Selasa, 02 Februari 2016

Misi Kemanusiaan Pertama KRI dr. Soeharso di Luar Negeri

  KRI dr. Soeharso-990. Foto: DOK.Dispenal
KRI dr. Soeharso-990. Foto: DOK.Dispenal
 
Kapal Perang RI (KRI) sekaligus kapal Rumah Sakit dr. Soeharso telah tiba di Dermaga Dili, Republic Democratic of Timor Leste (RDTL) sejak Jumat kemarin. Kedatangan kapal milik Angkatan Laut Indonesia ini bertujuan untuk misi kemanusiaan.
Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman menjelaskan bahwa misi pelayanan kesehatan ini merupakan misi bakti sosial pertama yang dilakukan oleh KRI dr. Soeharso di luar negeri, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI.
Dalam misi ini, KRI dr. Soeharso menyiapkan lima ruang operasi, enam poli, serta 51 dokter spesialis yang siap melayani lebih dari 2.000 pasien. KRI dr. Soeharso juga membawa satu helikopter Bell 412 EP milik Skuaron 400 Wing Udara 1 Puspenerbal untuk evakuasi medis udara.

KRI dr. Soeharso merupakan kapal berjenis Landing Platform Dock (LPD) yang berfungsi sebagai kapal bantu rumah sakit di bawah jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmatim.
Misi Kemanusian Pertama KRI dr. Soeharso di Luar Negeri (2)
KRI dr. Soeharso awalnya bernama KRI Tanjung Dalpele, yang berfungsi sebagai kapal bantu angkut personel (BAP) dan kapal bantu rumah sakit (BRS). Kapal ini kemudian dikukuhkan sebagai kapal rumah sakit pada tanggal 17 September 2008 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Nama dr. Soeharso diambil dari nama seorang dokter ahli bedah tulang yang banyak membantu pejuang kemerdekaan.
Rencananya, KRI dr. Soeharso akan melakukan pelayanan kesehatan di Timor Leste sejak tanggal 30 Januari hingga 1 Februari esok.
 
Antara

Koarmabar Terima Dua KRI Repowering

  KRI Cucut 866
KRI Cucut 866
 
Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar) menerima dua KRI hasil repowering Dinas Material Angkatan Laut (Dismatal) yang diserahkan Kepala Dinas Material Angkatan Laut, Laksamana Pertama Toto Prihantono kepada Asisiten Logistik Pangarmabar Kolonel Laut (T) Puguh Santoso, di Gedung Fasharkan Mentigi, Tanjung Uban Kepulauan Riau, 27/1/2016.
Kedua KRI jajaran Koarmabar yang telah selesai di-repowering dan siap bertugas di wilayah Koarmabar, adalah KRI Tenggiri-865 dan KRI Cucut-866.
Kadismatal Laksma TNI Toto Prihantono mengatakan, kesiapan alutsista TNI Angkatan Laut terutama KRI sebagai bagian unsur Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) merupakan faktor penentu keberhasilan tugas pokok TNI AL. Untuk itu perlu adanya penyiapan KRI secara baik yang salah satunya dengan melaksanakan repowering.
KRI Tenggiri 865
KRI Tenggiri 865

Repowering KRI Tenggiri-856 dan Cucut-866 dilaksanakan secara communality, untuk KRI Tengiri menggunakan main engine merk MTU Tipe 8 V 400 M 70 sama dengan yang digunakan untuk main engine Attack Class. Adapun KRI Cucut-866 menggunakan main engine combat boat.
Hasil dari repowering ini, KRI Tenggiri-856 dapat melaju dengan kecepatan 16 Knot, sedangkan KRI Cucut-866 hingga 12 knot.
 
Sumber : koarmabar.tnial.mil.id

Pindad Anoa 2 6×6 Amphibious: Saatnya Anoa “Serius” Jadi Panser Amfibi

anoa2

Berkecamuknya konflik Rusia vs Ukraina di tahun 2013 – 2014 berdampak pada pembatalan pembelian 50 unit pansam (panser amfibi) BTR-4 untuk Korps Marinir TNI AL. Padahal BTR-4 sudah dimasukkan dalam paket pengadaan strategis MEF (Minimum Essential Force) I TNI. Di tempat berbeda, PT Pindad menangkap peluang kebutuhan hadirnya pansam di lingkup TNI dengan merilis Anoa 2 6×6 Amphibious.

Meski masih dalam tahap prototipe dan kabarnya terus disempurnakan, hadirnya Anoa 2 6×6 Amphibious cukup membetot khayalak, pasalnya berangkat dari platform APC (Armoured Personnel Carrier) Anoa 6×6, tercipta ranpur amfibi yang mampu melaju lincah tak hanya di darat tapi juga cakap bermanuver di air, bahkan ranpur ini juga disasar mampu berenang di laut.

hqdefault-(1)maxresdefault

Untuk bisa berlaga amfibi seperti halnya pansam BTR-80A, sudah barang tentu Anoa perlu dilakukan sejumlah modifikasi, dari sisi bodi sudah ada perbedaan dibanding Anoa versi awal, ambil contoh tampilan bagian depan (hidung) yang dibuat lebih mancung, menyerupai desain ujung kapal, plus dilengkapi plat pemecah/penahan gelombang dan ombak. Tidak itu saja, penutup (hatch) pada komandan, sopir, dan dua gunner dibekalang dibuat cembung, mungkin tujuannya untuk memperkuat daya kedap.

Namun penekanan kata ‘amphibious’ terletak pada pemasangan water propeller yang berukuran besar di bagian belakang. Dengan water propeller ini panser dapat melaju lebih cepat dan dapat berputar 360 derajat. Bahkan panser di air dapat mundur dan mengerem. Kemampuan ini sudah dibuktikan dihadapan Menhan Ryamizard Ryacudu, dan telah diuji di kawasan waduk Jatiluhur, Jawa Barat 3 Desember 2015 lalu.

Anoa 2 dengan Water Propeller dipamerkan dalam ajang Indo Defence 2014.
Anoa 2 dengan Water Propeller dipamerkan dalam ajang Indo Defence 2014.

Anoa Amphibious diciptakan agar panser untuk TNI bisa kokoh di darat, juga tangguh di laut. Pembuatan panser ini untuk menjawab kebutuhan tentara yang menginginkan kendaraan khusus seperti itu.Progres pembuatan prototipe Anoa Amphibious masih dalam tahap uji internal yang dimaksimalkan. Uji ngambang, tes maju di air (maju, mundur, ngerem), berputar 360 derajat. Belum lagi uji ketahanan terhadap ombaknya, hingga kedalaman berapa bisa bertahan, medan apa saja yang bisa dilalui, dan lain-lain.

Untuk bisa diluncurkan resmi, masih ada beberapa tahapan lagi yang harus dilalui. Pindad harus mendaftarkan sertifikasinya ke divisi penelitian dan pengembangan angkatan darat. Di situ dibentuk tim yang di dalamnya ada tim uji bidang peralatan, alat komunikasi, kemampuan khusus dan lain-lain. Bahkan jika kelak Anoa 2 6×6 Amphibious akan ditawarkan untuk Marinir TNI AL, maka besar kemungkinan Anoa harus mendapat sertifikasi dari Dislitbangal.

IMG_20141106_130544IMG_20141106_130452

Dengan baling-baling yang agak besar, Anoa Amphibious memiliki kecepatan 10 knot atau 18,52 km per jam. Sebagai pelindung komponen water propeller, dibuat semacam roll bar pada bagian atasnya, roll bar ini juga dapat difungsikan untuk tempat mengikat perbekalan. Desain Anoa yang mengacu ke rancangan panser VAB dari Renault Perancis, sejatinya memang punya kemampuan amfibi terbatas, seperti halnya VAB, Anoa APC Pindad juga pernah dipamerkan dengan dilengkapi dua unit mini propeller.

IMG_20141106_130517

Yang berkaitan dengan propeller untuk Anoa sampai saat ini masih di impor, termasuk juga mesin yang masih dipasok vendor lain. Berat panser ini dengan disertai peralatan lengkap tanpa orang sekitar 12 ton. Harga jualnya belum keluar. Namun, jika melihat harga jual Anoa standar saja sekitar Rp12 miliar per unit. (Gilang Perdana)
 

Jumat, 29 Januari 2016

Uji Dinamiss Roket R-Han 122 B

  Ujicoba roket R-Han
Ujicoba roket R-Han
 
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan kembali mengadakan penyempurnaan hasil produksinya berupa Roket R-Han 122 B. Beberapa penyempurnaan yang dilakukan dengan desain ulang warhead roket berat 16-18 kg, uji statis warhead dan uji fungsi roket.
Uji fungsi tahap pertama bulan Juni 2015 telah dilaksanakan antara Balitbang Kemhan dan PT Pindad. Kegiatan uji fungsi, bertujuan menguji konsistensi performansi roket setelah uji terbang roket.
Uji Roket R-Han 122 B tahap pertama dinyatakan baik dengan melakukan pengamatan dan perekaman data saat roket diterbangkan.  Tujuannya untuk mendapatkan data hasil uji dinamiss berupa prestasi terbang roket, perilaku terbang dan keandalan muatan (system telemetry) yang dibawa roket serta konsistensi performanya.
Uji fungsi/ uji Dinamis Roket R-HAN 122 B tahap kedua, dilaksanakan Konsorsium Roket Nasional bulan Agustus 2015 di Garut. Pada tahap ini dilakukan perbaikan minor menyempurnakan desain untuk memperbaiki trajectory atau lintasan stabilitas dan jarak capai roket. Uji Dinamis pertama dilaksanakan Juni 2015 sebagai implementasi dari pembentukan Konsorsium tahun 2014. Pada Uji Dinamis kedua,  dilakukan penembakan Roket R-Han 122B dengan desain Roket RM 70 Grad Marinir.
Uji Dinamis tahap tiga, dilaksanakan Konsorsium Roket Nasional tanggal 27 – 29 Januari 2016 di Lumajang Jawa Timur, yang dihadiri pejabat Balitbang Kemhan, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Pindad, PT.Dahana, LAPAN dan Kemristekdikti.

Pada uji coba ini,  25 buah roket diluncurkan. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan, memantau kelancaran kerja dan Telemetry Recording.  Uji terbang roket juga untuk mencatat jarak capai dan evaluasi untuk validasi kemampuan dan kehandalan terhadap spesifikasi desain.
Roket R-Han 122 B 4
Seluruh kegiatan uji Fungsi / Uji Dinamis yang dilaksanakan Konsorsium Roket Nasional (Kemhan, Kemristek dan Dikti, PT. DI, PT. Pindad, PT. Dahana, PT. Krakatau Steel, ITB dan ITS) yang merupakan rangkaian program pengembangan dan penyempurnaan Roket R-Han 122 B dengan jangkauan > 25 km. Diharapkan kegiatan ini mendapatkan hasil maksimal, sehingga ke depan didorong untuk memenuhi kebutuhan TNI AL sebagai pengguna awal.
Bila program ini berhasil, Kementerian Pertahanan akan terus mendorong pemenuhan kebutuhan Roket dari dalam negeri dengan berbagai spesifikasi teknik untuk memenuhi kebutuhan  ketiga matra angkatan. Pemerintah telah menetapkan tujuh Program Strategis Nasional di bidang Alutsista, salah satunya adalah Roket Pertahanan atau disingkat R-Han. Program Roket R-Han 122B ini merupakan Program Nasional Strategis yang dinanti-nantikan banyak pihak, karena keberhasilan program ini akan menorehkan sejarah hasil karya anak bangsa.
 
Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan RI.

Ditpalad TNI AD: Sulap Truk Unimog U1300L Jadi Kendaraan Amfibi

2

Meski tipe truk militer TNI terbilang banyak ragamnya, namun Unimog dari Mercedes Benz tetap punya tempat tersendiri. Mulai dari unit infanteri, artileri hingga Brimob Polri adalah pengguna setianya sejak dekade silam. Debutnya kini kalah nyaring dibanding merek-merek truk baru, ditangan Ditpalad (Direktorat Peralatan Angkatan Darat), truk Unimog U1300L tak hanya sanggup melahap medan off road, tapi juga mampu diajak berenang, alias jadi rantis amfibi.

Uji coba truk modifikasi ini belum berlangsung lama, yakni pada 14 Desember 2015 lalu di Danau Sunter, Jakarta Utara. Sebagai rantis amfibi, jelas kali ini Unimog mendapat modifikasi penuh pada bagian bawah bodi dengan modul kedap air, menjadikan Unimog laksanan perahu. Sayangnya dalam situs ditpal-tniad.mil.id/, belum ada penjelasan terkait uji coba Unimog amfibi ini. Selain bekal bilah propeller, gerakan putaran roda juga mampu mendorong laju Unimog saat melaju di air.

54

Dari sisi platform, Unimog U1300L yang panjang 5,54 meter dan tinggi 2,8 meter penjualannya di Tanah Air tergolong eksklusif dan harus melalui pemesanan khusus terlebih dulu. Di samping memiliki tubuh bongsor, pasokan tenaga sebesar 130 hp siap digelontorkan oleh mesin OM352 6-silinder buatan Mercy dan transmisi 8-percepatan menyempurnakan sosok Unimog 1300L sebagai truk militer yang tak gentar walau harus menghajar medan offroad.

13

Pada 21 Agustus 2014, Unimog U1300L namanya sempat jadi treding topic di Tanah Air, pasalnya truk 4×4 ini digunakan oleh massa Capres Prabowo – Hatta untuk menembus barikade kawat berduri Polisi jelang keputusan MK (Mahkamah Konstitusi) di Jakarta.

Ibarat menjadi lomba kreativitas, masih di lingkup TNI AD, selain Ditpalad, Dislitbangad (Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat) juga telah meluncurkan prototipe truk amfibi. Basisnya menggunakan Mitsubishi Colt Diesel Turbo Intercooler dengan enam ban. Lewat kecerdikan Tim Dislitbangad, truk dengan bobot kosong 2,3 ton ini mampu berenang di sungai. Caranya dengan mengadopsi modul pelampung boat di sekeliling body truk, termasuk modul di bagian bawah body serta celah-celah ban dibuat rapat, alhasil tidak memungkinkan air masuk. Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan pelampung inflate tube dengan sistem pompa otomatis valve. (Bayu Pamungkas)

Ketika Jenderal Jadi Prajurit Garis Depan

image
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Pemandangan tak biasa terlihat di Bumi Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang, Surabaya, Jawa Timur,m27/1/2016. Panglima TNI didampingi tiga kepala staf TNI ikut lomba ketangkasan militer di alam terbuka. Mereka tergabung dalam beberapa kelompok komandan satuan dari tiga angkatan, untuk mengikuti lomba ketangkasan militer.
Sedikitnya sembilan ketangkasan dilombakan dalam rangkaian Apel Komandan Satuan (AKS) TNI 2016, yakni : membalikkan sekoci karet, dilanjutkan dengan dayung, renang, naik turun jaring, titian tali satu dan tali dua, serta merayap di tali.
image
Perlombaan dilanjutkan dengan lomba menembak, melempar kapak, lempar pisau, serta mendirikan tenda terjun parasut.
AKS yang dibuka mulai Selasa (26/1/2016) di Koarmatim, diikuti 615 personel perwira tiga matra. Peserta bermalam di enam KRI dan barak. Selain Panglima TNI dan tiga kepala staf TNI, puluhan perwira tinggi komando utama sampai ratusan perwira menengah TNI se-Indonesia wajib ikut.
Mulai komandan batalyon hingga pangdam, komandan KRI sampai panglima armada, dan komandan skuadron bersama panglima komando operasi.
image
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
 
Setiap kelompok terdiri 15-16 personel yang anggotanya dari beberapa perwira tinggi dan menengah. Penggabungan tiga matra TNI menjadi pembinaan satuan yang solid, militansi, dan menumbuhkan naluri tempur.
Seperti tidak merasa berumur 55 tahun, sebagian perwira tinggi pantang mengalah dengan juniornya. Aksi berbahaya Jenderal Gatot ketika naik-turun jaring maupun merayap serta berjalan pada titian tali satu dan tali dua di atas kolam, dilakoni dengan berapi-api.
“Tangan KSAU dan KSAL sampai terluka. Bagi kami, rasanya sudah biasa,” lanjut mantan KSAD alumnus Akmil 1982 ini.
image

Semua materi latihan ketangkasan militer yang dilombakan untuk mengingatkan dan menyegarkan kembali dasar-dasar keprajuritan ketiga Angkatan.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan bahwa, TNI yang kuat, hebat dan professional memerlukan pemimpin-pemimpin yang handal. Pemimpin yang handal adalah pemimpin yang mampu memberikan contoh tauladan, yang mau bersama-sama dengan prajurit.
image
“Saya kumpulkan di sini. kita mengadakan Apel Komandan Satuan dan mendengarkan pembekalan dari mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Marsekal TNI (Purn) Djoko Suyanto, Jenderal TNI (Purn) Joko Santoso, dan Laksamana TNI (Purn) Agus Suhartono. Mereka pendahulu-pendahulu kami, sehingga mereka melihat dari luar apa yang mereka harapkan terhadap TNI ke depan,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
image
“Permainan ini adalah permainan militer dasar. Ada naik perahu karet, kemudian membalikan perahu, karena ada serangan udara sembunyi di balik perahu, setelah aman perahu kembali dibalikkan lagi. Melaksanakan ekspedisi, permainan tali, tali satu, tali dua, tali tiga, naik turun jaring, menembak senapan dan pistol, lempar pisau, lempar kampak,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
image
Apel Komandan Satuan TNI tahun 2016, digelar selama dua hari (26 – 27 Januari 2016), di dua tempat, Komplek Koarmatim Dermaga Ujung Surabaya dan Kesatrian Sarang Petarung Marinir, Karang Pilang.
image
Sebelum lomba ketangkasan ala outbound, komandan satuan mendapat wejangan dari sesepuh TNI. Di antaranya, mantan Wapres Jenderal (pur) Try Sutrisno dan sejumlah mantan panglima TNI. Misalnya, Marsekal (pur) Djoko Suyanto, Jenderal (pur) Djoko Santoso, dan Laksamana (pur) Agus Suhartono.
 
Puspen TNI / JPNN

Rabu, 27 Januari 2016

Steyr Puch Haflinger 700AP: Rantis Pendukung Operasi Lintas Udara TNI Era 60-an

Puch-1

Bentuknya mungil dan jauh dari kesan sangar, tapi inilah Puch Haflinger, rantis (kendaraan taktis) era 60-an yang pernah digunakan satuan elit TNI. Tercatat mulai dari pasukan pengawal Presiden Soekarno Cakrabirawa dan RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) – sekarang Kopassus, pernah memakai rantis ringan 4×4 ini untuk tugas operasional. Pada masanya, Puch terkenal bandel, meski bobotnya hanya setengah ton tapi mampu melahap medan off road yang lumayan berat.

Masih perkasa hingga kini.
Masih perkasa hingga kini.

Konfigurasi mesin dan rangka Puch Haflinger.
Konfigurasi mesin dan rangka Puch Haflinger.

Punya bobot yang ringan dan punya desain yang semi modular, menjadikan Puch Haflingfer awalnya dilirik TNI untuk mendukung operasi militer lintas udara (Linud). Ya, Puch didatangkan pada tahun 1962 guna mendukung mobilitas pasukan linud yang rencana misi awalnya akan diterjunkan lewat udara dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora. Namun selanjutnya Operasi Trikora mencapai kesepakatan damai, perang terbuka dengan Belanda batal dilakukan, maka misi Puch pun dialihkan untuk tugas-tugas operasional. Menjelajah medan curam, mendaki, dan bergelombang dapat dilalui tanpa masalah oleh Puch.

Steyr-Puch-HaflingerSteyr-L6maxresdefaultSteyr-Puch_Haflinger_(inside)

Steyr Puch Haflinger adalah kendaraan ringan buatan Austria. Rantis ini masuk ke Indognesia dalam jumlah besar, yakni 1.500 dalam bentuk utuh (built up), 500 unit dalam bentuk suku cadang. Bahkan setelah pergantian Orde di Tanah Air, Indonesia masih mengimpor 200 unit Puch untuk kebutuhan perkebunan. Jumlah ini sangat banyak mencapai 6% dari seluruh produksi Haflinger kala itu. Masuknya Haflinger ke Indonesia berkat upaya Gerhard Ortner’s yang menawarkan mobil ini masuk ke Tanah Air sejak akhir 50-an.

Presiden Soekarno saat menjajal Puch saat kunjungan ke Austria.
Presiden Soekarno saat menjajal Puch saat kunjungan ke Austria.

Dikarenakan Indonesia memesan banyak,meski tak ada iming-iming membangun pabrik di Indonesia, namun Haflinger Indonesia memiliki spek khusus, seperti semua indikator yang berbahasa Indonesia. Dari dapur pacu, Haflinger yang punya bobot 645 kg disokong mesin berbahan bakar bensin 643 cc twin horizontally opposed, terletak di belakang dengan pendingin udara (seperti VW). Bobotnya yang terbilang enteng untuk ukuran mobil, memungkinkan sebuah Haflinger bisa dibopong empat pria dewasa. Dari segi payload, kendaraan ini mampu memanggul beban 500 kg alias lima karung beras ukuran satu kwintal. Sementara konfigurasi penumpang dapat mendukung setting 4 – 5 kursi. Berikut beberapa foto kehandalan Puch Haflinger saat uji coba di Indonesia, foto dari situs tdc.haflinger-4wd.com.

indonesia07indonesia06indonesia05indonesia09indonesia12indonesia13

Sejak tahun 1974, pabrik Puch telah tutup, namun populasi kendaraan ini telah tersebar luas hingga puluhan negara. Di Indonesia, seiring langkanya suku cadang dan hadirnya jip bermesin diesel yang yang lebih ekonomis, maka pamor Puch pun redup, ditaksir saat ini masih ada seratusan Haflinger yang beredar ditangan penghobi kendaraan off road nasional. (Gilang Perdana)

Spesifikasi Styer Haflinger 700AP
– Manufaktur: Steyr Daimler Puch
– Panjang: 3,5 meter
– Lebar: 1,5 meter
– Silinder: 2
– Mesin : Puch 643 cc 0.4 PS / 30 bhp / 22.4 kW@4800 rpm
– Kecepatan maks: 77 km per jam
– Kapasitas bahan bakar: 31 liter
– Wheelbase: 1.500 mm
– Ground clearance: 240 mm
– Transmisi: manual – 5 speed