Selain telah mendapatkan kontrak pengadaan delapan unit helikopter
tempur AH-64E Apache, Boeing disebut-sebut bakal segera memasok tiga
unit helikopter angkut berat CH-47 Chinook untuk kebutuhan Puspenerbad
TNI AD. Pengadaan Chinook sudah terendus sejak 2013 lalu, dan dalam
beberapa kesempatan pihak TNI AD kerap menampilkan replika model
helikopter dengan tandem rotor ini. Bersama dengan pengadaan 17 unit
helikopter UH-60 Black Hawk, ketiga Chinook rencananya akan dibeli lewat
skema kredit ekspor.
Melanjutkan kerjasama yang telah terjalin, pada hari Kamis lalu
(12/2), Menhan Ryamizard Ryacudu mendapat kunjungan Senior Executive of
Boeing Company Teong Tae Pak di Wisma Kemhan, Jakarta. Dikutip dari Janes.com
(12/2), maksud kunjungan delegasi Boeing untuk menjajaki kemungkinan
kerjasama dalam pengembangan dan adopsi helikopter Chinook untuk
kebutuhan di darat dan laut.
Belum diketahui persis, detail dari kerjasama yang dimaksud, melihat gelar kemampuannya yang heavy lift
multi purpose dengan ruang cargo yang besar, Chinook tak hanya handal
untuk operasi militer, tapi juga ideal untuk mendukung misi kemanusiaan,
SAR hingga pemadaman kebakaran hutan.
Selain Indonesia, di Asia Tenggara Chinook sudah lama dimiliki
Singapura. Negeri Jiran ini merangkum armada CH-47 Chinook di dalam
Skadron 127. AU Singapura tercatat punya enam unit CH-47D dan dua belas
unit CH-47SD Chinook. Selain itu, AD Thailand juga ikut mengguakan CH-47
Chinook. Saat berkecamuknya Perang Vietnam, Chinook juga menjadi
etalease kelengakapan udara di pihak Vietnam Selatan.
Ikatan kerjasama antara Indonesia dan Boeing kian erat setelah MoU pengadaan delapan unit AH-64E Apache senilai
US$600 juta, yang di dalamnya sudah termasuk program pelatihan, suku
cadang, persenjataan, dan lain-lain. Dirunut dari sisi keuangan, ini
merupakan kontrak pembelian senjata terbesar dari AS pasca
diberlakukannya embargo alutsista untuk Indonesia pada periode 1990 –
2005 lalu.
Bagi Indonesia, Chinook bukanlah helikopter angkut berat pertama,
sebelumnya di tahun 60-an TNI AU pernah mengoperasikan helikopter Mi-6,
dan saat ini juga ada heli angkut berat Mil Mi-17 V5 yang dioperasikan
Puspenerbad TNI AD.
CH-47 Chinook dalam sejarahnya mulai mengudara pada tahun 1962, telah
hadir dalam beberapa varian dan dioperasikan oleh 22 negara dengan
total produksi lebih dari 1.180 unit. Berikut adalah spesifikasi
standarnya. (HANS)
- Kru: 3 (pilot, kopilot, dan teknisi)
- Kapasitas: 33-55 tentara atau kargo 12.700 kg
- Panjang: 30,1 meter
- Rotor diameter: 18,3 meter
- Tinggi: 5,7 meter
- Berat kosong : 10.185 kg
- Max. berat lepas landas : 22.680 kg
- Mesin : 2 × Lycoming T55-GA-714A turboshaft , 4.733 hp (3.631 kW) masing-masing
- Kecepatan max : 315 km/jam
- Kecepatan jelajah : 240 km/jam
- Jangkauan terbang : 741 km
- Jangkauan terbang ferry : 2.252 km
- Ketinggian terbang : 5.640 meter
- Kecepatan menanjak : 7,73 meter/detik
Indomil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar