Senin, 25 Agustus 2014

Uji Coba Roket Lapan RX 450

roket-rx450-lapan
Uji coba roket RX 450 dan RX 320 di Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat, berhasil. Dua roket yang tengah dikembangkan untuk program peluncuran satelit tersebut memenuhi target saat menjalani pengujian berbeda.
Kepala Pusat Teknologi Roket Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Sutrisno mengatakan, roket RX 450 diuji statis sementara roket RX 320 diuji terbang (dinamis). Pengujian statis roket RX 450 ditujukan agar para peneliti LAPAN mengetahui performa motor roket.
“Hasilnya, uji statis terhadap RX 450 berhasil memenuhi target. Kami memprediksi durasi performa motor roket RX 450 adalah selama 18 detik. Namun hasil uji statis ini menunjukkan durasi waktunya mencapai 19,5 detik,” kata Sutrisno di Garut, Jumat (22/8/2014).
Roket berkaliber 450 mm dengan panjang total 6.110 mm ini memiliki gaya dorong sekitar 12.895 kg. Roket yang menggunakan bahan bakar propelan komposit ini memiliki panjang motor 4.459 mm. “Setelah keberhasilan ini, kami akan mengagendakan uji terbang roket RX 450 di akhir 2014 mendatang,” ujarnya.
Pengujian terbang roket RX 320 juga berhasil memenuhi harapan. Untuk alasan keamanan dan keselamatan jiwa para teknisi, peneliti, dan masyarakat di sekitar lokasi peluncuran, roket berdiameter 320 mm ini diterbangkan LAPAN pada kemiringan 70 derajat.
“Kami luncurkan di kemiringan 70 derajat. Jadi tidak tegak lurus. Namun, hasilnya cukup memuaskan. Berdasarkan data dari rekaman yang kami miliki, roket RX 320 berhasil terbang pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ketinggian ini cukup memenuhi target, karena hanya diluncurkan dalam posisi elevasi 70 derajat. Kalau diluncurkan dengan posisi tegak lurus, daya jangkaunya akan lebih jauh lagi,” paparnya.
Menurut Sutrisno, RX 450 dan RX 320 merupakan jenis roket sonda. Roket sonda adalah roket yang biasa digunakan untuk misi meneliti parameter atmosfer, kelembaban temperatur, dan lainnya.
“Jadi, jika kita mampu menguasai teknologi roket sonda, meluncurkan satelit sendiri di kemudian hari bukan hal yang tidak mungkin lagi. Kami akan terus mencoba, meneliti, dan mengembangkan masing-masing roket sesuai tahapan-tahapannya. Karena untuk meluncurkan satelit pada ketinggian tertentu, diperlukan lebih dari satu roket atau bertingkat.” (sindonews.com)

GE Korea Incar Mesin KFX

 
kfx-engine
Seoul – General Electric, GE Korea berjanji untuk mentransfer teknologi mesin jika terpilih untuk ambil bagian dalam proyek jet tempur “KFX” pemerintah.
“Sebagai industri perkapalan yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan industri Korea, GE Korea berharap dapat memberikan kerjasama terbaik dalam mendukung pemerintah Korea untuk membuat mesin berikutnya dalam industri penerbangan,” ujar Presiden dan CEO GE korea, Khang Sung Wook dalam konferensi pers di Westin Chosun Seoul, Kamis, 21/08/2014.
“GE bisa menyediakan produk berorientasi teknologi tinggi dan knowhow bisnis dunia internasional kepada Korea.”
Pemerintah Korea bertujuan memproduksi jet tempur “F-16+ class” yang diharapkan masuk layanan militer tahun 2023.
Khang meminta pemerintah untuk aktif memimpin, karena sulit bagi perusahaan swasta untuk mendanai pembangunan mesin tersebut. Kisah sukses atas kontribusi pemerintah Korea terhadap industri galangan kapal di masa lalu, menjadi contoh yang baik.
Para pejabat GE tidak menyebutkan detil investasi apa yang mereka maksud, namun mengatakan bisa memberikan bantuan yang sama seperti di masa lalu.
GE sebelumnya terlibat perakitan mesin F404 untuk T-50, yang merupakan jet latih supersonik pertama buatan dalam negeri Korea.
GE juga telah mentransfer sebagian besar garis manufaktur untuk Korea, atas mesin LM2500 kapal destroyer Aegis, serta mengembangkan co-produksi mesin T700-701K, untuk helikopter serbaguna Surion.
Sejauh ini, GE Korea telah menjual sekitar 1.300 mesin untuk 600 pesawat termasuk helikopter militer dan 400 mesin untuk pesawat sipil di Korea.
Unit GE Korea juga mengatakan akan memainkan peran utama dalam mengekspor jet tempur.
Dengan sekitar 300.000 karyawan di lebih dari 160 negara, GE berencana memanfaatkan jaringan global ini untuk secara aktif mendukung program ekspor pesawat Korea.
Perusahaan berjanji untuk mendorong T-50 Golden Eagle sebagai salah satu program mereka.
Di masa lalu, GE bekerja sama dengan Daewoo Shipbuilding dan Marine Engineering (DSME) dalam program ekspor fregat ke Thailand. GE juga menyediakan teknologi mesin untuk Korea Aerospace Industries (KAI) dalam membantu ekspor FA-50 (varian serangan darat dari T-50) ke Indonesia, Irak dan Filipina.(koreatimes.co.kr).

Sabtu, 23 Agustus 2014

FOTO: Wujud 52 Tank Pesanan Indonesia dari Jerman

PT Pindad dilibatkan dalam melengkapi sistem pendingin dan komunikasi.

Sebanyak 24 MBT Leopard A4 dan 28 Tank Marder dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus 2014.
Sebanyak 24 MBT Leopard A4 dan 28 Tank Marder dijadwalkan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus 2014. (Dok. Kantor Athan KBRI Berlin)
Sebanyak 52 tank produksi Rheinmetall Jerman dijadwalkan tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus 2014. Tank yang dikirim, dengan perincian sebanyak 24 MBT Leopard A4 dan 28 Tank Marder.

Kedua jenis tank ini telah diberangkatkan sejak 31 Juli 2014 lalu, dengan kapal kargo berbendera Panama, Morning Celesta, dari pelabuhan Bremenhaven, Jerman. 


Rencananya, setibanya di pelabuhan Tanjung Priok, tank-tank ini akan dipindahkan dari Morning Celesta ke kapal yang lebih kecil untuk dikirim ke Tanjung Perak Surabaya.

Tank-tank ini segera disiapkan untuk parade militer pada ulang Tahun TNI 5 Oktober mendatang di Surabaya. Mengejar target parade militer, durasi pengerjaan tank tersebut dipercepat dari 12 bulan menjadi delapan bulan, sehingga sejumlah bagian dari tank ini belum usai dikerjakan.  

Atase Pertahanan KBRI Berlin, Kol. (Pnb) Samsul Rizal terus memonitor produksi dan pengiriman alutsista pesanan Kementrian Pertahanan tersebut. Dia mengatakan bahwa sistem komunikasi dan sistem pendingin 24 MBT Leopard akan dikerjakan di Indonesia. 

"Pengerjaan tersebut sesuai dengan perjanjian ToT (Transfer of Technology) antara Indonesia dan pihak Rheinmetall," kata dia kepada VIVAnews di Jerman.

Menggandeng Rheinmetall, PT Pindad akan dilibatkan dalam melengkapi sistem pendingin dan sistem komunikasi tank-tank tahap pertama ini.
 













Vivanews.

Tanjung Priok Menunggu Tank Leopard

Tank Leopard dikirim dari pelabuhan Bremenhaven, Jerman.
Tank Leopard dikirim dari pelabuhan Bremenhaven, Jerman.

Sebanyak 52 tank produksi Rheinmetall Jerman dijadwalkan tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus 2014. Tank yang dikirim, dengan perincian sebanyak 24 MBT Leopard A4 dan 28 Tank Marder.
Kedua jenis tank ini telah diberangkatkan sejak 31 Juli 2014 lalu, dengan kapal kargo berbendera Panama, Morning Celesta, dari pelabuhan Bremenhaven, Jerman.
Rencananya, setibanya di pelabuhan Tanjung Priok, tank-tank ini akan dipindahkan dari Morning Celesta ke kapal yang lebih kecil untuk dikirim ke Tanjung Perak Surabaya.
Tank-tank ini segera disiapkan untuk parade militer pada ulang Tahun TNI 5 Oktober mendatang di Surabaya.
Mengejar target parade militer, durasi pengerjaan tank tersebut dipercepat dari 12 bulan menjadi delapan bulan, sehingga sejumlah bagian dari tank ini belum usai dikerjakan. Atase Pertahanan KBRI Berlin, Kol. (Pnb) Samsul Rizal terus memonitor produksi dan pengiriman alutsista pesanan Kementrian Pertahanan tersebut. Dia mengatakan bahwa sistem komunikasi dan sistem pendingin 24 MBT Leopard akan dikerjakan di Indonesia.
“Pengerjaan tersebut sesuai dengan perjanjian ToT (Transfer of Technology) antara Indonesia dan pihak Rheinmetall,” kata dia kepada VIVAnews di Jerman.
Menggandeng Rheinmetall, PT Pindad akan dilibatkan dalam melengkapi sistem pendingin dan sistem komunikasi tank tank tahap pertama ini.(Miranti Hirschmann/Jerman/ Vivanews).

JKGR.

Kenapa Militer Indonesia ditakuti: Karena punya pasukan Para Komando Terbesar ke-4 di Dunia

image
Indonesia adalah sedikit dari negara di Dunia yang memiliki banyak unit pasukan berkualifikasi para-komando yang siap tempur darat-laut-udara. Bandingkan dengan Malaysia (contoh) yang dalam 1 angkatan hanya punya 1 special force. Lha emang di Indonesia punya berapa? banyak mas bro.
Ambil contoh Angkatan Laut, yang punya komando khusus, detasemen khusus dan Batalyon Hantu Laut yang semuanya setara Navy Seal US. Hebatnya lagi semua dalam kondisi fisik siap siaga perang, berat badan melar langsung dilorot ke kesatuan.
Berikut adalah 4 Komando pasukan special force TNI yang siaga tempur. Yang dibahas cuma Unit Komando, tidak termasuk unit Detasemen dan Batalyon yang bersifat siaga tempur dan sangat rahasia.

1. KostrAD Komando Strategis Angkatan Darat.
Komando ini punya dua markas, di Jakarta dan Malang. Kostrad bisa disebut ranger-nya TNI.
image
2. Kopassus
Moto:  Tribuana Chandraca Satya
Dharma (Berani Benar Berhasil)
Ini adalah pasukan para komando yang paling banyak terlibat pertempuran di Asia. Mulai dari menghadapi bangsa Asing sampai pemberontakan di dalam negeri.
Kopassus juga menjadi role model bagi banyak tentara khusus di Asean. Berapa total jumlah personelnya? sangat dirahasiakan.

3. Kopaska
Moto: Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi)
image
Pasukan yang kualifikasinya setara dengan Navy Seal US. Bahkan di beberapa kali latihan bersama, Navy Seal US kewalahan mengimbangi ketahanan fisik pasukan katak TNI.
Perekrutan:
1. Anggota TNI AL (kecuali Korps Marinir)
2. Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang
RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
3. Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
4. Lulus Tes Ketahanan Air
5. Lulus Psikotest khusus
6. Lulus Kesehatan khusus bawah air
7. Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
Kualifikasi paling ekstrim dari pasukan ini, setiap personil harus siap bersedia melakukan bom bunuh diri jika diperlukan. Termasuk aksi man torpedo di bawah air.

4. Kopaskhas
Moto ” Karmaye Vadikarate Mafalesu Kadatjana “, yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.
Ini adalah komando pasukan khusus yang paling rahasia milik TNI. Sangat diharamkan untuk ikut latihan bersama militer asing.
Karena berbasis TNI AU, Paskhas didesain untuk bergerak lebih cepat dan lebih senyap dari semua komando. Awalnya pasukan ini bernama Kopasgat, Komando Pasukan Gerak Cepat.
image
Kemampuan penting dari prajurit paskhas adalah lari. Secara rutin setiap prajurit paskas harus bisa mempertahankan kecepatan lari  100m dibawah 13 detik.
CIA dalam worldfactbook nya pernah memprediksi bahwa total pasukan TNI yang berkualifiasi “para komando” atau “special army”  berjumlah 150.000 pasukan dari total 500.000 prajurit aktif. Jika benar jumlah itu, berarti Indonesia adalah negara nomer 4 di dunia dalam jumlah pasukan komando, setelah Amerika, Rusia dan China.
Note Yang dibahas diatas belum termasuk sel pasukan elite yang lebih kecil seperti: Yontaifib Marinir, Denjaka Marinir, RaiderAD, Tontaipur AD, Den Bravo 90 AU, PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi Cepat) yang lintas matra serta Resimen Pelopor Brimob.

image

Momen Langka Yang Membanggakan

Diam-diam Bung Tomo melakukan pertemuan dengan Frans Kaisieppo. Lho kok bisa, ya bisa dong, karena keduanya bertemu di laut Tengah sebuah perairan panas di utara Mesir, kemarin.  KRI Bung Tomo 357 sedang dalam perjalanan menuju Indonesia sedangkan KRI Frans Kaisieppo 368 sedang melakukan tugas mengawal perairan Lebanon-Israel dalam misi perdamaian PBB. Momen ini sangat membanggakan karena kedua kapal perang itu merupakan kapal perang canggih yang dimiliki Indonesia dan ditonton oleh beberapa kapal perang asing yang sedang bertugas di misi perdamaian PBB. 

KRI Bung Tomo adalah salah satu dari tiga kapal perang yang sedang dalam perjalanan dari Inggris ke Indonesia. KRI yang lain yaitu KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 berada di kloter belakangnya.  Ketiganya adalah KRI yang akan mengisi kekuatan laut NKRI. Jalesveva jayamahe...

Kejar Helikopter Apache 5 Oktober

Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat  Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak (photo: US Army)
Dengan mesin T700-GE-701D yang hemat bahan bakar, membuat Apache AH-64E-Guardian bisa terbang lebih jauh dan membawa muatan lebih banyak (photo: US Army)

Indonesia dan Amerika Serikat diharapkan segera menandatangani kesepakatan (Mou) untuk pemesanan helikopter serang Boeing AH-64E Apache, oleh Angkatan Darat Indonesia.
Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan (20/08/2014), nota kesepahaman (MoU) itu akan mencakup penanganan dan keamanan data dan komunikasi Helikopter Apache selama operasi TNI.
apache-ri-e
MoU tersebut, saat ini sedang ditinjau oleh pemimpinan TNI dan staf. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan dia berharap kajian tersebut segera diselesaikan untuk memungkinkan ratifikasi MoU sehingga AS bisa memberikan helikopter Apache ke Indonesia sebelum ulang tahun ke-69 TNI pada 5 Oktober. (janes.com).