AMANKAN
WILAYAH: Marinir tak hanya menjaga teritori di pulau terluar Papua,
tapi juga menjaga rasa cinta tanah air warga setempat.
Wilayah utara Raja Ampat menjadi
serambi terdepan NKRI. Kepulauan itu berbatasan langsung dengan negara
tetangga Republik Palau dan Filipina. Wartawan grup media ini, Suryo
Eko Prasetyo, ikut dalam patroli menggunakan pesawat TNI-AL dalam
rangkaian Sail Raja Ampat atas undangan Armatim akhir Agustus 2014.
Berada di Kepulauan
Raja Ampat tidak lengkap jika tidak ke pulau terluar di Papua Barat. Di
utara wilayah pemerintahan kabupaten itu terbentang gugusan kepulauan di
bibir Samudra Pasifik yang berbatasan dengan Negara Palau dan sebagian
Filipina.
Berdasarkan peta Dinas Hidro Oseanografi Mabes TNI-AL, sedikitnya ada
tiga pulau terluar utara Raja Ampat sebagai pintu masuk Indonesia di
timur laut.
Tiga pulau terluar itu di antaranya
Pulau Fani, Pulau Fanildo, dan Pulau Bras. Pulau itu terdiri berbagai
distrik (semacam kecamatan). Antara lain Distrik Kepulauan Ayau, Waigeo
Barat, dan Waigeo Utara.
Wilayah tersebut punya arti penting bagi NKRI. Potensi perikanan maupun
hasil laut dapat menarik minat asing masuk wilayah tersebut tanpa
prosedur resmi. Hal itu membuat pemerintah saling berbagi tugas dalam
mengawasi pulau terluar.
Salah satu tugas dipercayakan kepada prajurit TNI dalam menjaga
kedaulatan. “Kami selalu mendukung TNI-AL dalam melakukan pengamanan di
pulau terluar,” tegas Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada
media ini dalam penerbangan menggunakan Cassa U-615 di bawah jajaran
Pusat Penerbangan TNI-AL.
Pesawat transportasi taktis itu bertolak dari Bandara Domine Eduard
Osok, Sorong Jumat (22/8) pukul 07.30 WIT. Turut dalam patroli, Kepala
Staf TNI-AL Laksamana TNI Marsetio, Asisten Operasi KSAL Laksda TNI
Arief Rudianto, Kepala Biro TU Setjen Kemhan Brigjen TNI Ida Bagus
Purwalaksana, dan Perwira Pembantu Dukungan Operasi Staf Operasi AL
Kolonel Marinir Ketut Suarya.
Pengamanan berupa penempatan satuan tugas pulau terluar dari prajurit
Korps Marinir. Di setiap pulau ditempatkan satu tim prajurit baret ungu
mencapai 15 personel. “Setiap enam bulan sekali dilakukan pergeseran
satgas,” sambung Marsetio.
Bagi Perwira Staf Operasi Puspenerbal Kolonel Laut (P) Edwin, kepulauan
terluar menjadi habitat ikan yang menjadi buruan banyak pihak. Terutama
di lingkungan status ekonomi sosial atas. “Banyak ikan napoleon yang
harganya mahal berkembang di kawasan itu,” terang Edwin. Melalui patroli
maritim secara berkala, jajarannya berkoordinasi dengan satgas Marinir
setempat maupun unsur pangkalan TNI-AL terdekat untuk melakukan
penindakan.
“Kami akan kontak ke pangkalan terdekat kalau ada yang mencurigakan
berdasarkan pengamatan dari udara,” lanjut mantan Komandan Pangkalan AL
Tanjung Balai Karimun itu.
Dari laporan dan data titik koordinat pihak yang dicurigai itu,
pangkalan terdekat mengerahkan armada kapal cepat untuk melakukan
penindakan. Kerugian negara dari pelanggaran seperti pencurian ikan
maupun pencurian kandungan mineral bumi dapat diantisipasi.
Bukan rahasia lagi Raja Ampat juga menyimpan potensi tambang. Seperti
nikel di Waigeo, batu bara dan minyak gas di Pulau Salawati, emas dan
bahan baku semen di Pulau Batanta serta Misool.
Jarak antarpulau yang berjauhan membuat aparat harus kerja ekstra dalam
melakukan pengawasan. Seperti jarak Pulau Fani dengan Bandara Marinda di
Waisai, ibu kota Raja Ampat, menurut Edwin mencapai 120 mil atau
sekitar 193 kilometer (1 mil setara 1,609 kilometer).
Penempatan Marinir di pulau terluar menjadi upaya menjaga kedaulatan di
titik nol Merah Putih. Ketut menceritakan, marinir yang ditempatkan di
perbatasan itu diberangkatkan dari Pos AL Waisei. Membayangkan berlayar
menggunakan kapal ke pulau terluar jelas berat. Perjalanan tidak bisa
dibilang mudah karena perairan yang diseberangi merupakan pertemuan arus
antara Samudra Pasifik dan Laut Tiongkok Selatan.
Kapal patroli tidak bisa merapat ke Pulau Fani karena terdapat banyak
karang. Persis di selatan pulau itu terdapat Pulau Igi dan Pulau Miarin.
Untuk mengakses antarpulau tersebut, prajurit membuat jembatan dari
kayu. Ketika pesawat yang saya tumpangi melintas di atasnya, kondisi
laut di sekitar pulau tersebut sedang surut. Perahu yang hendak mendekat
harus lego jangkar agak menjauh. “Kapal bisa kandas terkena karang,”
terang alumnus Sesko TNI terbaik itu.
Di beberapa sudut lain tampak kapal-kapal nelayan berjajar di permukiman
tidak tetap. Meski dimensi panjang Pulau Fani dan dua pulau di
sebelahnya tidak lebih dari 1 kilometer, di bagian tengahnya tumbuh
belantara hijau.
Hutan tersebut terasa kurang familier bagi yang tidak punya kelebihan
daya tahan badan. Malaria yang ditularkan nyamuk menjadi ancaman bagi
yang tidak menyiapkan tindakan preventif mengonsumsi pil kina maupun lotion antinyamuk.
Pada rangkaian kegiatan operasi Surya Bhaskara Jaya (SBJ) di Papua
Barat, seorang anggota Marinir kedapatan dirawat di KRI dr Soeharso yang
sempat sandar di Waisei. Personel itu didiagnosis terserang malaria
setelah bertugas di pulau terluar tersebut.
Kapal rumah sakit apung yang bermarkas di Armatim Surabaya itu juga
melakukan operasi di Pulau Mutus, kawasan terluar di Waigeo Barat.
Letak geografis pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara
tetangga turut mendorong Pemkab Raja Ampat mendesak pemerintah pusat
agar mempercepat pembangunan wilayah perbatasan. Selama ini pemberdayaan
ekonomi maupun infrastruktur di kawasan terluar untuk memperkokoh nilai
tawar di mata negara tetangga belum optimal.
Begitu pula di bidang pendidikan. Sejumlah institusi menerjunkan relawan
guru maupun sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan
tertinggal. Dorongan agar pulau-pulau tersebut menjadi daerah otonom
belum terealisasi. Sebagaimana disampaikan staf ahli pemerintahan Pemkab
Raja Ampat I Nyoman Jaya, pemekaran pulau terluar menjadi Kabupaten
Raja Ampat Utara sudah diusulkan sejak 2011.
Pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Marcus Wanma menyiapkan tahapan
untuk persyaratan pemekaran. Salah satunya berupa pelepasan tanah adat
seluas 1.000 hektare di Waigeo Utara hingga melengkapi data-data maupun
persyaratan lain. ’’Masyarakat turut menyambut rencana baik pemekaran
itu,’’ tuturnya.
Nyoman berharap dari pemekaran pulau terluar yang berbatasan langsung
dengan negara lain dapat memperpendek rentang permasalahan. Pria
keturunan Bali itu mengibaratkan pemekaran sebagai membangun serambi
negara. ’’Kejahatan di laut maupun kerugian negara yang ditimbulkan bisa
diminimalisasi,’’ tukas Nyoman. (www.kaltimpost.co.id)