Jumat, 07 Februari 2014

Pembangunan Kapal Patroli Bakorkamla dan Landing Ship Tank

 
Uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkaml di sekitar perairan Barelang, Batam, Kepulauan Riau (photo: Bakorkamla)
Uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkaml di sekitar perairan Barelang, Batam, Kepulauan Riau (photo: Bakorkamla)

Ketua Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto dijadwalkan meresmikan kapal patroli Bakorkamla KN Kuda Laut 4803. Acara peresmian kapal patroli Bakorkamla KN Kuda Laut 4803 akan berlangsung di Dermaga Satgas 1 Tim Korkamla Barelang, Batam, Sabtu (8/2/2014).
“Rencananya seperti itu, setelah peresmiannya, nantinya beliau juga akan melihat dari dekat kondisi KN Kuda Laut 4803,” kata Kabag Persidangan, Humas dan Protokol Bakorkamla Kolonel (KH) Edi Fernandi dalam pesan singkat kepada Tribun Batam (Tribunnews.com Network), Kamis (6/2/2014).
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian Badan Koordinasi Keamanan Laut Laksamana Madya Bambang Suwarto, Jumat (24/1/2014), meluncurkan Kapal Negara (KN) Kuda Laut 4803, yang dibangun di galangan Kapal PT Batam Expresindo Shipyard.
Kapal yang dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 58 miliar tersebut, merupakan jenis yang sama dengan kapal yang dimiliki Bakorkamla sebelumnya.
“Ini kapal ketiga dengan jenis serupa yang dimiliki Bakorkamla dan akan ditempatkan untuk pengamanan perairan wilayah perairan barat, tengah, dan timur Indonesia,” jelas Bambang Suwarto di lokasi peluncuran PT Batam Expresindo Shipyard Tanjunguncang, Batam.
Uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkaml di sekitar perairan Barelang, Batam, Kepulauan Riau (photo: Bakorkamla)
Uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkaml di sekitar perairan Barelang, Batam, Kepulauan Riau (photo: Bakorkamla)

KN Kuda Laut 4803 memiliki panjang mencapai 48 meter, menggunakan mesin berkecepatan 29,5 knot dan mampu bergerak hingga batas 200 mil laut (370 km) dari lepas pantai. Sehingga sangat efektif untuk pengamanan perairan laut Indonesia.
Kapal ketiga berukuran 48 milik Bakorkamla ini memiliki mesin penggerak 3×1.400 HP (marine diesel) dan telah dilakukan uji Hidrodinamik di Laboratorium Hidrodinamik BPPT di kompleks ITS Surabaya pada awal Februari 2013.
“Produk ini juga dilengkapi fasilitas informasi dan komunikasi yang modern dan terintegrasi ke salah satu radar Bakorkamla dari Aceh sampai Merauke,” kata dia. Kapal yang dibangun oleh industri perkapalan dalam negeri mengandung 70 persen bahan lokal dan dikerjakan anak-anak bangsa.
“Kami sudah mengajukan sejumlah persenjataan pada Kementerian Pertahanan untuk pertahanan jika terjadi gangguan saat patroli, bukan untuk melakukan penyerangan,” jelasnya lagi.
Senjata tersebut meliputi senjata penyemprot air hingga 100 meter dan bertekanan tinggi, meriam ukuran 20 centimeter, dan senjata untuk perorangan.
Pembangunan kapal patroli sudah disesuaikan dengan RPJM dan Rencana Strategis (Renstra) Bakorkamla RI 2010 sampai 2014, khususnya untuk mencapai amanat turunnya illegal activities sebanyak 70 persen dan peningkatan ketertiban di laut sebanyak 80 persen dalam rentang waktu tersebut.
“Hingga akhir 2014, kami akan memiliki enam kapal serupa. Dua akan ditempatkan di perairan barat, dua di tengah dan dua lain di timur Indonesia. Ini sesuai dengan rencana strategis pengamanan perairan Indonesia,” ujar Bambang.
Uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkaml di sekitar perairan Barelang, Batam, Kepulauan Riau (photo: Bakorkamla)
Uji coba (sea trial) dua kapal patroli Bakorkaml di sekitar perairan Barelang, Batam, Kepulauan Riau (photo: Bakorkamla)

Kapal Angkut MBT Leopard 2
wakasal-lampung
Masih tentang pembangunan kapal dalam negeri. Wakasal TNI Angkatan Laut Laksda Hari Bowo beserta jajaran mengunjungi Lampung pada Rabu (5/2/2014), untuk melihat perkembangan pembuatan kapal tempur milik TNI AL di Lampung.
Pembuatan kapal tempur di Lampung merupakan salah satu upaya membangun kekuatan tempur TNI AL. “Kami sekarang sedang melengkapi semua (peralatan tempur) dalam rangka membangun kekuatan AL,” ujar Laksda Hari Bowo di Balai Keratun, Pemprov Lampung, Rabu (5/2/2014).
“Ada tiga tahapan, jangka pendek, menengah, dan panjang. Sekarang dalam rangka jangka pendek, kami sedang melengkapi peralatan-peralatan tempur kami. Ada yang dibuat di luar negeri dan dalam negeri. Salah satunya kunjungan saya ini. Untuk melihat sejauh mana perkembangannya (pembuatan kapal),” tambahnya.
Mock-up Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung
Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung

“Nanti ada penambahan (pembangunan kapal), tapi di tempat lain, bukan di sini (Lampung), di galangan kapal yang lain. Kami pesan ini ingin melihat, kalau memang bagus produknya, ya kami akan buat lagi. Sementara ini kami tinjau dulu yang sekarang ini,”.
Mock-up Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung
Mock-up Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung

Pembangunan kapal tempur di Lampung nantinya akan digunakan untuk mengangkut angkutan perang lainnya yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. “Kegunaannya kapal untuk angkut tank. sekarang kan angkatan darat beli main battle tank (MBT). Nah, kapal ini yang untuk mengangkut,” jelasnya.
Mock-up Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung
Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung

Kapal yang ditinjau ini 100 persen buatan Lampung oleh PT Daya Radar Utama, namun untuk persenjataannya, akan dicari dari luar Indonesia.
Sekprov Lampung Berlian Tihang mengaku senang dengan kunjungan ini karena Lampung menjadi salah satu tempat pembuatan kapal tempur.
Mock-up Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung
Landing Ship tank buatan PT Daya Radar Utama, Lampung

Spesifikasi Kapal Angkut Tank / Tank Transport Ship buatan PT. Daya Radar Utama ini, diperkirakan: memiliki panjang 107,77 hingga 117 meter dengan lebar 16,40 meter dan tinggi 7,8 meter. Kapal memiliki kecepatan maksimal 16 knot, dengan daya jelajah 6,240 nautical mile yang digerakkan oleh dua mesin kekuatan 3600 hp fixed pitch propeller propulsion system. (tribunnews.com)
JKGR.

Kamis, 06 Februari 2014

Singapura Protes Nama KRI Baru TNI AL

TNI menggunakan nama pelaku peledakan di Singapura tahun 1965.

Ilustrasi
Ilustrasi (http://ardanwidayat.blogspot.com)
Pemerintah Singapura memprotes rencana TNI Angkatan Laut yang berniat untuk menamai salah satu dari tiga kapal fregat yang dibeli Indonesia dari Inggris. Pasalnya nama yang digunakan TNI AL merupakan pelaku tindak pengeboman yang terjadi tahun 1965 silam di Macdonald House di Orchard Road.

Dilansir dari laman Straits Times, Kamis 7 Februari 2014 , salah satu kapal perang tersebut akan dinamai KRI Usman Harun. Nama tersebut adalah gabungan dari dua marinir Indonesia yang dieksekusi di Singapura setelah dituduh terlibat pengeboman tersebut, yakni Usman Haji Muhammad Ali dan Harun Said.

Keberatan Negeri Singa tersebut telah disampaikan secara langsung oleh Kementerian Luar Negeri Singapura kepada Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa. Pemerintah Singapura menganggap rencana tersebut akan berpengaruh terhadap warga mereka, khususnya keluarga korban.

"Dua tentara marinir Indonesia saat itu dinyatakan bersalah karena telah melakukan aksi pengeboman dan menewaskan tiga orang serta melukai 33 orang lainnya," ungkap jubir Kemlu Singapura.

Eksekusi mati yang dilakukan oleh Pemerintah Singapura pada tahun 1968 silam, membuat hubungan kedua negara tegang. Sebanyak 400 pelajar Indonesia berusaha memaksa masuk ke dalam Kedutaan Besar Singapura di Jakarta.

Kediaman Konsulat Jenderal Singapura di Indonesia pun turut diserang massa. Para demonstran ikut membakar bendera nasional Singapura.

Aksi kedua marinir yang tergabung dalam Pasukan Komando Operasional Khusus RI merupakan upaya Pemerintah Indonesia yang tidak setuju dengan pembentukan Malaysia. Saat itu Singapura masih merupakan bagian dari Negeri Jiran itu.

Penentangan tersebut disuarakan secara lantang oleh mantan Presiden Soekarno.

Kedua tentara marinir itu lantas diperintahkan untuk menyusup ke Singapura. Pada saat itu Pemerintah Singapura mengatakan RI ingin menyabotase keadaan di Negeri Singa dan Malaysia dengan merusak intalasi penting.

Mereka turut mengklaim kedua orang ini sengaja dikirim untuk meledakkan bom di tempat-tempat umum demi menciptakan kepanikan dan ketegangan.

Kendati dianggap pembunuh di Singapura, kedua marinir itu pulang sebagai pahlawan ke Indonesia. Jasad keduanya bahkan dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Ketegangan kedua negara berkurang ketika mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew berkunjung ke Jakarta tahun 1973 silam. Dia juga mengunjungi makam kedua marinir tersebut dan menaburkan bunga di atas makamnya.

Selain menamai KRI Usman Harun, TNI AL berencana untuk menggunakan nama pahlawan pejuang kemerdekaan RI Bung Tomo dan John Lie. KRI Bung Tomo direncanakan akan berlayar dari Inggris pada Juni 2014. 
 

RI – Belanda Tandatangani MoU Kerjasama Pertahanan

Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Purnomo Yusgiantoro dan Menhan Kerajaan Belanda Jeanine Hennis Plasschaert menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding  (MoU) tentang Kerjasama Pertahanan, Selasa (4/2) di  Den Haag, Belanda. MoU ditandatangani saat kunjungan Menhan RI ke Belanda selama tiga hari, tanggal 2 sampai dengan 4 Februari 2013.
Penandatanganan MoU tersebut menjadi tonggak sejarah penting bagi hubungan RI-Kerajaan Belanda  khususnya di bidang pertahanan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerjasama teknis yang telah terjalin sejak lama berdasarkan penghormatan penuh terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah, prinsip-prinsip kesetaraan, tidak mencampuri urusan dalam negeri dan saling menguntungkan.
MoU mencakup kerjasama dalam enam bidang yaitu; pertama, dialog strategis mengenai isu keamanan regional dan internasional;  kedua, pertukaran kunjungan pejabat pertahanan kedua negara, baik pejabat militer maupun sipil; ketiga, kerjasama materiil pertahanan meliputi kerjasama produksi, pemeliharaan dan dukungan logistik, pertukaran dan alih teknologi dan informasi, pelatihan teknis personil dan kerjasama industri pertahanan; keempat, pertukaran informasi dan pengalaman  dalam hukum militer dan sejarah militer, penanggulangan bencana, ilmu pengetahuan dan teknologi, intelijen militer dan keamanan maritime; kelima, memperkuat hubungan antar angkatan bersenjata kedua negara di bidang pendidikan dan pelatihan, kunjungan kapal, logistik dan operasi pemeliharaan perdamaian; keenam, kerjasama pengembangan sumber daya manusia pertahanan kedua negara melalui pendidikan dan pelatihan.
Di bidang pendidikan militer, Belanda juga menawarkan pendidikan bagi para Taruna AAL untuk menyelesaikan pendidikan penuh di Akademi Pertahanan Negeri Belanda. Sedangkan di bidang hukum, melalui Universitas Leiden, pihak Belanda juga membuka tawaran bagi para personel pertahanan RI untuk mengikuti pendidikan pasca-sarjana (S2).
Selain penandatanganan  MoU, Menhan RI dan Menhan Belanda juga melakukan pertemuan bilateral bertukar pandangan mengenai situasi keamanan regional dan internasional serta membahas perkembangan proyek pengadaan kapal frigat TNI AL.
Menhan RI juga berkesempatan meninjau galangan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) di Vlissingen,  kunjungan ke Akademi Pertahanan Belanda (NLDA) di Breda,  Universitas Leiden di Leiden dan TNO (Nederlandse Organisatie voor Toegepast Natuurwetenschappelijk OnderzoekDutch Organization for Applied Scientific Research) di Den Haag.   

Angkatan Laut China Maju Lebih Cepat dari Perkiraan AS

Kapal induk Liaoning

Angkatan Laut China memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan jumlah armada kapal perang dan kapal selam berikut persenjataan maritim dan sensor dalam 15 tahun ke depan, Angkatan Laut AS melaporkan.
Kantor Intelijen Angkatan Laut AS, ONI, memberikan penilaian terhadap Angkatan Laut China yang tertuang dalam Laporan Ekonomi dan Keamanan China ke pemerintah Amerika Serikat. Pejabat ONI menemukan bahwa Angkatan Laut China telah berkembang dari yang awalnya hanya kekuatan littoral (pesisir) menjadi kekuatan yang mampu menjalankan berbagai misi atau dengan kata lain mampu menyerang target yang jauhnya ratusan mil dari daratan China.
Menurut laporan yang pertama kali diterbitkan oleh USNI (US Naval Institute), Angkatan Laut China memiliki 77 kapal kombatan, lebih dari 60 kapal selam, 55 kapal amfibi dan sekitar 85 kapal rudal. Laporan itu menjelaskan bahwa lebih dari 50 kapal angkatan laut telah diluncurkan dan ditugaskan pada tahun 2013, jumlah yang sama juga direncanakan untuk tahun 2014.
"Di era 1990-an, hampir semua kapal perang dan kapal selam China pada dasarnya hanya mampu untuk menjalankan misi tunggal (single platform), tidak dilengkapi peralatan yang memadai untuk dioperasikan di luar dukungan pertahanan darat," kata ONI. Namun sekarang, kapal perusak terbaru China, Luyang III-class DDG, yang kemungkinan akan mulai dioperasikan pada tahun ini, telah dilengkapi dengan sistem radar array bertahap canggih.
Dengan platform multi-misi baru, kapal-kapal perang China saat ini mampu menembakkan rudal jelajah canggih anti kapal (ASCM) dengan jangkauan yang lebih jauh. Laporan juga menjelaskan bahwa Luyang III juga telah dilengkapi dengan peluncur vertikal ASCM. Luyang III juga akan dilengkapi dengan rudal anti kapal selam, dan akhirnya akan dilengkapi dengan rudal jelajah untuk menyerang daratan.
"China telah banyak berinvestasi dalam pengembangan sistem pengintaian maritim untuk level nasional dan taktis, serta sistem komunikasi dan pertukaran data untuk memungkinkan pengiriman data target secara akurat dan real time," laporan itu menambahkan.
Intelijen Angkatan Laut AS meyakini bahwa 85 persen armada Angkatan Laut China akan benar-benar dianggap "modern" oleh Amerika Serikat pada tahun 2020.
Laporan ini juga menyinggung soal Liaoning, kapal induk pertama Angkatan Laut China yang ditugaskan pada September 2012 lalu. Hingga kini China masih terus mempelajari bagaimana agar armada angkatan lautnya berflatform multi misi. Di tahun 2020 nanti, kapal-kapal induk China akan benar-benar siap untuk mendukung operasi armada.
"China saat ini masih mempelajari kerumitan untuk bagaimana mengoperasikan pesawat tempur sayap tetap dari dek kapal induk," menurut laporan.
ONI juga mengangkat kekhawatiran tentang kekuatan kapal selam China yang berkembang di luar dugaan. Pada tahun ini China mungkin segera mengoperasikan kapal selam nuklir balistik kelas Jin. Pengoperasian kapal selam nuklir kelas Jin akan menjadi tonggak sejarah baru bagi China untuk kemampuan nuklir angkatan lautnya, kata laporan itu.
Kapal selam kelas Jin
"Kapal selam kelas Jin akan menembakkan rudal balistik JL-2, yang memiliki jangkauan 4.000 mil laut dan sangat mungkin bagi Jin untuk menyerang Hawaii, Alaska dan bagian barat benua Amerika dari perairan Asia Timur," ONI menilai.
Laporan juga mengatakan bahwa China saat ini memiliki lima kapal selam serang nuklir, empat kapal selam rudal balistik nuklir, dan 53 kapal selam serang bertenaga diesel.
Secara keseluruhan, dalam 10 tahun terakhir armada kapal selam China telah meningkat dengan cepat dalam hal teknologi senjata ofensif. Satu dekade lalu, hanya beberapa kapal selam China yang mampu menembakkan rudal jelajah canggih anti kapal. Sekarang, lebih dari setengah kapal selam konvensional China telah dikonfigurasi untuk menembakkan ASCM, kata laporan itu.
"Kapal selam serang rudal Type-095, yang akan dibangun China di masa mendatang, mungkin akan mampu menyerang daratan," terang laporan. Dengan lebih ditingkatkan lagi nantinya, kapal-kapal selam China akan mampu menyerang seluruh pangkalan militer AS di mana pun, laporan tersebut menambahkan.
Dilihat dari tren saat ini, dalam 10 tahun ke depan Angkatan Laut China akan bertransformasi menjadi angkatan laut modern, berteknologi tinggi, berpengaruh dan berjangkauan global.
"10 tahun ke depan, China akan bertransisi dari angkatan laut pantai menjadi angkatan laut yang mampu melaksanakan misi ke seluruh dunia," terang ONI.

(Gambar Liaoning: tubagbohol.mikeligalig.com)
(Gambar Jin: chinesedefence.com) 
 

Kerjasama Militer Indonesia Spanyol

 
Menteri Pertahanan  Purnomo Yusgiantoro kunjungi Airbus Military meninjau  pesawat angkut A400 dan fighter Eurofighter Thypoon (photo: Kenyot10)
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kunjungi Airbus Military meninjau pesawat angkut A400 dan fighter Eurofighter Thypoon (photo: Kenyot10)

Menteri Pertahanan Indonesia, Purnomo Yusgiantoro mengunjungi Airbus Military di Sevilla Spanyol untuk meninjau produksi pesawat angkut A400 dan Petempur Eurofighter. “Dalam kunjungan ini Menhan sekaligus akan menghadiri peluncuran dan serah terima simbolik produksi ke-6 pesawat C295,” ujar Atase Pertahanan RI Madrid Kol. Laut (E) Agus Adriyanto kepada detikcom, Selasa (5/2/2014).
Peluncuran ini menandai selesainya produksi 6 unit pesawat C-295 di Spanyol dari total 9 unit pesawat dalam kerangka produksi bersama PT DI dan Airbus Military untuk meningkatkan alutsista TNI. Untuk produksi selanjutnya dari order angkatan pertama TNI, yakni pesawat unit ke 7, 8 dan 9 sepenuhnya akan dikerjakan di Bandung- Jawa Barat. Demikian juga dengan order angkatan ke-2 sebanyak 7 unit.
Kunjungan tanggal 5 dan 6 Februari 2014 ini, dalam rangka meningkatkan kerjasama pertahanan antara Indonesia dan Spanyol, terutama di sektor pertahanan.
Kunjungan Menteri Pertahanan  Purnomo Yusgiantoro ke Airbus Military, ke Spanyol (photo: Kenyot10)
Kunjungan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ke Airbus Military, ke Sevilla- Spanyol (photo: Kenyot10)

Selama kunjungannya, Menteri Pertahanan dijadwalkan bertemu dengan rekannya Menteri Pertahanan Kerajaan Spanyol, Pedro Alvarez dan berkunjung ke perusahaan Airbus di Seville. Pada kesempatan itu, Menteri Pertahanan Indonesia mengamati persiapan commissioning (Unfold) pesawat C-295 yang diproduksi oleh Airbus.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga memperhatikan pesawat Eurofighter Thypoon di bandara Airbus Getafe dan menerima penjelasan dari galangan kapal Freire dalam kaitannya dengan pembangunan kapal latih (perahu layar), untuk menggantikan KRI Dewaruci. Tidak ketinggalan pihak Galangan Kapal Navantia mempresentasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan mereka.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama di bidang pertahanan yang ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Menteri Pertahanan Kerajaan Spanyol, di Jakarta pada tanggal 13 Februari 2013.

Spanyol berharap bisa memperluas kerjasama militer dengan Indonesia, dalam pembuatan kapal (photo:Kenyot10)
Spanyol berharap bisa memperluas kerjasama militer dengan Indonesia, dalam pembuatan kapal (photo: Kenyot10)

Nota Kesepahaman telah dirintis oleh kedua negara pada tahun 2007 dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang ilmu pengetahuan terkait penggunaan sistem dan peralatan militer, kerja sama operasi militer selain perang dan teknologi serta kerjasama dalam pengembangan industri penerbangan.
Penandatanganan Memorandum of Understanding dimotivasi oleh kebijakan Pemerintah Spanyol yang bertujuan mengembangkan dan meningkatkan hubungan dengan negara-negara di kawasan Asia – Pasifik. Kebijakan ini dilakukan tidak hanya oleh Departemen Luar Negeri dan Kerjasama, tetapi juga oleh Kementerian Pertahanan Kerajaan Spanyol .
Melalui hubungan ini diharapkan Indonesia dan Spanyol dapat memperluas kerjasama di daerah lain, termasuk kerjasama dalam domain maritim, terutama pembuatan kapal. (detik.com / embajadaindonesia.es).

Simulator Sukhoi SU 35


sim1
Baru-baru TNI AU telah menjatuhkan pilihannya kepada SU 35 sebagai pengganti F-5. Untuk mengoperasikan SU-35 secara optimum, tentunya diperlukan juga simulator yang didesain untuk pelatihan pilot tempur pesawat serbaguna Su-35. Berikut adalah informasi simulator tersebut. Pabrik “Sukhoi” berencana mendirikan fasilitas pelatihan. Ini mencakup simulator terintegrasi, kelas komputer pelatihan dan prosedural penerbangan pilot dan personil teknis, yang digabungkan menjadi satu kerangka informasi dan metodologis tunggal, yang akan memungkinkan untuk pelatihan pilot dan staf teknik dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Kompleks simulator SU-35
Kompleks simulator SU-35
Kabin kokpit dengan tampilan  informatif tinggi mengurangi beban fungsional pada pilot.
Kabin kokpit dengan tampilan informatif tinggi mengurangi beban fungsional pada pilot.
Kelas simulator adalah pelatihan teori dengan unsur-unsur pengetahuan kontrol otomatis yang diproses dalam sebuah kompleks simulator prosedural, yang terdiri dari kabin/ kokpit, layar visualisasi, dan ruang kontrol/ instruktur, dimana dapat dipraktekkan hampir semua masalah.
Anda dapat menghubungkan hingga 16 simulator dalam sebuah jaringan, untuk pelatihan sekelompok pilot. Seiring waktu, akan mungkin untuk menggabungkan berbagai jenis simulator dalam sebuah kompleks tunggal pemodelan –keterampilan- lingkungan informasi. Di masa depan direncanakan untuk mengintegrasikan simulator dari pengembang Rusia lainnya.
Ruang kontrol/ instruktur
Ruang kontrol/ instruktur
Simulator terintegrasi sengaja tidak dilengkapi dengan sistem gerak karena sistem itu hanya dapat mensimulasikan sebagian kecil dari berbagai tugas yang sangat membebani pilot, yang akan menumbuhkan keterampilan palsu. Simulator dapat melakukan hampir semua tugas yang sama seperti di pesawat, termasuk pengisian bahan bakar dan yang paling penting -praktek situasi darurat. Simulator ini bahkan melampaui pesawat karena mensimulasikan realitas situasi berbahaya, dan kadang-kadang mustahil. Dan ini adalah salah satu fitur kunci dari simulator.
Kabin kokpit dengan layar visualisasi
Kabin kokpit dengan layar visualisasi
Pandangan dari kokpit
Pandangan dari kokpit
Workplace pilot Su-35 di simulator terintegrasi adalah kabin tertutup berventilasi, di mana ada semua yang Anda butuhkan untuk melaksanakan misi tempur dengan nyaman.
Workplace pilot Su-35 di simulator terintegrasi adalah kabin tertutup berventilasi, di mana ada semua yang Anda butuhkan untuk melaksanakan misi tempur dengan nyaman.
Kontrol utama adalah: tuas kontrol pesawat, tuas kontrol mesin dan pedal.
Kontrol utama adalah: tuas kontrol pesawat, tuas kontrol mesin dan pedal.
sim10
Alat informasi kolimator penerbangan dengan layar remote control, yang menampilkan informasi penerbangan, dua MFI-35 (multi-function display) 15”, remote backup system integrated devices (PSOE), display control multifungsi 4×5”, helmet-mounted display system dan voice messaging system.
Display control multifungsi 4x5 '' digunakan untuk mengkonfigurasi semua sistem pesawat , termasuk radar , penargetan dan peralatan navigasi, senjata , sistem perekaman video.
Display control multifungsi 4×5 ” digunakan untuk mengkonfigurasi semua sistem pesawat , termasuk radar , penargetan dan peralatan navigasi, senjata , sistem perekaman video.
Kontrol traksi otomatis dan sistem kontrol otomatis memungkinkan tanpa pilot mempertahankan kecepatan yang diinginkan untuk setiap manuver dan dalam kondisi apapun atau sepenuhnya otomatis memimpin rute pesawat sesuai dengan rencana penerbangan. Dengan demikian masalah berkurang ke hanya implementasi pilot pada saat lepas landas dan mendarat, serta keputusan tentang penggunaan senjata .
sim12
Multifunction Display MFD- 35 15″
Monitor kiri – multifunction display MFD – 35 15 ” , dengan push- frame display pilot dapat membagi menjadi beberapa bagian dan menampilkan semua informasi yang diperlukan tentang tugas-tugas penerbangan, navigasi, senjata , dan kondisi teknis pesawat.  Tips relevan ditampilkan pada layar di samping tombol bervariasi tergantung pada sifat dari layar informasi.
Kontrol menangani pesawat
Kontrol menangani pesawat
  1. Tombol off sistem kontrol otomatis ( ACS ) . Juga di bawah jari kelingking pilot, tuas untuk menonaktifkan sementara ACS : bergerak dengan autopilot , pilot menekan tuas dan secara manual melakukan manuver , kemudian ACS terus mengontrol pesawat dengan kecepatan baru .
  2. Tombol empat modus untuk memilih mode tempur dan peralatan navigasi on-board CCD.
  3. Tombol 3 – membawa ke cakrawala . Dalam kasus kehilangan orientasi dalam ruang , termasuk jika Anda merasa tidak sehat setelah overload , pilot dapat mengklik tombol ini untuk secara otomatis kembali ke gerakan pesawat dengan zero roll and pitch.
  4. Tombol untuk menembakkan persenjataan kanon . Rudal-rudal diluncurkan oleh pemicu .
  5. Tombol ” Maneuver – trajectory control ” mode pesawat ke superagility .
  6. Joystick control marker untuk posisi kursor pada layar .
Bagaimana penerbangan ?. Skenario pertama instruktur adalah untuk melakukan latihan, taktis dan memberikan situasi meteorology di peta yang nyata di daerah tertentu, di darat dan di udara, dan lain-lain. Juga, instruktur dengan cepat dapat memasukkan pekerjaan pelatihan atau kegagalan dan kesalahan lain, mengendalikan aksi pilot.
Pada DLI (workplace instruktur) ada beberapa monitor.
Pada DLI (workplace instruktur) ada beberapa monitor.
Pada peta tiga dimensi menunjukkan pivot points, rotary waypoints untuk tujuan apapun. Pada monitor lain ia menonton aksi pilot, otoritas dan kontrol dan parameter penerbangan. Dalam  monitor ketiga pandangan umum dari simulator dan lain-lain.
Pandangan umum instruktur dari simulator
Pandangan umum instruktur dari simulator
Simulasi pendaratan
Simulasi Pendaratan
Catatan:
  • Ini adalah “terjemahan bebas” bahasa Rusia, mohon maaf kalau tidak pas. Setidaknya foto-foto nya jelas dan bagus.
  • Tujuan tidak langsung dari simulator adalah mengurangi biaya penerbangan. Santer berita bahwa biaya penerbangan Flanker adalah Rp 400 juta per jam, yang dengan kurs $ sekarang kira-kira sama dengan $ 33,300. Dari beberapa sumber internet didapat info cost per flight hour (CPFH) sebagai berikut:
F-35A/B/C    $ 21,000 – 31,000
Eurofighter  $ 14,000 – 18,000
Rafale         $ 16,500
F-18E/F      $ 11,000 – 21,000
F-16            $ 7,000
Gripen        $ 4,700
Su-30 MKI    $ 12,000 – 14,000
SU-27         $ 20,000
Dengan demikian biaya penerbangan Flanker Rp 400 juta per jam (lebih besar dari F-35 ?). Patut dipertanyakan kebenarannya serta kriteria/ cara perhitungannya. (written by ANTONOV).

Rabu, 05 Februari 2014

Skadron Baru TNI AU Indonesia Timur


SU 27 dan SU 30 RI di Darwin Australia
SU 27 dan SU 30 RI di Darwin Australia

Mabes TNI Angkatan Udara (TNI AU) sedang mempersiapkan penambahan pesawat tempur untuk pendirian skadron tempur di wilayah Indonesia Timur.
“Mabes TNI AU tahun ini akan melakukan pengadaan pesawat tempur, yang diprioritaskan untuk wilayah udara Timur Indonesia,” ungkap Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, di Biak, Rabu 05/02/2014.
Rencana untuk membentuk skadron baru pesawat tempur di Indonesia bagian Timur sudah masuk dalam grand desain Mabes TNI AU. Hanya saja untuk merealisasikan pembentukan skadron tempur baru, diperlukan kesiapan sarana prasarana, personel prajurit serta dukungan langsung kemampuan keuangan Negara.
“Kapan realisasinya pembentukan skadron tempur Indonesia Timur sedang dalam perencanaan Mabes TNI AU, ya untuk tahun ini kami siapkan penambahan pesawat tempur untuk memperkuat kemampuan prajurit TNI AU dalam mengawal kedaulatan wilayah udara NKRI,” tegas mantan Pangkosek Hanudnas IV Biak ini.
Untuk menjaga pengawasan lalu lintas udara di wilayah Papua telah dibentuk empat satuan radar TNI AU, tersebar di Timika, Merauke dan Biak.
“Dengan adanya satuan radar TNI AU diharapkan dapat memantau segala pergerakan pesawat udara yang melintas wilayah udara Papua dan sekitarnya, ya untuk saat ini semua pangkalan udara di Papua dan satuan radar telah menjalankan tugasnya sesuai tugas yang diemban prajurit TNI,” ujarnya didampingi Kapenau Marsma TNI Hadi.
Selama kunjungan kerja di Biak Selasa dan Rabu, Kasau Marsekal IB Putu Dunia mengunjungi Makosek Hanudnas IV, Pangkalan Lanud Manuhua, Satuan Radar 242 serta Bataliyon 468 Sarotama Paskhas.