Rabu, 13 November 2013

Media Australia Dan Intenasional Ramai Beritakan Serangan Hacker Indonesia

Sejumlah media utama di Australia, seperti The Australian, ramai menulis tentang serangan hacker Indonesia ke situs-situs penting pemerintah Australia.

Di berita utama koran dan media online tersebut tertulis bahwa halaman situs intelijen rahasia Australia tidak bekerja sejak sore (11/11) setelah hacker dari Indonesia menyerangnya.

The Australian juga menulis bahwa serangan cyber respon terhadap kegiatan Australia yang telah memata-matai tetangga terdekatnya melalui kedutaan besarnya di Jakarta.

Menurut Director of Indonesia ICT Institute Heru Sutadi, seperti dikutip dari The Australian, mengatakan kelompok peretas yang dari Anonymous Indonesia merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam serangan tersebut.

Sementara itu, harian Sydney Morning Herald menulis tentang rontoknya situs intelijen ASIS karena serangan dari hacker Indonesia. SMH mengungkapkan awal mula serangan hacker Indonesia itu berawal dari kegiatan penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia kepada Indonesia.

Media asing seperti BBC, ZDNet, dan TechinAsia juga ramai memberitakan soal penyerangan hacker Indonesia tersebut. Meski sudah sangat ramai, pemerintahan kedua negara belum memberikan pernyataan resminya.

Menkominfo Tifatul Sembiring dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro belum menjawab pertanyaan merdeka.com seputar serangan hacker Indonesia itu.

Fokus ke Australia, website Indonesia dibobol hacker Bangladesh 


Dalam seminggu ini, para hacker gabungan dari Indonesia serempak menyerbu situs-situs Australia. Namun, ada sebuah komentar di fanspage Anonymous Indonesia yang mengatakan bahwa ternyata Indonesia kecolongan. Benarkah?

Sebuah komentar yang dituliskan oleh seseorang di laman fanspage Anonymous Indonesia mengatakan, "jangan pada konsen sama situs AUSTRALIA trus,bangladesh berulah lagi,ini hasilnya web IND rontok."

Ada 14 website Indonesia yang kabarnya telah diretas oleh para hacker dari Bangladesh. Ketika merdeka.com (12/11), mencoba mengakses satu demi satu website yang diretas, ada beberapa yang sudah kembali normal, ada pula yang masih maintenance dan ada pula yang masih belum diperbaiki dengan tampilan halaman depan buatan sang hacker.

Menjadi satu hal yang patut dipertanyakan. Beberapa bulan lalu, para peretas gabungan dari Indonesia juga pernah berperang melawan kelompok hacker dari Bangladesh bernama Bangladesh Grey Hat Hackers.

Setelah berperang selama beberapa hari, kedua belah pihak sepakat untuk menyudahi aksi saling serang dan menyatakan untuk tidak melakukan serangan baik dari Bangladesh ke Indonesia atau sebaliknya.

Bahkan dari pihak BGHH menyatakan dalam suatu komentar di grup-nya bahwa hacker Indonesia dan Bangladesh sudah damai dan menjadi saudara serta bersekutu untuk melawan Israel dan kroninya.

Namun, kenapa ketika pecah perang antara hacker Indonesia dan Australia, justru hacker Bangladesh kembali lancarkan serangan ke Indonesia?

Patut menjadi pertimbangan dan pemikiran. Ada kemungkinan bahwa ada kelompok tertentu yang sengaja ingin membuat rusuh perjanjian damai antara Indonesia dan Bangladesh serta menggunakan tampilan BGHH dalam aksi defacenya atau istilahnya sengaja memprovokasi.

Hal tersebut dibuktikan dengan penelusuran di beberapa account member BGHH, group serta laman komunitas kelompok peretas ini. Tidak ditemukan adanya bukti bahwa mereka telah melakukannya.

Biasanya, setiap member yang telah melakukan aksi peretasan langsung menuliskan situs apa saja yang berhasil mereka retas, namun dalam laman-laman tersebut tidak ditemukan nama website dari Indonesia yang telah mereka retas.

Apakah ini hanyalah bentuk provokasi dari pihak yang tak bertanggung jawab ataukah memang benar mereka melanggar perjanjian damai antara Indonesia dan Bangladesh? Bagaimana komentar Anda?

Berikut ke-14 website yang telah diretas:
 
http://waymulyasejati.com/ (keterangan under maintenance)
http://apakabarmagz.com/ (hacked by Bangladesh)
http://onlineflorist.web.id/ (hacked by Bangladesh)
http://citra-label.com/ (sudah normal kembali)
http://ptintegra.com/ (hacked by Bangladesh)
http://ppalfateh.com/ (sudah normal kembali)
http://nokumandiri.com/ (hacked by Bangladesh)
http://andresistem.com/ (sudah normal kembali)
http://flpsulsel.or.id/ (hacked by Bangladesh)
http://apta.ac.id/ (hacked by Bangladesh)
http://pn-probolinggo.go.id/ (dapat diakses, tampilan masih berantakan)
http://exa-rumahsouvenir.com/ (hacked by Bangladesh)
http://maxpulsa.com/ (hacked by Bangladesh)
http://khanzatours.com/ (hacked by Bangladesh)
[das]



Situs PLN dan KPK diduga jadi sasaran hacker Australia




Perang cyber antara Indonesia lawan Australia makin memanas. Kedua pihak saling berusaha menjatuhkan lawan dengan melumpuhkan situs-situs penting di negara tersebut.

Dalam dunia hacking, bila mampu menerobos situs penting negara yang bersangkutan meski cuma sebentar merupakan kemenangan besar dan sebaliknya, berarti jatuh harga diri negara yang situsnya diretas.

Seperti halnya Australia, kejatuhan dua situs intelijen miliknya, yaitu http://asio.gov.au dan http://asis.gov.au merupakan pukulan besar. Meski kemudian hacker Australia melakukan serangan balasan ke situs Kemenkumham RI, namun balasan tersebut kurang setimpal dibandingkan dengan situs intelijen.

Namun demikian, serangan hacker Indonesia itu juga membuat khawatir sejumlah situs pemerintah di Tanah Air karena sebagian besar di antaranya kurang memperhatikan faktor keamanan.

Dari pemantauan, situs PLN dan KPK diketahui tengah diserang hacker Australia. Bahkan, situs KPK sempat sekarat dan PLN sempat mati total atau 404 Not Found berdasarkan statusnya di www.status.ws.

Belum terkonfirmasi apakah situs PLN diserang hacker Australia atau bukan, namun bila melihat kondisi yang ada, maka besar kemungkinan hacker dari Australia yang mencoba menyatroni situs penting Indonesia tersebut.

Meski saat ini kedua situs tersebut masih bisa dibuka, namun biasanya, serangan memang tidak secara serta merta melumpuhkan sebuah situs melainkan bertahap.

Pengamat internet Sylvia W. Sumarlin mengatakan pengertian cyber war sebenarnya adalah merupakan keputusan politik suatu negara, dalam hal ini diputuskan oleh Presiden.

"Sedangkan cyberwar yang sekarang terjadi dan kita alami adalah Cyber-retaliation/cyber-attack yang dilakukan oleh para spesialis atau yang menamakan dirinya pejuang-pejuang cyber dalam melakukan serangan ketahanan jaringan," katanya.

Saat ini, tambahnya, gerakan-gerkan seperti ini memang spontanitas dari komunitas yang merasa negara ini masih belum memiliki organisasi yang resmi tentang Pertahanan dan Ketahanan Cyber.

"Insiden ini merupakan eye-opener bagi pemangku kebijakan untuk segera membentuk unit dan aturannya," tegasnya.[dzm]


Tak digubris, Anonymous Australia keluarkan ultimatum terakhir 



Tak digubris, Anonymous Australia keluarkan ultimatum terakhir

Peringatan yang diberikan oleh Anonymous Australia terhadap hacker Indonesia ternyata belum ditanggapi dengan serius. Buktinya, baru saja Anonymous negeri kanguru tersebut melayangkan ultimatum terakhir kepada hacker kita.

Seperti yang dilansir oleh RT (11/11), baru saja Anonymous Australia melayangkan sekali lagi peringatan terhadap hacker Indonesia, khususnya Anonymous Indonesia, dalam bentuk sebuah video. Video yang diunggah di YouTube ini isinya mirip dengan yang pertama, namun ditambahi lagi peringatan terakhir jika hacker Indonesia tetap bandel.

"Kalian rupanya tidak menghentikan serangan pada situs publik Australia padahal kita sudah memohon," kata Anonymous Australia.

Anonymous Australia pun kemudian mengingatkan lagi siapa saja yang sebenarnya boleh diserang. Khusus untuk ini, mereka mendukung aksi hacker kita.

"ASIO, DSD, dan ASIS adalah agensi intelijen utama Australia yang harusnya jadi sasaran kalian, BUKAN situs publik Australia," tambahnya.

Hacktivist terbesar di Australia ini pun kemudian memberikan peringatan terakhirnya kepada hacker Indonesia. Jika tidak menggubrisnya, maka perang cyber antara kedua belah pihak pun bisa pecah.

"Kami sudah sabar menghadapi kalian, Anonymous Indonesia. Takkan ada lagi peringatan jika kalian coba untuk menyerang (situs publik) lagi," seloroh Anonymous Australia.

Sebelumnya, kelompok hacker Anonymous Australia tersebut telah memperingatkan apa yang dilakukan oleh hacker kita. Anonymous asal negeri kanguru tersebut menilai serangan yang dilakukan Anonymous Indonesia terhadap situs Australia adalah salah sasaran. Seharusnya, bukan situs komersial milik UKM, melainkan situs pemerintahannya.

Namun, peringatan ini rupanya tidak digubris hacker Indonesia pada serangan kedua yang terjadi sejak Jumat silam. Buktinya, Anonymous Australia masih menemukan adanya situs publik negara mereka yang runtuh akibat imbas serangan hacker Indonesia ke situs pemerintahan Australia.


Ingin melihat web status yang down atau up, silahkan klik http://www.status.ws./ 

Helikopter Chinook, Apache dan Fennec TNI AD

Chinook heavy lift helicopters (photo:Boeing)
Chinook heavy lift helicopters (photo:Boeing)

TNI akan terus berupaya menambah jumlah Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista), termasuk sejumlah helikopter. “Kami akan hadirkan 12 helikopter Fennec dari Prancis, lalu helikopter serangnya ada Apache, minimum 6,” Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Senin 11 November 2013.
Selain dua jenis helikopter itu, Jenderal Moeldoko mengungkapkan keinginan untuk mendatangkan helikopter Chinook. “Ke depan, mungkin Chinook untuk memindahkan personel di perbatasan khususnya, kita sangat membutuhkan,” ungkapnya.
Helikopter CH-47 Chinook
Helikopter CH-47 Chinook

Namun Panglima TNI mengakui keinginannya untuk mendatangkan Chinook masih belum dikomunikasikan dengan pihak DPR. Menurutnya, DPR hanya baru menyetujui pembicaraan mengenai Apache, helikopter serang andalan tentara Amerika Serikat.
Panglima TNI berharap rencana menghadirkan helikopter Chinook bisa segera terwujud karena dinilai cukup penting. “Mudah-mudahan tahun 2015 bisa dianggarkan, karena tidak terlalu mahal,” ungkap Panglima TNI. (vivanews.com).
JKGR.

Helikopter AS-365 N3+ Dauphin Basarnas


Helikopter AS-365 N3+ Dauphin Basarnas dirakit PT DI (photo: Basarnas)
Helikopter AS-365 N3+ Dauphin Basarnas dirakit PT DI (photo: Basarnas)

Helikopter terbaru pesanan Badan SAR Nasional (BASARNAS) jenis AS-365N3+ Dauphin (civil version) telah “mejeng” di hanggar perakitan helikopter PT Dirgantara Indonesia. Helikopter ini terlihat tengah memasuki tahap perakitan akhir. Lambang SAR pun sudah tertempel pada tubuh helikopter buatan Prancis ini.
Helikopter AS-365 N3+ Dauphin Basarnas dirakit PT DI (photo: arc.web.id)
Helikopter AS-365 N3+ Dauphin Basarnas dirakit PT DI (photo: arc.web.id)

Dari data ARC helikopter Dauphin Basarnas dibeli dengan nilai hampir Rp 270 Miliar untuk 2 unit. Tender pengadaan sudah diteken pada November tahun lalu. Helikopter yang dibeli pun telah sesuai dengan standar SAR. Diantaranya terdapat peralatan Hoist untuk menarik/mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan. Diduga pula, heli ini nantinya dilengkapi dengan radar cuaca, untuk mendukung operasional pada segala medan dan kondisi.
Helikopter Anti-Kapal Selam AS565 MB Panther (photo:eurocopter)
Helikopter Anti-Kapal Selam AS565 MB Panther (photo:eurocopter)

Helikopter AS-365N3+ merupakan salah satu helikopter SAR terbaik di dunia. Helikopter sejenis sudah digunakan berbagai instansi dunia mulai dari sipil hingga militer. Dan Salah satu pengguna utamanya adalah US Coast Guard. Di dalam negeri, Dauphin sudah dioperasikan oleh Kepolisian Udara. Sssst.. konon TNI-AL sendiri sudah menjatuhkan pilihan helikopter Anti Kapal Selam kepada versi militer dari Dauphin, yaitu Panther. 
JKGR. 

Penyadapan, Dokumen Rahasia RI Tidak Terbongkar

Penyadapan
Pengamat intelijen Universitas Indonesia (UI) Wawan Purwanto memastikan intelijen Amerika dan Australia tak mampu membongkar dokumen Indonesia yang berkategori rahasia dan sangat rahasia.

"Hanya dokumen yang bersifat biasa dan terbatas yang berhasil mereka sadap," kata Wawan di Jakarta, Selasa, 12 November 2013. Dan Wawan meyakini Badan Intelijen Negara (BIN) maupun Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) sudah mengetahui aksi penyadapan itu dan mampu mengamankan rahasia negara.

Wawan bisa memastikan hal itu karena dia sendiri sudah mengecek langsung di Wikileaks dan sejumlah dokumen yang pernah disadap mantan pegawai intelijen Amerika, Edward Snowden. Wawan menjelaskan informasi yang berkategori rahasia dan sangat rahasia hanya ada 10 persen. Sedangkan yang biasa dan terbatas jumlahnya 90 persen.

"Dilihat dari apa yang disadap dan dilihat asing, kebanyakan informasi yang terbuka dan sifatnya umum," kata Wawan.

Wawan juga membantah jika intelijen Indonesia kecolongan atas aksi penyadapan tersebut. Peralatan intelijen Indonesia menurutnya bagus dan tak usang sebagaimana disebutkan beberapa pihak. "Peralatan usang itu tak benar. Setiap tahun intelijen kita meng-upgrade peralatannya," kata Wawan yang sering dimintai pendapat oleh lembaga intelijen mengenai kondisi peralatan disana.

Pembaruan peralatan, tambahnya, meliputi alat pengacak sinyal dan sejumlah alat yang dikategorikan alat utama sistem senjata (alutsista). Menurutnya, teknologi penyadapan semakin canggih seiring pesatnya teknologi satelit. Untuk itu, selain terus memperbarui peralatan, lembaga intelijen juga menggunakan pola mengubah kata kunci dan sandi.

Wawan juga mendukung sikap pemerintah Indonesia yang akan meninjau ulang kerja sama dengan Amerika dan Australia atas aksi penyadapan itu. "Menurut saya peringatan itu sudah cukup. Tak perlu dengan upaya pemutusan hubungan diplomatik, itu terlalu jauh," katanya.
"Sekarang bagaimana kita memproteksi diri guna memperkuat lini pertahanan dan senjata yang dimiliki, sehingga penyadapan informasi rahasia dan sangat rahasia tak bisa dilakukan," tuturnya.

Wawan mengatakan BIN dan Lemsaneg selalu meningkatkan kinerja, tetapi untuk melaporkan secara gamblang ke publik, jelas tidak pada porsinya karena sesuai Undang-Undang, BIN dan Lemsaneg harus melaporkannya ke Presiden dan DPR.

"Tapi kalau kita mengatakan intelijen membiarkan gerakan asing dan malah sibuk memata-matai rakyatnya jelas itu menyesatkan. DPR pasti akan beraksi bila intelijen lembek dan ditunggangi penguasa," paparnya.

Sumber : Infopublik Kominfo Artileri.
Foto: UsaHitMan

Sharp Knife Airborne 2013


Latihan Paskhas dengan PLA Airforce (photo: Kompas)
Latihan Paskhas dengan PLA Airforce (photo: Kompas)

Paskhas TNI AU dan PLA Airforce China menggelar simulasi penyerbuan teroris di Lanud Husein Sastranegara Bandung, setelah selama 10 hari menggelar latihan gabungan.
Dalam simulasi ini anggota Paskhas TNI AU dan PLA Airforce China melakukan misi penyelematan dua orang sandera, yakni dua orang diplomat dari Indonesia dan China. Atas seizin dari kedua kepala negara, kedua pasukan elite itu diizinkan bekerja sama menyelamatkan sandera.
Latihan 120 personel TNI dan 60 personel People's Liberation Army (PLA) Airforce China (photo: Pikiran Rakyat)
Latihan 120 personel TNI dan 60 personel People’s Liberation Army (PLA) Airforce China (photo: Pikiran Rakyat)

Penyerbuan diawali dengan penerjunan puluhan anggota dari pesawat hercules. Tak berselang lama, anggota lain turun dari atas helikopter super puma dengan menggunakan seutas tali tepat di atas gedung tempat para teroris menyandera dua korbannya.
Selain penyerbuan dari udara, dalam latiham gabungan yang diberinama Sharp Knife Airborne 2013 ini, juga dipraktikan para anggota terlatih menyerbu gedung tempat penyanderaan berlangsung dengan menggunakan mobil dan motor tempur. Hanya dalam hitungan menit para sandera bisa diselamatkan.
Sharp Knife Airborne 2013
Sharp Knife Airborne 2013

“Ini adalah latihan anti teror ketiga, tapi khusus untuk Paskhas dan PLA ini yang pertama. Setelah ini kita akan evaluasi, untuk selanjutnya kita berencana menggelar latihan serupa tahun depan dengan tuan rumah China,” jelas Direktur Latihan Bersama ‘Sharp Knife Airborne 2013 Kolonel Rolland Waha.
Sharp Knife Airborne 2013
Sharp Knife Airborne 2013

Ditempat yang sama Direktur Latihan dari PLA Airforce China, Senior Kolonel Li Zhong Hua, memberikan pujian kepada Anggota TNI Indonesia. Menurutnya, selain Indonesia alamnya indah, para anggota TNI bisa bergaul dan bersosialisasi denga anggotanya dengan cepat.
Sharp Knife Airborne 2013
Sharp Knife Airborne 2013

Dia menilai, anggota TNI di Indonesia memiliki tugas dan fungsi yang kompleks sehingga setiap anggotanya memiliki teknik dan wawasan yang luas. “Organisasi TNI sangat baik. Selain itu kemampuan anti teror mereka juga baik,” tuturnya.
China mengirim kontingen sebanyak 60 orang sementara Korps Pasukan Khas TNI AU melibatkan 102 personelnya, berikut senjata dan sistem pendukung.
Sharp Knife Airborne 2013 (photo: chinanews.com)
Sharp Knife Airborne 2013 (photo: chinanews.com)

Sebelum melakukan simulasi penumpasan teroris, latihan gabungan ini juga mempraktekkan latihan antara lain, bela diri militer. Korps Pasukan Khas TNI AU memperkenalkan teknik bela diri kembangan sendiri, yang dinamakan Bravo Martial Art; sementara kontingen China memperagakan bela diri militernya yang dikombinasikan dengan kung fu.
Sharp Knife Airborne 2013
Sharp Knife Airborne 2013

Latihan lainnya adalah menembak perorangan maupun tembak runduk. Kedua kontingen juga berlatih penerjunan tempur memakai metode HALO (high altitude low opening) dan HAHO (high altitude high opening), sebelum melakukan simulasi pembebasan sandera.
Sharp Knife Airborne 2013
Sharp Knife Airborne 2013

Menurut Komandan Satuan B-90 Bravo, Kolonel Pasukan Novlan Mirza, segenap unsur Korps Pasukan Khas TNI AU dilibatkan dalam latihan bersama ini, demi mengasah profesionalisme kedua unsur. Ada tiga penciri utama Korps Pasukan Khas TNI AU sesuai asasinya sebagai pasukan khusus TNI AU, yakni: pengendalian pertempuran udara dari pangkalan, pertahanan pangkalan udara, dan SAR tempur udara, selain intelijen dan tentu perang berlanjut konvensional.

Selasa, 12 November 2013

88 Pesawat Perkuat TNI AU di Tahun 2014

TNI Angkatan Udara (AU) menargetkan penambahan 88 pesawat tempur Seperti pesawat angkut, Pesawat Tempur dan Pesawat latin pada 2014. Pesawat-pesawat tersebut akan melengkapi alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sudah ada saat ini. pesawat-pesawat yang akan memperkuat persenjataan TNI-AU di tahun 2014 antara lain :
  • Pesawat latih T50i Golden Eagle Indonesia kini sudah menerima 2 dari 16 unit yang dipesan TNI-AU
  • Untuk pesawat tempur Sukhoi yang dipesan dari Rusia kini sudah lengkap 16 unit (1 skuadron)
  • 24 unit Pesawat tempur F16 TNI-AU direncakan akan tiba pada pertengahan tahun 2014, 
  • Kini TNI-AU sudah menerima 4 unit pesawat Super Tucano dari 16 unit yang dipesan pemerintah RI
  • pesawat jenis angkut CN295 dan Hercules
  • Pesawat pengintai tanpa awak. (UAV)
  • Pesawat rotor

TNI AU juga akan melengkapi alutsista modern, seperti radar pertahanan udara, peluru kendali jarak sedang, dan 6 Unit Perisai udara Oerlikon SkyShield pabrikan Swiss.

Strategi lain dalam membangun kekuatan TNI AU, yakni mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengawaki alutsista tersebut. TNI AU menargetkan setiap tahun ada 40 penerbang baru, baik berasal dari lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) maupun prajurit sukarela dinas pendek (PSDP). Selain mendidik di sekolah penerbang (Sekbang), TNI AU juga mengirim prajurit ke luar negeri.

Selain Pesawat, TNI juga membeli Helikopter militer yang di peruntukkan TNI-AD, seperti :
  • 40 unit Helikopter Bell 421 EP yang dipesan dari PT. DI untuk TNI-AD
  • 8 unit Helikopter Apache AH-64E yang dibeli dari AS, dan akan diterima TNI-AD secara bertahap  tahun 2014
Fight. 

2014 Alutsista Baru dan Canggih Untuk TNI AU

Mulai semester I pada tahun 2014 sesuai dengan rancang bangun kekuatan pertahanan pada renstra I (2010-2014) TNI Angkatan Udara diharapkan telah diperkuat dengan beberapa Alutsista Dirgantara baru yang lebih kompleks dan canggih. Hal ini dapat dilihat dari upaya-upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI yang melibatkan beberapa pihak seperti pelaku industri Pertahanan, kalangan akademisi dan tenaga-tenaga ahli lainnya.
Demikian dikatakan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro saat memberikan pembekelan kepada Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara Angkatan (Sesko AU) Angkatan XLVIII, Kamis (26/10) di Ksatrian Sesko AU. Dengan didamping Komandan Sesko AU, Marsda TNI Boy. Syahril Qamar, S.E Menhan memberikan pembekalan kepada 128 Pasis Sesko AU berpangkat Letkol dan Mayor dari beberapa kesatuan di Indonesia serta Siswa Mancan Negara yang berasal dari Amerika, Pakistan, Malaysia, SIngapura, Thailand dan Korea Selatan.
Diharapkan dengan adanya pembekalan Menhan ini para siswa dapat mengerti dan mengimplementasikan segala kebiajakan pertahanan sesuai dengan tugas dan fungsi yang di emban para siswa di satuannya masing-masing.
Sehubungan upaya pemenuhan Alutsista terbaru dan canggih ini Kemhan akan meng-upgrade sekitar 24 unit pesawat F-16 dengan Engine Block 25 menjadi Engine blok 52. 24 unit pesawat ini merupakan hasil hibah dari Pemerintah Amerika Serikat yang telah juga disetujui oleh Anggota Komisi I DPR RI. Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk mendukung upgrade tersebut sekitar 600 juta Dollar. Selain itu Kemhan juga akan melibatkan beberapa pihak termasuk tenaga ahli dari kalangan akademisi, peneliti serta kalangan pelaku industri pertahanan dalam negeri.
Menhan juga menambahkan TNI AU pada tahun 2014 juga akan diperkuat dengan 9 unit pesawat angkut jenis ringan terbaru CN – 295  hasil kerjasama antara Kemhan, PT. Dirgantara Indonesia dengan Airbus Military Spanyol. Kedua perusahaan ini telah sepakat dan berkomitmen untuk menjalin kerjasama dalam pengadaan dan produk bersama pesawat CN-295 ini dengan menandatangani Nota Strategis Pengukuhan Kolaborasi Produk bersama Rabu lalu (25/10) di Hanggar PT DI.
Menhan mengatakan, untuk jangka yang lebih panjang lagi (Renstra II 2014-2015) Kemhan tengah menjalin kerjasama dengan Korea Selatan dalam hal produk bersama pesawat tempur KFX / IFX sebagai pesawat tempur generasi ke 4 setengah.
Dijelaskan Menhan, saat ini di Korea terdapat sekitar 34 tenaga ahli Indonesia yang berasal dari personel TNI, ITB, Badan Penelitian dan Pengembangan Kemhan tengah mengadakan tahap rancang bangun pesawat KFX / IFX. Rencananya sekitar 210 tenaga ahli Indonesia akan dikirim dengan berbagai fase produk bersama pesawat tersebut.
Dalam hal pengawasan dan pencegahan rencananya pada tahun 2104 untuk seluruh wilayah udara Indonesia, Kemhan berupaya untuk menutup dan melindungi wialayah udara ini dengan dilengkapi system radar yang canggih. Sementara ini peralatan pengawasan yang sudah ada saat ini adalah Integrated Marritym Survailance System yang dipasang di beberapa titik strategis wilayah Indonesia.
Menhan menjelaskan keseluruhan dari rancangan pembangunan kekuatan pertahanan untuk Renstra I juga telah ditentukan skala prioritas pemenuhan kebutuhan alutsista TNI. Adapun pembangunan kekuatan ini, khusus TNI AU telah mencakup unsur Striking force atau pesawat tempur seperti F-16, Sukhoi, F-5, serta Multifanction Force seperti pesawat Hercules, CN -295, CN -235.