Sabtu, 13 September 2014

AURI Pengguna C-130B Pertama di Luar AS


Bukti ketangguhan pesawat angkut C-130 Hercules dirasakan betul oleh Bangsa Indonesia. Sejak menerima C-130B tahun 1960 dan menjadi operator pertama di luar Amerika Serikat, Hercules hingga saat ini masih digunakan dan memberikan kontribusi yang besar.

            Prototipe pesawat YC-130 lahir pada 23 Agustus 1954. Bulan lalu berarti telah genap berusia 60 tahun. Penerbangan YC-130 sukses dilaksanakan oleh pilot uji Lockheed Stan Beltz dan kopilot Roy Wimmer dengan hasil sangat memuaskan. Setelah itu YC-130 dikembangkan menjadi C-130A Hercules dan seterusnya dibuat tipe B, E, H serta yang terbaru adalah adalah tipe J. C-130 juga dikembangkan dalam beberapa varian lain sesuai kebutuhan penggunanya.

            Sepak terjang dan kemampuan C-130 Hercules menggema ke seantero dunia. Oleh karena itu, tokoh-tokoh Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) ketika itu menilai pantas bila Indonesia yang tengah membangun negeri memiliki pesawat ini. Kepada Pemerintah Amerika Serikat (AS), Pemerintah Indonesia pun mengajukan permohonan untuk memiliki C-130 guna memperlancar pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

            Dengan argumen tersebut, akhirnya AS menyetujui Indonesia untuk memiliki 10 pesawat C-130B Hercules. Bersamaan dengan itu pula, Pemerintah Indonesia membebaskan seorang tawanan perang berkewarganegaraan AS yakni Allen Lawrence Pope, penerbang bayaran yang membantu gerakan separatis Permesta di Sulawesi Utara.

            AURI pun akhirnya menjadi pengguna pertama pesawat C-130B di luar Angkatan Udara AS (USAF). Meskipun AU Australia (RAAF) telah lebih dulu menggunakan Hercules, namun tipe yang berbeda, yaitu C-130A yang mulai dikirimkan pada 1958.

Masih terbatas
            Pada 1960, dalam penguasaan teknologi pesawat, sumber daya manusia (SDM) AURI dapat dikatakan masih sangat terbatas. Namun demikian, menghadapi teknologi pesawat C-130B yang terbilang canggih saat itu, semangat dan tekad para personel AURI tidaklah ciut. Sebaliknya, menghadapi fase loncatan dari teknologi mesin piston ke teknologi turboprop dijadikan sebagai suatu tantangan tersendiri.

            AURI pun kemudian mengirim beberapa kru pesawat terdiri dari pilot, navigator, radio telegrafis udara, flight engineer, dan load master ke AS untuk mempelajari C-130B. Tanggal 18 Maret 1960 menjadi tonggak sejarah, karena putra-putra terbaik Indonesia berhasil menerbangkan C-130B Hercules bernomor ekor T-1301. Pesawat itu kini dapat dilihat di halaman Pusdiklat Paskhas, Lanud Sulaiman, Bandung dalam wujud monumen. (Roni Sontani)

MENJELANG HUT TNI ke 69

 
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
Prajurit Batalyon Infanteri Mekanis 202/Tajimalela
TEMA : “PATRIOT SEJATI,PROFESIONAL DAN DICINTAI RAKYAT
Rangkaian Kegiatan:
I. BAKTI SOSIAL
Tanggal : 19 s.d 21 Agustus 2014
Tempat : Mako PMPP TNI Sentul Bogor
Kegiatan: pengobatan  massal, operasi bibir sumbing, operasi katarak, pengobatan gigi, penyerahan kaca mata baca, dan penyerahan kaki palsu.
II. DONOR DARAH
Tanggal : 2 September 2014
Tempat : Mabes TNI Cilangkap dan Wilayah Komando Utama TNI
III. LARI PRESTASI 10 K
Tanggal : 14 September 2014
Tempat : Surabaya
IV. PENCANANGAN PEMBUATAN LUBANG BIOPORI OLEH PANGLIMA TNI
Tanggal : 24 September 2014
Tempat : Pusat Mabes TNI Cilangkap dan Satuan Jajaran TNI (AD, AL dan AU)
V. FUN BIKE
Tanggal : 28 September 2014
Tempat : Terpusat di Jakarta dan Tersebar di Masing-Masing Provinsi Seluruh Indonesia
VI. PENGHARGAAN INOVASI
VII. UPACARA
Tanggal : 7 Oktober 2014
Tempat : Koarmatim, Dermaga Ujung, Surabaya
image
Persiapan Kegiatan Puncak Peringatan
Puncak Peringatan HUT TNI yang ke 69, Selasa 7 Oktober 20014 akan diadakan di Markas Komando Armada RI kawasan Timur, Surabaya, dengan upacara militer, berbagai demonstrasi dan defile. Ada pula sailling pass: pesawat tempur, helikopter, kapal perang dan kapal selam, termasuk yang baru dibeli.
Dalam persiapan tersebut selama hampir tujuh jam dalam lima hari, pesawat militer diperkirakan lalu-lalang di langit Jawa Timur, mulai pukul 08.00 – 14.00 wib, pada 1 – 4 Oktober dan pada puncak acara 7 Oktober 2014. Penerbangan sipil pada saat itu, akan ditutup total.
Mulai Selasa 23 September pesawat pesawat TNI dari tigaa angkatan, akan tiba dan menempati Apron (Landasan parkir) Juanda terminal utara (T1) dan Terminal Selatan (T2). Sesuai standar operasi, pesawat pesawat militer tersebut akan ditempatkan di samping terminal penumpang. Pangkalan TNI AL (Lanudal) Juanda juga mempunyai Apron, hanggar dan shelter helikopter dan pesawat berbadan kecil.
Apron bandara Juanda dan Lanudal Juanda sebenarnya juga menjadi tempat parkir pesawat TNI, saat puncak LATGAB pada mei 2014 yang lalu.
Lanud Abdul Rachman Saleh Malang dan Lanud Iswahyudi Madiun menjadi pendukung pesawat take off landing selama latihan dan puncak acara. Keterbatasan prasarana di bandara Juanda membuat jajaran lanud Surabaya berbagi tugas dengan kedua lanud tersebut.
Pesawat pesawat yang akan menempati apron Juanda mencapai 122 unit dari Tiga Angkatan yang rata rata berjenis helikopter, maupun pesawat latih yang berbadan kecil. Untuk Pesawat Tempur dan Pesawat Angkut yang berbadan lebih besar menempati pangkalan di Madiun dan Malang.
Beberapa persiapan telah dilakukan, baik kesiapan pasukan upacara parade dan defile maupun kesiapan pendukung lainnya.
Seluruh kekuatan pasukan upacara parade dan defile dari beberapa batalyon ketiga angkatan digelar. Terdiri dari Drum Band Taruna Akademi TNI, satu Kompi Perwira Menengah dan dua Kompi Perwira Pertama.
Brigade I upacara terdiri dari satu Batalyon POM TNI, Gabungan Wanita TNI dan Taruna Akademi TNI. Brigade II Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon Kopassus, Infanteri Lintas Udara-503 Kostrad serta satu Batalyon 500 Raider.
Brigade III Upacara TNI AD terdiri dari satu Batalyon 512/Quratara Yudha, Batalyon Kavaleri-3/Tank, Anandaka Chakti, Batalyon Arhanudse-8/Marawaca Buana.
Brigade IV Upacara TNI AL terdiri dari satu Batalyon Bintara, satu Batalyon Tamtama pelaut, dan satu Batalyon Marinir.
Brigade V TNI AU terdiri dari satu Batalyon Air Crew, Batalyon Bintara Tamtama Paskhas TNI AU serta satu Batalyon Pegawai Negeri Sipil TNI.
Di samping itu juga diikuti satu Unit Korps Musik Gabungan TNI yang terdiri dari Korsik Korem 084/Baskara Jaya, Korsik Kobangdikal, Korsik Lantamal V dan Korsik Lanmar Surabaya.
Panglima TNI menyampaikan, bahwa pada acara puncak Peringatan ke-69 Hari TNI defile pasukan akan dinilai dan dilombakan mulai dari batalyon terbaik dan brigade terbaik.
HUT TNI Terakhir di Pemerintahan Presiden SBY
Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) akan menghadiri Puncak Peringatan Ulang Tahun TNI. Ulang Tahun TNI kali ini akan berlangsung lebih meriah dari pada tahun tahun sebelumnya sebab selain memperingati hari lahir penjaga kedaulatan Republik Indonesia, HUT TNI tahun ini juga menyambut berakhirnya masa jabatan Presiden SBY. Akan dikerahkan semua Alutsista besar besaran yang dimiliki oleh TNI yang selama ini dan yang dimiliki dalam pengadaan alutista di era pemerintahan Presiden SBY.
Seperti diketahui bersama dimasa bakti pemerintahan Presiden SBY, TNI mendapatkan gelontoran Alutsista secara besar besaran dalam Program MEF. Sebelum nya TNI lama berpuasa dalam hal pembelian Alutsista sehingga menjadikan arsenalnya banyak yang ketinggalan jaman dan usang. Namun tidak semua pembelian Alutsista diungkap dan dikabarkan untuk umum karena berkaitan dengan pertimbangan Strategis bagi rahasia kekuatan TNI.
Penutupan bandara Juanda juga pernah dilakukan di HUT TNI ke 63 pada 14 oktober 2008, saat itu mulai 10 Oktober berdatangan pesawat pesawat dari markasnya dan pada 12 oktober 2008 semua pesawat pesawat militer sudah berkumpul di Bandara Juanda. 54 pesawat TNI berparade di langit Surabaya. Saat itu pesawat Sukhoi dan Heli MI 17 yang baru dibeli juga di tampilkan untuk berataraksi.
Sebelumnya pada HUT TNI ke 62 pada tahun 2007 tidak ada atraksi pesawat maupun atraksi di darat. Sedangkan catatan yang unik, ada pada HUT Tni ke 66 pada tahun 2011. Aktor Korea Selatan, Hyun Bin yang tengah menjalani wajib militer menghadiri upacara HUT TNI ke-66 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/10/2011). Bintang ‘Secret Garden’ tersebut datang ke Indonesia sebagai Duta Industri Pertahanan Korea untuk Indonesia dan berada di Indonesia selama empat hari.
HUT TNI di Era Presiden Megawati
HUT TNI ke-56 di era pertama Ibu Megawati menjabat, dilakukan di Lapangan bekas Bandar Udara Halim Perdakusumah, Jakarta Timur, Jumat (5/10 2001). Komandan upacara adalah Kolonel Infantri Hotma Manggara Panjaitan yang juga putra pahlawan revolusi Mayor Jenderal TNI D.I. Panjaitan.
Upacara sebelumnya selalu digelar di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta. Kali ini dilaksanakan di Bandara Halim Perdanakusuma, untuk merekatkan TNI dengan rakyat.
Ibu Megawati menceritakan kisah uniknya saat persiapan menjadi Inspektur Upacara HUT TNI. Sebagai presiden, ibu Mega bertindak menjadi inspektur upacara. Beberapa hari sebelum upacara dia memanggil Panglima TNI, Kapolri, dan Menko Polhukam ke Istana Kepresidenan. Namun, bukan soal inti acara upacara HUT TNI yang dibahas, melainkan pakaian yang akan dikenakannya saat menjadi inspektur upacara.
image
Saya tanya, apa harus pakai kebaya? Kalau naik jeep, kondenya lepas bagaimana,” tutur ibu Mega -saat mengecek pasukan, presiden memang berkeliling dengan menumpang jeep terbuka. Akhirnya, dibuatlah celana panjang yang agak longgar sebagai jawaban atas pertanyaan ibu Mega.
Saat memimpin upacara HUT TNI ke 57 Ibu Megawati bersuara keras. Peristiwa bentrok fisik TNI-Brimob di Binjai adalah kado buruk HUT ke-57 TNI. Itulah sebabnya, Presiden Megawati Soekarnoputri dalam amanatnya sebagai inspektur upacara (irup) dalam peringatan HUT TNI di lapangan udara Halim Perdana Kusumah Jakarta, Sabtu (5/10 2002) menegaskan, TNI bukan tentara bayaran yang profesional. Inilah peringatan paling keras yang diucapkan ibu Megawati sebagai kado untuk menata kembali organisasi TNI di usianya yang ke-57 tahun.
image
Saat Ibu Megawati menjadi Presiden HUT TNI ke 58 juga dilaksanakan di pelabuhan Ujung Armatim Surabaya. Kala itu semua alutsista juga ditampilkan termasuk Pesawat Sukhoi, Helikopter MI 35 yang dibeli di era pemerintahan Ibu megawati juga ditampilkan dalam manuver udara. Bandara Juanda juga ditutup total untuk mendukung pelaksanaan upacar. Tiga pesawat tempur F-16, tiga pesawat F-5, dan empat Sukhoi melakukan passing flight membentuk formasi tempur segi tiga. Semua pesawat langsung berangkat dari Pangkalan Udara Iswahyudi, Malang, Jawa Timur.
Semua pilot juga memperagakan formasi foxtrot. TNI AL saat itu memamerkan KRI Tanjung Dalpele buatan Korea Selatan yang baru dibeli. Di samping itu, TNI AL juga menampilkan empat KRI lainnya. Semua kapal bermanuver dalam kecepatan tinggi menghancurkan ranjau laut di empat titik sasaran. Setelah itu dilakukan penerjunan pasukan katak dari atas helikopter (water jump) jenis Bell. TNI AL pun mempertontonkan kapal selam KRI Nanggala.
Saat Terakhir Ibu Megawati memimpin HUT TNI dan bertindak sebagai Inspektur Upacara peringatan HUT ke-59 TNI, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 5/10 2004, hadir pula calon Presiden RI periode 2004-2009 Susilo Bambang Yudhoyono.
Dalam peringatan upacara HUT TNI itu, juga dilakukan parade pesawat dan defile pasukan. Atraksi pesawat antara lain dilakukan oleh tiga pesawat F-16 Angkatan Udara, empat pesawat Sukhoi, tiga pesawat F-5 Tiger, lima pesawat jenis Hawk 100/200 dari lapangan udara Pekan Baru, lima pesawat jenis Hawk 100/200 dari Lapangan Udara Supadio, Pontianak. Sedangkan TNI Angkatan Udara mengerahkan dua helikopter jenis MI-35, satu helikopter bell, dan dua helikopter BO-105. Sedangkan angkatan laut menampilkan empat pesawat Cassa C-212.
Semoga HUT TNI ke 69 yang akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2014 menjadi kado terindah bagi rakyatnya untuk menunjukan TNI sebagai Patriot sejati yang selalu bersikap Profesional dan selalu dicintai oleh rakyat, bukan hanya sebagai parade kebesaran semata.
Karena kami rakyat juga pernah merasakan suasana HUT TNI yang paling sedih pada HUT TNI ke 20 dan HUT yang juga sedih suasananya pada HUT TNI ke 53
Dirangkum  dari berbagai sumber (by Satrio).

Aksi Kopaska di Rig Blanakan

 
Latihan Kopaska di Rig Blanakan (tnial.mil.id)
Latihan Kopaska di Rig Blanakan (tnial.mil.id)

Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan Latihan Geladi Tugas Tempur (Gelagaspur) setingkat K-2 dengan melaksanakan kegiatan Latihan pembebasan sandera di RIG Arjuna, Blanakan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (6/9).
Latihan tersebut dipimpin langsung Komandan Satkopaska Koarmabar (Dansatkopaskaarmabar) Kolonel Laut (P) Tjatur Soniarto, selaku Perwira Penyelenggara Latihan (Papelat) yang didampingi Perwira Operasi (Pasops) Satkopaskaarmabar, Letkol Laut (P) Henricus Prihantoko selaku Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat).
Dalam latihan tersebut, prajurit Satkopaska Koarmabar melaksanakan latihan pembebasan sandera dan pengamanan pengeboran minyak lepas pantai (RIG) dari sabotase musuh.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas kemampuan individu-individu sehingga diharapkan tim yang akan terbentuk menjadi pasukan yang solid. Selain itu juga guna mengasah kemampuan dan kerjasama tim dalam melaksanakan operasi di lapangan. (tnial.mil.id).

Siasat Penyelaman Kapal Selam



Saat bergerak di air Kapal Selam (KS) hanya mengandalkan propeller dan saat ini belum ada teknologi pendorong jet bagi KS. Kalau untuk kapal permukaan mungkin ada, tetapi bagi kS yang 90 persen kegiatannya berada dalam air, perlu penelitian yang lebih serius, untuk memiliki kemampuan itu.
AIP (air independent propulsion) memberikan kemampuan menyelam lebih lama bagi KS konvensionil bertenaga diesel, sebelum diharuskan snorkeling untuk mengisi kembali baterai penggerak motor elektrik saat menyelam.
Dalam pengoperasiannya, KS dapat menyelam pada beberapa macam kedalaman. KS bisa dikatakan menyelam pada kedalaman periskop, yaitu sekitar empat belas meter, dimana KS masih dapat menggunakan periskopnya untuk melaksanakan kegiatan pengamatan daerah operasi sekitar KS berada, dan juga masih dapat menggunakan alat alat angkatnya untuk bekerja (melakukan pengisian baterai dengan rezim RDP, atau mengirimkan / menerima berita dan lain-lain).
Biasanya KS akan berada pada kedalaman ini pada saat melakukan pengintaian di daerah lawan.
Kedalaman aman adalah kedalaman selam sekitar tiga puluh sampai tiga puluh lima meter sekurang-kurangnya, dimana KS dapat berlayar dengan aman, walaupun tidak dapat melihat lingkungan sekitarnya yang ada di atas air, karena pada kedalaman ini KS tidak akan mungkin tertabrak oleh kapal atas air (dengan asumsi, bahwa tidak akan ada kapal atas air yang demikian besarnya, sehingga sarat kapalnya mencapai tiga puluh meter).
KS dilarang keras menyelam lama pada kedalaman di antara dalam periskop dan dalam aman, karena ada kemungkinan akan tertabrak oleh kapal atas air.
Kedalaman operasi adalah kedalaman di atas atau lebih dalam dari kedalaman aman, dimana KS boleh beroperasi dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
Kedalaman maksimal adalah suatu kedalaman, dimana kapal masih boleh menyelam, tetapi waktu untuk berada di daerah kedalaman ini dibatasi. Hal ini berkaitan dengan keselamatan badan tekan KS, dalam menerima tekanan kedalaman air tempatnya menyelam, yang akan bertambah besar 1 kg/cm2 setiap pertambahan kedalaman sepuluh meter.
Biasanya kedalaman ini dicapai saat KS harus melarikan diri dari kejaran musuh, masuk kekedalaman ini untuk mengambil keuntungan adanya layer dalam air yang memiliki kemampuan menghalangi propagasi pancaran sonar aktif kapal atas air musuh, atau menurunkan kemampuan deteksi sonar pasif kapal selam lawan. Lama berlayar pada kedalaman maximal harus senantiasa dicatat, karena ini akan mempengaruhi kekuatan badan tekan KS secara keseluruhannya.
KRI Nanggala 502 (photo: detik.com)
KRI Nanggala 502 (photo: detik.com)

Kedalaman kehancuran atau collapse depth adalah kedalaman yang diperhitungkan secara teoritis, berdasarkan ketebalan badan tekan kapal akan dapat menghancurkan kapal. Bagi Changbogo class, collapse depth adalah sekitar empat ratus lima puluh meter sampai lima ratus meter, tetapi tergantung seberapa lama dan sering KS ini telah menjalani pelayarannya pada kedalaman maksimal pada masa masa sebelumnya. Makin lama KS pernah berada pada kedalaman maximal, makin rendah dalam arti makin kecil nilai collapse depth tersebut. ditiap kedalaman tersebut prosedur penanganan emergency yang berbeda-beda.
Secara prosedur yang dilarang itu adalah diantara kedalaman periskop dan kedalaman aman, alias di tengah-tengah. Sonar memang bisa aktif memantau tetapi bila kita bisa menghindar dari resiko, akan lebih baik. Saat KS memantau melalui periskop (kedalaman periskop) yang muncul di permukaan hanya periskopnya saja. Riak bisa timbul tergantung kecepatan KS saat itu. Saat KS mengintai biasanya berjalan lambat, lagipula periskop KS itu mempunyai jarak pantau yang jauh.
Kapal selam juga memiliki tipe dan jenis. Perbedaan KS Pemburu dan KS biasa, cukup banyak, mulai dari bentuk desain KS nya, propeller, persenjataan, elektronika, navigasi, sensor dan lain-lain. (by Pocong Syereem).

Senin, 08 September 2014

TNI Berkomitmen Gunakan Alutsista dan Amunisi Buatan Dalam Negeri

 http://www.gatra.com/images/gatracom/2014/default_foto/tokoh/J-N/Moeldoko_PanglimaTNI_ANTARA_JessicaHelenaWuysang.jpeg
Panglima TNI Jenderal Moeldoko (ANTARA/ Jessica Helena Wuysang)

Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko menerima Audiensi Direktur Utama (Dirut) PT. Pindad Bapak Sudirman Said beserta 2 orang staf, bertempat di Ruang Tamu Panglima TNI Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Rabu (3/9).
Dirut PT. Pindat dalam kesempatan tersebut memperkenalkan diri sebagai pejabat yang baru sekaligus menyampaikan hasil produksi yang dibutuhkan TNI serta tantangan ke depan yang akan dihadapi. Saat ini PT. Pindad terus berbenah diri atas kepercayaan dan kesempatan yang sangat besar dari pemerintah.
Disamping itu, berdasarkan Undang-Undang Industri Pertahanan juga memberikan peluang untuk terus meningkatkan tuntutan dari segi kualitas. Untuk itu PT. Pindad terus berbenah diri guna melakukan perbaikan baik kualitas produksi dan pembenahan organisasi.
Panglima TNI juga mengapresiasi dan menyambut baik kedatangan Dirut PT. Pindad ke Mabes TNI. Pada pertemuan tersebut Panglima TNI menyampaikan prioritas penggunaan Alutsista produk dalam negeri dalam hal ini produk PT. Pindad termasuk amunisi kaliber besar, supaya pengerjaannya dipercepat agar dapat mendukung kendaraan taktis maupun amunisi yang dibutuhkan TNI.
Sementara itu, Panglima TNI menyampaikan agar PT. Pindad mengoptimalkan waktu dalam memproduksinya sehingga kebutuhan Alutsista TNI khususnya amunisi ringan dapat terpenuhi. “Kebutuhan TNI ke depan sangat banyak, sehingga PT. Pindad dapat memprioritaskan dan merealisasikan apa yang dibutuhkan TNI”, ujar Jenderal TNI Dr. Moeldoko.
Saat ini andalan produk PT. Pindad untuk jenis kendaraan adalah kendaraan taktis Anoa, Komodo dan menyuplai secara rutin senjata, amunisi kepada Kemenhan RI, Mabes TNI dan Angkatan. Penambahan produk untuk amunisi besar saat ini meriam 105 mm yang sedang dilakukan dengan harapan ke depan, amunisi tank juga dapat terpenuhi. Kemudian untuk saat ini, senjata SS2 yang terbaru dan ke depan ada kebutuhan senapan 7.62 mm, diharapkan akhir tahun ini dapat diproduksi. (www.gatra.com)

2017, TNI AL Bakal Dapat 3 Kapal Selam Baru

 
2017, TNI AL Bakal Dapat 3 Kapal Selam Baru
Pemberian warga kehormatan di atas kapal selam (foto: Batur Farisi/Okezone)

Tiga unit kapal selam baru rencananya akan didatangkan pada 2017 mendatang. Kapal tersebut, akan menambah jumlah kapal yang dimiliki angkatan laut Indonesia yang kini hanya ada 2 unit saja.
Menko Perekonomian, Chaerul Tanjung, mengatakan pada masa jayanya TNI-AL sempat memiliki 12 kapal selam. Tapi saat ini hanya dua saja. padahal Indonesia merupakan negara maritim. “Nanti ke depannya akan kembali lagi ke arah 12,” kata pria yang akrab disapa CT ini usai mendapatkan penghormatan TNI-AL di Pelabuhan indah Kiyat, Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu (6/9/2014).
Kapal yang dimiliki Indonesia itu, yaitu berupa dua buah kapal selam yang diberi nama NRI Nanggala 401 dan 402, jenis 209/1300. Hasil produksi Howaldtswerke, Kiel, Jerman Barat pada tahun 1981.
KRI Nanggala 402 sendiri memiliki berat selam 1,395 ton dengan panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter dan tinggi 5,5 meter. Kapal selam ini digerakkan tenaga mesin elektrik 4 diesel dengan kecepatan laju maksimal 21,5 knot.
Pada zaman kejayaan angkatan perang Indonesia, TNI AL sempat memiliki 12 kapal selam kelas Tjakra buatan Rusia (kelas Whiskey) yang dihapus tahun 1970-an, dan pernah dilibatkan dalam perebutan Irian Barat untuk direbut kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kapal selam yang menjadi andalan Indonesia itu, pernah disertakan dalam latihan tempur bersama angkatan laut Amerika, US Navy, dengan sandy Coorrperation Afloat Readness and Training/CARAT di perairan laut Jawa dan Selat Bali pada tanggal 27 Mei-03 Juni 2002 lalu.
Berikutnya, kapal selam tersebut juga ikut dalam latihan operasi laut gabungan (Latopslagab) XV/04 di samudera hindia 08 April-02 Mei 2004 lalu.
“Indonesia merupakan negara kepulauan dengan 17 ribu lebih pulau. Dimana dua pertiganya merupakan lautan, maka dibutuhkan angkatan laut yang kuat,” tutupnya. (news.okezone.com)

TOM-357 Memasuki Wilayah RI

KRI Bung Tomo (TOM-357) memasuki wilayah perairan Indonesia di sekitar Pulau Rondo, Minggu (7/9). Kedatangan KRI kelas Multirole Light Fregate (MRLF) buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris ini, disambut KRI Oswald Siahaan (OWA-354) di ujung paling barat pulau Sumatera, KRI TOM selanjutnya akan masuk ke jajaran Satuan Kapal Eskorta TNI AL bersama kapal fregate kelas Van Speijk. ANTARA/Joko Sulistyo/ip. (MetroTVnews.com). image 

image 

image
JKGR.