Sabtu, 20 September 2014

Mil Mi-35P: The “Flying IFV” – Pencipta Teror dari Udara


148656967
Bila di darat dikenal jenis ranpur IFV (Infantry Fighting Vehicle), yakni wahana transport personel yang dipersenjatai dengan kanon kaliber menengah, sehingga cukup efektif untuk menyerang sasaran secara langsung, di lingkup TNI AD bisa dicontohkan dengan hadirnya Marder 1A3. Nah, dalam wujud yang lain, kavaleri udara TNI AD juga punya The “Flying IFV.” Punya kehandalan dan kegarangan setara Marder, tapi IFV yang satu ini wujudnya adalah helikopter.
Helikopter angkut atau heli transport untuk misi multirole sudah jamak di lingkungan Puspenerbad TNI AD. Jenisnya pun cukup beragam, mulai dari NBO-105, Bell 205 A1, NBell 412, dan Mil Mi-17-V5. Selain bisa membawa pasukan, heli tersebut juga bisa dipersenjatai. Tapi itu semua itu belum pantas disebut “Flying IFV,” karena bekal senjata yang dibawa kurang memberi efek getar, belum lagi lapisan proteksi untuk awak dan penumpangnya masih dianggap minim. Hal yang berbeda dengan “Flying IFV,” masih merujuk pada platform helikopter angkut personel, tapi punya daya gempur plus proteksi khas heli serbu yang dedicated. Yang dimaksud disini tak lain dan tak bukan adalah Mil Mi-35P. Heli tempur yang menjadi arsenal di Skadron 31 Serbu Puspenerbad TNI AD, jadi satu skadron dengan heli Mil Mi-17-V5.
Roket dan rudal AT-9 terpasang pada sayap.
Roket dan rudal AT-9 terpasang pada sayap.
Mi;35P menjadi obyek perhatian dalam Pameran Alutsista TNI AD.
Mi;35P menjadi obyek perhatian warga dalam Pameran Alutsista TNI AD.
Dudukan untuk perangkat flare.
Dudukan untuk perangkat flare.

Untuk saat ini, setidaknya sebelum AH-64E Apache produksi Boeing diserah terimakan ke TNI AD, maka Mi-35P masih menyandang sebagai heli berkemampuan serbu paling mutakhir yang ada di Indonesia. Heli ini pantas disebut punya kemampuan hybrid, pasalnya selain menyandang predikat sebagai helikopter tempur, Mi-35P juga merupakan heli transport pasukan tempur. Dengan bekal ruang kargo yang berada di belakang kokpit, heli ini sanggup membawa 8 personel pasukan darat bersenjata lengkap. Atau dalam misi medical evacuation, ruang kargo dapat dimuati empat tandu pasien.
Heli ini dirancang sejak era Uni Soviet, dengan mengambil pengalaman AS di Perang Vietnam, terbesit bagi Rusia untuk menggabungkan peran dua helikopter yang dominan saat Perang Vietnam, yaitu UH-1 Huey dan AH-1 Huey Cobra. UH-1 sebagai heli angkut pasukan, sementara Huey Cobra sebagai heli serbu, keduanya kerap dioperasikan dalam satu misi. Kemudian lewat riset dan pengembangan, munculah Mil Mi-24 Hind. Satu heli yang punya dua kemampuan sekaligus, yaitu bisa membawa pasukan tempur, tapi juga bisa melaksanan misi tempur layaknya AH-1 Huey Cobra dan AH-64 Apache. Keseriusannya sebagai heli tempur sangat kental dengan adopsi bentuk kursi pilot dan kopilot dengan model bertingkat (tandem). Ditambah model cantelan senjata dalam bentuk wingtip yang khas heli serbu keluaran NATO.
72131856
indonesian mi-24
Visual dashboard pilot
Visual dashboard kokpit pilot
Visual dasboard kokpit kopilot.
Visual dasboard kokpit kopilot.
Ruang kargo (komapartemen pasukan).
Ruang kargo (komapartemen pasukan).

Mil Mi-35P
Ada cukup banyak varian yang ditelurkan oleh Mi-24, salah satunya adalah Mi-24P Hind F yang digunakan AB Rusia. Untuk kebutuhan pasar ekspor, pihak pabrikan, Mil Helicopter kemuduan merilis versi Mi-35P, versi inilah yang dioperasikan sejumlah 5 unit oleh Puspenerbad TNI AD. Dalam operasionalnya, Mi-35P dibutuhkan tiga orang kru, terdiri dari pilot, kopilot yang merangkap sebagai operator persenjataan, dan teknisi (flight engineer). Formasi tempat duduk pilot berada diatas posisi duduk kopilot, tak beda dengan konfigurasi tempat duduk di AH-64 Apache atau AH-1 Cobra. Posisi kopilot di depan membuat dirinya lebih leluasa melihat sasaran dan mengakurasi tembakannya. Kokpit helikopter dibuat kedap udara agar tahan dalam kondisi NBC. Sementara untuk teknisi, duduk di dalam ruang kargo.
Berangkat dari pengalaman yang terjadi selama Perang Afghanistan, maka Mi-35P diberi lapisan proteksi layaknya ranpur lapis baja. Mi-35P dibekali pelindung lapisan baja untuk menahan terjangan proyektil. Keseluruhan bodi helikopter dirancang untuk mampu menahan tembakan proyektil kaliber 12,7 mm, termasuk pada lima bilah rotornya. Rotor utama Mi-35P terbuat dari bahan campuran titanium dan fiber glass sehingga mampu menghasilkan tenaga putaran dan balance yang lebih maksimal terhadap lima bilah rotornya. Kemudian rotor pada bagian ekor terbuat dari bahan alumunium pilihan dan mampu berperan sebagai stabilizer dengan sangat baik. Khusus untuk kompartemen pilot dan kopilot dirancang mampu menahan serbuan proyektil dari kaliber 37 mm dengan material kevlar. Dari sisi proteksi, heli ini menjadi wahana yang sangat pas untuk membawa VVIP melintasi wilayah yang rawan.
dsc_4364 
Kanon berlaras ganda, GSh-30K kaliber 30 mm
Kanon berlaras ganda, GSh-30K kaliber 30 mm
Amunisi GSh-30K kaliber 30 mm
Amunisi GSh-30K kaliber 30 mm


Meski tampil dengan sosok garang dan penuh proteksi, kiprahnya sempat down saat pejuang Mujahidin dibekali rudal SAM MANPADS Stinger oleh AS. Dengan kemampuan menguber sasaran lewat jejak panas, Mi-24 menjadi bulan-bulanan dalam perang tersebut, lebih dari 200 unit Mi-24 berhasil ditembak pejuang Mujahidin. Tapi lain dulu di tahun 70 dan 80-an, kini Rusia sudah mengantisipasi serangan-serangan dari rudal panggul, ini dibuktikan dengan hadirnya perangkat Radar warning receiver, IR (infra red) jammer, flares, dan optional heat diffusers pada Mi-24/Mi-35 generasi terkini.

Persenjataan
Bekal senjata yang dapat dibawa Mi-35P terbilang kelas berat dan punya daya hancur besar pada basis perkubuan lawan. Salah satunya yang telah menciptakan perang brutal melawan pejuang Mujahidin adalah roket S-5 kaliber 57 mm, senapan mesin kaliber 23 mm, sejumlah bom pintar seberat 100 kg, 250 kg, dan 500 kg. Sistem sayap stubbed wing memungkinkan untuk dibawanya persenjataan dalam jumlah besar, dengan standarnya adalah pod roket, pod senapan, dan rudal anti-tank. Sistem sayap ini juga memungkinkan helikopter dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara untuk pertahanan diri.
Rudal anti tank, AT-9 Spiral-2
Rudal anti tank, AT-9 Spiral-2
tni-cek-helikopter-mi-35p-untuk-latgab-2012
p2515
Bagi para pemerhati alutsista Indonesia, hadirnya Mi-35P pada tahun 2010 juga menandai era baru kesenjataan helikopter militer. Pasalnya, lewat Mi-35P mulai diperkenalkan penggunaan rudal, dalam hal ini rudal anti tank AT-9 Spiral-2. Sebelum-sebelumnya, jenis heli kombatan TNI AD paling banter hanya dipersenjatai kombinasi kanon, SMB (senapan mesin berat), dan roket FFAR. Selain diperkenalkannya rudal untuk heli TNI AD, Mi-35P juga menjadi helikopter pertama di lingkungan TNI yang dibekali kanon internal (fixed weapon), yaitu jenis GSh-30K kaliber 30 mm. Kanon dua laras ini disematkan pada sisi kanan kokpit. Bekal amunisi untuk kanon ini adalah 750 peluru.
Dalam beberapa kesempatan, Puspenerbad TNI AD selain memamerkan sosok rudal AT-9, juga ditampilkan roket S-8 kaliber 80mm, dan pelontar chaff/flare. Ada cukup banyak varian senjata yang dapat dibawa, pada intinya Mi-35P dibekali 4 hardpoints senjata dalam 2 sayap. Berikut adalah opsi-opsi paket senjata yang dapat dipasang di Mi-35P. (Bayu Pamungkas)
  • Option 1 AT-9 Spiral anti-tank missile, 2 missiles on each wingtip or outer hardpoint
  • Option 2 S-5 rockets in 16 round UV-16 or 32 round UV-32 rocket pod on each hardpoint
  • Option 3 S-8 rockets in 20 round B-8V20 rocket pod on each hardpoint
  • Option 4 S-13 rockets in 5 round B-13 rocket pod on each hardpoint
  • Option 5 S-24 rocket on each hardpoint
  • Option 6 UPK-23 or GUV gun pod on each hardpoint
  • Option 7 FAB-250 bomb, KMGU dispenser or 4x FAB-100 bomb on each hardpoint
l0051368

Spesifikasi Mil Mi-35P
Produksi : Mil Helicopter
Awak : 3 (pilot, perwira persenjataan, teknisi)
Kapasitas : 8 prajurit atau 4 tandu
Panjang : 17,5 meter
Diameter baling-baling : 17,3 meter
Rentang Sayap : 6,5 meter
Rotor : lima blade main rotor dan tiga blade tail rotor
Tinggi : 6,5 meter
Berat kosong : 8.500 kg
Berat maksimum lepas landas : 12.000 kg
Mesin : 2× Isotov TV3-117 turbin, 1.600 kW (2.200 hp) masing-masing

Performa
Kecepatan maksimum : 335 km per jam
Kecepatan menanjak : 12,5 meter per detik
Ketinggian terbang maksimum : 4.500 meter
Lama terbang (endurance) : 4 jam
Jarak jangkau : 500 km
Jarak jangkau tempur : 160 km
Kapasitas bahan bakar internal : 1.840 liter avtur
Kapasitas bahan bakar tambahan : 500 liter per hardpoints
Jarak jangkau dengan bahan bakar tambahan : 1.000 km

Persenjataan
– 30 mm Yakushev-Borzov multi-barrel machine gun
– 1500 kg bom
– 4× Peluru kendali anti tank
– 4× 57 mm S-5 rocket pod atau 4× 80 mm S-8 rocket pod
– 2× 23 mm meriam dua laras (machinegun-pod)
– 4× tangki bahan bakar eksternal

Teluk Palu Lebih Strategis buat Kapal Selam

 
PENJAGA WILAYAH: KRI Nanggala saat berada di Selat Sunda, Cilegon, Banten, pada 3 September lalu. (Darjat/Banten Raya/JPNN)
PENJAGA WILAYAH: KRI Nanggala saat berada di Selat Sunda, Cilegon, Banten, pada 3 September lalu. (Darjat/Banten Raya/JPNN)

KRI Cakra-401 dan KRI Nanggala-402 semakin meningkatkan peran. Dua kapal bawah permukaan air produksi Jerman itu masih menjadi tumpuan untuk mengover wilayah Indonesia. Setidaknya tiga kapal selam baru dari Korea Selatan selesai diproduksi pada 2017. Pangkalan khusus kapal selam di Palu, Sulawesi Tengah, sudah disiapkan untuk menyambut armada yang bernaung ke satuan kapal selam yang berulang tahun ke-55 pada Jumat (12/9) tersebut.
Berbagai aktivitas operasi militer perang dan operasi militer selain perang juga sudah dilaksanakan KRI Cakra dan KRI Nanggala. Salah satunya, menenggelamkan beberapa bekas kapal perang untuk menguji peralatan utama sistem persenjataan torpedo.
Berbagai latihan gabungan TNI dan latihan bersama militer luar negeri melibatkan dua kapal selam. Dukungan pangkalan pun turut mendongkrak nilai tawar kekuatan armada TNI-AL. ’’Pangkalan kapal selam di Palu (Sulawesi Tengah) disiapkan karena lokasinya strategis,’’ ungkap Komandan Satuan Kapal Selam Armada RI Kawasan Timur Kolonel Laut (P) Purwanto.
Lokasinya dianggap strategis karena Teluk Palu memiliki kedalaman 400 meter. Dengan panjang 30 kilometer plus lebar 10 kilometer, kapal tersebut cocok untuk berbagai dermaga. Lokasinya yang dekat perbatasan Malaysia timur membuat pergerakan kapal lebih efektif dan efisien.
Menurut Purwanto, markas komando di Palu pas untuk pangkalan aju. Yakni, pangkalan pendukung dengan fasilitas kelengkapan dan prasarana yang mendekati pangkalan utama. Posisi ibu kota Sulteng itu termasuk di tengah-tengah kepulauan nusantara. ’’Dari Palu pergerakan kapal bisa lebih cepat ke perbatasan ketimbang bertolak dari pangkalan di Surabaya,’’ tutur mantan Komandan KRI Nanggala tersebut.
Yang terbaru, awak KRI Nanggala melaksanakan pembrevetan perwira tinggi TNI-Polri dan menteri di Selat Sunda. Yakni, KSAD Jendral TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jendral Sutarman. Tiga menteri dianugerahi brevet Hiu Kencana. Yakni, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. (www.jawapos.com)

Rudal Hellfire II AGM-114R Indonesia

image
US Army memesan lebih dari seribu rudal Hellfire II buatan AS, untuk Pemerintah: Irak, Yordania, Indonesia, Arab Saudi dan Qatar.
Pejabat Angkatan Darat di Redstone Arsenal, mengumumkan kontrak pembuatan hellfire system seharga 68,7 juta USD untuk produksi rudal 1361 unit dengan jenis: Hellfire II AGM-114R, AGM-114R-3, AGM-114P-4A, TGM M36E7 dan ATM-114Q-6.
Rudal ini akan dijual ke militer asing: Irak, Yordania, Indonesia, Arab Saudi dan Qatar. AGM-114R merupakan versi terbaru dari rudal Hellfire II.
Hellfire System adalah produk Lockheed Martin Corp dan AGM-144R merupakan varian terbaru yang dilengkapi pencari laser semi-aktif untuk menghancurkan berbagai jenis target. Rudal Hellfire 114R dapat diluncurkan dari beberapa jenis pesawat sayap tetap dan helikopter, kapal permukaan, dan kendaraan darat militer.
Hellfires juga rudal pilihan untuk beberapa jenis kendaraan udara tak berawak (UAV): seperti MQ-1B Predator, MQ-9 Reaper, dan MQ-1C Abu-abu Elang. Rudal ini juga akan dipasang di helikopter tak berawak militer AS.
Rudal 114R Hellfire II Romeo telah menggunakan fragmentasi hulu ledak terintegrasi untuk menghancurkan target yang sebelumnya dibutuhkan beberapa rudal hellfire (varian lama) untuk menghancurkannya.
Rudal ini dapat mencari target secara mandiri atau dengan designators laser jarak jauh. Rudal ini memiliki tiga sumbu satuan pengukuran inersia untuk memungkinkannya menyerang target dari samping dan belakang.
AGM-114R dapat diluncurkan dari ketinggian yang lebih tinggi dari varian sebelumnya karena kemampuan guidance dan navigasinya telah ditingkatkan. Dengan hulu ledak multi-tujuan, rudal dapat menghancurkan target keras, lembut, dan tertutup.
hellfire1.jpg
Awalnya rudal ini dikembangkan sebagai rudal anti-tank untuk helikopter serang Apache AH-64 Angkatan Darat AS. Rudal Hellfire telah menjadi salah satu amunisi AS paling serbaguna, karena bisa ditembakan dari pesawat sayap tetap, helikopter, UAV, Kapal permukaan, dan situs berbasis darat.
AGM-114R akan dipandu oleh cahaya yang dipantulkan dari penanda laser dan bersifat senjata dengan radar fire-and-forget. Rudal Hellfire memiliki berat 106 pound, dengan varian hulu ledak tinggi yang dirancang untuk menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Adapun ledakan versi fragmentasi dirancang untuk menghancurkan truk, antena/radar, konsentrasi pasukan musuh, dan sasaran lunak lainnya.
Pengembangan rudal Hellfire AGM-114R menjadi diperlukan setelah Pentagon membatalkan proyek Joint Common Missile (JCM), yang tadinya untuk menggantikan Hellfire, serta rudal udara ke darat AGM-65 Maverick.
Pada kontrak ini Hellfire Systems LLC akan dikerjakan di Lockheed Martin Corp. Adapun Missiles dan Fire Control di Orlando – Florida dan selesai November 2016. (militaryaerospace.com).

CN 235 220 MPA untuk TNI AL

CN-235 Patmar (photo : David Halim/Defense Studies)
CN-235 Patmar (photo : David Halim/Defense Studies)

PT Dirgantara Indonesia menyerahkan Pesawat Udara CN-235 220 Patroli Maritim kepada Kementerian Pertahanan yang langsung diserahkan ke Pusat Penerbangan TNI AL, Rabu (17/9/2014). Serah terima yang dilaksanakan di Apron Base Opps Lanudal Juanda itu dihadiri Menteri Pertahanan RI, Prof Purnomo Yusgiantoro.
Pesawat CN 235 220 MPA bernomor. P-862 adalah pesawat udara jenis patroli Maritim ke tiga yang diserahkan PTDI. Sebelumnya dua pesawat serupa yang diberi nomor P-860 dan P-861 telah diserahkan di tahun 2013.
“Ini merupakan langkah baik bagi industri pertahanan dalam negeri. Ini juga bukti industri pertahanan dalam negeri sudah bersaing,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro.
CN 235 MPA akan mendukung kebutuhan penerbagan TNI AL sebagai patroli udara dan maritim dengan kemampuan pengintaian dan pengawasan. Pesawat ini akan menjadi kepanjangan tangan, mata dan telinga bagi kapal perang yang melaksanakan operasi tempur maupun operasi keamanan laut.
Menteri Pertahananan Purnomo Yusgiantoro meninjau  pesawat saat serah terima CN 235.
Menteri Pertahananan Purnomo Yusgiantoro meninjau pesawat saat serah terima CN 235.

Pesawat buatan dalam negeri ini memiliki karakteristik umum panjang 21,40 meter, bentang sayap 25,81 meter, tinggi 8,18 meter, dan memiliki tenaga penggerak dua mesin General Electric CT79 C Turboprop 1395KW (1850bhp). Kecepataan maksimum. Yang dimiliki 509 km per jam dan jarak jangkau 796 km (496 mil).
Pengadaan pesawat terbang ini adalah bagian dari rencana pemenuhan kebutuhan Minimal Essensial Force Alutsista TNI AL hingga 2024. Rencananya Pusat Penerbangan TNI AL akan menerima pesawat sejenis hingga 12 buah.
Penambahan alutsista di antaranya untuk pesawat latih, helikopter AKS, helikopter AKPA. Total diperkirakan akan ada penambahan mencapai 50 pesawat udara dan helikopter.
(tribunes.com).

The Great HUT ke 69 TNI : 7/10/2014

image
Graphic provided by Jalo
image
image
image
image
image
image
Pada tanggal 7 Oktober 2014 di Surabaya, Jawa Timur akan dicetak sejarah parade militer terbesar Indonesia. Bayangkan saja, TNI AU akan menerbangkan 139 pesawat fix wing maupun rotary. Mungkin ini menjadi sejarah fly pass terbesar yang pernah dilakukan Indonesia. 139 pesawat TNI AU akan melintas bersamaan dengan formasi di atas langit Surabaya.
Alutsista itu belum termasuk pesawat udara TNI AD sebanyak 43 unit, serta milik TNI AL 23 unit. Tentu ini menjadi pemandangan yang mencengangkan, karena mereka akan fly pass bersamaan. Fly Pass ini membutuhkan kordinasi yang cermat, termasuk urusan take off dan landing.
HUT TNI ke 69 pada 7 Oktober nanti akan melibatkan 526 alutsista. Selain fly pass, akan didemonstrasikan peperangan tiga matra, sehingga lokasinya dipilih di Armatim Surabaya.
TNI AL juga akan melakukan sailing pass yang melibatkan 35 kapal perang, plus menampilkan rudal maut Yakhont. Untuk armada bawah laut, tidak usah berpikir macam-macam, karena kapal selam yang ditampilkan adalah KRI Nanggala 209. KRI ini memang sedang giat dengan misi “sosialisasi” dengan masyarakat. Kapal selam Indonesia, dibagi menjadi dua kategori, sama halnya dengan pesawat tempur: yakni, kapal selam latih dan kapal selam tempur.
Angkatan Darat juga akan mengeluarkan alutsista mautnya, yakni 22 MBT Leopard 2, 22 IFV Marder, 13 Panser Tarantula, 6 pucuk meriam keras berat, Caesar 155mm, 9 pucuk Roket Multi Laras Astros 2, 18 pucuk meriam KH 179, 155mm dan banyak lagi. Tentu tidak semua alutsista dipamerkan di sini.

Terima kasih Pak SBY, Purnomo Yusgiantoro dan Sjafrie Sjamsoeddin. Anda memang hebat. We love you :D 

Anggaran Kapal Selam Indonesia, Cair


Kapal Selam Changbogo
Kapal Selam Changbogo

Rapat kerja Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan Komisi VI DPR hakhirnya menyetujui pemberian dana segar, berupa penyertaan modal negara (PMN) Rp 1,5 triliun kepada PT PAL Indonesia (Persero).
Rapat yang berlangsung singkat 20 menit, dimulai pukul 20.00 WIB. Dana Rp 1,5 triliun ini diberikan dalam bentuk tunai, untuk proyek pembuatan kapal selam pertama.
Adapun suntikan modal untuk PAL, akan masuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Kapal selam akan dibuat PAL di fasilitas miliknya yang berlokasi di Surabaya.
“Komisi VI dapat menyetujui usulan PMN dalam RAPBN 2015 sesuai surat Menteri BUMN kepada PAL senilai Rp 1,5 triliun dalam bentuk tunai, untuk pembangunan fasilitas kapal selam, dan penyediaan sumber daya manusia untuk bangun kapal selam,” kata Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hertarto dalam rapat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/9/2014).
Dahlan-DPR Rapat 20 Menit, BUMN Ini Dapat Rp 1,5 T Untuk Bikin Kapal Selam (photo: detik.com)
Dahlan-DPR Rapat 20 Menit, BUMN Ini Dapat Rp 1,5 T Untuk Bikin Kapal Selam (photo: detik.com)
PAL membutuhkan total dana Rp 2,5 triliun untuk pengembangan kapal selam ini. Namun untuk tahun depan, dana yang disetujui baru mencapai Rp 1,5 triliun.
Uang ini, rencananya digunakan untuk membangun fasilitas pengembangan kapal selam, pembelian peralatan produksi, dan lain-lain yang menunjang pembangunan kapal selam tersebut. (detik.com).

Brasil Kirim Super Tucano

image
image
image
image
image
image
image
image
Redacción – Super Tucano Indonesia di landasan Los rodeo, Brasil. Empat turboprop A-29B Super Tucano terbang menuju Indonesia 11 September. Sebagian gambar kurang terang karena diambil dari balik kaca bandara. (aereo.jor.br & elblogoferoz.com)