Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan rasa terima kasih atas penghargaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada 13 anggota TNI yang tewas akibat kecelakaan helikopter di Poso.
Gatot menganggap Presiden memberikan perhatian yang luar biasa kepada para prajurit yang gugur. Bentuk perhatian pertama adalah setelah insiden itu terjadi.
Presiden langsung meminta Gatot pergi memeriksa kondisi korban serta memberikan motivasi kepada anggota TNI yang masih bertugas menjalankan Operasi Tinombala.
"Saya juga diperintahkan oleh Presiden untuk mempersiapkan tempat di taman makam pahlawan bagi korban. Tempat ini merupakan tempat terhormat yang diidam-idamkan setiap prajurit TNI," ujar Gatot saat melayat 13 korban di Hanggar Skuadron Udara 17, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (22/3/2016).
Ketiga, Presiden menandatangani Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2016 tanggal 21 Maret 2016 soal kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi kepada 13 anggota TNI yang tewas.
Keempat, Presiden meminta dirinya untuk memperhatikan nasib anak istri anggota TNI yang ditinggalkan. Gatot memastikan akan melaksanakan perintah itu.
"Keluarga korban akan mendapat santunan dari Asabri dalam jumlah Rp 400 juta per keluarga, Rp 30 juta untuk anak dan tunjangan sekolah anak dijamin oleh TNI sampai Sarjana. Kami juga akan memberikan rumah yang disesuai domisili mereka," ujar Gatot.
Gatot menegaskan, para anggota TNI itu tewas akibat melaksanakan tugas.
"Putri Brigjen Anumerta Saiful Anwar, usia 16 tahun menyampaikan, ayah saya adalah orang taat beragama. Jiwanya hanya untuk kesatuan NKRI. Ini gambaran bahwa prajurit selalu siap melaksanakan tugas demi keutuhan NKRI," ujar Gatot.
Gatot menganggap Presiden memberikan perhatian yang luar biasa kepada para prajurit yang gugur. Bentuk perhatian pertama adalah setelah insiden itu terjadi.
Presiden langsung meminta Gatot pergi memeriksa kondisi korban serta memberikan motivasi kepada anggota TNI yang masih bertugas menjalankan Operasi Tinombala.
"Saya juga diperintahkan oleh Presiden untuk mempersiapkan tempat di taman makam pahlawan bagi korban. Tempat ini merupakan tempat terhormat yang diidam-idamkan setiap prajurit TNI," ujar Gatot saat melayat 13 korban di Hanggar Skuadron Udara 17, Kompleks Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (22/3/2016).
Ketiga, Presiden menandatangani Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2016 tanggal 21 Maret 2016 soal kenaikan pangkat luar biasa satu tingkat lebih tinggi kepada 13 anggota TNI yang tewas.
Keempat, Presiden meminta dirinya untuk memperhatikan nasib anak istri anggota TNI yang ditinggalkan. Gatot memastikan akan melaksanakan perintah itu.
"Keluarga korban akan mendapat santunan dari Asabri dalam jumlah Rp 400 juta per keluarga, Rp 30 juta untuk anak dan tunjangan sekolah anak dijamin oleh TNI sampai Sarjana. Kami juga akan memberikan rumah yang disesuai domisili mereka," ujar Gatot.
Gatot menegaskan, para anggota TNI itu tewas akibat melaksanakan tugas.
"Putri Brigjen Anumerta Saiful Anwar, usia 16 tahun menyampaikan, ayah saya adalah orang taat beragama. Jiwanya hanya untuk kesatuan NKRI. Ini gambaran bahwa prajurit selalu siap melaksanakan tugas demi keutuhan NKRI," ujar Gatot.