Sabtu, 13 September 2014

The Frogman Kopaska

kopaska-8
Salah satu alternatif penyelesaian upaya pengembalian Irian Barat ke wilayah RI adalah dengan kekerasan. Apabila hal itu terjadi tidak mustahil bahwa TNI- AL ( ALRI) dituntut untuk menyiapkan manusia-manusia katak (Frog Man), maka pada tahun 1954 dilaksanakan “Kursus Frog Man” di Dinas Ranjau KDMS, yang diprakarsai oleh Kapt. Dch. Iskak (waktu itu menjabat kepala dinas OPH) dan menghasilkan 4 (empat) orang manusia katak dengan kemampuan teknik peperangan laut khusus yaitu selam tempur, UDT (Underwater Demolition Team), infiltrasi lewat laut dan pengamatan pantai, berkualifikasi 4 media yaitu darat, laut dan udara serta bawah air.
Kemampuan bawah air inilah “kesaktian utama” para manusia katak tempur di seluruh dunia. Sesuai namanya Kopaska adalah “biang” nya segala metode pertempuran yang berbau “air”. Semua pasukan khusus AD, AU dan AL yang mendalami ilmu tempur bawah air pasti akan berurusan dengan satuan elit AL berbaret biru tua ini.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kepala Staf Angkatan Laut no Skep. M/KSAL 5401.13 tanggal 31 Maret 1962 dibentuk dan diresmikan Komando Pasukan Katak disingkat “KOPASKA” dengan komandan yang pertama Letkol Laut OP Koesno. Saat itu didemostrasikan kemampuan UDT dan pembersihan ranjau di depan presiden di dermaga ujung Surabaya. Bung Karno nampak puas dengan kemampuan Kopaska itu. Padahal sesungguhnya, komposisi prajurit pasukan katak sebagai satuan tempur belum sempurna. Masih kurang beberapa puluh personel lagi mencapai jumlah personel yang cukup untuk melaksanakan perintah operasi yang dibebankan pada Kopaska.
Maka dari itu Kopaska saat itu mendidik pasukan hingga 3 angkatan yaitu : angkatan I adalah calon korps pelatih pasukan katak. Angkatan II sebagai anggota unit tempur yang diambil dari anggota ALRI yang minimal 2 tahun pernah bertugas di kapal perang. Dan Angkatan III adalah 3 peleton anggota RPKAD yang dilatih menjadi “frog man”.
Komando Pasukan Katak adalah pasukan khusus berkualifikasi komando dan ke –paska – an yang menempati hirarki tertinggi dalam lingkungan kombatan di TNI – AL bersama dengan “saudara” nya yaitu Yon Taifib di Korps Marinir. Hal ini dikarenakan untuk menjadi anggota pasukan katak harus mempunyai kemampuan diatas rata – rata Dan bisa bergerak secara individual. TNI – AL tidak main – main dalam merekrut para prajurit baru di satuan elit berbaret biru tua ini. Standart yang tinggi, pengalaman bertugas di KRI dan IQ diatas rata – rata adalah syarat mutlak seorang prajurit KOPASKA. Kopaska juga bergerak atas perintah langsung Panglima TNI.
Satuan Kopaska saat ini bernaung di bawah Komando Armada (Barat dan Timur). Masing – masing dipimpin oleh seorang Kolonel/Letkol senior dari berbagai korps dalam TNI AL yang duluya juga pernah menempuh pendidikan Kopaska. Wakil Danpaska adalah Letkol dan detasemen dibawahnya dipimpin oleh seorang Mayor atau Kapten. Diharapkan untuk masa yang akan datang Kopaska mempunyai satu orang komandan pusat SATPASKA berpangkat Laksamana Pertama. Dengan adanya sistem terpusat seperti itu maka terciptalah satu komando pusat sehingga terciptalah keselarasan dan kebijakan mengenai latihan, persenjataan, peralatan yang ter integrasi antara satpaska yang bertempat di Armatim dan Armabar. Kopaska juga akan resmi menyandang gelar pasukan komando.
Hanya prajurit matra laut yang mempunyai standar di atas rata – rata dan kemampuan fisik prima yang dapat menjadi anggota Kopaska. Dan di lingkungan matra laut terdapat fakta hanya segelintir prajurit yang mampu bertahan dan lulus dari pendidikan pasukan katak di Sepaskal KODIKAL Surabaya ini. Sedikitnya calon yang lulus dalam pendidikan ini menandakan bahwa TNI – AL tidak sembarangan merekrut prajurit Kopaska. Karena tugas yang diemban Kopaska bisa dikatakan sangat berat dan mencakup wahana empat media (darat, laut, udara dan bawah air) sesuai kodratnya sebagai pasukan amfibi.
kopaska-tni
Persyaratan Calon Prajurit Kopaska :
Anggota TNI AL (Non anggota Korps Marinir)
Berdinas minimum 2 thn di KRI / Kapal Perang RI
Lulus Kesamaptaan (standart pasukan khusus TNI)
Lulus Tes Berenang (militer, gaya katak dan gaya bebas)
Lulus Tes Ketahanan Air
Lulus Psikotest khusus
Lulus Wawancara dan Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun.
Mempunyai wawasan luas baik militer atau umum dan kemampuan mengoperasikan peralatan tempur dan senjata dengan baik
Setelah lulus penyaringan dan mendapat perintah untuk menempuh dikbrevet paska, maka calon diberangkatkan ke Sepaskal Kodikal TNI AL Surabaya. Di sana tes terakhir mencakup keseluruhan materi tes bagi para calon. Yang tidak lulus akan dikembalikan ke satuan asalnya.
Pendidikan Kopaska memakan waktu hampir 10 bulan terbagi atas beberapa tahap yang meliputi teori dan praktek lapangan baik di darat dan laut.
Materi pendidikan Kopaska terdiri atas :
Akademik Paska
Kepaskaan
Dik Komando (telah melaksanakan sendiri, sebelumnya bergabung dengan Marinir)
Terjun (Static dan AFF). Setelah melaksanakan terjun dasar mendarat di darat selanjutnya adalah spesialisasi kemampuan terjun ( statik & free fall) untuk mendarat di rig-rig lepas pantai dan laut.
Inteligen Tempur
Sabotase dan kontra sabotase
Demolisi bawah air
Latihan pemantapan (berganda)
Pendidikan Komando Kopaska sebenarnya berkiblat pada metode pendidikan Komando Kopassus dan telah dilaksanakan sendiri oleh Kopaska selain materi pendidikan komando ala Marinir. Sampai saat ini biasanya ada pelatih dari Batujajar yang datang bertandang atau diundang untuk melatih di Kopaska. Hal terkait dengan sejarah dimana anggota awal Kopaska (angkatan III) adalah 3 peleton anggota RPKAD pada tahun 60-an ketika Operasi Trikora didengungkan. Para Kopaska “dadakan” inilah yang akan menjebol lambung kapal induk Belanda Karel Doorman dengan menggunakan Torpedo Berjiwa. Mereka kembali ke RPKAD pada tahun 1964.
Pendidikan Kopaska diawali dengan indoktrinasi dan gemblengan fisik yang membuat lelah luar biasa terutama otot kaki. Maklum kesaktian utama pasukan katak adalah menyelam dan bertempur dibawah air. Masa latihan pertama selama 1,5 bulan itu diakhiri dengan “Hell Week” yang sangat menguras tenaga karena para siswa baik Pa, Ba dan Ta digojlok sama standard pasukan khusus. Mereka selalu dikejutkan dengan kegiatan tiba – tiba dan tak terduga. Seperti renang laut di tengah malam, senam perahu karet, dayung, tidur sebentar lantas 10 menit kemudian para siswa disuruh melakukan halang rintang, push up dan pull up atau digebuki oleh para pelatih untuk melatih mental serta ujian lisan tentang teori yang telah diberikan. Itu hanya untuk membuktikan bahwa seseorang bisa berpikir 10 kali lipat dalam keadaan terdesak dan tantangannya adalah bagaimana caranya bisa berpikir seperti itu secara sadar dan tidak gegabah. Karena itulah hakikat sebuah pasukan khusus yang bisa menyelesaikan misinya dengan cepat, tuntas dan rapi.
Fase selanjutnya adalah pembinaan kelas selama 2,5 bulan plus sebulan praktek. Teori yang didapat antara lain adalah : pengintaian pantai, demolisi dan sabotase. Daerah latihan Kopaska pada ini adalah seputar pantai wilayah gresik atau pantai di daerah Puslatpur Marinir Karang Tekok Situbondo. Tapi jangan kira walaupun pembinaan kelas, para siswa tetap diwajibkan lari dan berenang baik dalam kolam maupun laut.
Tahap berikutnya adalah materi pendidikan komando. Pada tahap inilah para calon pasukan katak dihadapkan pada materi perang darat dan unconventional warfare pada beberapa sub materi yaitu : Perang Hutan, Perang Jarak Dekat, Navigasi, Sea and Jungle Survival, Baca peta, pengenalan berbagai senjata api, daki serbu, mounteenering, Combat SAR dan intelijen tempur serta beladiri tangan kosong. Pasukan Katak menggunakan regu berjumlah 7 personel dalam setiap aksinya namun jangan salah, mereka dilatih juga secara individual untuk sabotase dan penyusupan yang memang tidak bisa dilaksanakan keroyokan. Biasanya ada pelatih dari Kopassus yang ikut melatih di tahap ini untuk menjaga kualitas lulusan. Materi Komando Kopaska dijalani selama 4 bulan dengan pemadatan dan penyesuaian materi sesuai keperluan Kopaska. Disini juga terdapat materi pelolosan dan Kamp tawanan yang membikin bulu kuduk merinding karena sangat brutal dan tak kenal ampun. Sebab apabila ndak punya mental baja, siksaan fisik bertubi – tubi dari pelatih yang berperan sebagai musuh apabila si siswa tertangkap… alamat calon Kopaska tidak lulus dari pendidikan.
Lulus dari tahap komando, selanjutnya siswa Kopaska dikirim ke sekolah para untuk mempelajari dasar terjun payung militer. Pendidikan ini bisa ditempuh di Sekolah Para Korps Marinir Gunung Sari Surabaya. Bisa juga di tempuh di Sekolah Para Pusdik Kopassus Batu Jajar Bandung atau Sekolah Para TNI AU di WING III Diklat Paskhas AU Lanud Sulaiman Bandung. Namun biasanya pendidikan sering dilakukan di Sekolah Para Korps Marinir. Dalam latihan ini para calon di latih selama 3 minggu yang meliputi : Ground Training (mengenal parasut, melipat dan memperbaiki, cara pendaratan yang benar dan latihan loncat dari menara 34 kaki), Latihan loncat dari menara 250 kaki, dan 1 minggu praktek (3 kali terjun tanpa perlengkapan, 1 kali terjun siang full gear dan 1 kali terjun malam full gear). Setelah lulus mereka berhak mendapat brevet para dasar (non marinir) yang biasanya disematkan di kantong sebelah kiri PDH / PDL. Mereka terjun dengan pesawat angkut milik PENERBAL (Penerbangan Angkatan Laut) di Lanudal Juanda Surabaya.
Tahap berikutnya adalah sabotase, kontra sabotase dan intelijen tempur. Materi yang menekankan pada konsep “blue jins soldier” ini dilakukan selama 2 bulan sebagai lanjutan materi serupa yang telah mereka terima pada tahap Komando. Mereka harus bisa mendata, mencari tau berapa komposisi jumlah musuh, kapan saat lengah, demografi, menggalang simpatisan, dan waktu yang tepat untuk operasi raid. Yang pasti tanpa tidak diketahui musuh. Walaupun kelihatannya sederhana namun sesungguhnya apabila si calon tidak menguasai benar ilmu yang telah didapat sebelumnya, maka dipastikan dalam tahap ini akan menemui kesulitan dan gugur karena setiap personel melakukan tugasnya sendiri – sendiri.
Tahap terakhir dari pendidikan Kopaska adalah pendidikan Underwater Demolition Team (UDT). Inilah kesaktian pamungkas sekaligus ciri khas pasukan katak di seluruh dunia. Tehnik menjinakkan ranjau, patroli pantai, renang rintis, penyelaman laut dalam, selam dengan Scuba Close Circuit, sabotase kapal musuh dengan torpedo berjiwa, dan raid dalam laut dipelajari disini. Karena pendidikan ini adalah bagian akhir dari dikma brevet paska, pelatih mengadakan latihan berganda yang mencakup keseluruhan materi yang pernah diberikan pada juga tahap ini. Latihan ini sering mengambil tempat di Puslatpur Marinir Grati Pasuruan sebab pada waktu yang sama, Puslatpur Marinir di Karang Tekok biasanya sedang mengadakan pendidikan bagi calon Marinir baru untuk mendapatkan brevet Komando Hutan selama 2 bulan. Akhir dari pendidikan Kopaska yang hampir 1 tahun itu ditandai dengan digelarnya operasi amfibi khusus, demo UDT, Infiltrasi, raid amfibi dan keahlian lain yang dimiliki pasukan katak TNI – AL ini didepan para petinggi TNI AL.
kopaska-7
Pasukan Katak “muda” ini berhak atas baret biru Kopaska, Brevet Manusia Katak, Brevet Para Dasar (bentuk brevet disesuaikan dengan dimana mereka menempuh sekolah para dasar), brevet menembak TNI – AL, Brevet Selam TNI AL, Brevet renang selat dan brevet lainnya yang berhak mereka kenakan di dalam dinas. Juga PDL loreng baru Kopaska. Sebagai awal, mereka akan ditempatkan di detasemen latih yang ada di Armabar dan Armatim selama setahun. Untuk selanjutnya bisa menempuh pendidikan spesialisasi (master/tingkat madya) di bidang masing – masing minimal setelah 2 – 3 tahun bertugas di Kopaska. Biasanya walaupun bukan merupakan sebuah korps, para frogmens ini menyisipkan kata “Katak” sebagai gelar kecabangan / keahlian pada pangkatnya.
Karir seorang frogman di jajaran pasukan katak atau setelah lepas dari satuannya bisa berkembang sebagai pelatih selam baik militer maupun sipil, tenaga selam pada satuan SAR dan memegang jabatan vital lainnya yang sesuai dengan latar belakang kelimuan sebagai pasukan katak dan kepangkatannya. Pada saat di satuan semua anggota Kopaska berhak melanjutkan dan mengembangkan keahlian yang telah dimiliki dengan mengikuti pendidikan, sekolah atau kursus yang disesuaikan dengan kebutuhan orgaisasi sampai dengan tingkat master (madya) : Menembak tepat tingkat jitu, supervisor selam, Jumpmaster, pelatih jasmani, pelatih komando, beach master, pendidikan intelijen tempur, penanggulangan teror, sabotase dan keadministrasian militer serta lain lain. Pendidikan, sekolah atau kursus dapat ditempuh di Pusdik milik TNI AL sendiri atau milik TNI AD dan TNI AU bahkan diluar negeri. Bahkan ada Bintara Kopaska ada yang pernah mengikuti pendidikan pilot TNI AL dan kemudian menjadi pilot PENERBAL. Seorang prajurit Kopaska bisa juga berkarir di luar kedinasan sebagai pelatih selam dan renang untuk umum. Perwira Kopaska (utamanya dari AAL) bisa berkarir sampai dengan pangkat Laksamana (Jenderal AL) sama seperti perwira Marinir atau korps lainnya di jajaran TNI AL.
Kopaska menerapkan standart yang hampir sama dengan Kopassus di bidang kesemaptaan dan kemiliteran apabila ada anggota yang ingin menempuh sekolah Caba atau Capa. Saking dekatnya, lipatan baju loreng (PDL) satuan Kopaska diseragamkan dengan lipatan PDL TNI AD dan TNI AU (lipatan keluar). Kopaska sering berlatih dengan para “saudara” nya di Kopassus, Korpaskhasau dan Taifib Korps Marinir. Bahkan sekarang mereka kerap berlatih bersama Terutama di materi jungle warfare, penanggulangan teror, UDT, penjinakan bahan peledak, pembersihan ranjau juga penerjunan perahu pada operasi salvage atau Combat Free Fall. Kopaska juga mempelajari tehnik gelar pasukan lintas heli, operasi dalpur, hanlan dan OP3UD yang didapat dari paskhas di TNI AU. Sebab TNI AL juga punya pangkalan udara yang membutuhkan pengamanan ekstra ketat. Anggota Kopaska pilihan dapat bergabung dengan paspampres untuk melakukan pengamanan VIP/VVIP atau bergabung dalam detasemen anti teror Kopaska. Bisa juga bergabung dengan Marinir di Detasemen Jala Mengkara.
Rentang penugasan Kopaska cukup panjang. Dimulai dari tahun 1962 sejak berdiri, Agenda penugasan Kopaska terbilang padat. Mulai operasi infiltrasi, sabotase, pengamanan KRI, operasi tempur bawah air dan mempersiapkan daerah pendaratan, hingga menjebol kapal induk Belanda Karel Doorman dengan torpedo berjiwa. Bahkan segelintir pasukan katak “jemput bola” di terusan Suez dan terusan Panama untuk menghancurkan Karel Doorman. Dimasa Dwikora, Kopaska ditugasi menyusup ke Singapura untuk menghancurkan beberapa target penting. Bahkan operasi pembersihan ranjau yang harus dilakoni Kopaska adalah dari Sabang sampai Sulawesi.
kopaska-5
Dimasa orde baru Kopaska didaulat merintis sebuah pasukan sejenis untuk negara yang dulu adalah “TO” nya TNI. Yaitu Malaysia. Pasukan ini dinamai Pasukan Khas Laut (PASKAL TLDM). Kopaska juga bertugas sebagai bagian dari kontingen Garuda. Dalam operasi Seroja, Anggota Kopaska dan Intelijen Kopassus yang tergabung dalam 1 detasemen menyelinap di garis belakang lawan mulai tahun 1973 mencari data, informasi dan menggalang massa serta membangun jaringan intelijen. Mungkin nama Kopaska jarang dikenal karena memang jarang sekali terlibat kontak senjata terbuka dengan musuh. Kerahasiaan mereka dipegang teguh dalam setiap aksinya. Kopaska aktif dalam setiap latihan gabungan ABRI / TNI dan menjalankan fungsi asasinya secara konsisten
Kopaska sering diserahi tugas mendidik pasukan khusus lain dalam TNI mengenai ilmu tempur khusus kelautan. Pasukan khusus berskala peleton yang dilatih Kopaska adalah Ton Tai Pur KOSTRAD dan unit khusus penanggulangan teror Paspampres. Untuk Paspampres biasanya yang diajarkan adalah materi pengamanan bawah air. Ketika berlatih bersama U.S. Navy Seal, Kopaska dan tim dari pasukan khusus TNI lainnya mengeruk ilmu sebanyak – banyaknya. Tentang ilmu Naval Special Warfare ataupun lainnya. Medan yang digunakan bisa di daerah latihan Satpaska Armabar atau Armatim. Inovasi dan kemampuan Kopaska semakin terasah dengan baik.
Dalam operasi pemulihan keamanan di NAD, Kopaska termasuk pasukan yang menyusup pertama kali untuk mengamati daerah pantai, menyiapkan rambu pantai, menyiapkan daerah pendaratan dan mengumpulkan data intelijen. Karena mereka selalu bergerak dalam unit kecil, maka jarang sekali nama Kopaska terdengar pada berita yang ada di media cetak maupun televisi. Penyerbuan basis GAM di P. Nasi tanpa korban di pihak TNI sesungguhnya adalah buah kesuksesan Kopaska dari pengamatan ber bulan bulan. P. Nasi yang tempatnya berada disebelah utara NAD adalah penyimpanan senjata selundupan GAM. Kopaska, Taifib Marinir dan Kopassus langsung menyerbu pulau itu dikala GAM tengah lengah. Hasilnya memang ada gudang penyimpanan senjata selundupan yang digunakan AGAM untuk merongrong NKRI dan masyarakat. Senjata ini biasanya langsung dikirim dari Swedia sebagai basis GAM diluar negeri.
Kopaska baik di Satpaska Armatim maupun Armabar masing – masing mempunyai 1 detasemen berkualifikasi anti teror / penanggulangan teror yang khusus ditugasi untuk memberangus para teroris terutama di lautan, bajak laut yang membajak kapal niaga, ring lepas pantai dan pulau – pulau di tengah laut yang memiliki objek vital dan operasi khusus sesuai perintah Panglima TNI. Untuk menjadi anggota Detasemen Khusus ini seorang anggota Kopaska harus sudah berdinas minimal 3 tahun, minimal sekali bertugas tempur dan mempunyai minimal 3 keahlian spesialisasi tingkat II (muda) di bidang menembak, selam, terjun payung dan kelautan. Pendidikan anti teror Kopaska armatim dan Armabar dijadikan satu. Khusus mendalami materi perang darat, CQB, persenjataan dan lintas udara mereka bisa pula dikirim ke Sepursus Pusdik Passus. Sedang mendalami kemampuan tempur yang berbau “air asin” yang memang “khas” nya Kopaska, personel pilihan ini dididik di SEPASKAL dengan materi pendalaman selam tempur, renang dengan tangan dan kaki terikat sejauh 3 km, intelijen, sabotase dan CQB di kapal, kilang minyak lepas pantai, Water Jump, operasi raid di rawa, laut, sungai dan pantai plus metode dan tehnik pengamanan VIP / VVIP. Pendidikan selama 5 bulan itu ditutup dengan ujian final terhadap semua materi yang telah diberikan dan penyematan brevet anti teror TNI AL oleh KSAL atau yang mewakili. Dalam perkembangannya, Korps Marinir mengembangkan unit serupa yang dinamai Detasemen Jala Mengkara yang memasukkan personel Kopaska sebagai salah satu unsurnya disamping personel Intai Amfibi Marinir. Pendidikan calon anggota Den Jaka dikenal dengan PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut) yang dijalani selama 6 bulan. Biasanya personel Kopaska yang tergabung dalam unit anti teror memakai brevet Naval Special Warfare yang sama persis bentuknya dengan brevet US Navy Seals.
Kopaska juga telah mengembangkan modifikasi tehnologi torpedo berjiwa (yang disebut KTBA : Kendaraan Tempur Bawah Air) yang digunakan untuk menjebol lambung kapal perang musuh yang diluncurkan dari kapal selam. Dengan kombinasi Sea Raider dan manusia katak tempur berkualifikasi lengkap, maka tidak ada lagi rintangan yang tidak bisa dilewati. (by Pocong Syereem).
“Tan Hana Wighna Tan Sirna”
“Jalesveva Jayamahe”

Pangkalan Helikopter Natuna

Helikopter Serang AH-64E Apache (photo: boeing)
Helikopter Serang AH-64E Apache (photo: boeing)

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan pemerintah berencana membangun pangkalan helikopter tempur di pulau Natuna, Kepulauan Riau. Menurut Purnomo, rencana itu merupakan upaya mempertebal kekuatan militer Indonesia di wilayah yang berbatasan dengan Laut China Selatan.
“Rencananya kami akan letakkan satu skuadron (16) unit helikopter tempur di Natuna,” kata Purnomo kepada wartawan di kompleks DPR, Selasa, 9 September 2014.
Menurut dia, skuadron tersebut akan diisi oleh beberapa jenis helikopter. Salah satunya adalah helikopter AH-64D Apache yang dibeli dari Amerika Serikat. Saat ini Indonesia sedang menanti kedatangan delapan unit Apache dari negeri Paman Sam tersebut.
Karena masih kurang delapan unit helikopter lagi untuk bisa membentuk satu skuadron, Purnomo mengaku masih mencari jenis helikopter yang cocok. Menurut dia, ada kemungkinan helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk dan Eurocopter AS565 Panther akan dipilih sebagai tandem Apache. “Tapi nanti kami masih pikirkan itu,” kata dia.
Black Hawk di Indonesia (jakartagreater.com)
Black Hawk di Indonesia (jakartagreater.com)

Sayangnya, Purnomo belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bakal terealisasi. Terlebih sebentar lagi masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II segera berakhir.
Menurut dia, sudah sewajarnya pemerintah mengamankan wilayah yang berbatasan dengan Laut China Selatan. Sebab situasi perairan ini mulai memanas pasca beberapa negara, seperti Vietnam, Tiongkok, Filipina, dan Malaysia, mengklaim wilayah laut itu sebagai wilayah masing-masing sehingga terjadi tumpang tindih.
Pulau Natuna, dia melanjutkan, sangat strategis untuk menjadi lokasi pendirian markas helikopter tempur. Sebab kawasan di Natuna kaya sumber daya alam, dan ikan. Tragisnya, terjadi banyak pemancingan ikan ilegal yang dilakukan nelayan asing di perairan tersebut.”
Jadi sekalian untuk mengamankan itu semua,” kata dia. “Selain Natuna, Morotai juga jadi pilihan strategis sebab potensi ikan tuna sangat besar”. (tempo.co).

KSAL Resmikan Lapter TNI AL di Grati, Pasuruan

 
Lapangan terbang TNI AL di Grati, Pasuruan, Jawa Timur (photo : SindoNews)
Lapangan terbang TNI AL di Grati, Pasuruan, Jawa Timur (photo : SindoNews)

Laksamana TNI DR. Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Rabu (10/9/2014) meresmikan lapangan terbang TNI AL R.E.B.O Tjokroadiredjo, Grati, Pasuruan, Jawa Timur. Sebanyak 14 peterjun prajurit Batalyon Taifib-1 Marinir ikut memeriahkan persemian tersebut.
Ke empat belas peterjun dibawah pimpinan Lettu Marinir Alamsyah tersebut delapan peterjun melaksanakan penerjunan ketepatan mendarat, empat peterjun yaitu Peltu Mar Sumarno, Sertu Mar Abdul Kiron, Kopda Mar Supriyono dan Praka Mar Heri Cahyono melaksanakan penerjunan Canopy Relative Work (CRW) dan dua peterjun yaitu Serda Mar Antasari membawa banner TNI AL dan Serda Mar Jamal Huri membawa banner Puspenerbal.
Grati akan menjadi lapangan terbang untuk mendidik calon pilot TNI AL (photo : Jawa Pos)
Grati akan menjadi lapangan terbang untuk mendidik calon pilot TNI AL (photo : Jawa Pos)

Aksi prajurit pilihan Batalyon Taifib-1 Marinir yang dikomandani Mayor Marinir Fredy Ardianzah tersebut mendapat sambutan meriah dari para undangan dan masyarakat yang menyaksikan disekitar lokasi acara.
Sebelum dilaksanakan demonstrasi terjun payung dan fly pass pesawat terbang, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI DR. Marsetio meresmikan pengoperasionalan lapangan terbang R.E.B.O Tjokroadiredjo dengan membuka selubung papan nama lapangan terbang dan penandatanganan prasasti peresmian.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Asrena Kasal Laksda TNI Agung Pramono, Aspam Kasal Laksda TNI I Putu Yuli Adnyana, Aspers Kasal Laksda TNI Djoko Teguh Wahojo, Aslog Kasal Laksma TNI Ir. Harry Pratomo, Pangarmatim Laksda TNI Sri M. Darojatim, Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Komandan Pasmar-1 Brigjen TNI (Mar) Kasirun Situmorang, Kadispenal Laksma TNI Manahan Simorangkir, pejabat Teras TNI AL dan pejabat TNI, Polri, Sipil serta tokoh masyarakat Pasuruan.(suarasurabaya.net).

Demonstrasi Kapal Selam Meriahkan HUT TNI

Demonstrasi Kapal Selam Meriahkan HUT TNI  
Sejumlah personil Komando Pasukan Katak (Kopaska) saat mengikuti upacara penutupan Latihan Gabungan (Latgab) Tahun Angkatan 2013 di Markas Komado Armada Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya (24/5). TEMPO/Fully Syafi

Gonjang-ganjing penutupan Bandar Udara Juanda, Surabaya, karena perayaan HUT TNI telah berlalu. Presiden dan pihak TNI telah memastikan aktivitas bandara tidak akan diganggu karena adanya unjuk kekuatan TNI nanti.
Seperti apa format acara dalam HUT TNI itu? Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Marsetio menjelaskan akan ada demonstrasi unsur darat, udara, laut, dan demonstrasi pembebasan sandera saat puncak HUT TNI pada 7 Oktober 2014 mendatang. Perayaan digeser dari tanggal hari ulang tahun yang semestinya 5 Oktober karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
TNI Angkatan Laut sendiri akan mengerahkan sekitar 43 kapal perang yang akan melakukan sealing pass. Selain itu, sejumlah pesawat yang dimiliki oleh TNI AL dari berbagai jenis juga akan flying pass. Plus satu unit kapal selam ikut unjuk gigi.
“Kami akan punya momen besar, yaitu TNI AL–dalam hal ini Armada Timur–akan menjadi tuan rumah dalam gelar kekuatan TNI,” katanya seusai memimpin upacara HUT TNI AL di Dermaga Ujung Komando Armada Timur, Surabaya, Rabu, 10 September 2014.
Berikut ini rincian gelar kekuatan TNI pada 7 Oktober nanti berdasarkan data yang didapat Tempo:
Demonstrasi Unsur Darat
1. Heli Apache: 2 unit
2. Heli Serang Fenec: 1 unit
3. Heli Colibri: 1 unit
4. Heli Hughes 300: 5 unit
5. Heli BO-105: 10 unit
6. Heli Bell: 7 unit
7. Heli MI 35 P: 4 unit
8. Heli MI 17V5: 8 unit
9. Heli Bell-412: 24 unit (Statik Show)
10. C-212 Cassa: 2 unit
11. Ranri: 11 unit
Demonstrasi Unsur Laut
1. KRI Sigma Class: 3 unit
2. KRI Van Speijk Class: 4 unit
3. KRI MLRF: 3 unit
4. KRI LPD: 2 unit
5. KRI LST: 4 unit
6. KRI KCR-60: 3 unit
7. KRI KCR-40: 8 unit
8. KRI PSK: 2 unit
9. KRI PC-43: 2 unit
10. KRI Parchim: 3 unit
11. Kapal Selam: 1 unit
12. Heli Bell-142: 4 unit
13. Heli BO-105: 4 unit
14. Casa NC-212: 4 unit
15. Bonaza: 4 unit
16. CN-235: 3 unit
17. BMP-3F: 26 unit
Demonstrasi Unsur Udara
1. EC-120 B Colibri: 7 unit
2. Sa-330 Puma: 2 unit
3. NAS-332 Super Puma: 9 unit
4. G-120 TP Grob: 15 unit
5. T-34C Charlie: 9 unit
6. KT-1 BWong Bee: 10 unit
7. CN-235: 3 unit
8. CN-295: 6 unit
9. Hercules C-130: 15 unit
10. Boeing B-737: 4 unit
11. Cesna T-418: 2 unit
12. EMB-314 Tucano: 4 unit
13. Hawk 109/209: 10 unit
14. T-50i Golden Eagle: 12 unit
15. F-16 Fighting Falcon: 10 unit
16. SU 27/30 Flanker: 10 unit
17. F-5 Tiger: 3 unit
18. F-28: 3 unit
Demonstrasi Pembebasan Sandera
1. Hercules C-130: 1 unit
2. Cassa: 2 unit
3. Heli Bell: 2 unit
4. Sea Rider: 4 unit
5. Perahu Karet: 4 unit
e. Demonstrasi Bela Diri Militer
1. Tank: 2 unit
2. Truck: 53 unit
Sumber : www.tempo.co

AURI Pengguna C-130B Pertama di Luar AS


Bukti ketangguhan pesawat angkut C-130 Hercules dirasakan betul oleh Bangsa Indonesia. Sejak menerima C-130B tahun 1960 dan menjadi operator pertama di luar Amerika Serikat, Hercules hingga saat ini masih digunakan dan memberikan kontribusi yang besar.

            Prototipe pesawat YC-130 lahir pada 23 Agustus 1954. Bulan lalu berarti telah genap berusia 60 tahun. Penerbangan YC-130 sukses dilaksanakan oleh pilot uji Lockheed Stan Beltz dan kopilot Roy Wimmer dengan hasil sangat memuaskan. Setelah itu YC-130 dikembangkan menjadi C-130A Hercules dan seterusnya dibuat tipe B, E, H serta yang terbaru adalah adalah tipe J. C-130 juga dikembangkan dalam beberapa varian lain sesuai kebutuhan penggunanya.

            Sepak terjang dan kemampuan C-130 Hercules menggema ke seantero dunia. Oleh karena itu, tokoh-tokoh Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) ketika itu menilai pantas bila Indonesia yang tengah membangun negeri memiliki pesawat ini. Kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS), Pemerintah Indonesia pun mengajukan permohonan untuk memiliki C-130 guna memperlancar pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

            Dengan argumen tersebut, akhirnya AS menyetujui Indonesia untuk memiliki 10 pesawat C-130B Hercules. Bersamaan dengan itu pula, Pemerintah Indonesia membebaskan seorang tawanan perang berkewarganegaraan AS yakni Allen Lawrence Pope, penerbang bayaran yang membantu gerakan separatis Permesta di Sulawesi Utara.

            AURI pun akhirnya menjadi pengguna pertama pesawat C-130B di luar Angkatan Udara AS (USAF). Meskipun AU Australia (RAAF) telah lebih dulu menggunakan Hercules, namun tipe yang berbeda, yaitu C-130A yang mulai dikirimkan pada 1958.

Masih terbatas
            Pada 1960, dalam penguasaan teknologi pesawat, sumber daya manusia (SDM) AURI dapat dikatakan masih sangat terbatas. Namun demikian, menghadapi teknologi pesawat C-130B yang terbilang canggih saat itu, semangat dan tekad para personel AURI tidaklah ciut. Sebaliknya, menghadapi fase loncatan dari teknologi mesin piston ke teknologi turboprop dijadikan sebagai suatu tantangan tersendiri.

            AURI pun kemudian mengirim beberapa kru pesawat terdiri dari pilot, navigator, radio telegrafis udara, flight engineer, dan load master ke AS untuk mempelajari C-130B. Tanggal 18 Maret 1960 menjadi tonggak sejarah, karena putra-putra terbaik Indonesia berhasil menerbangkan C-130B Hercules bernomor ekor T-1301. Pesawat itu kini dapat dilihat di halaman Pusdiklat Paskhas, Lanud Sulaiman, Bandung dalam wujud monumen. (Roni Sontani)

MENJELANG HUT TNI ke 69

 
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
TEMA : “PATRIOT SEJATI,PROFESIONAL DAN DICINTAI RAKYAT
Rangkaian Kegiatan:
I. BAKTI SOSIAL
Tanggal : 19 s.d 21 Agustus 2014
Tempat : Mako PMPP TNI Sentul Bogor
Kegiatan: pengobatan  massal, operasi bibir sumbing, operasi katarak, pengobatan gigi, penyerahan kaca mata baca, dan penyerahan kaki palsu.
II. DONOR DARAH
Tanggal : 2 September 2014
Tempat : Mabes TNI Cilangkap dan Wilayah Komando Utama TNI
III. LARI PRESTASI 10 K
Tanggal : 14 September 2014
Tempat : Surabaya
IV. PENCANANGAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI OLEH PANGLIMA TNI
Tanggal : 24 September 2014
Tempat : Pusat Mabes TNI Cilangkap dan Satuan Jajaran TNI (AD, AL dan AU)
V. FUN BIKE
Tanggal : 28 September 2014
Tempat : Terpusat di Jakarta dan Tersebar di Masing-Masing Provinsi Seluruh Indonesia
VI. PENGHARGAAN INOVASI
VII. UPACARA
Tanggal : 7 Oktober 2014
Tempat : Koarmatim, Dermaga Ujung, Surabaya
image
Persiapan Kegiatan Puncak Peringatan
Puncak Peringatan HUT TNI yang ke 69, Selasa 7 Oktober 20014 akan diadakan di Markas Komando Armada RI kawasan Timur, Surabaya, dengan upacara militer, berbagai demonstrasi dan defile. Ada pula sailling pass: pesawat tempur, helikopter, kapal perang dan kapal selam, termasuk yang baru dibeli.
Dalam persiapan tersebut selama hampir tujuh jam dalam lima hari, pesawat militer diperkirakan lalu-lalang di langit Jawa Timur, mulai pukul 08.00 – 14.00 wib, pada 1 – 4 Oktober dan pada puncak acara 7 Oktober 2014. Penerbangan sipil pada saat itu, akan ditutup total.
Mulai Selasa 23 September pesawat pesawat TNI dari tigaa angkatan, akan tiba dan menempati Apron (Landasan parkir) Juanda terminal utara (T1) dan Terminal Selatan (T2). Sesuai standar operasi, pesawat pesawat militer tersebut akan ditempatkan di samping terminal penumpang. Pangkalan TNI AL (Lanudal) Juanda juga mempunyai Apron, hanggar dan shelter helikopter dan pesawat berbadan kecil.
Apron bandara Juanda dan Lanudal Juanda sebenarnya juga menjadi tempat parkir pesawat TNI, saat puncak LATGAB pada mei 2014 yang lalu.
Lanud Abdul Rachman Saleh Malang dan Lanud Iswahyudi Madiun menjadi pendukung pesawat take off landing selama latihan dan puncak acara. Keterbatasan prasarana di bandara Juanda membuat jajaran lanud Surabaya berbagi tugas dengan kedua lanud tersebut.
Pesawat pesawat yang akan menempati apron Juanda mencapai 122 unit dari Tiga Angkatan yang rata rata berjenis helikopter, maupun pesawat latih yang berbadan kecil. Untuk Pesawat Tempur dan Pesawat Angkut yang berbadan lebih besar menempati pangkalan di Madiun dan Malang.
Beberapa persiapan telah dilakukan, baik kesiapan pasukan upacara parade dan defile maupun kesiapan pendukung lainnya.
Seluruh kekuatan pasukan upacara parade dan defile dari beberapa batalyon ketiga angkatan digelar. Terdiri dari Drum Band Taruna Akademi TNI, satu Kompi Perwira Menengah dan dua Kompi Perwira Pertama.
Brigade I upacara terdiri dari satu Batalyon POM TNI, Gabungan Wanita TNI dan Taruna Akademi TNI. Brigade II Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Kopassus, Infanteri Lintas Udara-503 Kostrad serta satu Batalyon 500 Raider.
Brigade III Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon 512/Quratara Yudha, Batalyon Kavaleri-3/Tank, Anandaka Chakti, Batalyon Arhanudse-8/Marawaca Buana.
Brigade IV Upacara TNI AL terdiri dari satu Batalyon Bintara, satu Batalyon Tamtama pelaut, dan satu Batalyon Marinir.
Brigade V TNI AU terdiri dari satu Batalyon Air Crew, Batalyon Bintara Tamtama Paskhas TNI AU serta satu Batalyon Pegawai Negeri Sipil TNI.
Di samping itu juga diikuti satu Unit Korps Musik Gabungan TNI yang terdiri dari Korsik Korem 084/Baskara Jaya, Korsik Kobangdikal, Korsik Lantamal V dan Korsik Lanmar Surabaya.
Panglima TNI menyampaikan, bahwa pada acara puncak Peringatan ke-69 Hari TNI defile pasukan akan dinilai dan dilombakan mulai dari batalyon terbaik dan brigade terbaik.
HUT TNI Terakhir di Pemerintahan Presiden SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) akan menghadiri Puncak Peringatan Ulang Tahun TNI. Ulang Tahun TNI kali ini akan berlangsung lebih meriah dari pada tahun tahun sebelumnya sebab selain memperingati hari lahir penjaga kedaulatan Republik Indonesia, HUT TNI tahun ini juga menyambut berakhirnya masa jabatan Presiden SBY. Akan dikerahkan semua Alutsista besar besaran yang dimiliki oleh TNI yang selama ini dan yang dimiliki dalam pengadaan alutista di era pemerintahan Presiden SBY.
Seperti diketahui bersama dimasa bakti pemerintahan Presiden SBY, TNI mendapatkan gelontoran Alutsista secara besar besaran dalam Program MEF. Sebelum nya TNI lama berpuasa dalam hal pembelian Alutsista sehingga menjadikan arsenalnya banyak yang ketinggalan jaman dan usang. Namun tidak semua pembelian Alutsista diungkap dan dikabarkan untuk umum karena berkaitan dengan pertimbangan Strategis bagi rahasia kekuatan TNI.
Penutupan bandara Juanda juga pernah dilakukan di HUT TNI ke 63 pada 14 oktober 2008, saat itu mulai 10 Oktober berdatangan pesawat pesawat dari markasnya dan pada 12 oktober 2008 semua pesawat pesawat militer sudah berkumpul di Bandara Juanda. 54 pesawat TNI berparade di langit Surabaya. Saat itu pesawat Sukhoi dan Heli MI 17 yang baru dibeli juga di tampilkan untuk berataraksi.
Sebelumnya pada HUT TNI ke 62 pada tahun 2007 tidak ada atraksi pesawat maupun atraksi di darat. Sedangkan catatan yang unik, ada pada HUT Tni ke 66 pada tahun 2011. Aktor Korea Selatan, Hyun Bin yang tengah menjalani wajib militer menghadiri upacara HUT TNI ke-66 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2011). Bintang ‘Secret Garden’ tersebut datang ke Indonesia sebagai Duta Industri Pertahanan Korea untuk Indonesia dan berada di Indonesia selama empat hari.
HUT TNI di Era Presiden Megawati
HUT TNI ke-56 di era pertama Ibu Megawati menjabat, dilakukan di Lapangan bekas Bandar Udara Halim Perdakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10 2001). Komandan upacara adalah Kolonel Infantri Hotma Manggara Panjaitan yang juga putra pahlawan revolusi Mayor Jenderal TNI D.I. Panjaitan.
Upacara sebelumnya selalu digelar di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta. Kali ini dilaksanakan di Bandara Halim Perdanakusuma, untuk merekatkan TNI dengan rakyat.
Ibu Megawati menceritakan kisah uniknya saat persiapan menjadi Inspektur Upacara HUT TNI. Sebagai presiden, ibu Mega bertindak menjadi inspektur upacara. Beberapa hari sebelum upacara dia memanggil Panglima TNI, Kapolri, dan Menko Polhukam ke Istana Kepresidenan. Namun, bukan soal inti acara upacara HUT TNI yang dibahas, melainkan pakaian yang akan dikenakannya saat menjadi inspektur upacara.
image
Saya tanya, apa harus pakai kebaya? Kalau naik jeep, kondenya lepas bagaimana,” tutur ibu Mega -saat mengecek pasukan, presiden memang berkeliling dengan menumpang jeep terbuka. Akhirnya, dibuatlah celana panjang yang agak longgar sebagai jawaban atas pertanyaan ibu Mega.
Saat memimpin upacara HUT TNI ke 57 Ibu Megawati bersuara keras. Peristiwa bentrok fisik TNI-Brimob di Binjai adalah kado buruk HUT ke-57 TNI. Itulah sebabnya, Presiden Megawati Soekarnoputri dalam amanatnya sebagai inspektur upacara (irup) dalam peringatan HUT TNI di lapangan udara Halim Perdana Kusumah Jakarta, Sabtu (5/10 2002) menegaskan, TNI bukan tentara bayaran yang profesional. Inilah peringatan paling keras yang diucapkan ibu Megawati sebagai kado untuk menata kembali organisasi TNI di usianya yang ke-57 tahun.
image
Saat Ibu Megawati menjadi Presiden HUT TNI ke 58 juga dilaksanakan di pelabuhan Ujung Armatim Surabaya. Kala itu semua alutsista juga ditampilkan termasuk Pesawat Sukhoi, Helikopter MI 35 yang dibeli di era pemerintahan Ibu megawati juga ditampilkan dalam manuver udara. Bandara Juanda juga ditutup total untuk mendukung pelaksanaan upacar. Tiga pesawat tempur F-16, tiga pesawat F-5, dan empat Sukhoi melakukan passing flight membentuk formasi tempur segi tiga. Semua pesawat langsung berangkat dari Pangkalan Udara Iswahyudi, Malang, Jawa Timur.
Semua pilot juga memperagakan formasi foxtrot. TNI AL saat itu memamerkan KRI Tanjung Dalpele buatan Korea Selatan yang baru dibeli. Di samping itu, TNI AL juga menampilkan empat KRI lainnya. Semua kapal bermanuver dalam kecepatan tinggi menghancurkan ranjau laut di empat titik sasaran. Setelah itu dilakukan penerjunan pasukan katak dari atas helikopter (water jump) jenis Bell. TNI AL pun mempertontonkan kapal selam KRI Nanggala.
Saat Terakhir Ibu Megawati memimpin HUT TNI dan bertindak sebagai Inspektur Upacara peringatan HUT ke-59 TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5/10 2004, hadir pula calon Presiden RI periode 2004-2009 Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam peringatan upacara HUT TNI itu, juga dilakukan parade pesawat dan defile pasukan. Atraksi pesawat antara lain dilakukan oleh tiga pesawat F-16 Angkatan Udara, empat pesawat Sukhoi, tiga pesawat F-5 Tiger, lima pesawat jenis Hawk 100/200 dari lapangan udara Pekan Baru, lima pesawat jenis Hawk 100/200 dari Lapangan Udara Supadio, Pontianak. Sedangkan TNI Angkatan Udara mengerahkan dua helikopter jenis MI-35, satu helikopter bell, dan dua helikopter BO-105. Sedangkan angkatan laut menampilkan empat pesawat Cassa C-212.
Semoga HUT TNI ke 69 yang akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2014 menjadi kado terindah bagi rakyatnya untuk menunjukan TNI sebagai Patriot sejati yang selalu bersikap Profesional dan selalu dicintai oleh rakyat, bukan hanya sebagai parade kebesaran semata.
Karena kami rakyat juga pernah merasakan suasana HUT TNI yang paling sedih pada HUT TNI ke 20 dan HUT yang juga sedih suasananya pada HUT TNI ke 53
Dirangkum  dari berbagai sumber (by Satrio).

Aksi Kopaska di Rig Blanakan

 
Latihan Kopaska di Rig Blanakan (tnial.mil.id)
Latihan Kopaska di Rig Blanakan (tnial.mil.id)

Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan Latihan Geladi Tugas Tempur (Gelagaspur) setingkat K-2 dengan melaksanakan kegiatan Latihan pembebasan sandera di RIG Arjuna, Blanakan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/9).
Latihan tersebut dipimpin langsung Komandan Satkopaska Koarmabar (Dansatkopaskaarmabar) Kolonel Laut (P) Tjatur Soniarto, selaku Perwira Penyelenggara Latihan (Papelat) yang didampingi Perwira Operasi (Pasops) Satkopaskaarmabar, Letkol Laut (P) Henricus Prihantoko selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat).
Dalam latihan tersebut, prajurit Satkopaska Koarmabar melaksanakan latihan pembebasan sandera dan pengamanan pengeboran minyak lepas pantai (RIG) dari sabotase musuh.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas kemampuan individu-individu sehingga diharapkan tim yang akan terbentuk menjadi pasukan yang solid. Selain itu juga guna mengasah kemampuan dan kerjasama tim dalam melaksanakan operasi di lapangan. (tnial.mil.id).