Rabu, 05 November 2014

Isi Markas Baru, Prajurit Yonif-10 Marinir Berangkat ke Setoko Batam

Foto: TNI AL

Penulis: Adityo Nugroho
Prajurit Batalyon Infanteri-10 Marinir melaksanakan pergeseran pasukan dari Jakarta ke Setoko, Batam, Kepri, menggunakan KRI Surabaya 591 melalui Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (31/10/2014).
Pergeseran pasukan tersebut dalam rangka mengisi markas baru Yonif-10 Mar di Setoko yang telah diresmikan 17 Oktober 2014 oleh presiden RI waktu itu, Susilo Bambang Yudhoyono, di Akademi Militer Magelang.
Sebelum diberangkatkan, Komandan Batalyon Infanteri-10 Letkol Marinir Kresno Pratowo memberikan pengarahan kepada segenap prajurit Yonif-10 Marinir. Setelah menghadap mantan presiden RI tersebut, Danyon menyampaikan pesan SBY, selamat jalan dan selamat bertugas untuk seluruh prajurit Marinir yang akan bertugas. Amanah bangsa ada di pundak prajurit Yonif-10 Marinir dan bawalah nama baik yang harum.
SBY juga direncanakan akan berkunjung serta memberikan sesanti untuk dipasang di Batalyon dengan semboyan ‘Satria Bhumi Yuda’ tersebut.

Selasa, 04 November 2014

Thyphoon untuk Indonesia?

Eurofighter Thyphoon, pesawat swing role buatan Eurofighter selama ini tidak terlalu menonjol walaupun sering disebut-sebut dalam kancah persaingan pengadaan pesawat tempur untuk Indonesia. Walau telah digunakan dan beroperasi penuh di 7 negara seperti Jerman, Itali, Spanyol, Inggris yang merupakan negara-negara yang bersatu dalam konsorsium Eurofighter untuk membuat pesawat tempur berukuran panjang 15,96m dan lebar sayap 10,95m ini serta memiliki thrust to weight ratio 1.15 ini sering masih kalah pamor dengan Su-35 maupun Saab Gripen dalam kancah persaingan perebutan pasar pesawat tempur Indonesia.
Thyphoon, dengan kemampuan tinggi terbang maksimal 55.000 feet dan berkecepatan maksimal 2 kali kecepatan suara (Mach 2.0) ini memang baru kali ini tampil di publik Indonesia. Bahkan penampilan kali ini cukup unik, adalah dengan mengadakan acara mengundang komunitas pemerhati dirgantara dan militer ke booth yang berada di lokasi Car Free Day pada hari Minggu 2 Nov. 2014 tepat di depan Menara BCA, Jl. Thamrin, Jakarta. Acara yang berlangsung dari jam 7.00 hingga jam 10.00 pagi ini langsung dipadati para komunitas dan pemerhati aviasi dan militer, tampilnya seorang pilot test Thyphoon dan sekarang merupakan Capability Development Manager Eurofighter, Paul Smith yang makin memberikan antusiasme yang tinggi dari yang hadir.
Tim ARCinc, berfoto bersama Paul Smith

Disela-sela acara, Tim ARCinc menyempatkan berdiskusi dengan Joe Parker, Export Director Eurofighter mengenai peluang memasarkan Thyphoon ke Indonesia. Jawaban beliau cukup diplomatis dengan mengatakan bahwa sebenarnya pihak Indonesia sudah mengajukan RFI (Request for Information) ke pihak Eurofighter, itulah makanya mereka menyempatkan hadir di Indodefence 2014, tapi Parker juga menyatakan seperti halnya kita membeli kendaraan, RFI artinya baru pada taraf keinginan mengetahui kemampuan dan apa saja yang bisa ditawarkan Eurofighter ke Indonesia. Pembelian alutsista adalah proses yang cukup panjang menyangkut banyak hal seperti kesiapan pendanaan, transfer of technology, dan tentunya suasana politik yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelian sebuah senjata apalagi senjata canggih dan strategis seperti Eurofighter Thyphoon.
Dalam soal kecanggihan, tidak diragukan lagi bagi pesawat yang telah menyelesaikan 418 unit pesanan dari total 570 pesanan dan telah operasional penuh di negara-negara pemesannya. Namun apakah Pemerintah Indonesia akhirnya berminat dan mengakuisisi pesawat dengan kemampuan berubah peran dari peran udara ke darat dan sebaliknya ini bergantung pada faktor-faktor yang telah disebutkan di atas.

ARC. 

Air Independent Propulsion Fuel Cell: Teknologi Dibalik Kemampuan Endurance Kapal Selam TNI AL

Ada beberapa paramater yang menjadikan suatu kapal selam layak disebut canggih, sebut saja dari teknologi sensor, sonar, dan sistem senjata yang dibawanya. Tapi lain dari itu, kehandalan kapal selam juga ditentukan dari kemampuan endurance (daya tahan) selama waktu operasi penyelaman. Semakin lama kapal selam mampu bertahan di bawah permukaan laut, maka kapal selam tersebut punya poin emas dalam melaksanakan operasi tempur bawah air.
Bila kapal selam bertenaga nuklir punya keunggulan menyelam dalam waktu yang cukup lama hingga berbulan-bulan di bawah permukaan, maka kapal selam diesel listrik punya kemampuan selam yang tidak terlalu lama, hitungannya maksimum 3 sampai 4 minggu kapal selam harus muncul ke permukaan, baik langsung atau menggunakan snorkel. Nah, untuk mencapai endurance waktu selam yang maksimal, kapal selam diesel listrik mengandalkan sokongan tenaga dari AIP (Air Independent Propulsion). Sementara saat kapal selam berlayar di permukaan, tenaga dorongnya dipasok oleh mesin diesel. Inilah teknologi yang digunakan juga pada kapal selam Type 209 TNI AL, KRI Cakra 401, KRI Nanggala 402, dan tiga unit kapal selam Changbogo Class yang akan tiba tahun depan.
Bila Kapal selam nuklir yang menggunakan panas dari peluruhan bahan radioaktif di reaktornya yang akan digunakan untuk menghasilkan steam yang digunakan pada steam turbine dan dikopel ke propelernya sebagai penggerak atau dihubungkan ke generator listrik untuk membangkitkan listrik. Maka kapal selam diesel listrik mendapatkan tenaga dari hasil pembakaran bahan bakarnya, dan sebagaimana kita tahu untuk menghasilkan pembakaran atau api diperlukan udara dalam hal ini oksigen,teknologi ini menggunakan hydrolisis yang akan menghasilkan gas HHO yang membutuhkan energi listrik untuk melepaskan ikatan hidrogen dan oksigen di air, di tambah lagi air luat memiliki kadar garam yang tinggi yang tentu memerlukan peralatan distilasi lagi yang tentu membutuhkan tenaga lagi. Oleh karenanya kapal selam diesel listrik bertindak seperti ikan paus yang sesekali muncul kepermukaan untuk menghidupkan mesin diselnya yang akan mencharge baterai yang tentu saja memerlukan waktu yang tidak sedikit.
Ruang mesin pada kapal selam diesel listrik.
Ruang mesin pada kapal selam diesel listrik.
Konfigurasi dan struktur pada Type 209.
Konfigurasi dan struktur pada Type 209.
Indian-Navy-Fuel-Cell-AIP-Plugimg5446
AIP dalam penjabarannya terdiri dari AIP Closed Cycle Diesel Systems, AIP Closed Cycle Steam Turbine, MESMA (Module d’Energie Sous-Marine Autonome), AIP Fuel Cell Systems, AIP Based Stirling engine, dan AIP hyrdogen peroxide system. Prinsip kerja AIP seperti mekanisme penggerak di pesawat antariksa. AIP selain membawa bahan bakar, juga membawa udara (oksigen) yang dibutuhkan untuk pembakaran.
Untuk kapal selam TNI AL saat ini, KRI Cakra 401 dan KRI Nanggala 402, mengusung jenis AIP fuel cell systems, yaitu sistem propulsi yang merupakan penggabungan sistem konvensional yang terdiri dari generator diesel dengan baterai asam timbal dengan dengan sel bahan bakar yang dilengkapi dengan oksigen dan penyimpanan hidrogen. Sistem ini terdiri dari sembilan PEM (membran polimer elektrolit) sel bahan bakar dan masing-masing memberikan tenaga antara 30kW sampai dengan 50kW.
DRDO-AIP-Fuel-Cell-diagram
Dari roadmapnya, fuel cell merupakan penemuan mutakhir dari teknologi AIP kapal selam. Mesin ini mampu menghasilkan energi listrik untuk baterai kapal selam yang didapat dari proses kimiawi paduan oksigen dan hidrogen. Berbeda dengan sistem AIP sebelumnya, cara kerja perangkat ini tidak menimbulkan suara dan tidak menghasilkan gas buang. Kehadiran sistem ini membuka peluang untuk memodemisasi kapal selam konvensional yang berkemampuan selam setara dengan kapal selam nuklir.
Untuk mesin diesel-nya, kapal selam Type 209 TNI AL ditenagai dengan dua buah mesin type MTU 16V-396 bertenaga 2350 HP, dibawah air bergerak dengan menggunakan dua motor listrik pokok Piller Ntb56.40-10 0.97 MW, dengan sistem AIP dua buah HDW Siemens PEM fuel cell module BZM120 (120 kW x 2), serta motor ekonomi satu buah Siemens Permasyn (2.85 MW). Besarnya tenaga diesel dikapal ini memberikan gambaran akan usaha memperkecil probabilitas discretion, dengan kemampuan menyelam sekitar tiga minggu sebelum kapal selam mengisi baterai kembali. Dengan kemampuan mesin diesel dan AIP fuel cell, kapal selam selam Type 209 TNI AL punya jarak jelajah hingga 12.000 mil (19.300 km). (Bayu Pamungkas)

Gripen dan Typhoon Siap Unjuk Kebolehan Cockpit Demonstrator di Indo Defence 2014

Paul Smith, test pilot Tyohoon.
Paul Smith, test pilot Typhoon.

5 November mendatang Indo Defence 2014 akan digelar di Kemayoran, Jakarta. Khusus pada proyek pengganti jet tempur F-5 E/F Tiger II TNI AU, para manufaktur dirgantara global sudah siap pasang kuda-kuda untuk membetot perhatian publik dan kalangan pengambil keputusan guna mendapatkan tender pengadaan jet tempur multirole generasi 4+.
Meski para kontestan tak ada yang mendatangkan wujud jet tempur asli ke pameran militer tahunan tersebut, namun bakal ada yang khas disuguhkan pihak manufaktur, yakni cokpit demonstrator jet tempur. Selain menjadi wahana latih dasar untuk pengenalan instrumen ke pilot, cockpit demonstator juga menjadi alat peraga yang lumayan efektif dan relatif murah untuk mengenalkan kecanggihan pesawat pada tamu undangan.
Cockpit demonstrator Eurofighter Typhoon.
Cockpit demonstrator Eurofighter Typhoon.
Cokcpit Demonstrator Gripen.
Cokcpit Demonstrator Gripen.

Nah, dalam Indo Defence 2014, sudah dipastikan ada dua pabrikan pesawat yang bakal memamerkan cockpit demonstrator, yakni Eurofighter Typhoon dan SAAB Gripen NG. Kedua jet tempur asal Eropa Barat ini memang bersaing paling sengit untuk memperebutkan tender pengadaan jet tempur pengganti F-5 E/F Tiger II Skadron 14. Typhoon yang disokong Airbus Military menjadi kontestan paling percaya diri untuk memenangkan tender ini, pasalnya Typhoon mendapat dukungan dari PT Dirgantara Indonesia. Jalinan kerjasama antara PT DI dan Airbus pun sudah berjalan lama, diantaranya pada pengembangan dan produksi pesawat CN-235 220, NC-212, C-295, helikopter AS365 N3+ Dauphin, AS565 Panther, EC725 Cougar, dan AS550 Fennec.
Pihak Eurofighter Typhoon dalam konferensi pers di Hotel Grand Hyatt (3/11).
Pihak Eurofighter Typhoon dalam konferensi pers di Hotel Grand Hyatt (3/11).

Jurus pemikat Eurofighter Typhoon untuk memenangkan kontrak dilakukan dengan penawaran skema ToT (Transfer of Technology) dan kerjasama untuk lisensi pembuatan suku cadang. Lain dari itu, Eurofighter juga siap memberi dukungan pada proyek jet tempur nasional IFX. Namun, seberapa besar ToT yang diberikan, penawarannya akan berpulang pada nilai kontrak yang di dapatkan oleh pihak pabrikan. Di pihak competitor, SAAB yang mengusung jet multirole bermesin tunggal Gripen NG juga siap menawarkan skema ToT ke Indonesia. (HANS)

PESAWAT SUKHOI TNI AU FORCEDOWN PESAWAT ASING


Kapopunas Letkol Pnb Jhonny Sumaryana di dampingi Pabandya Sops Kohanudnas Letkol Pnb Ucok Enrico Hutajulu dan Kapen Kohanudnas Letkol Sus Taibur Rahman serta perwira terkait saat memantau pergerakan lasa x melalui Radar Thales dan Radar TDAS di ruang Yudha Popunas Halim Perdanakusuma, Jakarta 03 November 2014.

Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional (POPUNAS) kembali menangkap lasa x, menurut Kapopunas Letkol Pnb Jhonny Sumaryana didampingi Letkol PNb Ucok Enrico Hutajulu Pabandya Sops Kohanudnas kali ini pesawat yang melintas wilayah udara Indonesia tanpa memiliki FC (Flight Clerance) adalah milik maskapai penerbangan Royal Saudi Air Force.
Berselang enam hari setelah pesawat tempur Sukhoi 27/30 milik TNI AU memaksa turun pesawat sipil milik Singapura di Pangkalan udara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, karena tidak memiliki izin terbang melintas wilayah udara Indonesia ( FC ), pada tanggal 28 Oktober 2014. Kini hal yang sama terulang kembali pesawat sipil milik penerbangan Royal Saudi Air Force jenis pesawat Grulfsream IV dengan Colsain HZ 103 terbang melintas wilayah udara Indonesia dengan tidak memiliki (FC) terbang dari Singapura menuju Australia.
http://cdn.metrotvnews.com/dynamic/content/2014/11/03/313569/pAMazDOlXw.jpg?w=668
Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II (Pangkosekhanudnas II) Marsekal Pertama TNI Tatan Herliansyah memerintahkan dua pesawat Sukhoi untuk melakukan intecept diantaranya pesawat Sukhoi TS 3006 dengan Penerbang Letkol Pnb Vincent dan Mayor Pnb Wanda untuk pesawat Sukhoi TS 3011 Penerbang Letkol Pnb Tamboto dan Mayor Pnb Ali kedua pesawt Sukhoi milik TNI AU ini berhasil memaksa mendarat pesawat Gulfstream IV milik Royal Saudi Air Force pada pukul 14.23 Wita di pangkalan udara Eltari Kupang dibawah pengawasan Kohanudnas dan Kosekhanudnas II. (tni-au.mil.id)

Senin, 03 November 2014

Panglima TNI Terima Bintang Kehormatan PLOH dari Pemerintah Filipina

Panglima TNI Terima Bintang Kehormatan PLOH dari Pemerintah Filipina
Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima penganugerahan Bintang Kehormatan "The Philippine Legion Of Honor (PLOH)" / (Degree of Commander) dari Pemerintah Filipina yang diserahkan oleh Pangab Filipina Jenderal Gregorio P. Catapang, Jr, mewakili Pemerintah Filipina, pada kegiatan upacara mingguan kenaikan bendera di depan Mabes AB Filipina, Camp General Emilio Aguinaldo, Quezon City, Senin (3/11/2014).
 Penganugerahan bintang kehormatan tersebut didasari atas komitmen dan kontribusi serta semangat yang ditujukkan Panglima TNI dalam usaha untuk terus memperkokoh dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara Angkatan Bersenjata kedua negara - TNI dan AFP. Disamping itu,  penganugerahan tersebut didukung oleh upaya Panglima TNI dalam peran dan andil besar pada perwujudan keamanan dan perdamaian di kawasan Asean.
 Dalam kesempatan tersebut, Pangab Filipina mengapresiasi atas langkah Indonesia yang senantiasa membantu pemerintah Filipina dalam penyelesaian konflik dalam negeri di wilayah selatan Filipina dengan mengirimkan Satgas TNI yang tergabung dalam Tim Pemantau Internasional (IMT), sehingga pemerintah Filipina dan kelompok MILE bersedia menandatangi perjanjian damai.  Pemerintah Filipina memandang bahwa Indonesia merupakan mitra tidak hanya dalam suasana damai, namun juga saat Filipina dilanda musibah bencana badai Yolanda. Atas perintah Panglima TNI, 3 buah pesawat angkut berat C-130 Hercules dikirim ke Filipina untuk membawa bantuan kemanusiaan.
 Selain itu, komitmen Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI untuk terus memperkokoh dan memperluas kerjasama antara TNI dan AFP yang ditindaklanjuti dalam bentuk pertemuan dua tahunan. "The Philipindo MC" (The Phillipines Indonesia Military Coorporation) yang diselenggarakan di Jakarta-Indonesia pada tanggal 23 April 2014 yang membahas bidang intelijen, operasi, pelatihan dan pendidikan serta latihan bersama.
 Sementara itu, pada kesempatan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Nasional Filipina Voltaire J. Gazmin disampaikan bahwa pemerintah Filipina menyampaikan selamat atas penerimaan anugerah bintang kehormatan "The PLOH" yang merupakan refleksi atas apresiasi Filipina terhadap kontribusi Panglima TNI dalam meningkatkan hubungan dan kerjasama antara TNI dan AFP.
 Panglima TNI menyampaikan apresiasi atas penganugerahan tersebut dan ditegaskan bahwa anugerah tersebut juga merupakan anugerah dan kehormatan bagi segenap jajaran TNI. Panglima TNI mengatakan telah mengadakan pembicaraan dengan Pangab Filipina dan membahas berbagai isu penting antara lain tukar menukar informasi, saling kunjung serta membahas mengenai kerangka kerjasama The Philipindo MC. Ditegaskan Panglima TNI bahwa, dibawah kepemimpinan Jenderal Gregorio J. Catapang hubungan dan kerjasama kedua AB akan semakin meningkat.
Menhan Filipina menyampaikan apresiasi atas upaya Panglima TNI yang menggagas pembentukan ACDFIM Plus (pertemuan para Pangab se kawasan Asean-Plus) yang dicetuskan di Myanmar 2014 serta disepakati oleh seluruh Pangab Asean dan juga pada JIDD di Jakarta dan akan dibahas kembali pada pertemuan tahunan CHOD (Chief of Defence) di Brunei Darussalam, November 2014. Selanjutnya pihak Filipina menawarkan peluang kepada TNI untuk mengikuti pendidikan setingkat Lemhannas (NDC) di Filipina yang diterima dengan baik oleh Panglima TNI.
 Disamping itu, Menhan Filipina menyampaikan bahwa beberapa isu penting mengenai wilayah perairan antara Indonesia, Malaysia dengan Filipina dua tahun yang lalu di kota Cebu, Filipina, telah diselesaikan dengan damai dan baik. Hadir dalam pertemuan Menhan Filipina, Indonesia dengan Malaysia.

TNI. 

Kodam Iskanda Muda Gelar Pelatihan Kader Bela Negara Mahasiswa Unsyiah

Kodam Iskanda Muda Gelar Pelatihan Kader Bela Negara Mahasiswa Unsyiah
Rektor Unsyiah yang diwakili oleh Pembantu Rektor I Unsyiah Dr. Hizir Sofyan membuka Pelatihan Kader Bela Negara kepada Mahasiswa khususnya Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Unsyiah, di gedung aula Gudang Perlengkapan Daerah (Gudpalrah) Kodam Iskandar Muda Mata Ie, Darul Imarah, Jumat (31/10).
Kegiatan Pelatihan Kader Bela Negara diberikan kepada Mahasiswa khususnya Mahasiswa Penerima Beasiswa Bidik Misi Unsyiah yang dilaksanakan selama 3 hari mulai tanggal 31 Oktober hingga tanggal 02 November 2014 yang merupakan Program Unsyiah berkerjasama dengan Kodam Iskandar Muda bertindak sebagai Pelatih dan Pendukung. Kegiatan ini diikuti oleh 1.019 orang Mahasiswa/Mahasiswi serta 108 orang penyelenggara dan pelatih. Pelatihan Bela Negara ini untuk mendidik, melatih disiplin, kepemimpinan serta menanamkan nilai-nilai nasionalisme kepada mahasiswa.
Diharapkan setelah Latihan ini sinergisitas TNI bersama Mahasiswa dalam mewujudkan cita-cita Bangsa dengan semangat  rasa tanggung jawab serta kesadaran bersama melalui Pendidikan Bela Negara. Kesamaan pandangan dan kedudukan sangat bermanfaat untuk mendorong tumbuhnya semangat persatuan dan kesatuan, semangat bergotong royong dan Cinta Tanah Air di dalam masyarakat. Kondisi seperti itu sangat diperlukan untuk kelangsungan pembangunan Nasional yang sama-sama diharapkan dapat mengantarkan Bangsa ini meraih cita-citanya, yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 maka perlu adanya kesamaan persepsi dalam menyikapi Wawasan Kebangsaan dalam rangka mewujudkan  Bela Negara.
Selama 3 hari tersebut para peserta akan menerima pembekalan dari Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto, Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI L. Rudy Polandi, Danrindam Iskandar Muda Kolonel Inf Sugiyono, Purek III Unsyiah Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, BC, pengenalan Bela Diri Yong Moodo, Peraturan Baris Berbaris (PBB), melaksanakan HTF (How to Find Fighter), menyaksikan peragaan latihan satuan, diskusi serta renungan suci.
Turut hadir dalam acara pembukaan  tersebut Kasdam Iskandar Muda Brigjen TNI L. Rudy Polandi, Pembantu Rektor III Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, BC, Pembantu Dekan III seluruh Universitas se-Banda Aceh, Asops Kasdam Iskandar Muda Kolonel Inf M. Saleh, Aster Kasdam Iskandar Muda Kolonel Inf Iwan Sumantri, Kapendam Iskandar Muda Kolonel Arh Subagio Irianto serta Danyonif 112/R Mayor Inf Wiji Kurnia.

TNI.