga selatan itu merasa dia benar sendiri lalu mengatur-atur Indonesia agar mau diatur.  Mulanya sih sebagai tetangga yang baik, kita tepo seliro alias toleransi untuk memahami kegelisahan tetangga Eropa itu. Tapi setelah berita sadap menyadap memecah kesunyian malam buta, membuyarkan kekhusyukan dalam berjiran.  Tetangga sebelah itu memang tidak pernah tulus dalam menjalin persahabatan dengan jirannya yang besar ini.
Merasa dikhianati tentu republik punya hak veto alias hak egois.  Memang kita perlu juga tunjukkan hak egois itu karena kita bernama Indonesia Raya.  Ditinjau dari delapan penjuru mata angin negeri kita lebih segalanya dari negeri selatan itu.  Yang kurang dari negeri kita adalah masih kurang makmur dan sejahtera dibanding negeri bule Asia itu.  Sesekali menyatakan tidak, sangat membanggakan dan itu sudah dinyatakan dengan jelas pada hari-hari terakhir ini.  Apalagi hari-hari ini Wapres Boediono lagi ada di negeri itu.
Tentu selain jawaban tidak itu, sebagai konsekuensinya kita juga harus mengerahkan kekuatan angkatan laut kita.  Ini juga bagian dari ujicoba kemampuan armada TNI AL yang selama ini jarang “bermain” di wilayah selatan.  Tetapi tentu pengerahan kapal perang ini harus mencerminkan kekuatan kewibawaan itu.  Maka pantas kalau yang dikerahkan kapal perang fregat atau korvet di kawasan itu. 
Mengapa disebut uji coba karena ke depan memang aliran kapal perang di Laut Kidul akan semakin ramai dengan dibukanya front Darwin, Christmas dan Kokos menghadapi Cina di Laut Cina Selatan (LCS).  Ini sesuai dengan kebijakan si polisi dunia AS yang akan membuka lebih banyak gelaran kapal perang dan kapal induk di Asia Pasifik.  Repotnya untuk menghadapi Paman Mao, Paman Sam dan keponakannya Aussi harus melewati halaman rumah tetangga yang bernama Indonesia.
Oleh sebab itu ke depan Angkatan Laut Indonesia perlu diperkuat dengan sejumlah kapal perang berkualifikasi destroyer dan kapal selam laut dalam.  Untuk tahap pertama minimal diperlukan 3-5 Destroyer dan 6-8 kapal selam herder.  Statemen Menhan tentang pengadaan 10 kapal selam dari Rusia baru-baru ini diyakini adalah dalam upaya merespons intensitas pergerakan kapal asing di Laut Kidul disamping mengawal LCS dan Ambalat. 
Kita berpandangan kapal selam Rusia memiliki kekuatan getar dan gentar dan sangat pantas jika kita mengambilnya meski tidak harus 10 unit.  Memiliki 6 kapal selam kelas kilo saja akan memberikan kekuatan otot angkatan laut untuk berani tampil di laut dalam seperti laut Kidul.  Masih ada waktu untuk berbenah diri memperkuat dan memodernisasi alutsista TNI segala matra.  Tidak salah kalau pemikiran tentang kehadiran 3-5 destroyer itu bersama 6 kapal selam kilo menjadi cita-cita dan harapan yang berbinar-binar.
Bersiap menuju tugas kawal negara
Peta patroli angkatan laut selama ini lebih terfokus pada LCS, Selat Malaka, Laut Sulawesi dan Arafuru.  Tetapi di depan mata akan semakin jelas gerakan kapal perang asing di Laut Kidul yang akan melewati selat Sunda menuju LCS atau sebaliknya.  Kehadiran 3 kapal perang light fregat dari Inggris tahun depan setidaknya mengurangi sesak nafas armada laut dalam.  Apalagi jika dalam lima tahun ke depan ada penambahan kapal perang kelas destroyer bersama 6 kapal selam laut dalam diniscayakan memberikan kekuatan striking force yang setara.
Bagaimanapun diplomasi adalah ranking utama dalam menyuarakan suara hati republik, tentang kesukaan, tentang ketidaksukaan dalam etika pergaulan antar bangsa.  Bahasanya tentu bahasa diplomatik, etika diplomatik dan tata cara diplomatik.  Namun kegagahan nilai diplomasi tentu sangat berkaitan erat dengan kegagahan militer sebagai payung kekuatan bernegara itu.  Dengan militer yang kuat bahasa diplomatik akan memberikan efek multiflier, gaungnya lebih menggema. Jelasnya, kita harus punya militer yang kuat, itu saja Om, permintaan kami yang jelata ini.

Kisah Laksda Soleman menjaga kedaulatan NKRI di Aceh

Kisah Laksda Soleman menjaga kedaulatan NKRI di Aceh
Tokoh GAM hadiri peluncuran buku TNI dan Perdamaian di Aceh. ©2013 merdeka.com/muhammad luthfi rahman



Laksda TNI (purn) Soleman B Ponto menceritakan pengalamannya ketika menjaga kesatuan NKRI di DI Aceh. Saat itu dia berada dalam kesatuan Badan Intelejen Strategis (BAIS) TNI sejak 1996.

Tugas Soleman saat itu adalah menemani Ketua Pelaksana Harian Aceh Monitoring Mision (AMM), Letnan Jenderal Bambang Darmono. Dan Soleman menemani Bambang untuk memberikan wawasan mengenai intelijen dan dunia internasional.

Soleman mengatakan saat itu ada beberapa hal kecil yang dapat membuat perdamaian di Aceh gagal tercapai. Pasalnya situasi saat itu sedang menuju perundingan antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Permasalahan kecil yang dapat mengganjal seperti penggunaan pin berlogo GAM, pengibaran Bendera GAM, dan penggunaan senjata api," jelas Soleman di Hotel Borobudur dalam acara peluncuran buku bertajuk 'TNI dan Perdamaian di Aceh', Rabu (6/11).

Bambang mengatakan Soleman adalah sekretaris yang tidak pernah luput dalam mendokumentasikan perbincangan formal maupun informal. "Dalam perdebatan yang ramai pun tidak ada yang lepas dalam catatannya. Kecuali ketika dia (Soleman) tidak ada," kenangnya.

Lengkapnya data dokumentasi mengenai rapat untuk menuju kedamaian Aceh, maka ini mempermudah Soleman untuk menggabungkannya menjadi satu. Dan dalam buku ini banyak bercerita mengenai keseharian TNI selama di Aceh.

Ketika ditanyai mengenai polemik terumit, Bambang mengatakan ketika sedang ingin menandatangani MoU Helsinki sempat terjadi perdebatan. "Ketika itu kami akan lakukan apapun agar UUD 45 dapat diterima oleh GAM. Karena memang itu sumpah kita sebagai anggota TNI," jelas Bambang.

Tetapi Soleman menambahkan, "Ketika bersama Pak Bambang, cuman tau sekitar 450 senjata. Tetapi GAM mengatakan bahwa kami (TNI) akan memberikan 840 senjata." Untungnya 'miss comunication' ini dapat diselesaikan.

Bambang dalam kesempatan ini menyampaikan rasa bangganya kepada Soleman. Sebab dia merasa Soleman adalah perpanjangan tangan dari TNI. "Ini adalah kali pertama seorang TNI menulis tentang TNI," tutupnya bangga.
Merdeka.

Sukhoi Malaysia Dilengkapi Knirti



Para pengamat dari US Navy kini tengah mempelajari terpasangnya peralatan peperangan elektronik Knirti SAP-518 buatan Rusia pada pesawat tempur Sukhoi Su-30MKM AU Kerajaan Malaysia (RMAF). Peralatan itu tampak terpasang pada ujung sayap pesawat.



Peralatan peperangan elektronik Knirti SAP-518
Kalangan AL Amerika belum dapat memperkirakan kemampuan pasti SAP-518. Tetapi diyakini teknologinya dengan DRFM (digital radio frequency memory) dan antena phased-array di depan dan belakang dapat menjadi ancaman serius karena mampu mengacaukan radar terutama terhadap peralatan yang digerakkan baterai seperti rudal AIM-120, yang selama ini menjadi tumpuan dominasi kekuatan udara AS.

TNI AD juara lomba tembak ASEAN, rebut 28 dari 44 medali emas

TNI AD juara lomba tembak ASEAN, rebut 28 dari 44 medali emas
Atraksi HUT TNI. ©2012 Merdeka.com/imam




Prestasi membanggakan ditorehkan TNI AD. Dalam gelaran olahraga menembak tingkat ASEAN, mereka menjadi juara umum dan memperoleh separuh lebih medali emas yang diperebutkan. Kebanggaan atas kemenangan ini disampaikan langsung oleh Presiden SBY dalam akun Twitter-nya.

"Dari 44 Medali Emas, Indonesia mendapatkan 28 medali. Dr 15 Trofi, kita dapat 8. Sekali lagi, selamat atas prestasi yg luar biasa ini," tulis SBY dalam akun Twitter-nya, Selasa (12/11 malam.

SBY bangga dengan prestasi TNI ini. Ini menunjukkan tentara Indonesia tidak kalah dengan tentara mana pun di dunia.

"Mari kita buktikan bahwa TNI kita tidak kalah dg tentara manapun. Teruslah membangun diri utk menjadi tentara yg profesional & modern," tulis SBY lagi.

Menurut SBY, olahraga selain bisa membawa nama harum bangsa, juga bisa menjadi sarana persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kemajemukan Indonesia. Bahkan olah raga bisa menyatukan pandangan=pandangan politik yang berbeda.

"Olahraga itu bisa mempersatukan bangsa. Tak baik bangsa ini berjarak & terpecah karena perbedaan agama, etnis, suku, daerah & politik," tulis SBY.

"Marilah kita tingkatkan prestasi Olahraga kita. Sepak Bola, Bulu Tangkis, semuanya. Kuncinya: berlatih dgn baik & pengurusnya kompak," lanjut SBY.

Merdeka.

Hacker Indonesia: Mereka tidak banyak tahu tentang operasi ini

Hacker Indonesia: Mereka tidak banyak tahu tentang operasi ini

Anonymous © 2013 Merdeka.com

Walaupun sudah 'agak melunak,' namun serangan-serangan yang dilancarkan para peretas dari Indonesia terhadap situs Australia tetap saja ada.

Dalam beberapa percakapan yang muncul di timeline di account Twitter bernama OperationAustralia, @Op_Australia, tensi tinggi pun mengalir. Ada banyak percakapan antara para hacker dari Indonesia dengan sang admin yang terus berlanjut.

Beberapa di antaranya, dari pihak Indonesia, mengatakan bahwa mereka menyerang situs-situs dengan domain Australia (...au) dikarenakan aksi mata-mata pemerintah Negeri Kangguru tersebut ke Indonesia.

Tentu saja, sang admin juga membalas dengan kata-kata yang bertensi tinggi pula dengan mengatakan bahwa sebenarnya kedua belah pihak juga saling melakukan aksi mata-mata, namun apa yang dilakukan Indonesia masih belum terungkap ke publik.

Oleh karenanya, mereka (hacker Australia) terus menyarankan untuk menghentikan serangan terhadap situs-situs publik Australia dan memfokuskan ke website pemerintahan dengan domain gov.au.

Tensi panas di account Twitter OP AustraliaKetegangan percakapan di account Twitter tersebut nampaknya memantik perhatian dari seseorang yang mungkin juga seorang hacker dari Indonesia dengan ID bernama Glunt, @gluntsav, untuk melerainya.

Dia mengatakan kepada sang pemilik account OP Australia, "Jangan terlalu menghiraukan orang-orang seperti dia. Dia tidak tahu banyak akan operasi ini."

Dari perkataan Glunt tersebut, tersirat bahwa sebenarnya memang tidak ada perang antara hacker atau Anonymous Indonesia dengan Australia. Justru yang mengobarkan perang tersebut adalah kelompok-kelompok yang tidak tahu apa-apa dan hanya ingin 'show up' saja sekaligus memperkenalkan diri atau kelompok mereka dengan memanfaatkan ketegangan antara Indonesia dan Australia.
Merdeka.

Media Australia Dan Intenasional Ramai Beritakan Serangan Hacker Indonesia

Sejumlah media utama di Australia, seperti The Australian, ramai menulis tentang serangan hacker Indonesia ke situs-situs penting pemerintah Australia.

Di berita utama koran dan media online tersebut tertulis bahwa halaman situs intelijen rahasia Australia tidak bekerja sejak sore (11/11) setelah hacker dari Indonesia menyerangnya.

The Australian juga menulis bahwa serangan cyber respon terhadap kegiatan Australia yang telah memata-matai tetangga terdekatnya melalui kedutaan besarnya di Jakarta.

Menurut Director of Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, seperti dikutip dari The Australian, mengatakan kelompok peretas yang dari Anonymous Indonesia merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam serangan tersebut.

Sementara itu, harian Sydney Morning Herald menulis tentang rontoknya situs intelijen ASIS karena serangan dari hacker Indonesia. SMH mengungkapkan awal mula serangan hacker Indonesia itu berawal dari kegiatan penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada Indonesia.

Media asing seperti BBC, ZDNet, dan TechinAsia juga ramai memberitakan soal penyerangan hacker Indonesia tersebut. Meski sudah sangat ramai, pemerintahan kedua negara belum memberikan pernyataan resminya.

Menkominfo Tifatul Sembiring dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro belum menjawab pertanyaan merdeka.com seputar serangan hacker Indonesia itu.

Fokus ke Australia, website Indonesia dibobol hacker Bangladesh 


Dalam seminggu ini, para hacker gabungan dari Indonesia serempak menyerbu situs-situs Australia. Namun, ada sebuah komentar di fanspage Anonymous Indonesia yang mengatakan bahwa ternyata Indonesia kecolongan. Benarkah?

Sebuah komentar yang dituliskan oleh seseorang di laman fanspage Anonymous Indonesia mengatakan, "jangan pada konsen sama situs AUSTRALIA trus,bangladesh berulah lagi,ini hasilnya web IND rontok."

Ada 14 website Indonesia yang kabarnya telah diretas oleh para hacker dari Bangladesh. Ketika merdeka.com (12/11), mencoba mengakses satu demi satu website yang diretas, ada beberapa yang sudah kembali normal, ada pula yang masih maintenance dan ada pula yang masih belum diperbaiki dengan tampilan halaman depan buatan sang hacker.

Menjadi satu hal yang patut dipertanyakan. Beberapa bulan lalu, para peretas gabungan dari Indonesia juga pernah berperang melawan kelompok hacker dari Bangladesh bernama Bangladesh Grey Hat Hackers.

Setelah berperang selama beberapa hari, kedua belah pihak sepakat untuk menyudahi aksi saling serang dan menyatakan untuk tidak melakukan serangan baik dari Bangladesh ke Indonesia atau sebaliknya.

Bahkan dari pihak BGHH menyatakan dalam suatu komentar di grup-nya bahwa hacker Indonesia dan Bangladesh sudah damai dan menjadi saudara serta bersekutu untuk melawan Israel dan kroninya.

Namun, kenapa ketika pecah perang antara hacker Indonesia dan Australia, justru hacker Bangladesh kembali lancarkan serangan ke Indonesia?

Patut menjadi pertimbangan dan pemikiran. Ada kemungkinan bahwa ada kelompok tertentu yang sengaja ingin membuat rusuh perjanjian damai antara Indonesia dan Bangladesh serta menggunakan tampilan BGHH dalam aksi defacenya atau istilahnya sengaja memprovokasi.

Hal tersebut dibuktikan dengan penelusuran di beberapa account member BGHH, group serta laman komunitas kelompok peretas ini. Tidak ditemukan adanya bukti bahwa mereka telah melakukannya.

Biasanya, setiap member yang telah melakukan aksi peretasan langsung menuliskan situs apa saja yang berhasil mereka retas, namun dalam laman-laman tersebut tidak ditemukan nama website dari Indonesia yang telah mereka retas.

Apakah ini hanyalah bentuk provokasi dari pihak yang tak bertanggung jawab ataukah memang benar mereka melanggar perjanjian damai antara Indonesia dan Bangladesh? Bagaimana komentar Anda?

Berikut ke-14 website yang telah diretas:
 
http://waymulyasejati.com/ (keterangan under maintenance)
http://apakabarmagz.com/ (hacked by Bangladesh)
http://onlineflorist.web.id/ (hacked by Bangladesh)
http://citra-label.com/ (sudah normal kembali)
http://ptintegra.com/ (hacked by Bangladesh)
http://ppalfateh.com/ (sudah normal kembali)
http://nokumandiri.com/ (hacked by Bangladesh)
http://andresistem.com/ (sudah normal kembali)
http://flpsulsel.or.id/ (hacked by Bangladesh)
http://apta.ac.id/ (hacked by Bangladesh)
http://pn-probolinggo.go.id/ (dapat diakses, tampilan masih berantakan)
http://exa-rumahsouvenir.com/ (hacked by Bangladesh)
http://maxpulsa.com/ (hacked by Bangladesh)
http://khanzatours.com/ (hacked by Bangladesh)
[das]



Situs PLN dan KPK diduga jadi sasaran hacker Australia




Perang cyber antara Indonesia lawan Australia makin memanas. Kedua pihak saling berusaha menjatuhkan lawan dengan melumpuhkan situs-situs penting di negara tersebut.

Dalam dunia hacking, bila mampu menerobos situs penting negara yang bersangkutan meski cuma sebentar merupakan kemenangan besar dan sebaliknya, berarti jatuh harga diri negara yang situsnya diretas.

Seperti halnya Australia, kejatuhan dua situs intelijen miliknya, yaitu http://asio.gov.au dan http://asis.gov.au merupakan pukulan besar. Meski kemudian hacker Australia melakukan serangan balasan ke situs Kemenkumham RI, namun balasan tersebut kurang setimpal dibandingkan dengan situs intelijen.

Namun demikian, serangan hacker Indonesia itu juga membuat khawatir sejumlah situs pemerintah di Tanah Air karena sebagian besar di antaranya kurang memperhatikan faktor keamanan.

Dari pemantauan, situs PLN dan KPK diketahui tengah diserang hacker Australia. Bahkan, situs KPK sempat sekarat dan PLN sempat mati total atau 404 Not Found berdasarkan statusnya di www.status.ws.

Belum terkonfirmasi apakah situs PLN diserang hacker Australia atau bukan, namun bila melihat kondisi yang ada, maka besar kemungkinan hacker dari Australia yang mencoba menyatroni situs penting Indonesia tersebut.

Meski saat ini kedua situs tersebut masih bisa dibuka, namun biasanya, serangan memang tidak secara serta merta melumpuhkan sebuah situs melainkan bertahap.

Pengamat internet Sylvia W. Sumarlin mengatakan pengertian cyber war sebenarnya adalah merupakan keputusan politik suatu negara, dalam hal ini diputuskan oleh Presiden.

"Sedangkan cyberwar yang sekarang terjadi dan kita alami adalah Cyber-retaliation/cyber-attack yang dilakukan oleh para spesialis atau yang menamakan dirinya pejuang-pejuang cyber dalam melakukan serangan ketahanan jaringan," katanya.

Saat ini, tambahnya, gerakan-gerkan seperti ini memang spontanitas dari komunitas yang merasa negara ini masih belum memiliki organisasi yang resmi tentang Pertahanan dan Ketahanan Cyber.

"Insiden ini merupakan eye-opener bagi pemangku kebijakan untuk segera membentuk unit dan aturannya," tegasnya.[dzm]


Tak digubris, Anonymous Australia keluarkan ultimatum terakhir 



Tak digubris, Anonymous Australia keluarkan ultimatum terakhir

Peringatan yang diberikan oleh Anonymous Australia terhadap hacker Indonesia ternyata belum ditanggapi dengan serius. Buktinya, baru saja Anonymous negeri kanguru tersebut melayangkan ultimatum terakhir kepada hacker kita.

Seperti yang dilansir oleh RT (11/11), baru saja Anonymous Australia melayangkan sekali lagi peringatan terhadap hacker Indonesia, khususnya Anonymous Indonesia, dalam bentuk sebuah video. Video yang diunggah di YouTube ini isinya mirip dengan yang pertama, namun ditambahi lagi peringatan terakhir jika hacker Indonesia tetap bandel.

"Kalian rupanya tidak menghentikan serangan pada situs publik Australia padahal kita sudah memohon," kata Anonymous Australia.

Anonymous Australia pun kemudian mengingatkan lagi siapa saja yang sebenarnya boleh diserang. Khusus untuk ini, mereka mendukung aksi hacker kita.

"ASIO, DSD, dan ASIS adalah agensi intelijen utama Australia yang harusnya jadi sasaran kalian, BUKAN situs publik Australia," tambahnya.

Hacktivist terbesar di Australia ini pun kemudian memberikan peringatan terakhirnya kepada hacker Indonesia. Jika tidak menggubrisnya, maka perang cyber antara kedua belah pihak pun bisa pecah.

"Kami sudah sabar menghadapi kalian, Anonymous Indonesia. Takkan ada lagi peringatan jika kalian coba untuk menyerang (situs publik) lagi," seloroh Anonymous Australia.

Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous Australia tersebut telah memperingatkan apa yang dilakukan oleh hacker kita. Anonymous asal negeri kanguru tersebut menilai serangan yang dilakukan Anonymous Indonesia terhadap situs Australia adalah salah sasaran. Seharusnya, bukan situs komersial milik UKM, melainkan situs pemerintahannya.

Namun, peringatan ini rupanya tidak digubris hacker Indonesia pada serangan kedua yang terjadi sejak Jumat silam. Buktinya, Anonymous Australia masih menemukan adanya situs publik negara mereka yang runtuh akibat imbas serangan hacker Indonesia ke situs pemerintahan Australia.


Ingin melihat web status yang down atau up, silahkan klik http://www.status.ws./ 

Helikopter Chinook, Apache dan Fennec TNI AD

Chinook heavy lift helicopters (photo:Boeing)
Chinook heavy lift helicopters (photo:Boeing)

TNI akan terus berupaya menambah jumlah Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista), termasuk sejumlah helikopter. “Kami akan hadirkan 12 helikopter Fennec dari Prancis, lalu helikopter serangnya ada Apache, minimum 6,” Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Senin 11 November 2013.
Selain dua jenis helikopter itu, Jenderal Moeldoko mengungkapkan keinginan untuk mendatangkan helikopter Chinook. “Ke depan, mungkin Chinook untuk memindahkan personel di perbatasan khususnya, kita sangat membutuhkan,” ungkapnya.
Helikopter CH-47 Chinook
Helikopter CH-47 Chinook

Namun Panglima TNI mengakui keinginannya untuk mendatangkan Chinook masih belum dikomunikasikan dengan pihak DPR. Menurutnya, DPR hanya baru menyetujui pembicaraan mengenai Apache, helikopter serang andalan tentara Amerika Serikat.
Panglima TNI berharap rencana menghadirkan helikopter Chinook bisa segera terwujud karena dinilai cukup penting. “Mudah-mudahan tahun 2015 bisa dianggarkan, karena tidak terlalu mahal,” ungkap Panglima TNI. (vivanews.com).
JKGR.