RM70 Grad Batalyon Roket Pasukan Marinir (Pasmar) TNI AL memang
alutsista yang kondang, selain kerap tampil dalam show parade militer,
seperti penembakkan salvo spektakuler di HUT TNI ke-70 lalu, RM70 Grad
juga rajin diikutkan dalam operasi latihan tempur, termasuk digelar
dalam operasi di Poso, Sulawesi Tengah belum lama ini. Letalitas yang
maksimal, bisa menghancurkan area 3 hektar dalam tembakkan salvo,
menjadikan MLRS (Multiple Launcher Rocket System) digadang pas sebagai
sista artileri medan unggulan.
Dengan basis roket kaliber 122 mm, kedepannya RM70 Grad Marinir tak
melulu harus bergantung pada stok roket dari Cekoslovakia yang jumlahnya
kian berkurang. Nah, kabar baiknya RM70 Grad yang dipasang pada
platform truk Tatra 813 Kolos berpenggerak 8×8 kini dikabarkan telah
sukses meluncurkan roket R-Han 122 mm yang dikembangkan Badan Penelitian
dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan RI sejak tahun 2007.
Bila selama ini uji coba peluncuran dinamis R-Han 122 mm dilakukan
dari platrom truk 6×6 buatan PT Alam Indomesin Utama, tapi pada pada
tanggal 27-29 Januari 2016 bertempat di Pantai Tempursari Lumajang, Jawa
Timur, sebanyak 25 unit roket R-Han 122 mm berhasil ditembakkan dari
peluncur RM70 Grad. Uji fungsi ini dilakukan untuk menguji konsistensi
performansi roket setelah uji terbang tahap pertama yang dilakukan pada
Oktober 2015 lalu, dinilai telah berjalan dengan baik, yang melakukan
pengamatan dan perekaman data perilaku terbang roket pada saat
diterbangkan.
Uji dinamis yang dilakukan kali ini untuk mendapatkan data hasil uji
dinamis berupa prestasi terbang roket dan keandalan muatan yang dibawa
roket, serta konsistensi performansi roket. Dalam pengujian kali ini
juga dilakukan pencatatan jarak capai dan kehandalan terhadap
spesifikasi desain.
Pengujian dinamis kali ini bersifat
ground to ground dengan
menggunakan beberapa jenis muatan warhead yaitu 4 unit inert atau dummy,
9 unit asap, 8 unit tajam dan 4 unit telemetry. Muatan dummy dan asap
diluncurkan untuk melihat titik jatuhan, muatan tajam diluncurkan
sebagai penggambaran kondisi realroket R-Han 122B yang akan diproduksi
dan digunakan untuk user, dan muatan telemetry digunakan untuk
mengetahui trajectory roket. Dari hasil pengujian, area jatuhan roket
berhasil dipantau oleh pengamat berada pada kisaran 22-23 km untuk sudut
elevasi 30 derajat dan kisaran 25-26 km untuk sudut elevasi 50 derajat.
Hasil ini dinilai memuaskan dan salah satu hal yang harus dilakukan
adalah konsistensi dalam menjaga proses dan kualitas agar menghasilkan
satu desain yang freeze dan sesuai dengan yang diharapkan oleh user.
Pada platform truk 6×6
Pada platform tank ringan SBS Pindad
Kegiatan pengembangan roket R-Han 122B dengan berat 59,6 kg ini
merupakan kerjasama tim Konsorsium Roket Nasional dengan Balitbang
Kemhan yang memiliki tujuan utama menghentikan ketergantungan terhadap
produk asing dengan menjadikan roket R-Han 122B sebagai alutsista yang
digunakan prajurit TNI sebagai senjata utama untuk mensubtitusi
persenjataan yang selama ini diperoleh dari luar negeri. Diharapkan,
Indonesia berhasil mewujudkan kemandirian dalam produksi roket nasional.
Inilah sosok roket RM70
Sebagai perbandingan, roket RM70 Grad Marinir asli yang buatan
Cekoslovakia punya bobot 66 kg. Komponennya terdiri dari hulu ledak
seberat 18,3 kg, lalu ada motor roket dengan double base solid
propellant seberat 20,5 kg. Sisanya adalah cangkang roket. Dimensi
panjang roket keseluruhan adalah 2,88 meter dan lebar rantang sirip
0,226 meter. Dengan kecepatan jelajah 2.516 km per jam, maka jarak
jangkau roket bisa mencapai 20,75 km. Saat terdetonasi, hulu ledak bisa
menghamburkan 3.150 serpihan kecil baja yang terserak hingga radius 28
meter.
Loading roket ke tabung peluncur
Dalam sebuah defile
Meski usia operasionalnya sudah tergolong tua, peluncur RM70 Grad
dikenal lebih handal dan bandel ketimbang buatan lokal. RM70 Grad
kaliber 122 mm punya 40 tabung peluncur. Bobot tiap peluncur tipe 9P-152
sekitar 23 kg dengan panjang sekitar 3 meteran. Lebar tiap jajar yang
berisi 10 peluncur adalah 1,45 meter. Sementara tinggi total empat jajar
peluncur adalah 0,576 meter. Dengan menytertakan sistem perangkai,
bobot total rangkaian peluncur RM70 dalam kondisi kosong adalah 2,31
ton.
Selain punya mobilitas tinggi, peluncur roket tadi dapat diputar
hingga membentuk sudut 70 derajat (kanan) dan 102 derajat (kiri)
terhadap garis sumbu karoseri truk. Dalam operasionalnya, tabung
peluncur dioperasikan dengan sistem kendali penembakan Kapustnik B dan
perangkat picu tembakan 9V-170. Kedua sistem tersebut berada di dalam
kabin pengemudi. Tapi sistem peluncur dapat pula dioperasikan dari jarak
jauh dengan dukungan remote control yang terhubung dengan kendaran
pengangkut senjata lewat kabel pemicu tembakan sepanjang 64 meter.Untuk
itu tenaga listriknya dipasok dari dua unit akumulator (aki)
bertengangan 24 volt.
(Bayu Pamungkas)Spesifikasi Teknis Roket R-Han 122mm
– Tipe roket : Balistik permukaan ke permukaan
– Tipe fin : Wrapped arround
– Tipe propelan : Propelan komposit
– Panjang propelan : 2.000 mm
– Propelan star : 400 mm
– Propelan roket : 2.750 mm
– Berat propelan : 23,20 kg
– Berat motor roket : 44 kg
– Berat roket : 59,60 kg
– Kecepatan max : 1.8 Mach
– Jarak tembak : 24 Km pada sudut elevasi 50 derajat
– Waktu terbang : 80 detik
– Tipe hulu ledak : Inert/dummy, smoke, dan tajam aktif (live).