Sabtu, 23 Agustus 2014
Tanjung Priok Menunggu Tank Leopard
Sebanyak 52 tank produksi Rheinmetall Jerman dijadwalkan tiba di pelabuhan Tanjung Priok pada 28 Agustus 2014. Tank yang dikirim, dengan perincian sebanyak 24 MBT Leopard A4 dan 28 Tank Marder.
Kedua jenis tank ini telah diberangkatkan sejak 31 Juli 2014 lalu, dengan kapal kargo berbendera Panama, Morning Celesta, dari pelabuhan Bremenhaven, Jerman.
Rencananya, setibanya di pelabuhan Tanjung Priok, tank-tank ini akan dipindahkan dari Morning Celesta ke kapal yang lebih kecil untuk dikirim ke Tanjung Perak Surabaya.
Tank-tank ini segera disiapkan untuk parade militer pada ulang Tahun TNI 5 Oktober mendatang di Surabaya.
Mengejar target parade militer, durasi pengerjaan tank tersebut dipercepat dari 12 bulan menjadi delapan bulan, sehingga sejumlah bagian dari tank ini belum usai dikerjakan. Atase Pertahanan KBRI Berlin, Kol. (Pnb) Samsul Rizal terus memonitor produksi dan pengiriman alutsista pesanan Kementrian Pertahanan tersebut. Dia mengatakan bahwa sistem komunikasi dan sistem pendingin 24 MBT Leopard akan dikerjakan di Indonesia.
“Pengerjaan tersebut sesuai dengan perjanjian ToT (Transfer of Technology) antara Indonesia dan pihak Rheinmetall,” kata dia kepada VIVAnews di Jerman.
Menggandeng Rheinmetall, PT Pindad akan dilibatkan dalam melengkapi sistem pendingin dan sistem komunikasi tank tank tahap pertama ini.(Miranti Hirschmann/Jerman/ Vivanews).
JKGR.
Kenapa Militer Indonesia ditakuti: Karena punya pasukan Para Komando Terbesar ke-4 di Dunia
Indonesia adalah sedikit dari negara di Dunia yang memiliki banyak
unit pasukan berkualifikasi para-komando yang siap tempur
darat-laut-udara. Bandingkan dengan Malaysia (contoh) yang dalam 1
angkatan hanya punya 1 special force. Lha emang di Indonesia punya berapa? banyak mas bro.
Ambil contoh Angkatan Laut, yang punya komando khusus, detasemen
khusus dan Batalyon Hantu Laut yang semuanya setara Navy Seal US.
Hebatnya lagi semua dalam kondisi fisik siap siaga perang, berat badan
melar langsung dilorot ke kesatuan.
Berikut adalah 4 Komando pasukan special force TNI yang
siaga tempur. Yang dibahas cuma Unit Komando, tidak termasuk unit
Detasemen dan Batalyon yang bersifat siaga tempur dan sangat rahasia.
1. KostrAD Komando Strategis Angkatan Darat.
Komando ini punya dua markas, di Jakarta dan Malang. Kostrad bisa disebut ranger-nya TNI.
Komando ini punya dua markas, di Jakarta dan Malang. Kostrad bisa disebut ranger-nya TNI.
2. Kopassus
Moto: Tribuana Chandraca Satya
Dharma (Berani Benar Berhasil)
Moto: Tribuana Chandraca Satya
Dharma (Berani Benar Berhasil)
Ini adalah pasukan para komando yang paling banyak terlibat
pertempuran di Asia. Mulai dari menghadapi bangsa Asing sampai
pemberontakan di dalam negeri.
Kopassus juga menjadi role model bagi banyak tentara khusus di Asean. Berapa total jumlah personelnya? sangat dirahasiakan.
3. Kopaska
Moto: Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi)
Moto: Tan Hana Wighna Tan Sirna (Tidak ada rintangan yang tak dapat diatasi)
Pasukan yang kualifikasinya setara dengan Navy Seal US. Bahkan di
beberapa kali latihan bersama, Navy Seal US kewalahan mengimbangi
ketahanan fisik pasukan katak TNI.
Perekrutan:
1. Anggota TNI AL (kecuali Korps Marinir)
2. Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang
RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
3. Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
4. Lulus Tes Ketahanan Air
5. Lulus Psikotest khusus
6. Lulus Kesehatan khusus bawah air
7. Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
1. Anggota TNI AL (kecuali Korps Marinir)
2. Berdinas minimum 2 thn di KRI/Kapal Perang
RI/lanal/lantamal/mabesal/kolinlamil/armada RI.
3. Lulus Kesamaptaan/kemampuan jasmani
4. Lulus Tes Ketahanan Air
5. Lulus Psikotest khusus
6. Lulus Kesehatan khusus bawah air
7. Secara sadar mengikuti tes dan pendidikan tanpa paksaan siapapun
Kualifikasi paling ekstrim dari pasukan ini, setiap personil harus
siap bersedia melakukan bom bunuh diri jika diperlukan. Termasuk aksi man torpedo di bawah air.
4. Kopaskhas
Moto ” Karmaye Vadikarate Mafalesu Kadatjana “, yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.
Moto ” Karmaye Vadikarate Mafalesu Kadatjana “, yang artinya bekerja tanpa menghitung untung dan rugi.
Ini adalah komando pasukan khusus yang paling rahasia milik TNI. Sangat diharamkan untuk ikut latihan bersama militer asing.
Karena berbasis TNI AU, Paskhas didesain untuk bergerak lebih cepat
dan lebih senyap dari semua komando. Awalnya pasukan ini bernama
Kopasgat, Komando Pasukan Gerak Cepat.
Kemampuan penting dari prajurit paskhas adalah lari. Secara rutin
setiap prajurit paskas harus bisa mempertahankan kecepatan lari 100m
dibawah 13 detik.
CIA dalam worldfactbook nya pernah
memprediksi bahwa total pasukan TNI yang berkualifiasi “para komando”
atau “special army” berjumlah 150.000 pasukan dari total 500.000
prajurit aktif. Jika benar jumlah itu, berarti Indonesia adalah negara
nomer 4 di dunia dalam jumlah pasukan komando, setelah Amerika, Rusia
dan China.
Note Yang dibahas diatas belum termasuk sel pasukan
elite yang lebih kecil seperti: Yontaifib Marinir, Denjaka Marinir,
RaiderAD, Tontaipur AD, Den Bravo 90 AU, PPRC (Pasukan Pemukul Reaksi
Cepat) yang lintas matra serta Resimen Pelopor Brimob.
Momen Langka Yang Membanggakan
Diam-diam Bung Tomo melakukan pertemuan dengan Frans Kaisieppo. Lho kok
bisa, ya bisa dong, karena keduanya bertemu di laut Tengah sebuah
perairan panas di utara Mesir, kemarin. KRI Bung Tomo 357 sedang dalam
perjalanan menuju Indonesia sedangkan KRI Frans Kaisieppo 368 sedang
melakukan tugas mengawal perairan Lebanon-Israel dalam misi perdamaian
PBB. Momen ini sangat membanggakan karena kedua kapal perang itu
merupakan kapal perang canggih yang dimiliki Indonesia dan ditonton oleh
beberapa kapal perang asing yang sedang bertugas di misi perdamaian
PBB.
KRI Bung Tomo adalah salah satu dari tiga kapal perang yang sedang dalam perjalanan dari Inggris ke Indonesia. KRI yang lain yaitu KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 berada di kloter belakangnya. Ketiganya adalah KRI yang akan mengisi kekuatan laut NKRI. Jalesveva jayamahe...
KRI Bung Tomo adalah salah satu dari tiga kapal perang yang sedang dalam perjalanan dari Inggris ke Indonesia. KRI yang lain yaitu KRI Jhon Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 berada di kloter belakangnya. Ketiganya adalah KRI yang akan mengisi kekuatan laut NKRI. Jalesveva jayamahe...
Kejar Helikopter Apache 5 Oktober
Indonesia dan Amerika Serikat diharapkan segera menandatangani
kesepakatan (Mou) untuk pemesanan helikopter serang Boeing AH-64E
Apache, oleh Angkatan Darat Indonesia.
Kementerian Pertahanan Indonesia mengatakan (20/08/2014), nota
kesepahaman (MoU) itu akan mencakup penanganan dan keamanan data dan
komunikasi Helikopter Apache selama operasi TNI.
MoU tersebut, saat ini sedang ditinjau oleh pemimpinan TNI dan staf.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan dia berharap kajian
tersebut segera diselesaikan untuk memungkinkan ratifikasi MoU sehingga
AS bisa memberikan helikopter Apache ke Indonesia sebelum ulang tahun
ke-69 TNI pada 5 Oktober. (janes.com).
Batalyon Kostrad di Nunukan
Menteri Pertahanan Indonesia Purnomo
Yusgiantoro, berjanji akan membentuk Batalyon Infantri Kostrad, di
Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sebagai induk pasukan, maka batalion infantri itu akan tergabung
dalam Brigade Infantri, yang setara dengan tiga batalyon infantri dan
diperkuat unit-unit pendukung lain.
“Kita akan menambah personil TNI di wilayah perbatasan Provinsi
Kalimantan Utara dengan membangun satu batalion Kostrad di Kabupaten
Nunukan,” sebut Yusgiantoro saat berkunjung di Markas Komando Brigade
Ingantri Bulungan Cakti, di Bulungan, dua hari yang lalu.
Satuan pasukan infantri di Provinsi Kalimantan Utara saat ini baru
dua yakni batalyon infantri 613/Raja Ampat di Kota Tarakan dan Markas
Komando Brigade Infantri Bulungan Cakti, di Kabupaten Bulungan dan dalam
waktu dekat ini akan dibentuk satu batalyon lagi di Kabupaten Nunukan. (Antara).
Langkah Antariksa Lapan
Lapan bekerjasama dengan dengan
India untuk meluncurkan Satelit A1, sekaligus mengejar ambisinya untuk
bisa membuat roket peluncur satelit sendiri pada tahun 2020 – 2025.
Tahun Pemerintahan Periode 2009-2014, tidak terlalu gemilang bagi
Lapan. Target mereka untuk meluncurkan roket pengorbit ke luar angkasa
tidak tercapai. Roket RX 550 juga baru sebatas uji statis dan tidak bisa
uji terbang karena ada kendala di bagian nozzle.
Kini Lapan bekerja sama dengan Ukraina untuk memperbaiki nozzle roket
RX 550 dan 750 yang masih bermasalah. Namun persoalannya Ukraina pun
sedang dirundung masalah konflik dengan Rusia.
Lapan perlu gebrakan agar kesan jalan di tempat tidak kental terasa.
hDiharapkan, pemerintahan Jokowi – JK ke depan mampu menjadi
katalisator, mendorong dan memberi ruang bagi Lapan, untuk berkembang
lebih jauh. (JKGR).
Jumat, 22 Agustus 2014
FGM-148 Javelin Block I: Fire and Forget Dengan Pemandu Infra Red
Dalam gelar operasinya, TNI AL butuh peran kapal selam sebagai alutsista strategis yang punya daya getar. Tapi disisi lain, TNI AL juga mutlak punya elemen senjata AKS (Anti Kapal Selam). Begitu pun dengan matra darat, keberadaan tank tempur, baik tank ringan dan MBT (Main Battle Tank) dipandang punya peran sangat strategis. Dan fakta yang tak terbantahkan, TNI AD pun butuh kelengkapan senjata anti tank, maklum perkembangan MBT di kawasan Asia Tenggara menuntut TNI AD untuk meng-update sista jenis ini. Ditambah Indonesia tergolong tertinggal dalam update MBT.
Dalam program MEF (Minimum Essential Force) I, segala sesuatu termasuk ketertinggalan alutsista TNI dipercepat kedatangannya. Selain lini kavaleri yang kebagian MBT Leopard 2A4, Leoprad 2A4 Revolution, IFV 1A3 Marder, dan panser kanon Tarantula, segmen senjata anti tank pun mendapat perhatian serius. Lini senjata anti tank di lingkungan TNI AD masuk sebagai kesenjataan perorangan bagi prajurit infanteri. Sejatinya lini senjata anti tank bukan sesuatu yang baru, mulai tahun 80-an TNI AD sudah menggunakan LRAC89, Armbrust, C-90CR, dan Korps Marinir TNI AL yang menggunakan RPG. Kesemua senjata tersebut masuk golongan roket. Sementara di MEF I barulah TNI AD mendapat suguhan baru, yakni NLAW dan FGM-148 Javelin. Dua senjata yang disebut terakhir merupakan jenis rudal panggul yang dibekali sistem sensor dan kendali canggih/ATGM (Anti Tank Guided Missile).
NLAW (Next Generation Light Anti Tank Weapon), rudal anti tank buatan SAAB Bofors – Swedia, telah kami bahas tuntas di artikel terdahulu. Dan kini giliran, FGM-148 Javelin yang kami bahas. Dirunut dari kehadirannya, kabar pembelian rudal ini sudah terdeteksi sejak November 2012. Rilis resmi dari Defence Cooperation Agency menyebutkan bahwa Indonesia tertarik mengakuisisi sistem rudal FGM-148 Javelin berdasarkan skema FMS (Foreign Military Sales) dengan nilai kontrak senilai US$60 juta. Tentu ini terobosan besar bagi militer Indonesia, pasalnya Javelin termasuk senjata yang dijual terbatas oleh AS. Mengingat reputasi rudal ini, Javelin hanya dijual kepada kawan dekat AS. Di kawasan Asia Tenggara, tidak ada yang mengoperasikan Javelin, yang terdekat sebagai pengguna rudal ini adalah Australia.
FGM-148 Javelin dibuat oleh Raytheon dan Lockheed Martin, AS, dioperasikan oleh dua orang, rudal ini punya jarak tembak maksimum 4.500 meter dan jarak tembak efektif 2.000 meter. Lain dengan NLAW yang sosoknya sudah ditampilkan untuk umum dalam Pameran Alutsista TNI AD 2013, maka Javelin penamakannnya masih terbatas. Sekilas penampakan rudal ini baru terendus dalam simulasi penembakan Javelin salam Latma Garuda Shiled 2013 di Cilodong – Jawa Barat.
Apa yang membuat Javelin begitu istimewa? Rahasianya terletak dari kepintaran pada sistem pengunci sasaran yang mampu mengirimkan perintah ke seeker yang mengunci sasaran. Setelah rudal meluncur, seeker section pada bagian depan rudal mengambil alih seluruh kinematik rudal dan mengarahkannya ke sasaran, independen dari penembak kecuali ada interupsi dari penembak. Untuk mengunci sasaran, penembak tinggal melihat display di dalam kotak pengunci sasaran/CLU (Command Launch Unit) dengan cara menempakan sasaran di tengah-tengah dua garis bracket (track box), menempatkannya sedemikian rupa sehingga sasaran memenuhi batas pinggir braket.
Selama proses ini, seeker akan berusaha memfokuskan image yang tertangkap di CLU, berusaha mengenalinya dan memasukkan algoritma gerakan kendaraan relatif terhadap posisi peluncur. Seeker dapat mengompensasi kendaraan yang bergerak sampai batas kecepetan 150 meter per detik atau 540 km per jam. Bisa dikata, mobi balap Formula 1 pun masih bisa dikunci oleh Javelin.
Satu kelemahan dari sistem seeker yang bekerja terus menerus adalah panas berlebih yang dihasilkannya. Untuk mempercemat proses pendinginan, maka disediakan satu sistem pendinginan bernama BCU (Battery Coolant Unit) yang tidak dipasang di tubuh rudal, melainkan di sisi kanan luar tabung peluncur. Sebelum peluncuran, BCU mengaktifkan sistem elektrik di rudal dan menyediakan gas dingin argon yang bekerja berdasar prinsip mekanika Joule Thompson ke komponen seeker saat rudal masih berada di dalam tabung. Saat rudal meluncur, ganti tabung kecil argon di dalam rudal yang menyuplai gas dingin selama rudal terbang di udara hingga durasi 19 detik. Apabila seeker diaktifkan namun rudal tidak ditembakkan, maka BCU harus diganti apabila durasinya melewati empat menit.
Dalam gelar tempurnya, FGM-148 Javelin dirancang untuk beroperasi berpasangan sebagai sistem dari rudal dan alat bidik/pengendali yang disebut dengan CLU. Sistem rudalnya, yang disimpan dalam tabung fiberglas bersifat sekali pakai. Jadi begitu rudalnya meluncur, penembak tinggal membuang tabung kontainer rudal dan melepaskan CLU-nya. CLU dapat digunakan berkali-kali, selama masih ada baterai yang mentenagainya.
Dimulai dari tabung kontainer rudal, komponen ini terdiri dari tabung peluncur yang berisi rudal dan BCU. Rudal Javelin punya fitur soft launch, dimana pengoperasian rudal dibagi atas dua sistem, primer dan sekunder. Propelan sekunder cukup untuk melontarkan rudal keluar dari tabungnya tapi tidak menyembur keluar dari belakang dan tidak sampai menimbulkan risiko luka bakar bagi penembaknya. Sistem propelan soft launch ini memungkinkan peluncuran dari ruang tertutup seperti bangunan dengan hentakan tolak balik yang relatif kecil. Setelah mencapai jarak aman, rudal mengembangkan sirip ekor dan sirip utama lalu melesat dengan motor roket utama.
Paket kontainer Javelin.
Sistem motor roket Javelin didesain oleh Atlantic Research Company/Alliant Technology. Sistem kerjanya, tekanan tombol luncur mengaktifkan propelan sekunder yang mulai melesatkan rudal dari dalam, dimana gas panas dialirkan keluar dari saluran buang belakang. Setelah beberapa saat, sinyal dikirim ke sistem motor roket utama yang menyalakan roket utama. Saat tekanan gas sudah mencukupi di kamar motor roket, satu pembatas yang didesain untuk pecah saat tekanan sudah mencukupi akhirnya hancur sehingga gas dari motor roket utama mengalir ke ruang motor roket sekunder dan mengambil alih dorongan dari motor roket sekunder dan meluncurkan rudal ke sasaran.
Bergerser ke sistem hulu ledak, Javelin menggunakan sistem peledak HEAT (High Explosive Anti Tank) yang mengandalkan prinsip ruang hampa dan ledakan terkonsentrasi pada satu titik untuk meluncurkan gas yang amat panas dan meluncur dengan kecepatan tinggi sehingga mampu membor dan menembus lapisan baja, menciptakan efek kejut dan ledakan menyerpih (spalling) yang mematikan bagi siapapun atau apapun yang berlindung di balik lapisan baja.
Kemampuan Javelin meluncur secara pintar berkat sistem pemandu pintar yang tersimpan dalam modul CLU yang bisa dilepaskan dari tabung peluncurnya. CLU yang merupakan passive infra red sight. Dengan terus menjejak sasaran, penembak dapat meningkatkan tingkat perkenaan, terutama apabila sasaran sasaran bergerak. Penembak juga dapat mencari titik terlemah sasaran dan menjatuhkan Javelin di titik tersebut.
Saat bersiap menembakkan Javelin, penembak harus dalam posisi duduk dan memegangi CLU melalui dua pegangan (handgrip). Dalam kondisi siang, penembak bisa menggunakan day sight yang memiliki 4x pembesaran dan dapat dioperasikan tanpa baterai. Sementara untuk kondisi minim cahaya dapat menggunakan NVS (night vision sight) yang memiliki dua mode pembesaran.
Menurut rilis resmi dari Defence Cooperation Agency, Indonesia tertarik mengakuisisi sistem FGM-148 Javelin berdasarkan skema FMS (Foreign Military Sales) dengan nilai kontrak senilai US$60 juta yang meliputi :
1. Tabung rudal Javelin Block I
Indonesia menyatakan keiginan mengakuisisi 180 tabung rudal Javelin Block I, varian tercanggih yang baru dinyatakan sukses uji pada 2007. Upgrade ke Block I meliputi peningkatan kemampuan motor roket yang mengurangi waktu tempuh ke sasaran, peningkatan sensor dan hulu ledak untuk mengantisipasi lapisan pelindung ranpur yang semakin modern. Jarak tempuh efektif yang berubah menjadi 2.500 meter dan upgrade firmware ke unit CLU. Displaynya kini menganut model digital dan ditampilkan dalam format standar video RS-170.
2. Command Launch Unit
Sebanyak 25 unit CLU hendak dibeli, memberikan rasio 1:7 antara CLU dan rudal Javelin yang hendak dibeli Indonesia.
3. Missile Simulation Rounds
MSR merupakan simulator rudal Javelin yang digunakan di lapangan dan berbentuk tabung peluncur simulasi. MSR dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki bobot, bentuk dan titik berat yang setara dengan Javelin sungguhan. Namanya juga simulator, MSR tentu tidak diisi hulu ledak sungguhan, MSR digunakan untuk melatih penembak untuk merawat, menangani, dan membawa rudal Javelin. Apabila digabungkan dengan FTT (Field Tactical Trainer)/EBST (Enhanced Basic Skills Trainer), maka MSR dapat dipasangi CLU asli dan digunakan untuk simulasi penembakan. Simulasi CLU ini sendiri didasarkan pada sistem laser MILES yang merupakan standar NATO dan dapat digunakan untuk wargame.
4. Baterai
Unit baterai terdiri dari BCU (Battery Cooland Unit), baterai, peralatan pendukung, suku cadang, dan lainnya yang tidak disebutkan karena tergolong moving parts dan kebutuhannya sangat besar, mengingat satu baterai Javelin hanya dapat bertahan selama tiga jam dalam iklim tropis.
Satu hal yang menjadi keunggulan Javelin adalah CLU yang memiliki fitur setingan kontras dan kecerlangan sehingga nyaman digunakan. Selain itu CLU pun hanya ditenagai satu baterai lithium BA-5590U yang juga sekali pakai sehingga terhindar dari problem baterai drop. Banyak personel yang melepas CLU dan menggunakannya sebagai teropong observasi, mengingat saat digunakan dalam moda NFOV zoom bisa diraih mencapai 9x pembesaran. Boleh dibilang CLU saat ini adalah teropong malam infanteri terbaik di AD AS.
Menghantui Helikopter
Saat diluncurkan, Javelin akan melesat ke atas terlebih dahulu setinggi 50 – 150 meter agar seeker dapat mancari image sasaran yang positif. Karena kemampuan menanjak, Javelin mampu menyasar berbagai tipe sasaran. Selain ranpur, MBT, sasaran statis seperti bunker dan perkubuan musuh dapat dilumat oleh rudal ini. Bahkan Javelin dapat melibas heli tempur yang terbang rendah, sampai batasan tanjakan rudal Javelin sendiri, walaupun belum pernah ada bukti Javelin dapat menjatuhkan helikopter. Seorang penembak Javelin yang mahin dapat meluncurkan tiga rudal dalam waktu dua menit.
Sebagai sistem yang masih berusia muda, belum lagi dua dasawarsa, FGM-148 Javelin merupakan sistem yang matang dan boleh dibilang mampu menangkal hampir seluruh ancaman dari kendaraan lapis baja lawan. Walaupun bobotnya relatif berat, Javelin mampu memberikan daya hancur berkali-kali lipat dibanding roket anti tank.
Prinsip dasarnya adalah pemakai mengunci sasaran dengan CLU (Command Launch Unit) yang berbasis infra red, dan rudal akan mengikuti jatuhnya infra red dalam kondisi terkunci sehingga tim penembak tak perlu mengunci sasaran secara terus-menerus. Setelah sasaran berhasil dihancurkan, tim penembak bisa melepas CLU dan tripod, serta membuang bekas tabung perluncurnya yang berbahan fiberglass. CLU tinggal dipasangkan ke tabung rudal yang baru.
Rudalnya sendiri terhubung dengan kawat fiber optik, dimana informasi dari CLU bisa di update ke dalam rudal yang sedang meluncur. Hal ini berarti sasaran bisa diubah, terus mengikuti sasaran yang bermanuver, atau meluncurkan rudal ke satu arah kemudian membelokkannya ke sasaran untuk menghindari lawan. Javelin mengadopsi fitur soft launch, dimana rudal terlontar terlebih dahulu, baru motor roketnya menyala, sehingga rudal ini aman ditembakkan dari dalam ruangan tertutup.
Javelin dibekali hulu ledak tandem berbasis shaped charged. Bagian pertama menjebol lapisan pelindung, yang kedua untuk menjebol lapisan yang sesungguhnya untuk memastikan kesuksesan menghantam lawan. Dalam skenario tertentu, Javelin dapat digunakan untuk menyasar helikopter yang terbang rendah. Untuk infanteri, satu prajurit didesain membawa dua tabung peluncur sekaligus, sementara prajurit lainnya membawa CLU
Javelin digunakan secara masif oleh pasukan AS di Irak dan Afghanistan. Rudal ini terbilang battle proven dalam kancah perang padang pasir di Irak dan Afghanistan, di Irak rudal ini sukses besar dalam menghancurkan banyak MBT Irak seperti tank T-55, di Afghanistan rudal ini kerap digunakan untuk mengnantam basis perkubuan pejuang Taliban. (Dikutip dari berbagai sumber)
Langganan:
Postingan (Atom)