Jumat, 19 Juni 2015

Gerak cepat TNI setelah Malaysia berani terobos Ambalat

Panglima TNI Jenderal Moeldoko inspeksi seluruh kesatuan. ©2014 merdeka.com/imam buhori
Panglima TNI Jenderal Moeldoko inspeksi seluruh kesatuan. ©2014 merdeka.com/imam buhori

Kapal perang milik Malaysia tiba-tiba memasuki wilayah perairan Ambalat tanpa izin. Kejadian ini membuat hubungan kedua negara kembali memanas, terlebih hal seperti ini sudah berulang kali terjadi.
Selain itu, pelanggaran batas wilayah di Blok Ambalat, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu juga terjadi. Negeri Jiran sempat menerabas wilayah udara.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menyatakan, hingga saat ini sudah sembilan kali pesawat perang milik Malaysia tersebut masuk ke wilayah udara Indonesia tanpa izin.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan akan membentuk tim Divisi Siber yang bermarkas di Badan Intelijen Strategis atau BAIS. Tim ini nantinya akan dikomandani oleh jenderal bintang satu.
“Kita sedang membentuk Divisi Siber. organisasi yang kita susun ini nantinya diketuai oleh anggota TNI berpangkat bintang satu, dia mengepalai khusus di bidang siber yang bermarkas di BAIS,” kata Moeldoko di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (18/6).
Dia berpesan masyarakat harus membedakan mana kepentingan bangsa dan bukan, serta jangan mudah terprovokasi. “Nah, ini harus dibedakan jangan semaunya memikirkan itu, nanti bingung semua. Ini sekarang kita susun nanti ada kompartemenisasi (penyekatan wilayah),” tuturnya.
“Hanya yang saya pesankan jangan selalu mengatakan ini perang siber. Jangan semaunya bicara saiber, luas banget pengertiannya. Maksud saya harus dibatasi. Pada level mana ini mengutamakan kepentingan nasional, pada level mana kepentingan lingkungan strategi, dan pada level mana taktis,” tambahnya.
Moeldoko sebelumnya mengungkapkan sudah ada kesepakatan antara Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia untuk tidak lagi mengerahkan prajurit di wilayah Ambalat, itu akan diselesaikan secara diplomatik.
“Saya sering berkomunikasi dengan Panglima Diraja Malaysia, untuk bersepakat soal Ambalat, tidak perlu lagi kita turunkan pasukan bersenjata,” kata dia. 

(Merdeka)

Jet Tempur SU-35 Ikut Tender TNI AU

Jet Tempur SU-35
Jet Tempur SU-35

Rusia mengumumkan rencananya untuk bersaing dalam kontrak Angkatan Udara Indonesia yang hendak membeli pesawat tempur; Rusia berharap bisa meng-ekspor jet Su-35.
Jet tempur Rusia Su-35 akan bersaing dalam tender yang akan datang; Angkatan Udara Indonesia sedang mempertimbangkan pembelian pesawat multi-peran ini, untuk menggantikan armada jet buatan AS yang menua, ujar juru bicara Rosoboronexport, Sergey Kornev.
Kornev menyatakan hal ini saat berada di Le Bourget Airshow 2015, yang sedang berlangsung di dekat Paris, Prancis.
“Kami sedang menunggu tender, dan kami akan berpartisipasi di dalamnya”, katanya, yang menekankan perlunya mengembangkan potensi ekspor jet tempur Su-35.
Perwakilan dari Indonesia telah berulang kali menyatakan minatnya untuk membeli Su-35. Pada bulan Februari, Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Agus Supriatna mengisyaratkan kesiapannya untuk menggantikan jet tempur F-5 AS yang usang, yang saat ini dalam pelayanan, untuk digantikan dengan pesawat canggih Su-35. Meski begitu, perjanjian pembelian belum ditandatangani.
Dikembangkan oleh Biro Desain Sukhoi (bagian dari United Aircraft Corporation), Su-35 Flanker-E adalah pesawat generasi “4 ++” – super-maneuverable multi-role fighter. Teknologi generasi kelima yang digunakan dalam pengembangan pesawat ini memberikannya keunggulan atas pesawat lain dari kelas ini.
Su-35 dilengkapi dengan peralatan avionik yang state-of-the-art (mahakarya) yang didasarkan pada kontrol sistem dan informasi yang digital, radar baru dengan phased antenna, dan mesin baru dengan peningkatan pengendalian vektor pendorong.
Tahun lalu, majalah Amerika Serikat, National Interest memuji avionik yang canggih dari pesawat SU-35, yang mengatakan “membuat SU-35 menjadi musuh yang sangat berbahaya untuk setiap pesawat tempur AS, dengan pengecualian pesawat siluman F-22 Raptor Lockheed Martin.”

Sputniknews.com

Anggota TNI AD Jual Amunisi ke OPM

ilustrasi (dok detikcom)
ilustrasi (dok detikcom)

Lima anggota TNI-AD kesatuan Ajendam XVII/Cenderawasih yang menjual amunisi kepada kelompok OPM atau Kelompok klriminal bersenjata Papua dipecat dari kesatuannya. Lima anggota TNI itu divonis penjara dan dipecat dari kesatuannya.
Sidang pemecatan ke lima anggota TNI-AD tersebut berlangsung di Mahkamah Militer Jayapura, dipimpin Hakim Ketua Kol Sus Priyo Mustiko, dengan hakim anggota Letkol Laut (kh) Asep Ridwan Hasim, Mayor Chk Ahmad Jailanie, panitera Kapten Chk Iskandar.
Kelima anggota TNI yang dipecat tersebut, Prajurit Satu Supratman, Prajurit Satu Rahmat Agung dan Sersan Satu Nurul Huda Septari, Serma Supriadi dan Serka Ikrom. Selain dipecat kelimanya juga dipidana penjara, Supratman dan Rahmat pidana penjara 8 tahun, Nurul 3 tahun, Ikrom 10 tahun penjara dan Supriadi 12 tahun penjara.
Sidang berlangsung dua hari, Rabu (17/6/2015) dan Kamis (18/6/2015). Empat terdakwa diputus hukuman penjara lebih dari tuntutan tim Oditur, Mayor Chk Jim Manubui, Mayor Laut (kh) Corry Mapendang dan Mayor Chk Frengky. Supratman dan Rahmat dan Ikrom dituntut lima tahun penjara, Supriadi dituntut enam tahun penjara.
Dalam persidangan, para terdakwa didampingi penasehat hukum Kapten Chk Bilu, Letda Seky Tanaen dan Serka L Many. Kelimanya terbukti melanggar Pasal 1 Undang-Undang Darurat No 12/1951 tentang senjata api, dan kelimanya terbukti memperjualbelikan amunisi. Amunisi yang dijual sebanyak 5000 butir yang disimpan dalam 25 dos, satu dos seharga Rp 450.000.
Otak dari penjualan amunisi adalah Supriadi yang mengenal pembeli di kolam renang Ajendam tahun 2012 lalu mereka saling bertukar nomor handphone. Ikrom adalah pemegang kunci gudang senjata, Nurul Huda yang mengambil amunisi di gudang atas perintah Ikrom yang saat itu sedang cuti.
Serda Supriadi ditangkap 28 Januari 2015 lalu di PTC (Papua Trade Centre) salah satu pusat bisnis di Kota Jayapura saat akan menyerahkan amunisi kepada pelanggannya. Saat itu Supriadi ditemani Supratman dan Rahmat. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen G Siahaan mengatakan, oknum TNI tersebut seperti duri dalam daging TNI, sehingga harus dicabut dari kesatuan. Mereka adalah penghianat bangsa, menjual amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata dan amunisi itu pula yang digunakan untuk menembaki aparat TNI Polri di Papua.

Detik.com

Kendaraan Penyapu Ranjau Bozena TNI AD

  image
Salah satu peralatan yang dimunculkan dalam latihan perang TNI AD di Baturaja, OKU, Sumatera Selatan adalah kendaraan pembersih ranjau Bonzana 4 buatan Way Industry Slovakia.
Penyapu ranjau ini membersihkan ranjau anti-personil (AP), anti-kendaraan (AV) serta ranjau ranjau lainnya.
Sistem ranjau remote control Bonzena memiliki ketahanan terhadap ledakan ranjau anti-tank berdaya ledak TNT 9 kg dan dapat digunakan untuk membersihkan ranjau di daerah dengan tinggi ancaman yang tinggi. Alat ini juga dapat beroperasi di dalam hutan, pegunungan, sepanjang perkebunan dan medan dengan rintangan lainnya.
image
Sistem Bonzena juga mendukung kemampuan kontra-IED dan dilengkapi dengan berbagai aksesoris dan alat-alat teknik untuk memberikan ranjau secara efisiensi dalam operasi lapangan.
Saat ini lebih dari 80 Bozena 4 telah digunakan dalam pelayanan sipil maupun militer. Varian yang ditawarkan adalah Bozena 1, Bozena 2, Bozena 3, dan Bozena 5.
Sistem pembersih ranjau Bozena 4 dirancang untuk peningkatan efisiensi dalam operasi penghapusan ranjau. Alat ini dapat diangkut dengan pesawat kargo atau helikopter.
image
Sistem ini memiliki panjang keseluruhan 5.28m dan berat total 6,983kg, ketinggian 2.27m, lebar 1.98m. Mobil anti ranjau ini memiliki mesin/rantai pemulul tanah dengan panjang 2m, lebar 2.84m dan beratnya 1,407kg.
Bozena 4 ditutupi dengan perisai lapis baja dipasang di belakang poros pemukul untuk perlindungan dari ledakan ranjau dan puing-puing yang terbang.
Sistem ini juga dilengkapi dengan pelat baja ARMOX 4mm/6mm untuk melindungi bagian internal penggerak utama. Kaca polikarbonat LEXAN melindungi mesin, remote control, dan sistem hidrolik. Bozena 4 juga ditutup dengan kerudung untuk melindungi penggerak utama dari debu. Sebuah sistem pemadam api otomatis dipasang untuk meningkatkan keselamatan dari kebakaran internal.
image
Spesifikasi:
Engine
DEUTZ BF 6L914, turbo
Rated power at 2 500 RPM
110 kW (147 HP)
Torque at 1 600 RPM
550 Nm
Fuel consumption – average/max
13,2 / 19,5 l/h
Mine clearance width
2,2 m
Mine clearance depth
max 250 mm
Blast resistance
9 kg TNT
Operating RPM of the Flail unit
350 – 500
Working efficiency (max)
2 500 sq m/hour
Vegetation cutting – diameter/height
up to 30 cm / 4 m
Fuel tank capacity
140 l
Maximum speed
9 km/h
Remote control – range/battery life
5 000 m/11 hrs

www.way.sk

Catat, Militer dan Alutsista Indonesia Peringkat 12 Besar Dunia

  image
Militer dan alat utama sistem pertahanan (Alutsista) Indonesia dikabarkan sudah mencapai peringkat 12 terbesar di dunia. Padahal tahun lalu, Indonesia masih menempati posisi ke 19 dunia.
Demikian disampikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat berbincang dengan wartawan, Kamis (18/6/2015). Diungkapkan Ryamizard peringkat itu berdasarkan penilaian lembaga internasional.
“Bulan April lalu, berdasarkan hasil penilaian lembaga internasional yang kredibel, Indonesia sudah berada di posisi 12 alutsista terbesar di dunia. Kedepan kita harus masuk 10 besar,” ujarnya.
Untuk itu, kata mantan KSAD ini, pemerintah akan terus mengajak semua pihak, termasuk BUMN dan perusahaan swasta dalam negeri yang begerak di persenjataan guna sama-sama meningkatkan kemampuan memproduksi alutsista sendiri.
“Hal ini dilakukan agar alutsista Indonesia tidak lagi bergantung pada produk luar negeri. Kita harus produksi di dalam negeri. Itu salah satu indikator penilaian terhadap alutsista kita jadi 10 besar nanti selain faktor anggaran dan kekuatan senjata,” kata Ryamizard.
Meski begitu, Ryamizard meyadari bila alutsista hanya faktor tambahan menghadapi perang atau peningkatan pertahanan. Faktor utamanya menurut mantan Pangdam Jaya itu adalah semangat dari manusianya.
“Ancaman negara kita sudah tidak ada, ngapain beli alutsista yang seram-seram. Yang jadi pokok utama pertahanan Indonesia adalah manusianya,” ujarnya.
Menurut Ryamizard makin banyak manusia Indonesia yang berkualitas menguasai teknologi, termasuk dapat memproduksi produk senjata dalam negeri, makin banyak musuh yang takut terhadap Indonesia. Namun di balik itu semua yang terpenting semanagat perjuangannya.
Ryamizard pun mencotohkan bagaimana saat penjajahan dulu, Indonesia ataupun Vietnam bisa melawan Amerika atau Belanda hanya dengan senjata yang sederhana.
Jadi menurut dia, percuma jika penambahan alutsista besar-besaran tapi tak seiring semangatnya. “Itulah makanya kekuatan semangat perjuangan manusia Indonesia sangat penting,” ujarnya.

Tribunnews.com

Kalau Malaysia Masih Terobos Ambalat, Kami Serang

  image
Tentara Nasional Indonesia sudah berkali-kali mendesak Pemerintah RI mengajukan nota protes ke Malaysia terkait pelanggaran udara yang kerap dilakukan pesawat tempur negeri jiran tersebut.
Pelanggaran batas udara dimaksud khususnya terjadi di langit Ambalat, sisi timur pantai Kalimantan.
Walaupun diungkapkan Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu, Malaysia hanya berani masuk Indonesia jika wilayah udara Kalimantan dan Sulawesi tak dijaga.
“Sekarang kami sudah taruh pesawat di Makassar,” kata Ryamizard saat berbincang dengan wartawan, Kamis (18/6/2015).
Meski begitu, Ryamizard mengatakan manuver Malaysia di Ambalat merupakan masalah kecil. Sehingga publik tak perlu risau, karena pemerintah sudah mengambil langkah waspada terhadap wilayah udara yang kerap disusupi Malaysia.
“Kalau masih terobos baru kami serang. Ini masih lewat saja. Saya sudah pantau ke sana. Kami tahu bagaimana jaga rumah,” kata mantan KSAD tersebut.
Untuk diketahui, sejak dekade 1960-an, Indonesia dan Malaysia kerap bersitegang mengenai Blok Ambalat. Puncak perseteruan terjadi pada 2002 ketika Mahkamah Internasional memenangkan Malaysia pada sengketa kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan yang berada di Blok Ambalat.
image
Blok Laut Ambalat memiliki luas wilayah sekitar 15 KM persegi dan terletak di Laut Sulawesi atau Selat Makassar, dekat perbatasan antara Sabah, Malaysia, dan Kalimantan Timur.
Blok Ambalat menyimpan kekayaan tambang laut, utamanya minyak, meski tidak semua wilayah di blok ini kaya akan minyak mentah.
Untuk mencegah Malaysia kembali bermanuver di Ambalat, TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara saat ini menurut Ryamizard sudah menggelar Operasi Sakti di sekitar Blok Ambalat.
Kedua matra TNI itu menurunkan alat utama sistem persenjataan mereka seperti tiga kapal perang (KRI), dua pesawat Sukhoi Su-27 dan Su-30, dan tiga F-16 Fighting Falcon.

Tribunnews.com

Kamis, 18 Juni 2015

KRI Bintuni-520 pengangkut tank diserahterimakan

KRI Teluk Bintuni-520, kapal perang angkut yang khusus didedikasikan untuk mengangkut tank berteknologi canggih, Leopard 2A4 dan tank amfibi BMP-3F, produksi Galangan Kapal PT Daya Radar Utama, Lampung, diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan.

Untuk selanjutnya kapal perang buatan anak bangsa ini diteruskan kepada Markas Besar TNI dan TNI AL, dalam hal ini Komando Lintas Laut Militer TNI AL, sebagai pengguna, disaksikan langsung Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, di Lampung, Rabu.

Turut menyaksikan, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi,

Ini sekaligus bukti industri pertahanan nasional bisa memenuhi keperluan dan spesifikasi militer Indonesia sebagai pengguna. Yang menarik, dalam rancang bangun kapal perang ini juga melibatkan ITS Surabaya. 

"Ini bagian dari program pembangunan kekuatan pertahanan untuk mewujudkan kekuatan pokok minimal atau MEF," kata Ryacudu.

KRI Teluk Bintuni-520 ini nanti diproyeksikan memperkuat jajaran Komando Lintas Laut Militer TNI AL

KRI Teluk Bintuni-520 berdimensi panjang 120 meter, lebar 18 meter, tinggi 7,8 meter dan draft 3 meter serta lama waktu berlayar 20 hari. Dia mampu mengangkut 10 tank Leopard 2A4, 476 awak dan personel pasukan tempur, dan satu unit helikopter.

Dia juga mampu berlayar sejauh 7.200 mil laut dalam sekali isi perbekalan dan bahan bakar.