Senin, 11 Agustus 2014

KCR-40 Uji Rudal C-705

 
KRI Clurit dan KRI Kujang
KRI Clurit dan KRI Kujang

Dua Kapal Cepat Rudal, KCR 40 TNI AL, KRI Clurit and KRI Kujang telah menyelesaikan tes kelautan atas sistem penembakan rudal darat ke darat, C-705. Menurut pernyataan KOARMABAR 24 Juli, ujicoba, juga meliputi menembakan rudal ke sasaran yang dilakukan di perairan dekat pulau Lingga, berlokasi sekitar 200 km dari Singapura.
TNI AL tidak mengungkap lebih detil tentang sistem penembakan rudal maupun jenis target yang digunakan saat ujicoba.
Rudal serbaguna C-705 pertama kali dimunculkan oleh China pada Oktober 2008, yang mirip dengan rudal anti-kapal C-602 (YJ-62) meskipun lebih kecil dan ringan. Dalam proyeksinya, rudal ini memiliki jangkauan efektif maksimum 140 km dan dipandu oleh radar aktif 8 mm selama penerbangan menuju sasaran. Rudal C-705 diyakini mampu membawa 130 kg hulu ledak HE semi-armour piercing (SAP).
KRI Clurit 641
KRI Clurit 641

KOARMABAR mengklaim, selama ujicoba itu, nilai probabilitas C-705 menenggelamkan kapal sebesar 95,7% untuk kapal dengan bobot hingga 1.500 ton. Setiap kapal KCR-40 membawa empat rudal C-705.
IHS Jane melaporkan pada bulan Februari 2013 bahwa kapal KCR-40 TNI-AL, pada batch awal akan dilengkapi dengan rudal anti-kapal C-705 yang dibeli dari Cina, sebelum dilakukan transisi ke versi yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Pindad. PT Dirgantara Indonesia (PT DI) juga dilaporkan berpartisipasi dalam produksi lokal dari C-705 di masa depan, namun tidak ada rincian tentang perkembangan kemampuan PT DI dalam membuat rudal.
Diyakini bahwa TNI-AL akan menerima antara enam sampai 12 rudal dari China pada akhir 2014 untuk melengkapi dua kapal KCR-40 Class, KRI Clurit (641) dan KRI Kujang (642) yang operasional masing-masing pada April 2011 dan Februari 2012 dan bergabung dua kapal lain di kelas yang sama pada tahun 2013 – KRI Beladau (643) dan KRI Alamang (644). Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan 24 Kapal Cepat Rudal KCR-40.
KRI Clurit dan Kujang berada dalam jajaran kekuatan Komando Armada Barat (Koarmabar) TNI-AL yang akan ditempatkan untuk tugas-tugas patroli maritim di Kepulauan Riau setelah nanti beroperasi penuh. (janes.com).

JKGR.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar