Rabu, 10 Februari 2016

Bakamla Segera Periksa Kapal MV Ocean Carrier

  Latihan awak kapal Bakamla (Detik.com)
Latihan awak kapal Bakamla (Detik.com)
 
Badan Keamanan Indonesia (Bakamla) bersiap memeriksa muatan MV Ocean Carrier, pada Selasa (9/2/2016). Kapal beregistrasi Hongkong itu kandas di perairan Pulau Sambu, Kepulauan Riau diduga membawa muatan limbah nuklir dan kandas dalam perjalanan dari Iran menuju Yangjian, Tiongkok.
Langkah pemeriksaan oleh Basarnas ini dilakukan untuk memastikan kebenaran rumor yang beredar terkait muatan yang dibawa kapal MV Ocean Carrier.
Kepala Kantor Keamanan Laut (Kamla) Zona Maritim Wilayah Barat, Laksma Maritim UK Agung mengatakan, kapal yang berawak ABK 22 orang itu kandas di Batu Berhenti, sebelah utara Pulau Sambu, Kepulauan Riau. Seluruh awak kapal telah dievakuasi dan kapal telah berada di Dermaga Sambu untuk pemeriksaan.
Latihan awak kapal Bakamla (Detik.com)
Latihan awak kapal Bakamla (Detik.com)
 
Menurut pengakuan nahkoda kapal, Huang Ha, kapal Ocean Carrier bermuatan pasir besi. Namun rumor yang beredar terdapat kesimpangsiuran informasi, bukan pasir yang diangkut tetapi limbah uranium.

Karena itu, Bakamla akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dalam pemeriksaan tersebut.
“Kami akan periksa dengan seksama muatan kapala dan mengapa kapal itu kandas. Karena ada rumor bahwa kapal tersebut bermuatan limbah nuklir, Bakamla akan bekerja sama dengan Bapeten. Jika memang bermuatan limbah nuklir, ini sangat berbahaya bagi keamanan dan keselamatan laut wilayah Kepulauan Riau,” ujar Agung.
Dalam perjalanan dari Iran menuju Tiongkok, kapal MV Ocean Carrier yang berbobot 33.456 GT kandas di Selat Phillips Rabu (3/2/2016). setelah keluar jalur untuk menghindari tabrakan dengan kapal lain.
 
Tribunnews.com

Basarnas Beli 24 Helikopter AW139 dan Dolphin

  Helikopter AW139, SAR Swedia
Helikopter AW139, SAR Swedia
 
Badan SAR Nasional (Basarnas) berencana membeli 12 helikopter AW139 dan 12 helikopter Dolphin, untuk meningkatkan pelayanan SAR kepada masyarakat. Tahun ini, anggaran Basarnas akan digunakan khusus untuk pembelian helikpoter.
“Sasaran kita ada 2 skadron. Kita berupaya mengadakan 12 helikopter tipe AW139 dan 12 tipe Dolphin. Kali ini, anggaran 2015 kita adakan untuk helikopter,” kata Kepala Basarnas Marsekal Madya FH. Bambang Soelistyo di Kantor Basarnas, Jakarta, Selasa, 9 Juni 2015.
Marsda Bambang menjelaskan, saat ini Basarnas hanya memiliki 8 unit helikopter, 2 tipe Dolphin dan 6 tipe BO-105. Semuanya buatan tahun 80-an.
Dolphin Basarnas (Okezone.com)
Dolphin Basarnas (Okezone.com)

“Saya lihat memang masih layak pakai, tapi kita bertarung dengan safety, maka kini kita lakukan pembaruan,” ujarnya menambahkan.
Kekuatan udara diperlukan Basarnas karena punya kelebihan, yakni kecepatan dan kemampuan meng-cover waktu. Namun, kekuatan udara juga memiliki kelemahan yaitu tak bisa selamanya di udara. “Kita sinergikan dengan kekuatan darat dan laut.”
Basarnas telah membeli helikopter AW139 dari pabrik Agusta Westland Spa di Milan, Italia, Selasa 9 Juni 2015. Penyerahan kontrak helikopter dilakukan oleh Bambang Soelistyo dengan Gianfranco Sottoteti, selaku Senior Vice Presiden International Sales Goverment Agusta Westland di Gedung Basarnas.
 
VIVA.co.id

Maret Indonesia Beli Jet Tempur Su-35

SU-35
SU-35
 
Bulan Maret mendatang, Indonesia akan menandatangani kontrak pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia. Sebanyak 10 pesawat Su-35 akan dibeli Indonesia menggunakan dana APBN 2016.
Menteri Pertahanan Jenderal Ryamizard Ryacudu mengatakan, pada Maret akan bertandang ke Rusia untuk menjadi pembicara di Satuan Pertahanan Rusia. Selain itu, kunjungan ini dalam rangka pembelian pesawat Sukhoi yang memang sudah menjadi rencana strategis TNI di tahun 2016.
“Ya saya ke sana. Saya yang tanda tangan. Kita beli 10 saja. Nggak usah banyak-banyak, nanti keburu ketinggalan zaman. Kalau sudah ada yang baru lagi, kita kan bisa update,” ujar Menteri Pertahanan, Ryamizard saat ditemui Republika.co.id di Kantor Menkopolhukam, Selasa (9/2/2016).
menhan ryamizard ryacudu 4
Menhan Ryamizard Ryacudu Tinjau Pasukan Indobatt di Lebanon

Menteri Pertahanan mengatakan selain membeli, Indonesia dan Rusia juga menjalin kerja sama transfer knowledge alias transfer pengetahuan dengan mengirimkan beberapa anggota TNI untuk sekolah di Rusia. Dengan bersekolah di Rusia, mereka bisa menyerap ilmu dan membawa ke Indonesia.
Jelang kunjungan Ryamizard ke Rusia, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia bertandang ke Kantor Menkopolhukam, Selasa (9/2/2016). Sejumlah isu dibahas dalam rapat tertutup ini. Isu pertahanan, terorisme dan narkoba, menjadi topik pembicaraan dalam rapat tersebut. Selain Ryamizard juga hadir : Kepala BNN, Kepala Bakamla, Kepala BIN, serta Kabais TNI.
 
Republika.co.id

Bell 204B: Lintasan Sejarah Tiga Dekade Helikopter Utility TNI AU

Bell 204B

Bila kavaleri udara Puspenerbad TNI AD hingga kini masih melestarikan Bell 205 A-1. Maka TNI AU juga mengoperasikan saudara kembarnya yang lebih dulu berlaga di angkasa Indonesia, yakni Bell 204B yang hadir sejak awal tahun 60-an. Beda dengan Bell 205 A-1 TNI AD yang sudah di-‘militerisasi’ dengan kemampuan menggotong senjata, sejatinya Bell 204B TNI AU masih berstatus sebagai helikopter ‘sipil’ tanpa modifikasi usungan senjata.

Sebagai informasi awal, Bell 204B adalah helikopter yang terpajang di halaman depan Museum Satria Mandala, Jakarta. Dalam versi militernya yang disebut UH-1B Iroquois (Huey), helikopter ini terbilang laris manis digunakan dalam Perang Vietnam. Antara Bell 204 dan Bell 205 pun bentuknya bisa dibilang mirip, sama-sama menggunakan mesin tunggal dengan dua bilah baling-baling pada rotor utama. Letak perbedaanya, Bell 205 dimensinya lebih panjang dengan sliding door lebih lebar. Jika Bell 205 bisa mengangkut 14 penumpang, maka Bell 204 maksimum hanya bisa dimuati 10 penumpang.
Bell 204B di Museum Satria Mandala, Jakarta.
Bell 204B di Museum Satria Mandala, Jakarta.

Dirunut dari sejarahnya, Bell 204B hadir sebagai upaya perkuatan militer Indonesia jelang Operasi Trikora. Awalnya Bell 204B ditempatkan Skadron Udara 6 Lanud Atang Senjaya, Bogor. Di awal tahun 60-an, Bell 204B yang didatangkan sebanyak 20 unit tergabung dalam skadron yang sama dengan helikopter angkut sedang Mi-4 dan helikopter angkut berat Mi-6 dari Rusia (Uni Soviet). Baru setelah 1965, Bell 204B dipindahkan ke Skadron Udara 7 Lanud Atang Senjaya, Bogor. Namun, secara bertahap pada 17 April 1989 Skadron Udara 7 dipindahkan dari Lanud Atang Sendjaya, Bogor ke Lanud Suryadarma, Kalijati. Secara resmi menjadi kekuatan Lanud Suryadarma sejak 1 januari 1991, dengan kekuatan Bell 204B, Bell 47G Sioux, Bell 47G Soloy (modifikasi Bell 47G Sioux) dan EC 120B Colibri.

indonesia-002


UH-1Cdimensions

Meski sudah tak tampil lagi di muka publik, sejatinya belum ada pengumuman resmi pensiunnya Bell 204B TNI AU. Malahan Bell 204B TNI AU sempat ikut ambil bagian dalam film Djakarta 1966. Kabarnya di masa Presiden Soekarno, satu unit Bell 204B ikut disiagakan untuk kepentingan operasional Istana. Di masa Orde Baru, pemerintah propinsi NAD (d/h Daerah Istimewa Aceh) dan propinsi Irian Jaya pernah mendapat hibah masing-masing satu unit Bell 204B dari TNI AU.

Sejak periode 1965 hingga awal tahun 80-an, Bell 204B Skadron Udara 7 terbillang kenyang pengalaman operasi. Tercatat Bell 204B dan Mi-4 terjun dalam Operasi Penegak di daerah Jawa Barat dan Operasi Mental di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Operasi ini dimaksudkan sebagai tindak lanjut untuk menghancurkan sisa-sisa kekuatan G-30s/PKI.

Bell 204B juga pernah digunakan oleh maskapai Airfast di Papua.
Bell 204B juga pernah digunakan oleh maskapai Airfast di Papua.

VH-UTW3

Periode 1971 sampai 1975 Skadron Udara 7 turut berpartisipasi pada operasi Wisnu, yang merupakan tindak lanjut Operasi Samber Kilat untuk menumpas gerombolan bersenjata PGRS/Paraku, di daerah Kalimantan Barat. Operasi ini dimulai pada bulan September 1972, yang pada awalnya menggunakan pesawat Bell 204B Iroquois, baru pada bulan Mei 1973 diperkuat dengan tiga buah pesawat tambahan UH 34D Sikorsky milik Skadron Udara 6. Tahun 1975 pesawat Iroquois ditarik total dari operasi tersebut untuk kemudian digantikan Sikorsky.

Varian militer UH-1B milik El Salvador tampil ekstrim dengan membawa bom MK82.
Varian militer UH-1B milik El Salvador tampil ekstrim dengan membawa bom MK82.

UH-1B Huey Gunship yang digunakan dalam Perang Vietnam.
UH-1B Huey Gunship yang digunakan dalam Perang Vietnam.

Hasil operasi helikopter -helikopter ini berhasil menembak mati tokoh G30S/PKI daerah Kalimantan Barat, yaitu Sofyan. Sebelum ditembak, dilakukan pengejaran dari Pontianak sampai Tarenteng. Jenazahnya kemudian diangkut ke Pontianak menggunakan Bell 204B Iroquois. Jejak pengabdian Bell 204B pun tak lepas dari Operasi Seroja di Timor Timur.

Prototipe Bell 204 (XH-40) terbang perdana pada 20 Oktober 1956. Bell kemudian membangun enam (disusul sembilan) XH-40 yang diberi desainasi YH-40 untuk uji coba. Semua pra produksi ini menggunakan mesin T53-L-1A dengan kemampuan 700 tenaga kuda. Walau sebagai uji coba, heli ini langsung diterjunkan di Perang Vietnam. (Bayu Pamungkas)

Bell 204B (UH-1B)
– Crew: one-two
– Capacity (Payload): 1.360 kg including up to eight-nine passengers, or equivalent cargo-
– Panjang: 12,69 meter
– Rotor diameter: 14,63 meter
– Tinggi: 4,5 meter
– Empty weight: 2.085 kg
– Max. takeoff weight: 4.310 kg
– Powerplant: 1 × Lycoming T53-L-11A turboshaft, 1,100 shp (820 kW)
– Maximum speed: 220 km/h
– Cruise speed: 205 km/h
– Range: 533 km
– Service ceiling: 5.910 meter
– Rate of climb: 8,9 m/s
 

Roket R-Han 122 Sukses Meluncur dari MLRS RM70 Grad Marinir TNI AL

RM70 Grad

RM70 Grad Batalyon Roket Pasukan Marinir (Pasmar) TNI AL memang alutsista yang kondang, selain kerap tampil dalam show parade militer, seperti penembakkan salvo spektakuler di HUT TNI ke-70 lalu, RM70 Grad juga rajin diikutkan dalam operasi latihan tempur, termasuk digelar dalam operasi di Poso, Sulawesi Tengah belum lama ini. Letalitas yang maksimal, bisa menghancurkan area 3 hektar dalam tembakkan salvo, menjadikan MLRS (Multiple Launcher Rocket System) digadang pas sebagai sista artileri medan unggulan.


Dengan basis roket kaliber 122 mm, kedepannya RM70 Grad Marinir tak melulu harus bergantung pada stok roket dari Cekoslovakia yang jumlahnya kian berkurang. Nah, kabar baiknya RM70 Grad yang dipasang pada platform truk Tatra 813 Kolos berpenggerak 8×8 kini dikabarkan telah sukses meluncurkan roket R-Han 122 mm yang dikembangkan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan RI sejak tahun 2007.

Bila selama ini uji coba peluncuran dinamis R-Han 122 mm dilakukan dari platrom truk 6×6 buatan PT Alam Indomesin Utama, tapi pada pada tanggal 27-29 Januari 2016 bertempat di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa Timur, sebanyak 25 unit roket R-Han 122 mm berhasil ditembakkan dari peluncur RM70 Grad. Uji fungsi ini dilakukan untuk menguji konsistensi performansi roket setelah uji terbang tahap pertama yang dilakukan pada Oktober 2015 lalu, dinilai telah berjalan dengan baik, yang melakukan pengamatan dan perekaman data perilaku terbang roket pada saat diterbangkan.

105563dmc

Uji dinamis yang dilakukan kali ini untuk mendapatkan data hasil uji dinamis berupa prestasi terbang roket dan keandalan muatan yang dibawa roket, serta konsistensi performansi roket. Dalam pengujian kali ini juga dilakukan pencatatan jarak capai dan kehandalan terhadap spesifikasi desain.

Pengujian dinamis kali ini bersifat ground to ground dengan menggunakan beberapa jenis muatan warhead yaitu 4 unit inert atau dummy, 9 unit asap, 8 unit tajam dan 4 unit telemetry. Muatan dummy dan asap diluncurkan untuk melihat titik jatuhan, muatan tajam diluncurkan sebagai penggambaran kondisi realroket R-Han 122B yang akan diproduksi dan digunakan untuk user, dan muatan telemetry digunakan untuk mengetahui trajectory roket. Dari hasil pengujian, area jatuhan roket berhasil dipantau oleh pengamat berada pada kisaran 22-23 km untuk sudut elevasi 30 derajat dan kisaran 25-26 km untuk sudut elevasi 50 derajat. Hasil ini dinilai memuaskan dan salah satu hal yang harus dilakukan adalah konsistensi dalam menjaga proses dan kualitas agar menghasilkan satu desain yang freeze dan sesuai dengan yang diharapkan oleh user.

Pada platform truk 6x6
Pada platform truk 6×6

Pada platform tank ringan SBS Pindad
Pada platform tank ringan SBS Pindad

Kegiatan pengembangan roket R-Han 122B dengan berat 59,6 kg ini merupakan kerjasama tim Konsorsium Roket Nasional dengan Balitbang Kemhan yang memiliki tujuan utama menghentikan ketergantungan terhadap produk asing dengan menjadikan roket R-Han 122B sebagai alutsista yang digunakan prajurit TNI sebagai senjata utama untuk mensubtitusi persenjataan yang selama ini diperoleh dari luar negeri. Diharapkan, Indonesia berhasil mewujudkan kemandirian dalam produksi roket nasional.

Inilah sosok roket RM70
Inilah sosok roket RM70

Sebagai perbandingan, roket RM70 Grad Marinir asli yang buatan Cekoslovakia punya bobot 66 kg. Komponennya terdiri dari hulu ledak seberat 18,3 kg, lalu ada motor roket dengan double base solid propellant seberat 20,5 kg. Sisanya adalah cangkang roket. Dimensi panjang roket keseluruhan adalah 2,88 meter dan lebar rantang sirip 0,226 meter. Dengan kecepatan jelajah 2.516 km per jam, maka jarak jangkau roket bisa mencapai 20,75 km. Saat terdetonasi, hulu ledak bisa menghamburkan 3.150 serpihan kecil baja yang terserak hingga radius 28 meter.

Loading roket ke tabung peluncur
Loading roket ke tabung peluncur

Dalam sebuah defile
Dalam sebuah defile

Meski usia operasionalnya sudah tergolong tua, peluncur RM70 Grad dikenal lebih handal dan bandel ketimbang buatan lokal. RM70 Grad kaliber 122 mm punya 40 tabung peluncur. Bobot tiap peluncur tipe 9P-152 sekitar 23 kg dengan panjang sekitar 3 meteran. Lebar tiap jajar yang berisi 10 peluncur adalah 1,45 meter. Sementara tinggi total empat jajar peluncur adalah 0,576 meter. Dengan menytertakan sistem perangkai, bobot total rangkaian peluncur RM70 dalam kondisi kosong adalah 2,31 ton.

Selain punya mobilitas tinggi, peluncur roket tadi dapat diputar hingga membentuk sudut 70 derajat (kanan) dan 102 derajat (kiri) terhadap garis sumbu karoseri truk. Dalam operasionalnya, tabung peluncur dioperasikan dengan sistem kendali penembakan Kapustnik B dan perangkat picu tembakan 9V-170. Kedua sistem tersebut berada di dalam kabin pengemudi. Tapi sistem peluncur dapat pula dioperasikan dari jarak jauh dengan dukungan remote control yang terhubung dengan kendaran pengangkut senjata lewat kabel pemicu tembakan sepanjang 64 meter.Untuk itu tenaga listriknya dipasok dari dua unit akumulator (aki) bertengangan 24 volt. (Bayu Pamungkas)

Spesifikasi Teknis Roket R-Han 122mm
– Tipe roket : Balistik permukaan ke permukaan
– Tipe fin : Wrapped arround
– Tipe propelan : Propelan komposit
– Panjang propelan : 2.000 mm
– Propelan star : 400 mm
– Propelan roket : 2.750 mm
– Berat propelan : 23,20 kg
– Berat motor roket : 44 kg
– Berat roket : 59,60 kg
– Kecepatan max : 1.8 Mach
– Jarak tembak : 24 Km pada sudut elevasi 50 derajat
– Waktu terbang : 80 detik
– Tipe hulu ledak : Inert/dummy, smoke, dan tajam aktif (live).
 

Selasa, 02 Februari 2016

Pindad Kembangkan Panser dan Tank Leopard

PARS 6x6 FNSS, Turki
PARS 6×6 FNSS, Turki
 
PT Pindad sedang bekerjasama dengan Turki melakukan peneletian dan pengembangan alutsista terutama jenis Panser. Menurut Dirut PT Pindad Silmi Karim, kerjasama dengan Turki ini bernilai lebih dari 40 juta dolar AS, 21/1/2016.
“Kita sedang melakukan kerjasama dengan Turki untuk pengembangan panser tempur dengan nilai lebih dari 40 juta dolar AS. Untuk tahap awal, kita telah menggelontorkan dana kurang lebih 80 milyar rupiah untuk kerjsama itu, yang biayanya dibagi dua 50:50 antara Pindad dengan Turki” ujar Silmy Karim.
Silmi Karim mengatakan, pengembangan panser dengan Turki, menjadi salah satu program Pindad hingga 2017 nanti.

“Ini program sampai 2017, di mana kalau telah selesai, kedua Negara bisa memproduksi sendiri untuk kebutuhan masing-masing negara maupun komersial untuk pembelir” ujarnya.
Pindad juga sedang melakukan modifikasi terhadap tank Leopard asal Jerman, yang kini unitnya telah berada di Pindad sebanyak 26 unit.
 
Jabarprov.go.id

Sikorsky S-61V: Menelusuri Jejak Helikopter Bung Karno Yang Hilang

Presiden RI Soekarno dengan Sikorsky S-61 saat meresmikan bendungan Jatiluhur 1965.
Presiden RI Soekarno naik Sikorsky S-61 saat meresmikan bendungan Jatiluhur di Purwakarta tahun 1965.

Setelah membatalkan pesanan AgustaWestland AW101 dari Italia, pemerintah kemudian melirik keluarga helikopter Super Puma atau Cougar rakitan PT DI (Dirgantara Indonesia) sebagai helikopter kepresidenan RI yang baru. Tentu jadi harapan agar Presiden RI dapat menumpangi helikopter terbaik, bahkan jika mungkin yang tercanggih untuk menunjang tugas kenegaraan.

Bila Presiden Jokowi kini masih menimbang-nimbang pilihan helikopter yang pas, maka di era era Bung Karno, tanpa banyak diketahui Presiden Pertama RI ini sempat menggunakan tipe helikopter tercanggih pada masanya, yakni Sikorsky S-61V, jenis helikopter angkut sedang dengan kemampuan multirole. Dari spesifikasinya, S-61 buatan Sikorsky Aircraft bisa disejajarkan dengan NAS-332 Super Puma. Namun Sikorsky S-61 hadir lebih dulu, dengan terbang perdana pada bulan Maret 1959. Bahkan varian militernya, SH-3 Sea King sampai saat ini begitu mendunia dengan predikat battle proven serta banyak digunakan untuk misi SAR di lautan.

1946958

maxresdefault

Dalam rekaman sejarah, Presiden Soekarno menjadi salah satu pemimpin negara yang cukup lengkap untuk urusan transportasi udara. Mau bicara pesawat kepresidenan, ada Lockheed C-140 Jetstar dan Ilyushin Il-14 Avia . Ingin sebut helikopter kepresidenan, Soekarno sudah menggunakan Hiller 360, Bell 4TJ, dan Sikorsky S-58. Ketiga helikopter peninggalan Bung Karno tersebut sampai saat ini masih bisa dijumpai sosoknya sebagai penghias museum atau monument. Tapi ada satu lagi helikopter kepresidenan di era Bung Karno yang tiada bekasnya di Tanah Air, tak lain adalah Sikorsky S-61.

Lantas kini, dimanakah sosok Sikorsky S-61 eks Bung Karno? Mengapa tidak diabadikan di museum oleh pemerintah sebagai kenangan sejarah? Faktanya justru beda dari anggapan bahwa helikopter eks Bung Karno sudah pensiun. Di tangan Siller Helicopters, perusahaan cargo dan jasa dukungan konstruksi via helikopter, S-61 eks Bung Karno masih awet dan aktif digunakan untuk kegiatan bisnis. Identitas lengkapnya adalah Sikorsky S-61V-1, dan oleh Siller Helicopters diberi nomer bodi N45917. Sadar akan sejarah dan silisilah S-61V, Siller Helicopters juga mempromosikan heli ini sebagai eks presidential.

22852391031_b5f1f674ed_bBK

Dari sejarahnya, Bung Karno memperoleh helikopter Sikorsky S-61 61 (turbine engine) sebagai hadiah dari Presiden John F. Kennedy. Otomatis menjadi helikopter Bung Karno kedua yang berasal dari ‘hadiah,’ sebelumnya pada tahun 1960, Soekarno telah memperoleh satu unit helikoper VIP jenis Sikorsky S-58 (piston engine) dari Presiden AS Dwight Eisenhower. Kedua helikopter, S-61 dan S-58 kemudian ditempatkan dalam satu skadron dengan helikopter raksasa legendaris AURI Mi-6 di Lanud Atang Sanjaya, Bogor.

Pada masa itu, AS tak hanya memberikan helkopter, tapi juga menugaskan seorang engineer, Arthur Wheller Loper yang akrab dipanggil Archie. Dia adalah ahli teknik pesawat helikopter kelahiran 24 Januari 1933 di Connecticut, Amerika Serikat. Dia bertugas di Indonesia sejak tahun 1960 dengan tugas utamanya menyiapkan Sikorsky kepresidenan agar selalu dapat berada dalam kondisi yang siap terbang. (Bayu Pamungkas)

Spesifikasi S-61V
– Kru: 2
– Penumpang: 26
– Mesin: 2 × General Electric CT58-140turboshafts
– Kapasitas bahan bakar: 2.650 liter Avtur
– Jarak tempuh: 833 km
– Kecepatan maks: 267 km per jam
– Kecepatan jelajah: 222 km per jam
– Ketinggian terbang maks: 3.810 meter