Pencarian
pesawat AirAsia QZ8501 di Laut Jawa tak hanya dilakukan pemerintah RI,
tapi juga melibatkan bantuan sejumlah negara sahabat. Kecelakaan ini pun
tak luput dari sorotan masyarakat dunia.
Di satu sisi, pencarian ini membawa misi
kemanusiaan. Namun di sisi lain, martabat bangsa dipertaruhkan ketika
bersaing melakukan pencarian pesawat berpenumpang 155 orang dan 7 awak
ini.
“Kemarin saya khawatir, Amerika, Rusia,
Malaysia turun. Ini kan mempertaruhkan nama bangsa. Tapi untungnya kita
nemuin duluan korban dan black box-nya,” ujar Komandan Penyelam TNI AL
Mayor Profs saat berbincang di KRI Banda Aceh, Rabu (14/1/2015).
Dia mengungkapkan, perjuangan dan
kegigihan penyelam TNI mendapat apresiasi dari prajurit negara lain,
termasuk pasukan elite Amerika Serikat (AS) Navy SEAL. Penemuan korban
dan black box AirAsia merupakan prestasi yang membanggakan. Meski di
tengah kondisi cuaca ekstrem, tim SAR gabungan, khususnya penyelam TNI,
dapat menemukannya lebih cepat berkat kegigihan dan kerja keras mereka.
“Ini diakui internasional,
ini luar biasa. Kalau ada temen saya dari Navy SEAL (pasukan elite
Amerika Serikat), penyelam Indonesia katanya gila. Penyelam Rusia saja
bilang mampu penyelaman 0-3 knot, tapi begitu arus 2 knot (mereka) sudah
menyerah,” sambung Profs.
Sesuai instruksi Panglima TNI Jenderal
Moeldoko, pencarian badan pesawat AirAsia tetap berlanjut. Tim penyelam
pun siap melakukan misi pencarian ini sampai tuntas.
“Tadi masih siap saya tanyakan mereka.
Mereka siap pada prinsipnya. Tentara satu kalahnya, perintah. Ini kan
tugas mulia, pertaruhanya bangsa, ketemu AS, Malaysia,” pungkas Profs.
Kunci Keberhasilan
Profs pun mengungkapkan bahwa kunci
keberhasilan tim penyelam gabungan yang terdiri dari pasukan khusus
Denjaka, Kopaska, Intaifib dan Dislambair ini adalah kerja sama dan
ketulusan.
“Kerja sama tim dan ikhlas. Dari kerja
sama itu bisa menguraikan bagaimana pelaksanaan, Alhamdulillah berjalan
lancar. Dan lokasi puing pesawat itu tidak berjauhan,” ujar Profs.
Selain 2 hal itu, ada juga kunci
keberhasilan para tim penyelam. Mereka selalu optimistis setiap
melakukan suatu misi atau operasi. “Saya sendiri kalau di lapangan
kondisi cape luar biasa, itu saja yang buat saya optimis. Kalau penyelam
biasa harusnya sudah istirahat,” kata Profs.
Tak hanya itu, pinger detector atau alat
pendeteksi black box juga sangat membantu para penyelam menemukan kotak
hitam AirAsia QZ8501. “Misalnya kolam renang koin gelap, bisa ditemukan
dalam waktu berapa menit, ini lautan.”
“Ini luar biasa sekali. Ini semua bangsa
Indonesia ini yang buat, saya bangga. Kapal milik Indonesia, Geo
Survei, KN Jadayat, Baruna Jaya. Mereka selalu koordinasi, butuh
penyelam,” tandas .