Minggu, 04 September 2016

Avibras AV-LM 70/7 SF M9 MK2: Peluncur Roket FFAR di EMB-314 Super Tucano TNI AU

uji-peluncur-roket-ffar

Jika dirunut dari awal kehadirannya, kini usia pakai pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano batch pertama baru menapaki empat tahun penugasan di Skadron Udara 21. Sesuai asasinya, Super Tucano menjadi tumpuan dalam beragam ajang latihan tempur TNI AU, terutama dalam misi BTU (Bantuan Tembakan Udara). Maklum porsi Super Tucano dituntut mampu mengimbangi pedahulunya OV-10F Bronco yang telah pensiun pada tahun 2007 silam.

SKYFIRE 70-4

Setelah diterbangkan dari Brasil dalam beberapa gelombang, formasi 16 unit EMB-314 Super Tucano resmi terbentuk pada Februari 2016. Melihat kedatangan yang bergelombang, lantas seperti apa postur senjata yang melengkapi armada Super Tucano TNI AU? Bagi pemerhati alutsista mungkin dapat langsung menebak, bahwa racikan senjata Super Tucano TNI AU tak akan jauh beda dari generasi pesawat COIN (Counter Insurgency) OV-10F Bronco, yakni masih berkutat pada kombinasi senapan mesin internal, roket FFAR (Folding Fin Aerial Rocket ) 2.75 Inchi, dan dumb bomb dari berbagai tipe. Belum ada tanda-tanda bahwa Super Tucano akan dilengkapi rudal, pasalnya spesifikasi Super Tucano memungkinkan untuk dipasangi jenis rudal udara ke udara AIM-9 Sidewinder dan rudal udara ke permukaan AGM-65 Maverick. Dua jenis rudal yang eksisiting ada di arsenal kesenjataan TNI AU.
Peluncur Avibras AV-LM 70/7 SF M9 MK2.
Peluncur Avibras AV-LM 70/7 SF M9 MK2.
Uji statis peluncur Avibras AV-LM 70/7 SF M9 MK2.
Uji statis peluncur Avibras AV-LM 70/7 SF M9 MK2.
Namun karena diproyeksi untuk mengatasi lawan (sasaran) berkualifikasi rendah – menengah, fokus senjata Super Tucano ya masih akan di zona senapan mesin, roket dan bom. Secara sistem, Super Tucano dilengkapi dua pucuk SMB (Senapan Mesin Berat) FN Herstal M3 kaliber 12,7 mm (varian Browning M2HB). Masing-masing pucuk SMB ada di sayap, sementara untuk bom bersifat fleksibel, tak ada pantangan untuk menebar bom MK81/MK82 atau bom P-100L sekalipun.

EMB-314 Super Tucano TNI AU membawa tiga bom MK82.EMB-314 Super Tucano TNI AU membawa tiga bom MK82.Nah, untuk roket memang merujuk ke jenis FFAR yang juga sangat populer di lingkungan TNI AD. Tentang roket di Super Tucano TNI AU, didatangkan jenis peluncur baru AV-LM 70/7 SF M9 MK2. Yang menarik, sejatinya AV-LM 70/7 digadang sebagai bagian dari sistem roket Skyfire 70. Baik peluncur AV-LM 70/7 dan roket Skyfire adalah buatan Avibras Industria Aerospacial, Brasil, holding manukftur yang juga memproduksi MLRS ASTROS II MK6 untuk Armed TNI AD.

Skyfire 70 dan roket FFAR 2.75 produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI) mengusung jenis kaliber 70 mm. Di kelas roket ini, juga ada Hydra 70 produksi General Dynamics Armament and Technical Products (GDATP) yang akrab digunakan pada helikopter serbu AH-64 Apache. Karena stok roket FFAR yang cukup melimpah, ditambah PT DI telah mampu memproduksi berdasarkan lisensi dari Force de Zeeburg Belgia.
Paket rudal Skyfire 70 dan peluncurnya.
Paket rudal Skyfire 70 dan peluncurnya.
Melihat spesifikasi, dimungkinkan untuk meluncurkan roket FFAR PT DI dari peluncur AV-LM 70/7 SF M9 MK2, maka untuk menjamin akurasi dan kompabilitas, TNI AU telah melakukan uji coba penembakan, baik secara statis di ground, dan uji langsung di udara. Dari pelaksanaan uji didapatkan kesimpulan bahwa Roket Launcher AV-LM dapat meluncurkan Roket FFAR kaliber 2.75 inchi MK 4 MOD 10 dengan aman baik secara single maupun ripple.

Tentang peluncur roket AV-LM 70/7 SF M9 MK2 pada Super Tucano, sejatinya mirip dengan peluncur roket FFAR di pesawat OV-10F Bronco yang mengadopsi jenis XM157 Rocket Pod. Kedua peluncur roket (dispenser) sama-sama berisi tujuh slot peluncur. Berikut spesifikasi peluncur roket AV-LM 70/7 SF M9 MK2:

Number of rockets per launcher: 7
Tube material: Aluminium
Reusable: Yes
Method of firing: Ripple or Single
Weight (empty and without frontal fairing): 37.2 kgf
Length (without frontal fairing): 1650 mm
External diameter: 257 mm
Operational temperature: -40 ºC to +70 ºC
Storage temperature: -30 ºC to +65 ºC

PT. DI membuat dua varian dari roket FFAR, yakni RD 701 berbasis FFAR Mk 4 dan RD 7010 berbasis FFAR Mk 40. RD 701 digunakan pesawat tempur ( hi-speed aircraft ), sedang RD 7010 untuk Helikopter (low-speed aircraft). PT DI juga membuat beberapa jenis hulu ledak untuk roket ini. Diantaranya WD 701 (HE), WD 703 (smoke) dan WD 704 (inert ). Untuk tipe FFAR MK4 yang digunakan pada EMB-314 Super Tucano, punya berat 5 kg serta panjang 1005,9 mm, roket ini dapat melesat dengan kecepatan 600 meter per detik, sementara jarak tembaknya mencapai 6 Km. (Haryo Adjie)
 
 
(id) 

Pindad APR-1V: Jejak Rantis Lapis Baja Battle Proven di Bumi Rencong

images

Urusan merancang dan produksi rantis (kendaraan taktis) lapis baja beroda ban sudah dikuasai industri di dalam negeri, tebaran jenis rantis, mulai dari sebatas prototipe sampai yang sudah operasional ragamnya lumayan banyak di kesatuan TNI dan Polri. Namun dari sekian nama-nama rantis lapis baja, tak banyak yang lahir karena tuntutan dalam operasi militer yang sesungguhnya. Dan bila bicara rantis lapis baja yang ‘born to fight,’ maka tak bisa dilupakan sosok APR-1V buatan PT Pindad.

images-(2)apr-1

APR (Angkut Personel Ringan)-1V yang masuk kategori Armoured Personnel Carrier (APC) diciptakan PT Pindad terkait kebutuhan operasi militer di NAD (Nanggroe Aceh Darussalam) pada tahun 2003 – 2004. Pada awalnya Pindad telah memproduksi APR 4×4 yang menggunakan rangka dan mesin (undercarriage) Isuzu 120PS. Dengan latar aroma embargo peralatan militer oleh AS sejak 1999, turut mendorong percepatan rekayasa rantis lapis baja, selain juga karena kebutuhan operasi militer di NAD yang menuntut kehadiran kendaraan lapis baja sekelas panser ringan untuk menumpas separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Sebagai produk yang dirancang serba ekspres, tampilan APR-1V bisa dibilang terkesan jadoel, tidak mencerminkan rantis lapis baja modern. Jika dibandingkan dengan Pindad Komodo Halilintar 4×4 dan Komodo Intai, maka APR-1V jelas kalah sangar. Desainnya terlihat kaku, dan sekilas mengingatkan pada desain kaku rantis lapis baja milik Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) Commando Ranger atau BTR-40 Kompi Kavaleri TNI AD.

IMG-20160813-WA0003

big4012004-(1)
Interior APR-1V
APR-1V diambil dari sasis truk Isuzu NKR 55
APR-1V diambil dari sasis truk Isuzu NKR 55
Meski begitu, APR-1V sudah menyandang gelar battle proven dalam operasi Darurat Militer di Aceh. Melihat keandalan dan kebandelannya beroperasi di segala medan plus kemampuannya yang sudah teruji dilapangan, termasuk di kemiringan 60 derajat, maka tak salah jika APR-1 menjadi salah satu ranpur buatan Indonesia yang mendapat predikat battle proven. Dari 40 APR-1 yang digelar di Aceh, hanya dua unit yang mengalami kerusakan (satu kecelakaan dan satu lagi karena diterjang Tsunami).

Panser beroda empat ini menggunakan sasis dan mesin truk ringan Isuzu Elf NKR 55 berpenggarak 4×4. Jika melihat sosoknya, panser ini lebih menyerupai mobil Kijang dengan bodi ramping dan memanjang yang dipasangi “baju” lapis baja anti peluru. Walaupun mengadopsi sasis truk sipil, kemampuan panser ini tak bisa dianggap remeh. Lihat saja kemampuannya dalam melahap berbagai medan berat dan terjal. Tak ketinggalan kemampuannya bermanuver dengan lincah dan gesit menjadi keunggulan tersendiri.

Ketahanan lapis bajanya memang belum sanggup menahan terjangan RPG, namun untuk terjangan proyektil kaliber 7,62 mm dari segala arah dapat ditahan. Selain itu dibagian atas panser terdapat turret atau menara putar yang dapat berputar 360 derajat sebagai kubah tempat penembak. Sayangnya, kubah gunner masih semi terbuka dan serba manual, sehingga juru tembak rawan dibidik oleh sniper.

Gunner pelontar granat otomatis AGL-40 di APR-1V.
Gunner pelontar granat otomatis AGL-40 di APR-1V.
Dari aspek persenjataan, APR-1 mampu menggotong beragam senjata standar, mulai dari pelontar granat otomatis AGL-40, senapan mesin berat (SMB) kaliber 12,7 mm, dan senapan mesin sedang GPMG (General Puspose Machine Gun) FN MAG kaliber 7,62 mm. Untuk perlindungan dan pelarian, pada sisi kubah terdpat pelontar granat asap kaliber 60 mm.

Gunner FN MAG 7,62 di kubah APR-1V
Gunner FN MAG 7,62 di kubah APR-1V
Walau dari segi persenjataan dan fungsinya lebih cocok untuk ditempatkan pada level Batalyon Infanteri Mekanis, namun sampai saat ini APR-1V masih setia melengkapi etalase tempur Batalyon Kavaleri 11/Serbu Kodam Iskandar Muda. (Bayu Pamungkas)

Spesifikasi APR-1:
– Produsen: PT Pindad
– Awak: 12 (1 pengemudi, 1 navigator radio, dan 10 personel)
– Kecepatan maksimum: 100 km/jam
– Berat maksimum: 5,2 ton
– Ground Clearance: 35 cm
– Sasis: Isuzu NKR 55
– Mesin: Turbodiesel 2.771 cc – 3.200 PK
– Kapasitasn BBM: 75 liter
 

SEAL Carrier: Siluman Bawah Air Kopaska TNI AL

seal carrier_3

Dikenal punya tugas khusus dalam pertempuran bawah air, menjadikan kelengkapan persenjataan Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL terbilang spesial dibanding unit tempur TNI lainnya. Selain sista dan alat menyelam yang punya kualifikasi khusus, seperti Combat boat X38, senjata APS dan alat selam close circuit, dalam menunjang misi senyap di bawah air, satuan elit ini juga punya wahana transportasi bawah air yang terbilang sangat khas.

Nah, bicara tentang wahana transportasi Kopaska, di artikel terhahulu telah kami kupas mengenai Sea Shadow buatan Anteon Corporation, Panama City Beach, Florida – AS. Dan, seiring tuntutan operasi yang kian meningkat, belum lama ini Kopaska telah dilengkapi sosok siluman bawah air anyar. Yang dimaksud adalah SEAL Carrier. Beda dengan wahana transport bawah air Kopaska sebelumnya, SEAL Carrier bisa dibilang paling sangar, desain alutsista buatan Defence Consulting Europe AB, Swedia menyerupai rancangan kapal selam mini dengan balutan warna hitam, lengkap dengan dua buah sirip pada bagian depan.

SEAL Carrier kodratnya adalah wahana khusus untuk misi infiltrasi melalui bawah permukaan dengan sasaran khusus berupa dermaga laut, kapal perang, dan misi anti pembajakan. SEAL Carrier dapat menyelam hingga kedalaman 40 meter dengan kecepatan 3 – 4 knots. Saat menyelam, SEAL Carrier mengandalkan dua propeller dengan tenaga baterai 25kWh. Jenis baterai pemasok tenaga mengadopsi jenis lithium polymer. Hebatnya, selain bisa melaju di bawah air, SEAL Carrier dapat melaju dengan kecepatan tinggi di permukaan, ibarat speed boat, SEAL Carrier di atas permukaan air dapat melaju hingga 30 knots. Pada saat melaju di permukaan, sumber tenaga beralih ke dua unit mesin diesel Rolls Royce FF270 water jet yang menghasilkan tenaga 350HP.

SEALcarrier

SEALcarrier2

Secara umum, SEAL Carrier dapat beroperasi dalam tiga mode yang berbeda, yaitu di permukaan, setengah tenggelam, dan melaju di bawah permukaan air, seperti halnya kapal selam. Saat menyelam, kapal akan dibanjiri air dengan membuka katup di bagian bawah lambung. Sementara pada moda setengah tenggelam, wastafel kapal menjadi sebuah tempat setengah terendam air. Moda setengah tenggelam di definisikan sebagai titik ketika kapal masih memiliki udara dalam tangki ballast saat dibanjiri air.

SEAL Carrier dioperasikan oleh dua operator (pilot dan copilot) yang memahami tentang olah gerak kapal di bawah permukaan dan atas permukaan. Setiap operator dan penyelam tempur harus sudah siap dengan kelengkapan alat selam ketika menaiki SEAL Carrier, baik alat selam open dan close circuit yang tidak menimbulkan gelembung udara. Dari segi kapasitas angkut, siluman ini dapat membawa 6 personel pasukan katak yang siap tempur.

Seal-Carrier-16

Illustrasjon 1202241212

SEAL Carrier pertama kali sosoknya terlihat saat defile HUT TNI ke-68 bulan Oktober silam. Dan, lima hari setelah HUT TNI, satuan Kopaska Armabar melaksanakan uji coba wahana ini. Kapal saat uji coba diawaki dua teknisi dari Swedia dan empat personel Kopaska. Di Asia, baru Indonesia yang memiliki SEAL Carrier, sementara di negara asalnya, SEAL Carrier ditempatkan di Resimen Marinir I di Berga Naval Base. Wahana dengan bobot 4,3 ton ini juga punya peran taktis dan strategis, semisal berguna dalam tugas patroli terbatas, dan misi pengintaian. Dengan laju 30 knot, kapal ini dapat bergerak hingga radius 277,80 km di permukaan, dan jejalah di bawah air menggunakan tenaga baterai hingga 18,52 km. (Gilang Perdana)

Spesifikasi SEAL Carrier

Panjang : 9,25 meter
Panjang Lambung : 8,45 meter
Beam : 2,21 meter
Tinggi : 1,65 meter
Kru dan Beban : 700 kg
Mesin : 2 unit mesin diesel Rolls Royce FF270 water jet
Bobot Max : 4,360 kg
Kecepatan permukaan : 30 knot
Kecepatan menyelam : 3 – 4 knot
Jangkauan jelajah di permukaan : 150 nautical mile (277,80 km)
Jangkauan jelajah di bawah air : 10 nautical mile (18,52 km)
Kedalaman maksimum : 40 meter
 

X38 Combat Boat Kopaska: Dipercaya Untuk Evakuasi Darurat VVIP

x38_combat_i_3_b

Andaikan terjadi gangguan keamanan yang mengharuskan evakuasi darurat kepada VVIP (Very Very Important Person). Adalah kapal serbu (combat boat) dari Kopaska (Komado Pasukan Katak) TNI AL yang akan beraksi untuk melakukan evakuasi presiden dari titik penjemputan ke safe house.

Inilah yang menjadi skenario dalam pengamanan saat digelarnya KTT ASEAN ke-19 tahun 2011 di Nusa Dua, Bali. Lho kenapa harus dengan combat boat?Wahana untuk evakuasi tentu banyak ragam dan pilihan, apalagi kalau yang di akan evakuasi presiden AS, Barack Obama. Karena lokasi KTT digelar di kawasan pantai Nusa Dua, maka jalur evakuasi yang efektif bisa melalui udara dan laut, dimana yang menjadi safe house dalam skenario ini adalah kapal induk helikopter USS Essex yang berlabuh di perairan Nusa Dua.

Meski syukur tidak insiden yang mengganggu berlangsungnya KTT, tapi patut diacungi jempol bahwa Secret Service memberi kepercayaan evakuasi presiden Obama kepada combat boat X38 Kopaska yang kala itu standby 1 unit menjaga perairan Nusa Dua.

Reputasi dan kehandalan Satkopaska tak usah diragukan lagi, tapi yang menarik disini adalah sosok X38 Combat Boat. Kapal ini bukan termasuk kapal perang, persenjtaannya pun tidak bisa dibilang dahsyat. Lalu apa yang membuat kapal buatan PT. Lundin Industry Invest (NorthSeaBoats), Banyuwangi, Jawa Timur ini begitu diandalkan oleh Kopaska? Jawabannya beragam, kapal dengan panjang 12 meter ini mampu melaju dengan kecepatan tinggi, 40 knot per jam! Dipandang dari sisi desain, kental pula dengan nuansa ‘stealth.’

42186_20120307055359

x38_special_ops_cat2_full

Berdesain catamaran dengan dua lunas, X38 mampu melaju dengan kecepatan tinggi namun tetap stabil dan aman. Dari spesifikasi yang dimiliki, X38 dapat didaulat untuk misi penyerbuan cepat, anti pembajakan, evakuasi medis, SAR, patroli rutin, dan karena dapat beroperasi di perairan dangkal/sungai, X38 sangat ideal untuk mendukung operasi pendaratan amfibi.

USS Essex berperan sebagai safe house untuk presiden Obama
USS Essex berperan sebagai safe house untuk presiden Obama

X38 dibangun dari galangan yang juga sama dengan KRI Klewang 625. Dimana ada ciri khas yang serupa dengan KRI Klewang, dimana lambung kapal dibuat dari bahan fiberglass komposit dengan memanfaatkan sistem vakum resin infus. Konstruksi terbuat dari balsa dan divinicell sandwich dari Diab Swedia. Oleh pabrikannya material yang ditanamkan akan lebih menghemat dalam biaya operasional perawatan. Untuk dapur pacu kapal ini dipercayakan pada dua mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP buatan Swedia.

Combat_boat

catamaran-kopaska11

Selain mampu ngebut hingga 40 knot, kapal andalan Detasemen 6 Satkopaska Special Boat Unit ini memang ideal untuk operasi pasukan katak, pasalnya pasa sisi buritan terdapat platform untuk memudahkan proses turun dan naik kapal bagi pengelam. Nah bagaimana dengan soal senjata? Kapal ini tidak punya persenjataan yang embedded, semua yang ada memang serba optional, seperti pada sisi haluan (depan ruang kemudi), disiapkan dudukan untuk senjata sekelas FN/M-60 GPMG (General Purpoise Machine Gun) kaliber 7,62 mm, tapi bisa ingin lebih ‘galak’ bisa pula dipasangkan peluncur granat otomatis kaliber 40 mm. Sudut pandang juru tembak di posisi ini bisa mencapai 270 derajat. Sementara di posisi buritan, juga dipasangkan dua unit senjata ringan, bahkan dalam release disebutkan sisi buritan dapat dipasangi dudukan 4 sampai 8 rudal Hellfire.

Awak X38 Combat Boat terdiri dari 2 – 4 personel, yakni utamanya adalah komandan dan nahkoda. Meski ukurannya terbilang imut, kapal serbu ini punya ruang kabin yang nyaman dan dilengkapi beragam instrumen elektronik modern, termasuk radar. Desain jendela yang menghadap depan sangat ergonomis karena dapat menahan silau dan panas. Sebagai kapal untuk misi khusus, X38 juga dapat mengangkut 16 – 20 personel pasukan dengan perlengkapan lengkap.

Beragam instrumen modern (digital) untuk navigasi
Beragam instrumen modern (digital) untuk navigasi
Sisi burutan dilengkapi platform untuk memudahkan penyelam naik dan turun dari kapal
Sisi burutan dilengkapi platform untuk memudahkan penyelam naik dan turun dari kapal
Kapal dengan kendali hidrolik ini dapat membawa bahan bakar solar hingga 700 liter. Sementara untuk menunjang operasi, body kapal dapat membawa 100 liter air tawar untuk kebutuhan awak dan penumpang. Untuk menunjang operasi yang penuh tantangan, sistem teknologo navigasi dipercayakan pada Raymarine C80 yang mencakup integrasi radar, GPS (Global Positioning System), speed-log, echo sounder, dan chart plotter.

Dalam operasi pengamanan KTT ASEAN ke-19 di Nusa Dua, Bali, X38 mengibarkan bendera tengkorak Jolly Rogers yang khas bajak laut. Dalam gelar tempurnya, X38 dapat diangkut ke daerah operasi menggunakan LST (landing ship tank). Kapal yang mulai dirancang pada tahun 2008 ini akrab dengan sebutan “Blackship” oleh masyarakat Manado. Memang dengan warna kamuflasenya sosok X39 terlihat sangar. (Gilang Perdana)


Jumat, 05 Agustus 2016

9M117M1 Arkan: Rudal Anti Tank Andalan Tank BMP-3F Marinir TNI AL

bakcha-u

Meski pengadaannya berjalan lambat, adopsi rudal anti tank dalam beberapa tahun belakangan mulai menjadi perhatian untuk unit tempur di darat. Sebut saja infanteri TNI AD kini telah mengoperasikan rudal anti tank Saab NLAW dan FGM-148 Javelin. Sementara Marinir TNI AL sejak kedatangan ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle) BVP-2 mulai mengoperasikan rudal anti tank AT-5 Spandrel. Dan di era IFV terbaru BMP-3F, Kavaleri Marinir pun menggunakan 9M117M1 Arkan.

BMP-3F_Menkav-1

Lantas apa yang jadi keunggulan 9M117M1 Arkan? Merujuk ke spesifikasinya, Arkan adalah rudal anti tank (Anti Tank Guided Missile) yang dipandu dengan laser. Rudal ini dirancang untuk dilepaskan dari laras kanon/meriam ranpur, namun pola loading rudal ke laras hanya dapat dilakukan secara manual di kaliber laras 100 mm. 9M117M1 Arkan sendiri masuk dalam keluarga besar rudal AT-10 Stabber/AT-12 Swinger. Rudal yang dikembangkan pada akhir tahun 1970 ini juga dikenal sebagai guided projectiles yang menggunakan pemandu laser, menggantikan teknologi sebelumnya yang menggunakan radio command links.

9m117_001


9M117M1-3_Arkan_missile_at_Engineering_Technologies_2012

AT-10 Stabber terdiri dari tujuh versi, terdiri dari empat versi dasar dan tiga versi yang telah ditingkatkan. Empat versi dasar (basic version) mencakup 9M117 Bastion, rudal ini dilepaskan dari tank T-55/T-55 AM2. Kemudian ada 9M117 Kastet, dilepaskan dari MT-12 field gun yang menggunakan modul pemandu laser khusus. 9M117 Basnya , dilepaskan dari laras BMP-3, dan terakhir 9M116 Sheksna yang ditembakkan dari MBT T-62M. Sedangkan versi yang telah ditingkatkan (improved versions), terdiri dari 9M117M1 Kan ditembakkan dari MT-12 field gun, 9M117M1 Arkan dilepaskan dari laras kanon 2A70 BMP-3, dan 9M116M1 Sheksna untuk tank T-62M.

Perbedaan antara basic version dan improved version adalah hulu ledak tandem (tandem warhead) yang digunakan oleh improved version untuk memungkinkan hasil yang lebih baik terhadap explosive reactive armour (ERA). ERA yang dikembangkan oleh Israel pada 1980-an digadang sebagai lapisan yang mampu melindungi tank dari hulu ledak shaped-charge dengan daya ledak tinggi High-Explosive Anti-Tank (HEAT). Dengan tandem warhead maka 9M117M1 Arkan dipersiapkan untuk bisa menjebol ranpur dengan ERA. Antar versi rudal pada dasarnya identik, namun antara 9M117 dan 9M116 ada perbedaan kaliber, sehingga tidak dapat dipertukarkan. Seperti Kastet tidak bisa dipakai untuk BMP-3.

Dirunut dari kemampuannya, 9M117M1 Arkan kaliber 100 mm punya kecepatan luncur 1.500 meter per detik. Dengan hulu ledak HEAT-T rudal Arkan Marinir TNI AL sanggup menghajar sasaran sejauh 5.500 meter, sementara jarak tembak minimal dipatok 100 meter. Menurut seorang awak BMP-3F, harga per unit 9M117M1 Arkan bisa ditaksir setara dengan Toyota Inova terbaru. Kabarnya lagi dari 10 unit 9M117M1 Arkan yang dimiliki Marinir, lima unit rudal telah ditembakkan untuk keperluan latihan tempur. (Bayu Pamungkas)
 
Indomil. 

Senin, 13 Juni 2016

Pindad Ciptakan Senjata Spesialis Pasukan TNI

SS2 Subsonic  pindad
SS2 Subsonic 5,56 mm dirancang khusus dengan peredam di laras untuk operasi senyap oleh prajurit di medan tempur.
senjata ss3 pindad
Senapan Serbu SS3, menggunakan munisi kal 7,62 mm dgn jarak tembak efektif 400 m (mekanikal) dan 800 m (optikal).
pindad sub machine gunSub Machine Gun PM3,didesain khusus untuk mendukung performa prajurit dlm pertempuran jarak dekat / perang kota.
pistol g2 premium pindad
Pistol G2 Premium, menggunakan munisi kal 9mm & memiliki jarak tembak efektif 25 meter.
senjata pindad
Empat senjata di atas diciptakan untuk mendukung fungsi pasukan yang berbeda-beda dengan kualitas akurasi yang maksimal.
Sumber : Pindad

Pesawat Tempur Su-35 Jadi Dibeli Indonesia

Petempur tercanggih keluarga Flanker, Su-35 (NATO: Flanker-E), tetap dibeli Pemerintah Indonesia untuk memperkuat TNI AU. Saat ini sedang menunggu proses saja. “Jadi dong, saat ini masih dalam proses,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan dalam perbincangan tatap muka dengan Angkasa di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2016.
Dikatakan, proses yang dimaksud adalah menyangkut soal mata uang yang akan digunakan karena Amerika Serikat melarang penggunaan dolar AS dalam proses pembelian Su-35 oleh Indonesia. “Ini yang saat ini sedang diproses oleh Kementerian Keuangan, apakah akan pakai mata uang Rusia atau bagaimana,” jelasnya.
Proses lain yang masih berjalan adalah menyangkut transfer teknologi yang akan diberikan Rusia kepada Indonesia. Sebagaimana diketahui, sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan, setiap pembelian alutsista dari luar negeri harus dibarengi dengan transfer teknologi dan imbal dagang. “Nah, ini juga yang masih dibicarakan. Kita dapat transfer teknologi apa saja dari Rusia,” tambahnya.
Proses lainnya lagi, adalah menyangkut kelengkapan apa saja dalam Su-35 yang diinginkan oleh Indonesia. Ini masih dibicarakan sehingga Su-35 yang akan digunakan oleh Indonesia sesuai dengan apa yang diinginkan guna menunjang tugas-tugas yang diemban TNI AU maupun TNI. Diakui, keputusan membeli Su-35 sudah melalui kajian yang panjang dan final. Dengan beragam keunggulan yang dimiliki, penempur Su-35 dinilai yang paling pas dibutuhkan oleh TNI AU maupun TNI. “Dan, kita pun ingin membeli Su-35 ini lengkap dengan persenjataannya. Jadi pesawat datang satu paket dengan persenjataannya yang lengkap,” jelasnya lagi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Luhut Binsar Panjaitan, juga menegaskan bahwa Indonesia akan membeli pesawat galak dan canggih buatan Rusia, Sukhoi Su-35. Dijelaskan, Su-35 memiliki kemampuan tempur udara yang sangat mengagumkan dalam menghancurkan musuh maupun membalas serangan lawan. “Pesawat ini memiliki teknologi paling canggih di kelasnya,” ujar Luhut kepada wartawan di Jakarta, 28 Mei 2016.
Pesawat Tempur Su-35
Pesawat Tempur Su-35
Ditanya mengapa kontrak pembelian Su-35 tidak segera ditandatangani, Menkopolhukam menjelaskan bahwa hal ini masih butuh proses. ”Namanya begitu kan adminstrasi dan teknisnya banyak dan panjang,” papar Luhut.
Sukhoi Su-35 merupakan penempur kelas berat generasi 4++. Saat ini Su-35 baru digunakan oleh AU Rusia dengan kode Su-35S. China atau Tiongkok, merupakan negara kedua selain Rusia yang berhasil membeli Su-35 sebanyak 24 unit senilai 2 miliar dolar AS. Penandatangan kontrak pembelian telah dilaksanakan oleh China dan Rusia pada November 2015. AU China (PLAAF) dijadwalkan akan mulai menerima pengiriman Su-35 batch pertama pada akhir tahun ini.
Su-35 merupakan penempur kursi tunggal hasil modernisasi Su-27 yang awalnya diberi kode Su-27M. Varian latih Su-35 berkursi ganda diberi kode Su-35UB yang bentuknya menyerupai Su-30. Su-35 dilengkapi 12 cantelan untuk membawa beragam persenjataan termasuk rudal-rudal andalannya. Pesawat ditenagai dua mesin Saturn 117S (AL-41F1S) afterburning turbofan berteknologi 3D thrust vectoring nozzle.
Di bagian sensor, Su-35 dilengkapi radar Irbis-E passive phased array, OLS-35 infra-red search and track (IRST), dan L265 Khibiny-M electronic warfare pod. Kemampuan jelajah Su-35 sangat mengagumkan karena mampu menjangkau jarak 3.600 km atau 4.500 km dengan tambahan dua tangki bahan bakar eksternal. Kecepatan maksimal Su-35 mencapai Mach 2,25.
Author: Roni Sontani
Sumber : Angkasa.co.id