Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan RI (Balitbang
Kemhan) dan Konsorsium Roket Nasional melaksanakan uji coba statis roket
R-Han 450mm dan uji dinamis roket R-Han 320mm di lapangan Sonda Lapan
Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat pada 21 dan 22 Agustus 2014. Uji coba
dihadiri oleh Kabalitbang Kemhan dan tim Konsorsium.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program kegiatan pembuatan prototipe roket dengan jangkauan 100 km 'ground to ground' yang dilaksanakan pada T.A. 2013 yang pada saat itu sampai pada tahap uji statis roket R-Han 320 mm sebanyak 2 unit dan uji statis roket R-Han 450 mm 1 unit.
Dalam kegiatan ini salah satu implementasi pemanfaatan teknologi khususnya dikaitkan dengan bentuk-bentuk ancaman adalah dikembangkannya roket pertahanan R-Han 320 mm dan R-Han 450 mm. Berdasarkan evaluasi strategis terhadap letak geografis negara Republik Indonesia dan perkembangan situasi serta ancaman yang masih dihadapi, maka peroketan dalam bentuk sistem senjata adalah suatu keharusan dan perlu segera dikembangkan untuk pengembangan dan modernisasi TNI dalam menjawab tantangan-tantangan perang serta upaya membuat Indonesia tidak bergantung pada produk luar negeri, khususnya di bidang pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Penekanan tombol pada saat peluncuran roket R-Han dilakukan oleh Kabalitbang Kemhan Prof. Dr. Ir. Eddy S. Siradj M.Sc. Kegiatan uji coba yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan hasil sesuai harapan. Diharapkan kegiatan pembuatan prototipe roket jarak 100 km 'ground to ground' (tahap awal) dapat terus berlanjut (multiyears) sehingga akan didapatkan prototipe roket yang andal serta tercapainya kemandirian alutsista, khususnya teknologi keroketan. (Balitbang Kemhan)
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari program kegiatan pembuatan prototipe roket dengan jangkauan 100 km 'ground to ground' yang dilaksanakan pada T.A. 2013 yang pada saat itu sampai pada tahap uji statis roket R-Han 320 mm sebanyak 2 unit dan uji statis roket R-Han 450 mm 1 unit.
Dalam kegiatan ini salah satu implementasi pemanfaatan teknologi khususnya dikaitkan dengan bentuk-bentuk ancaman adalah dikembangkannya roket pertahanan R-Han 320 mm dan R-Han 450 mm. Berdasarkan evaluasi strategis terhadap letak geografis negara Republik Indonesia dan perkembangan situasi serta ancaman yang masih dihadapi, maka peroketan dalam bentuk sistem senjata adalah suatu keharusan dan perlu segera dikembangkan untuk pengembangan dan modernisasi TNI dalam menjawab tantangan-tantangan perang serta upaya membuat Indonesia tidak bergantung pada produk luar negeri, khususnya di bidang pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).
Penekanan tombol pada saat peluncuran roket R-Han dilakukan oleh Kabalitbang Kemhan Prof. Dr. Ir. Eddy S. Siradj M.Sc. Kegiatan uji coba yang dilaksanakan berjalan dengan lancar dan hasil sesuai harapan. Diharapkan kegiatan pembuatan prototipe roket jarak 100 km 'ground to ground' (tahap awal) dapat terus berlanjut (multiyears) sehingga akan didapatkan prototipe roket yang andal serta tercapainya kemandirian alutsista, khususnya teknologi keroketan. (Balitbang Kemhan)